Saturday, July 16, 2016

KHAWARIJ, SELALU, MENUDUH BID’AH KEPADA ALIRAN LAIN, DIANGGAP SALAH

PEPERANGAN ANTARA KHAWARIJ DAN KHALIFAH ‘ALI BIN ABU THALIB

KHAWARIJ, SELALU, MENUDUH BID’AH
KEPADA ALIRAN LAIN, DIANGGAP SALAH
YANG BENAR, CUMA DIRINYA SAJA.
YANG LAIN KAFIR, DIKUTUK ALLAH

KHAWARIJ, BERPIKIRAN  SANGAT SEMPIT,
WALAUPUN TAAT, DAN TIDAK PELIT


 Setelah Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan terbunuh, maka orang-orang Khawarij ini bergabung dengan pasukan Khalifah ‘Ali bin Abu Thalib. Dalam setiap pertempuran pun mereka selalu bersamanya. Ketika terjadi pertempuran Shiffin (tahun 38 H) antara pasukan Khalifah ‘Ali bin Abu Thalib dengan pasukan shahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan dari penduduk Syam yang terjadi selama berbulan-bulan -dikarenakan ijtihad mereka masing-masing-, ditempuhlah proses tahkim (pengiriman seorang utusan dari kedua pihak guna membicarakan solusi terbaik bagi masalah yang sedang mereka alami).
 Orang-orang Khawarij tidak menyetujuinya, dengan alasan bahwa hukum itu hanya milik Allah dan tidak boleh berhukum kepada manusia. Demikian pula tatkala dalam naskah ajakan tahkim dari ‘Ali bin Abu Thalib termaktub: “Inilah yang diputuskan oleh Amirul Mukminin ‘Ali atas Mu’awiyah…” lalu penduduk Syam tidak setuju dengan mengatakan, “Tulislah namanya dan nama ayahnya,” (tanpa ada penyebutan Amirul Mukminin). ‘Ali pun menyetujuinya, namun orang-orang Khawarij pun mengingkari persetujuan itu. Setelah disepakati utusan masing-masing pihak yaitu Abu Musa Al-Asy’ari dari pihak ‘Ali dan ‘Amr bin Al-‘Ash dari pihak Mu’awiyah, dan disepakati pula waktu dan tempatnya (Dumatul Jandal), maka berpisahlah dua pasukan tersebut.
 Mu’awiyah kembali ke Syam dan ‘Ali kembali ke Kufah, sedangkan kelompok Khawarij dengan jumlah 8.000 orang atau lebih dari 10.000 orang, atau 6.000 orang, memisahkan diri dari ‘Ali dan bermarkas di daerah Harura yang tidak jauh dari Kufah. Pimpinan mereka saat itu adalah Abdullah bin Kawwa’ Al-Yasykuri dan Syabats At-Tamimi. Maka ‘Ali radhiyallahu ‘anhu mengutus shahabat Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma untuk berdialog dengan mereka dan banyak dari mereka yang rujuk. Lalu ‘Ali radhiyallahu ‘anhu keluar menemui mereka, maka mereka pun akhirnya menaati ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, dan ikut bersamanya ke Kufah, bersama dua orang pimpinan mereka. Kemudian mereka membuat isu bahwa ‘Ali radhiyallahu ‘anhu telah bertaubat dari masalah tahkim, karena itulah mereka kembali bersamanya. Sampailah isu ini kepada ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, lalu ia berkhutbah dan mengingkarinya. Maka mereka pun saling berteriak dari bagian samping masjid (dengan mengatakan): “Tiada hukum kecuali untuk Allah.” ‘Ali radhiyallahu ‘anhu pun menjawab: “Kalimat yang haq (benar) namun yang dimaukan dengannya adalah kebatilan!” Kemudian ‘Ali radhiyallahu ‘anhu berkata kepada mereka: “Hak kalian yang harus kami penuhi ada tiga: Kami tidak akan melarang kalian masuk masjid, tidak akan melarang kalian dari rizki fai’, dan tidak akan pula memulai penyerangan selama kalian tidak berbuat kerusakan.” Secara berangsur-angsur pengikut Khawarij akhirnya keluar dari Kufah dan berkumpul di daerah Al-Madain. ‘Ali radhiyallahu ‘anhu senantiasa mengirim utusan agar mereka rujuk.

Namun mereka tetap bersikeras menolaknya hingga ‘Ali radhiyallahu ‘anhu mau bersaksi atas kekafiran dirinya dikarenakan masalah tahkim atau bertaubat. Lalu ‘Ali radhiyallahu ‘anhu mengirim utusan lagi (untuk mengingatkan mereka) namun justru utusan tersebut hendak mereka bunuh dan mereka bersepakat bahwa yang tidak berkeyakinan dengan aqidah mereka maka dia kafir, halal darah dan keluarganya. Aksi mereka kemudian berlanjut dalam bentuk fisik, yaitu menghadang dan membunuh siapa saja dari kaum muslimin yang melewati daerah mereka. Ketika Abdullah bin Khabbab bin Al-Art -yang saat itu menjabat sebagai salah seorang gubernur ‘Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu - berjalan melewati daerah kekuasaan Khawarij bersama budak wanitanya yang tengah hamil, maka mereka membunuhnya dan merobek perut budak wanitanya untuk mengeluarkan anak dari perutnya.

1 comment:

  1. Saya sangat bersyukur telah menemukan blok MBAH RAWA GUMPALA dan ternyata apa yang tertulis di dalam blok MBAH,semua itu meman benar-benar terbukti dan salah satunya saya sudah telah membuktikannya sendiri,saya sangat berterimah kasih banyak kepada MBAH RAWA GUMPALA atas bantuan pesugihan dana ghaibnya,atas bantuan ini kini aku sudah bankit lagi dan usaha yang dulunya bankrut kini bisa berjalan kembali,berkat bantuan MBAH RAWA GUMPALA kini kehidupan kami sudah jauh lebih baik dari pada sebelumnya dan kami sekeluarga tidak akan pernah melupakan budibaik mbah,pesugihan ini adalah pesugihan resmih dan pesugihan ini banyak pilihan misalnya ;
    1.pesugihan dana ghaib
    2.pesugihan tuyul
    3.pesugihan putih
    4.pesugihan minyak penarik
    5.pesugihan uang balik
    6.pesugihan togel sgp hk toto magnum
    pesugihan ini tanpa resiko apapun dan untuk lebih jelasnya buka saja blo mbah
    BUKA DISINI PESUGIHAN PENARIKAN DANA GHAIB

    ReplyDelete

Komentar Facebook