Saturday, October 31, 2015

TUHAN SEPERTI PEMUDA BERAMBUT IKAL MEMAKAI BAJU MERAH?



 BENARKAH TUHAN SEPERTI PEMUDA BERAMBUT IKAL
MEMAKAI BAJU MERAH?


Cuplikan tidak senagaja dari satu tulisan menggelikan, , katanya  dalam kesempatan kali ini saya ingin memberi tahukan kepada warga ASWAJA dimanapun anda berada mengenai kebodohan dan kesesatan wahabi.
sebenarnya para tokoh islam yang memang  benar benar memahami ilmu islam sudah banyak menemukan kebodohan dan kesesatan wahabi/salafi,namun saya sangat tertarik untuk mengungkapkan kebodohan dan kesesatan wahabi yang diposting oleh website sirojuth tholibin,karna selain didasari oleh dalil dalil hadits maupun kitab wahabi sendiri juga diperkuat oleh dalil gambar.
alhasil otak kita akan lebih mudah memahami kebodohan dan kesesatan wahabi.


langsung saja kita simak artikel yang saya maksud:
Akidah Wahabi Sangat Mirip Dengan Akidah Yahudi & Nasrani

Akidah tajsim dan tasybih telah menggelincirkan Salafi Wahabi hingga pada suatu keyakinan bahwa Allah seperti sosok seorang pemuda , berambut ikal , bergelombang dan mengenakan baju berwarna merah. Klaim ini dikatakan oleh Ibnu Abu Ya’la dalam kitab Thabaqat al-Hanabilah. Abu Ya’la mendasarkan pernyataan itu kepada hadits berikut :
عن عكرمة اَن الرسول صلى الله عليه وسلّم قال:
 راَيت ربي عزّ وجلّ شَابا امرد جعد قطط عليه حلة حمراء

“Dari Ikrimah: bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku telah melihat Tuhanku SWT berupa seorang pemuda berambut ikal bergelombang mengenakan pakaian merah.


 (Ibnu Abu Ya’la: Thabaqat al-Hanabilah, jilid 2, halaman 39)

Sungguh keji pengaruh riwayat palsu di atas. Riwayat-riwayat palsu produk pikiran Yahudi itu kini berhasil membodohi akal pikiran para pengikut Salafi Wahabi, sehingga mereka menerima keyakinan seperti itu. Tidak diragukan lagi, hadits semacam ini adalah kisah-kisah Israiliyat yang bersumber dari orang-orang Bani Israil.

Salafi Wahabi memperjelas hadits di atas dengan hadits lain yang bercerita tentang Allah duduk di atas kursi emas, beralaskan permadani yang juga terbuat dari emas, dalam sebuah taman hijau. Singgasana (Arsy) Allah dipikul oleh empat malaikat dalam rupa yang berbeda-beda, yaitu seorang lelaki, singa, banteng dan burung elang. Keyakinan aneh semacam ini dipaparkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Kitab
 at-Tauhid wa Itsbat Shifat ar-Rab.



Siapakah Ibnu Khuzaimah? Dia adalah salah seorang ulama ahli hadits yang banyak dipakai oleh Salafi Wahabi untuk dijadikan referensi. Namun setelah semakin matang dalam pengembaraan intelektualnya, Ibnu Khuzaimah menyesali diri telah menulis kitab tersebut, seperti dikisahkan oleh al-Hafidz al-Baihaqi dalam kitabal-Asma wa ash-Shifat hal. 267

Walaupun begitu, soko guru Salafi Wahabi, yaitu Ibnu Taimiyah tetap mengatakan bahwa Ibnu Khuzaimah adalah ”Imamnya Para Imam” karena menurutnya telah banyak meriwayatkan hadits-hadits ’shahih’ tetang hakikah Dzat Tuhan (padahal yang sebenarnya hadits-hadits itu kenal dengan nuansa tasybih dan hikayat Israiliyat). Oleh karena itu, ketika mengomentari sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, Ibnu Taimiyah berkata :

”Hadits ini telah diriwayatkah oleh ’Imamnya Para Imam’ yaitu Ibnu Khuzaimah dalam Kitab at-Tauhid yang telah ia syaratkan untuk tidak berhujjah di dalamnya melainkan dengan hadits-hadits yang dinukil oleh perawi adil dari perawi adil lainnya, sehingga bersambung kepada Nabi SAW” (Ibnu Taimiyah: Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah, Jilid 3, hal. 192)

Maka tak heran jika Ibnu Taimiyah pun berkeyakinan sama buruknya, seperti dalam Majmu’ Fatawa j. 4, h. 374, Ibn Taimiyah berkata “Para ulama yang diridlai oleh Allah dan para wali-Nya telah menyatakan bahwa Rasulullah Muhammad didudukan oleh Allah di atas ‘arsy bersama-Nya”.

Awalnya Ibnu Khuzaimah sangat meyakini bahwa seluruh hadits yang ia muat di dalam kitabnya adalah shahih dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebab menurut pengakuannya ia telah meriwayatkanya dengan sanad bersambung melalui para periwayat yang adil dan terpercaya. Demikian sebagaimana ia tegaskan di awal kitab tersebut dan juga tertulis di cover depan kitab at-Tauhid tersebut.

Gambar dibawah ini adalah scan teks tentang keyakinan tasybih dari Kitab at-Tauhid karya Ibnu Khuzaimah, tahkik Muhammad Khalil Harras, Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, Lebanon 1403 H./1983, halaman 198.

Sunday, October 25, 2015

MATA PELAJARAN ANTI PENIPUAN..GURINDAM LIMA BELAS (Edisi Revisi)

GURINDAM LIMA BELAS (Edisi Revisi)

MATA PELAJARAN ANTI PENIPUAN
Untitled-2



 

Karangan Muhammad Rakib  Pekanabaru Riau Indonesia
MATA PELAJARAN ANTI PENIPUAN

Pasal 1
                           1.Mata pelajaran, anti penipuan,
                         Diawali dengan, mengenal  penyakit kerakusan.

                            2. Cara  mengobati,   penyakit  super rakus, ada empat,
                           siapa mengamalkan,   siasatnya tepat:


Pertama,  Orang yang rakus itu, jangan didengarkan, ucapannya,
Supaya tidak terpancing untuk bertanya..
Kedua, jangan menaruh, rasa hormat,
Lancarkan kritik, sampai kiamat.

Ketiga, kritik harus , setajam jarum,
stereotip, semua maklum.

Keempat, menghadapi penipu, harus berani,
Karena maksiat, harus dibasmi.


Pasal 2
1. Terlalu  memuji, senyuman dielus,
Itulah taktik,si akal bulus.
1. Barangsiapa , mencerca orang alim yang  lurus,
akan  bertemu dengan , orang yang pura-pura tulus.
2. Siapa berlebihan, bersenda gurau,
Hilang wibawa, hatipun risau..
3. Telunjuk lurus, pandai memberi nasehat,
Tetapi hatinya, sangatlah jahat.
4. Siapa berteman , dengan telunjuk lurus,
badan yang gemuk, menjadi kurus.
5. Si telunjuk lurus, pura-pura bersih,,
ibadahnya hanya, mendapat letih.

Pasal 3

Tantangan pendidikan di masa datang,
Banyaknya penipuan, terang benderang.

1. Antisipasi penipuan, tidak diperkenalkan,
banyak problema, jadi persoalan.

2. Apabila berbagai penipuan, tidak diperkenalkan di sekolah,
para murid   di dalam kehidupan, akan serba salah.

3. Apabila penipuan kecil,dibiarkan.
kelak akan menyebar, tak terkendalikan.
4. Bersungguh-sungguhlah  engkau , menyingkirkan penipuan,
baik berat ,maupun ringan.
5. Apabila penipuan, terlalu semberono,
muncullah perbuatan yang tiada senonoh.
6. Berbagai penipuan, hendaklah diingat,
di situlah awal , berbagai laknat.
7. Hendaklah peliharakan kejujuran bersama,
dari pada kelak, dapat bencana.
8. Jangan sembarangan, memilih teman,
Banyak sarjana, berjiwa pereman.

Pasal 4

Apabila terhimpit, hendak di atas,,
Batang lehernya ,harus diebas..
1. Terhimpit hendak di atas ,berjiwa penjajah,
Penyakit Yahudi, membawa fitnah..
2. Terhimpit di atas, lambang, orang dengki,
menebar kebusukan, tiada henti.

3. Seharusnya terimpit, biarlah di bawah,
berani berkorban, demi iman dan takwa..
4. Terimpit di bawah, tidak selamanya,
roda berputar, menurut takdirnya..
Pasal 5
Ka lau terkurung, hendak di luar,
Siramkan minyak ,  segera dibakar..
1. Terkurung di luar, ada gunanya,
ketika berdiplomasi, dengan penjajah.
2. Ketika dihadapkan kepada, bangsa sendiri,
Ibarat jalan yang sempit, ditaburi duri.
3. Jika kejujuran, sudah tercemar,
pencopet menyebar, dengan topeng bertukar-tukar.

4. Jika hendak membuang penipu ke laut,
membongkar kelicikan, janganlah takut.
5. Makhluk yang terkurung di luar, membawa racun,
jadi persoalan, tanpa ampun
6. Untuk mengenal orang , buruk perangai,
menonjolkan diri, di tengah ramai.


Pasal 6
Jika pepat di luar,runcing di dalam,
Itulah tanda, penghuni,neraka jahannam..

1. Runcing di dalam ada gunanya,
menghadapi penjajah, yang aniaya..
2. Pepat di luar, adalah topeng,
teman begitu, jangan diganding.
3. Cari olehmu akan isteri yang bersih,
rajin dan jujur, tidak berdalih.
4. Cari olehmu kawan yang tidak , berolok-olok,
agar niat yang baik, tidak terkelok..
5. Cari olehmu , pasangan yang jujur,
terhindar dari, azab kubur.
Pasal 7
Kapitalis licik, menambang emas,
Semua yang menguntungkan, habis  dikemas.

1. Kapiltalis     pelit, pengusaha asing,
di situlah   kekayaan bangsa, hanya tinggal  puing.
2. Apabila    hasil bumi,  murah harganya,
akhirnya negara, kembali  terjajah..
3. Kepada   pengusaha sawit,   kurang siasat,
negara terjual , rakyat melarat.
4. Kurikulum harus bermuatan, kerja keras,
agar  caahaya matahari,  dapat  dikemas.
5. Jangan mengharapkan,  belas kasihan  orang,
buat penemuan baru,  sekalipun  dicaci orang.
6. Apabila generasi muda,   Cuma belajar di kampus,
masayarakat  terpencil,   siapa yang mengurus.
7. Apabila tidak ingin, nusantara dikuras,
Pemimpin harus,   cerdas, bekerja keras  yang ikhlas.
8. Investor asing, suka menipu,
pandai menyogok, pandai merayu..
9. Apabila perkataan orang asing , menawarkan keuntungan,
di belakangnya tentu, ada yang akan dikorbankan.
10. Apabila   guru-guru, selalu menyampaikan guraauan porno,
  muridnya kelak,  tidak  ada yang senonoh.
11.  Ustadz  yang berkelahi, sesama ustadz,,
   banyaklah  umat,  yang akan murtad..
Pasal 8

Barangsiapa menggunting, dalam lipatan,
Dibenci  Malaikat, dikutuk Tuhan..

1. Membiarkan pelanggaran, demi sahabat,
berarti , berbuat khianat yang sangat berat..
2. Menggunting dalam lipatan, tipuan halus,
akibat dari, licik dan rakus..
3. Orang yang rakus, suka berdebat,
banyak kebenaran, menjadi terhambat.
4. Segala tipuan,harus singkirkan,
baik yang besar, maupun keci-kecilan..
5. Orang yang berjasa,kepada linkungan,
akan diberi kelebihan, oleh Tuhan.
6. Guntingan dalam lipatan, selalu disembunyikan,
rakyat jelata, menjadi korban.
7. Obat dari,licik dan rakus,
didikan keras, yang bersifat religius.
Pasal 9
Jika selalut, cerdik dan licik.
Menyebar bahaya,menuai konflik..
1. Malas dan lalai, cerdik dan licik,
pekerjaan manusia,yang paling munafik..
2. Jangan malas,memerangi kemunafikan.,
musuh masyarakat, sepanjang zaman.
3. Anak-anak yang selalu diajar licik,,
Kelak orang tuanya, akan dicekik...
4. Cerdik dan licik, ada gunanya,
ketika dikepung, perampok durjana..
5. Jauhi kelicikan, model Yahudi,,
di bidang apaun, menjadi duri.
6. Dosa orang tua, yang paling besar,
tahu anaknya mencopet, tetap saja bersabar..
7. Jika orang tua, hidup beriman,
Anaknya yang licik,diberi pelajaran.
8. Jika kuitansi, dibuat bohong-bohongan,
Korupsi berganda, tak terhentikan.

Pasal 10

Barangsiapa, ingin mengenal Yahudi,
Pembunuhan karakater,  menjadi sifat pribadi..
1. Yahudi itu, manusia yang sangat kapitalis,
Kekayaan bangsa lain akan, dilibas habis.
2. Yahudi bangsa, paling cerdas,
Mengeruk kekayaan, sangatlah ganas..

3. Di Indonesia, tidak ada Yahudi,
Tapi pengikut ajarannya, makin menjadi-jadi...
4. Yahdi Indonesia, kelompok liberal,
Otaknya dengki, hatinya bebal..



Pasal 11
Barangsiapa memakai,sifat benalu,
Hilang iman, terkikislah malu.

1. Benalu awalnya, menumpang hidup,
tapi akhirnya, menjadi penakluk...
2. Benalu itu , adalah parasit,
perbuatan nya zalim, memjadi penyakit..
3. Benalu itu hanyalah pendatang,
sudahlah menumpang, berani menantang..
4. Benalu awalnya, berdaun sehelai,
lama-lama, tidak terlerai..
5. Benalu tidak pandai, berterima kasih,
induk semangnya, dibuat tersisih..
6. Benalu seperti, cacing pita.,
7. inangnya dibuat menderita.
8. Pemilik parasit, menuai derita,
Parasitnya sendiri, berpesta pora..

Pasal 12

Benalu itu awalnya menumpang,
Terakhir inangya , akan ditendang.

1. Anak dagang, sebagai pendatang,
Haruslah bijak, saling menenggang..
2. Betulkan hati kepada kepada makhluk bumi,
di rantauan damai, usaha diberkati.
3. Kepada orang uan,bersikap pelit,
akan ditimpa , berbagai penyakit.
4. Penduduk tempatan, yang meranggas,
harus dibantu, dengan ikhlas..
5. Mampu bersaing,, orang yang hebat,
semuanya diukur, dengan tepat.
6. Penyakit benalu, ada obatnya,
asalkan rajin, bertanya-tanya.
7. Benalu yang baik, menjadi hiasan,
diletakkan orang, di tengah taman.
Pasal 13
. Barangsiapa selalu , menyerempet ,
Akhirnya akan, jadi pencopet.
1. Lingkungan wisata, beraroma copet,
Orang berimanpun, bisa terpeleset..
2. Suasana copet, bisa karauke dan panti pijat,
Menghasilkan uang, dalam waktu singkat..
3. Banyak peraturan , anti pencopet,
Banyak pula taktiknya, jarang meleset.
4. Siapa yang memelihara, pencopet berdasi,
Berarti menjerat , leher sendiri..
5. Barangsiapa , selalu meminta sumbangan,
Ujung-ujungnya, melakukan pencurian..
6. Barangsiapa , tidak memberantas pencopetan,
Mengundang datangnya, perampokan..

Pasal 14

Kapitalis yang jahat, licin, seperti belut,
Kata-katanya hanya, manis di mulut.

1. Yahudi itu, membolak balikkan fakta, nomor satu,
Tingkat licinnya, paling jitu.
2. Bangsa ini, harus belajar kepada belut,
Menghadapi ancaman, berbagai kemelut.
3. Kelicikan itu bisa, berarti baik.
Menghadapi penipuan yang sangat pelik.
4. Barangsiapa mengenal, tanda-tanda pengkhianat,
Tentulah dirinya, akan selamat.

Pasal 15

Konglomerat  pandai sekali,  pura-pura lurus
Itulah lambang, orang yang rakus

1. Jika hidup selalu, berpura-pura,
Mendapatkan kutukan, tiada tara.

2. Berpura-pura itu,bisa menjadi baik,
Apabila menghadapi, orang munafik.                                            
3. Berpura-pura alim, sikap orientalis,
Ingin menjajah, secara sitematis.
4. Jika orientalis, befikir ilmiah,
Tujuannya untuk, mennnyudutkan agama.

PENGARANG GURINDAM 15

                   Muhammad Rakib , nama diberi,
                   Lahirlah aku, seorang diri,
                   Disangka kembar, dalam prediksi,
                   Ayah dan ibu, merasa ngeri.

Lahirku di, Pulau Penyalai,
Nyiur melambai, sepanjang pantai,
Jawa, Melayu Cina, beramai-ramai
Banyaknya nyamuk, tidak terlerai.

                    Pernah kucoba berladang padi,
                    Lima tahun mengorbankan diri,
                    Sambil sekolah, mencari rezeki,
                    Ke Bangkinang, pergi mengaji.

Komentar Facebook