Monday, February 27, 2017

Pijar mata mereka penuh yakin, penista agama tiada terkena apa-apa

WAHAI ENGKAU
PENDUKUNG PENISTA AGAMA
M.R.Jamari, Sastra Candra Darma. Pekanbaru
Di alam gaib, rekaman Malikat Atid
Di sana terpampang wajah-wajah akrab, pendukung penista agama.
Ada yang berjilbab, tapi tidak tahu rukun iman.
Ada Jejaka gagah, berani memotong tentara, Iwan Bopeng namanya.
Duduk berdamping di balik puing-puing kehancuran
Dan reruntuhan tembok-tembok kota yang tak bisa mengatasi banjir
Pancaran mata pada awalnya penuh ceria
Membalut luka curiga bertepuk dengan ragu-ragu,sebelah tangan
Serasa aku melihat,mereka menari di alam baqa
Hati mereka merajut benang-benang kasih yang palsu
Menjadi kain bermotif cinta dunia yang katanya tidak kan fana
Seakan aku simak, berita dini hari yang sepi.
Pijar mata mereka penuh yakin, penista agama tiada terkena apa-apa
Mereka tiada sadar sedang berada di celah-celah puing kehancuran
Bertumbuh tunas-tunas cinta buta
Bersemi di hati yang mendamba jabatan dan bayaran
Trerbayang pula, kamar neraka yang sekarang kamar hotel mewah,
Kamar potret pengharapan pangkat duniawi.
Berhentilah hai pendukung penista agama, berhenti sejenak di persimpangan jalan
Bertobatlah, berzikirlah biar Cuma sesaat
Untuk saling memandang, wajah tujuh juta ulama, mengetuk jendela hati
Semoga nama para habib , para pendemo, terpatri di sana di arasy
Wahai kamar mandi Istiqlal, yang ada Malaikat menggantungkan potret padat makna
Dari Pekanbaru riau Masjid Annur, biarkan aku bersimpuh di sini
Untuk memandang dan boleh berharap, pemimpin baru yang beriman.
Hati mereka para pendemo, bersanding mentari, saat dhuha, turun rezeki.
Sambil menoreh angan di langit biru, ada keyakinan pasti Malaikat mencatat peristiwa ini.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari

Friday, February 24, 2017

SEPERTI BONO,KETIKA MOBIL MENABRAK BANJIR DI TENGAH KOTA PEKANBARU

PENDENGKI ITU ADALAH ORANG YANG KELAK BANGKRUT

PENDENGKI ITU ADALAH ORANG YANG KELAK BANGKRUT

HUJAN LEBAT DALAM DOKUMEN Dr M RAKIB PEKANBARU RIAU

AMALAN AHLI SURGA, TIDAK DENGKI KATA Drs AMRI ALMI, DI LPMP

RENUNGAN MALAM Dr.Drs.H.M.RAKIB JAMARI, S.H.,M.Ag. PEKANBARU RIAU INDONESIA. 2017

RENUNGAN MALAM
Dr.Drs.H.M.RAKIB JAMARI, S.H.,M.Ag. PEKANBARU RIAU INDONESIA. 2017
SEJAK KECIL SAMPAI SAAT INI
AKU SELALU MENGAMATI NASIB ORANG-ORANG YANG DENGKI

Al Falaq Dalam Bahasa Indonesia
Qul a'udzu birobbil falaqi
Min syarri ma kholaqo
Wamin syarri ghosiqin idza waqoba
Wamin syarrin naffatsati fiil 'uqadi
Wamin syiarri hasidin idza hasada

Arti / Terjemahan Al Falaq Dalam Bahasa Indonesia

1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
2. Dari kejahatan makhluk-Nya,
3. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul ,
5. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki".

Translate English
Say: I seek refuge with the Lord of the Dawn
From the mischief of created things;
From the mischief of Darkness as it overspreads;
From the mischief of those who practise secret arts;
And from the mischief of the envious one as he practises envy.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari

Wednesday, February 22, 2017

KARENA CEROBOH, BERKATA-KATA AKIBATNYA, SANGAT MENYAKITKAN

Rakib Jamari membagikan kirimannya
.Dr.Drs.H.M.Rakib,SH.,M.Ag. Pekanbaru Riau Indonesia. 2017
15 menit
Rakib Jamari menambahkan 4 foto baru.
16 menit
KALAU ROBOH KOTA MELAKA
PAPAN DI JAWA, HAMBA REBAHKAN
KARENA CEROBOH, BERKATA-KATA
AKIBATNYA, SANGAT MENYAKITKAN

Catatan Dr.M.Rakib Jamari Pekanbaru Riau Indonesia. 2017

Sunday, February 12, 2017

KELOMPOK WIDYAISWARA W I LPMP RIAU 2017

KEL TATA USAHA T U LPMP RIAU PIMPINAN LELIK HIDAYATI

KEL PEMETAAN DAN SUPERVISI PMS

KELOMPOK WIDYAISWARA W I LPMP RIAU 2017

NASIR PENYALAI DAN Dr SOFWI KHALIL BERSAMA M RAKIB DI LPMP RIAU

HIDUP SESAAT JANGAN SESAT BY SYAMSUL BAHRI CIPTAKARYA

DR SOFWI KHALIL DAN M RAKIB DENGARKAN PENGARAHAN TTG UU NO 11 T 2012

UU PERATURAN HARUS UJI PUBLIK VS EDI MARWAN DAN Dr M RAKIB

UU PERATURAN HARUS UJI PUBLIK VS EDI MARWAN DAN Dr M RAKIB

UU PERATURAN HARUS UJI PUBLIK VS EDI MARWAN DAN Dr M RAKIB

AQILA, NOVIKA DAN ATIKA MENJUAL BUBUR DAN LONTONG MEDAN

Sunday, February 5, 2017

Profesor Hamka Haq, menerangkan tafsiran ayat begitu indah. Indahnya tafsiran Surat al-Maidah 51 membuatku terpaku

Rakib Jamari menambahkan 4 foto baru.
1 menit
PUISI UNTUK HAMKA HAQ

Karya  Rakib Sastra Cndra Darma
 Pekanbaru Riau

Profesor Hamka Haq, menerangkan tafsiran ayat begitu indah.
Indahnya tafsiran Surat al-Maidah 51 membuatku terpaku
Seakan dunia ini hanya di sekitar lingkungan diriku
Kucoba pejamkan mataku sejenak, aku rukuk dan sujud
Kuraba dan rentangkan tanganku untuk berdoa sejenak
Duh ada kesejukan, ada rasa tenang, senang tiada permusuhan
Membuatku seperti melayang kegirangan
Wahai Tuhanku, pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam
Terasa ada desiran angin yang berirama di pegunungan
Ada bungan dan tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Suara itu begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Pertanyaan terkait Surat Al-Maidah 51, ada tuntunan kepemimpinan.
Jawaban Hamka Haq membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, Kita harus menjaganya
Agar keindahanya takkan pernah Sirna.
Belum tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Dari kota Pekanbaru, aku terpaku menatap buku tafsir dengan penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu

WIRID YASIN JL CIPTAKARYA BERSAMA Dr M Rakib Jamari Pekanbaru 2017

MENYATUKAN JAMAAH TABLIG DAN SALAFI, TIDAK MUSTAHIL

Saturday, February 4, 2017

unsur mens rea adalah sikap batin pelaku pada saat melakukan perbuatan

Rakib Jamari menambahkan 4 foto baru — bersama Elvides Cotayota dan Dok MAnstar.
1 mnt
Actus Reus (Kejahatan yang dilakukan) end Mens Rea (sikap bathin pelaku saat melakukan)

        Dikutip dari Paris Manahutu, bahwa suatu perbuatan dianggap telah melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi pidana, harus dipenuhi dua unsur, yaitu adanya unsur actus reus (physical element) dan unsur mens rea (mental element). Unsur actus reus adalah esensi dari kejahatan itu sendiri atau perbuatan yang dilakukan, sedangkan unsur mens rea adalah sikap batin pelaku pada saat melakukan perbuatan (Zainal Abidin Farid, 1995:35).

        Sangat menarik bagi pembaca bahwa dalam ilmu hukum pidana, perbuatan lahiriah itu dikenal sebagai actus reus, sedangkan kondisi jiwa atau sikap kalbu dari pelaku perbuatan itu disebut mens rea. Jadi actus reus adalah merupakan elemen luar (external element), sedangkan mens rea adalah unsur kesalahan (fault element) atau unsur mental (mental element).

        Seseorang dapat dipidana tidak cukup hanya karena orang itu telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau bersifat melawan hukum. Sehingga, meskipun perbuatannya memenuhi rumusan delik dalam peraturan perundang-undangan dan tidak dibenarkan (an objective breach of a penal provision) namun hal tersebut belum memenuhi syarat untuk penjatuhan pidana (Prof. Sudarto,S.H.). Hal ini karena harus dilihat sikap batin (niat atau maksud tujuan) pelaku perbuatan pada saat melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau bersifat melawan hukum tersebut.

Di beberapa negara, perbuatan dan sikap batin seseorang dipersatukan dan menjadi syarat adanya suatu perbuatan pidana. Zainal Abidin Farid berpendapat bahwa unsur actus reus yaitu perbuatan harus didahulukan. Setelah diketahui adanya perbuatan pidana sesuai rumusan undang-undang selanjutnya barulah diselidiki tentang sikap batin pelaku atau unsur mens rea. Dengan demikian maka unsur perbuatan pidana harus didahulukan, selanjutnya apabila terbukti barulah mempertimbangkan tentang kesalahan terdakwa yang merupakan unsur pertanggungjawaban pidana.
Mens Rea adalah sikap batin pelaku perbuatan pidana. Berbeda dengan actus reus yang menyangkut perbuatan yang melawan hukum (unlawful act), mens rea mencakup unsur-unsur pembuat tindak pidana yaitu sikap batin yang disebut unsur subyektif suatu tindak pidana atau keadaan psikis pembuat (Utrecht, 1960: 257 ).
Delik disebut sebagai unsur subyektif apabila unsur-unsurnya terbukti maka berarti terbuktinya pertanggung-jawaban pembuat delik. Unsur-unsurnya adalah kemampuan bertanggungjawab, kesalahan dalam arti luas (dolus dan culpa lata), tidak adanya alasan pemaaf (veronstschuldingsgrond) yang semuanya melahirkan schuld-haftigkeit uber den tater yaitu hal dapat dipidananya pembuat delik.
Perbedaan antara unsur-unsur perbuatan melawan hukum atau perbuatan kriminal dan pertanggungjawaban pembuat delik tidak berarti bahwa keduanya tidak saling berhubungan. Hal ini harus diingat bahwa onrechtmatigheid atau hal melanggar hukum itu sebagai ketentuan timbul dari norma yang atas pelanggarannya dinyatakan sebagai dapat dihukum. Di dalam rumusan dari sesuatu perbuatan yang dapat dihukum, maka unsur kesengajaan dapat dianggap sebagai termasuk di dalamnya karena menurut ketentuan hal tersebut memang disyaratkan.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Friday, February 3, 2017

PUISI UNTUK KIYAI MAARUF AMIN MUDAHNYA ENGKAU MEMBERI MAAF Karya Dr.M.Rakib Jamari. Kiyai Maaruf Amin, aku melihatnya serasa bermimpi.

Rakib Jamari membagikan kirimannya.
5 mnt
Rakib Jamari menambahkan 4 foto baru — bersama Ali Shari'aty dan Dok MAnstar.

PUISI UNTUK KIYAI MAARUF AMIN

MUDAHNYA ENGKAU MEMBERI MAAF
Karya Dr.M.Rakib Jamari.
13 mnt
Kiyai Maaruf Amin, aku melihatnya serasa bermimpi.
Majelis Ulama Indonesia, berjuang dengan kepakarannya.
Bertambah lama, larut dalam cinta kebenaran dan kesucian
Ketika seseorang membentakmu, merendahkamu,
Bertambah halus akhirnya, memberi maaf, ujian berat itu, cepat berlalu.
Dan bentuk apapun penghinaan menjadi hilang
Kumandang azan, bergema di langit biru.
Demikian jiwaku lenyap sekarang, larut.
Dalam kehidupan teguh tenang seperti kata Sanusi Pane
Indonesia Tumpah Darahku, tempat aku beribadah dan berdakwah.
Aku bisa duduk berzikir duduk di pantai tanah yang permai
Sambil mataku naik ke tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Keindahan ciptaan Allah, tampak di pulau di lautan hijau
Dengan rasa syukur, gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpa awan hujan, air mulia tampaknya ada suatu berkah.

Ini kisah penghardik ulama yang dilahirkan di Indonesia

Rakib Jamari menambahkan 4 foto baru — bersama Ali Shari'aty.
21 jam
PUISI UNTUK AHOK
KARYA Dr.M.Rakib Jamari.
Ada celah untuk membuat puisi dalam menonton TV persidangan kasus penistaan agama di Kantor Kementerian Pertanian pada Selasa (31/1) yang menghadirkan saksi Ketua MUI Kiai Ma'ruf Amin, Ahok sempat menyatakan Kiai Ma'ruf menutupi identitas diri pernah menjadi anggota Wantimpres, bertemu dengan paslon calon Gubernur dan Wagub DKI Jakarta nomor urut satu dan menyebut Kiai Ma'ruf tidak pantas menjadi saksi karena tak objektif. Ahok mengaku memiliki bukti atas perkataannya tersebut.
Dalam persidangan pula, kuasa hukum Ahok menyebut Kiai Ma'ruf mendapat pesanan dari SBY untuk menerbitkan fatwa penistaan agama. Kuasa hukum terdakwa juga menyatakan Kiai Ma'ruf sempat ditelepon SBY untuk mengatur pertemuan dengan Agus-Sylvi. [Ibnu/republika]. Aku hanya ingin mengirimkan puisi buah Ahok:

SI PENGHARDIK ULAMA
Ini kisah penghardik ulama yang dilahirkan di Indonesia
Ada tanda di kakimu, tegak lurus di benteng kreta Jakarta.
Aku mencarikanmu doa agar dapat hidayah dari temaramnya dunia.
Istana hayalku beratapkan balok menawan berhias ukiran,
Dengan baja yang tidak perlu darah lembu liar,
Serta kayu-kayu cemara tersusun sempurna
Dirangkai begitu kuat. Kali bening pun mengalir disana
Yang perlu hanyalah mengambil pelajaran dari hari-hariku yang berlalu,
Ucapkanlah kata-kata “Akulah hamba mengambdi hanya kepada sang Pencipta.”
Jika tengah malam matamu tidak mau tidur bacalah terjemahana aya suci, maka hatimu akan mengembara
mengembaralah wahai hamba yang merindukan hidayah.
Telah kudengarkan raungnya hidyah yang membahana;
Jauh dari pesta-pestanya yang merah dan berdarah;
Memadamkan api gunung yang sedahsyat apapun.
Terbebaslah dirimu dan disebutlah aku telah dapat hidayah.
Seorang di antara kaum yang angkuh, yang sebenarnya lembut disirami wahyu.
Mari berbalut jubah putih aku terlahir bersih kembali.
Hijrah dari kodrat manusia yang nista dan Lumpur liang kubur,
Terjauhkan dari bibirku senantiasa
Sentuhan daging haram aneka rupa dimana hidup pernah bertahta.
Semua selamat tinggal..
Tinggallah piala anggur terangkat kini terbang ke angkasa,
Tataplah dengan kesabaran. Sesungguhnya Allah beserta orang yang sabar…

KIRIMAN FOTO M RAKIB DI HARI PERTEMANAN DUNIA FEB 2017

Thursday, February 2, 2017

PUISI UNTUK AHOK KARYA Dr.M.Rakib Jamari.

Rakib Jamari menambahkan 4 foto baru — bersama Ali Shari'aty.
4 menit
PUISI UNTUK AHOK
KARYA Dr.M.Rakib Jamari.
Ada celah untuk membuat puisi dalam menonton TV persidangan kasus penistaan agama di Kantor Kementerian Pertanian pada Selasa (31/1) yang menghadirkan saksi Ketua MUI Kiai Ma'ruf Amin, Ahok sempat menyatakan Kiai Ma'ruf menutupi identitas diri pernah menjadi anggota Wantimpres, bertemu dengan paslon calon Gubernur dan Wagub DKI Jakarta nomor urut satu dan menyebut Kiai Ma'ruf tidak pantas menjadi saksi karena tak objektif. Ahok mengaku memiliki bukti atas perkataannya tersebut.
Dalam persidangan pula, kuasa hukum Ahok menyebut Kiai Ma'ruf mendapat pesanan dari SBY untuk menerbitkan fatwa penistaan agama. Kuasa hukum terdakwa juga menyatakan Kiai Ma'ruf sempat ditelepon SBY untuk mengatur pertemuan dengan Agus-Sylvi. [Ibnu/republika]. Aku hanya ingin mengirimkan puisi buah Ahok:
SI PENGHARDIK ULAMA
Ini kisah penghardik ulama yang dilahirkan di Indonesia
Ada tanda di kakimu, tegak lurus di benteng kreta Jakarta.
Aku mencarikanmu doa agar dapat hidayah dari temaramnya dunia.
Istana hayalku beratapkan balok menawan berhias ukiran,
Dengan baja yang tidak perlu darah lembu liar,
Serta kayu-kayu cemara tersusun sempurna
Dirangkai begitu kuat. Kali bening pun mengalir disana
Yang perlu hanyalah mengambil pelajaran dari hari-hariku yang berlalu,
Ucapkanlah kata-kata “Akulah hamba mengambdi hanya kepada sang Pencipta.”
Jika tengah malam matamu tidak mau tidur bacalah terjemahana aya suci, maka hatimu akan mengembara
mengembaralah wahai hamba yang merindukan hidayah.
Telah kudengarkan raungnya hidyah yang membahana;
Jauh dari pesta-pestanya yang merah dan berdarah;
Memadamkan api gunung yang sedahsyat apapun.
Terbebaslah dirimu dan disebutlah aku telah dapat hidayah.
Seorang di antara kaum yang angkuh, yang sebenarnya lembut disirami wahyu.
Mari berbalut jubah putih aku terlahir bersih kembali.
Hijrah dari kodrat manusia yang nista dan Lumpur liang kubur,
Terjauhkan dari bibirku senantiasa
Sentuhan daging haram aneka rupa dimana hidup pernah bertahta.
Semua selamat tinggal..
Tinggallah piala anggur terangkat kini terbang ke angkasa,
Tataplah dengan kesabaran. Sesungguhnya Allah beserta orang yang sabar…
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar

Komentar Facebook