SATU TITIKPUN
HUKUM TAURAT TAK BOLEH DIUBAH
Catatan Kecil
Dr.Mura
Matius 5:17-
19.
HUKUM TAURAT
5:17 "Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para
nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya 1 . a
5:18 Karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau
satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya
terjadi. B
5:19 Karena itu siapa
yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat c sekalipun yang paling kecil, dan
mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling
rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan
segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di
dalam Kerajaan Sorga.
THE LAW
5:17 "Think not that I came to destroy
the law or the prophets. I did not come to destroy it, but to fulfill it. 1.
5:18 For I say to you, Behold, as long as
the heavens and the earth have not perished, not one jot or not a dot will be
removed from the law, until everything is done. B
5:19 Therefore whoever abolishes even the
smallest commandment of the law, and teaches it to others, will occupy the
lowest place in the kingdom of heaven. but whoever keeps and teaches all the
commandments of the law, he will occupy a high place in the kingdom of heaven.
NABI ISA BUKAN LOGOS, BUKAN
FIRMAN
Catata Kecil Dr.Mura Riau.
Yahya Waloni selalu menyatakan “Adanya
agama filsafat”, bukan saya anti Yahya Waloni, tapi memang filsaafat itu tumbuh
dalam setiap agama. Dalam Islam ada filsafat sufi, adalah agama Masehi ada
filsafat Platonisme.
Dikutip dari Acedadocto World Press, bahwa Paul
Tillich dalam bukunya “A History of Christian Thought” menjelaskan: bagaimana
ajaran teologi Yunani merasuk kedalam doktrin Trinitas melalui Logos (Firman).
“Christianity took from its great competitor (Stoic) many fundamental idea. The
first is the doctrine of the logos, a doctrine that may bring you to despair
when you study the history of Trinitarian and Christianity can not be
understood without it” (Kristen menganut dari saingannya (Filsafat Stoa)
berbagai ajaran dasar. Yang pertama adalah ajaran tentang Logos (Firman), suatu
ajaran yang dapat membuat anda kecewa manakala anda mempelajari sejarah
trinitas dan pemikiran Kristen. Pertumbuhan ajaran Kristen tidak dapat
dimengerti tanpa bersandar pada ajaran ini (Stoa).
Justine Martyr dengan bangga
mengatakan: “This is (Platonis) the only philosophy which I have found certain
and adequate”.
(Ini (Platonis) adalah
satu-satunya filsafat yang menurut saya cocok dan pantas).
And vice versa he said: “Those who live according to the Logos, are
Christians”.
(Dan sebaliknya dia berkata:
“Mereka yang menganut Logos, adalah Kristiani).
Tanya : Apakah Yesus mengajari
murid-muridnya dan umat Israel tentang Logos, atau apakah beliau pernah mengatakan
bahwa dia adalah Logos?
Jawab : Ketika Yesus diuji oleh
Ahli Taurat dan orang-orang Saduki, apakah beliau sudah tercemar oleh filsafat
Yunani atau masih mempertahankan tauhid, beliau memberikan jawaban yang tegas:
“Dengarlah hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa“. (Markus 12:29)
Masih menurut Acedadokto World Press bahwa di saat yang sangat penting dan ditunggu-tunggu
oleh pemuka agama Yahudi ini, Yesus tidak pernah menyebut-nyebut Logos atau
menyatakan dirinya sendiri sebagai Logos (Firman hidup). Oleh karena itu para
pemuka agama Yahudi merasa lega dan mengatakan: “Tepat sekali, guru, benar
katamu itu, bahwa Dia (Tuhan Allah) esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali
Dia (Tuhan Allah)”. (Markus 12:32).
Tanya : Siapa yang menganjurkan
untuk menyembah Logos/Firman?
Jawab : Yang menganjurkan menyembah
logos adalah Justine Martyr (100-165 M), dia terlahir dan dibesarkan dalam
keluarga penyembah berhala (Delaney 1983). Dalam upayanya untuk mengawinkan
ajaran Kristen dan filsafat Yunani, dalam bukunya “2 Apology 13”, dia
mengatakan:
“For next to God we worship and
love the Word (Logos), who is from the unbegotten an ineffable God, since he
also became man for our sakes”.
(Selain Tuhan, kita menyembah dan
mencintai Firman (Logos) yang berasal dari Tuhan yang tidak diperanakkan dan
tidak dicipta, yang juga menjadi manusia demi untuk kita).
Dalam pernyataannya ini, Logos
Yunani yang telah menjadi daging, ikut disembah sebagai obyek lain disamping
Tuhan. Kata “next to” (kemudian dari, selanjutnya) memberikan gambaran bahwa
obyek lain tersebut kedudukannya lebih rendah dari Tuhan. Apalagi Justin Martyr
tidak pernah mengatakan bahwa Logos/Yesus adalah Tuhan.
"Pada mulanya
adalah Logos (firman), Logos (firman) itu bersama dengan Tuhan, dan Logos
(firman) itu berasal dari Tuhan." Yohanes kemudian mengadopsi Hymne ini
dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes, lalu merubah kalimat:
"Logos itu berasal dari Tuhan"; menjadi "Firman itu adalah
Allah."
Supaya anda tahu saja. Yohanes 1
ini bukan perkataan Tuhan kepada Yesus, atau perkataan Yesus kepada Yohanes,
tapi melulu cuma akal-akalan Yohanes!
Ayat-ayat Yohanes 1:1-14
sesungguhnya berasal dari Hymne Platonis yang diperkenalkan oleh Philo dari
Alexandria. Sedangkan mengenai ayat 15 s.d 18, eh, ... bagaimana pula ayat-ayat itu bisa ada di
sana? Dari mana pula asalnya, jika ayat 1 sampai 14 sendiri mentah-mentah
adalah hasil jiplakan?
Jadi, coba perhatikan baik-baik
kalimat pertama Yohanes dari hasil jiplakan tsb.
"Pada mulanya adalah Logos
(firman), Logos (firman) itu bersama dengan Tuhan, dan Logos (firman) itu
berasal dari Tuhan." Yohanes kemudian mengadopsi Hymne ini dan
menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes, lalu merubah kalimat:
"Logos itu berasal dari Tuhan"; menjadi "Firman itu adalah
Allah."
Plagiarism dan pencaplokan ajaran
Platonis oleh (siapapun yang mengaku sebagai) Yohanes ini ke dalam Injil,
dijelaskan oleh bapa gereja Santo Agustinus dalam bukunya The Confession of St.
Augustine di bawah sub judul "Kitab Suci dan Filsafat Penyembah
Berhala"; sebagai berikut:
"Book of the Platonis that
had been translated from Greek into Latin. In then I read, not indeed in these
words but much the same thought, enforced by many varied arguments that: In the
beginning was the word, and the word was with God and the word was God. All things
were made by him, and without him nothing was made."
["Buku filsafat Platonis
yang telah diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Di dalamnya saya
baca, walaupun tidak sama persis tetapi jalan pikirannya sama, didukung dengan
berbagai argumen bahwa: Pada mulanya adalah firman, dan firman itu bersama
Tuhan, dan firman itu adalah (dari) dari Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh
dia (firman) dan tanpa dia (firman) tidak ada yang dijadikan."]
Catatan kaki Alkitab The New
Testament of the New American Bible, 1970 hal. 203, memperkuat pendapat bahwa
Yohanes 1:1-18 bukanlah bagian Injil Yohanes, melainkan karya lepas yang
kemudian dimasukkan menjadi pembuka kitab Yohanes tersebut:
"John 1:1-18; "The
prologue is a hymn, formally poetic in style; perhap originally an independent
composition and only later adapted and edited to serve as an overture to the
Gospel."
["Yohanes 1:1-18; pembukaan
ini merupakan hymne berbentuk syair; mungkin berasal dari karya bebas, yang
kemudian baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai pembuka Injil."]
Kalau kita coba artikan ayat
pertama yang sudah "diubah-suaikan" oleh Yohanes dari aslinya;
"Logos (firman) itu berasal dari Tuhan" menjadi "Firman itu
adalah Allah" tsb menurut kaidah bahasa Indonesia, maka kita dapat menduga
kuat bahwa tujuan yang diinginkan oleh si penulis sebenarnya adalah agar kita
mengerti bahwa firman itu adalah Tuhan sebagaimana bunyi lengkapnya ini:
"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah."
Tetapi tahukah anda bahwa di
dalam struktur bahasa Indonesia, kalimat itu sebenarnya tidak memiliki makna
apa-apa?
Perhatikanlah bila kita ganti
kata Firman menjadi Tuhan atau sebaliknya (seperti kemauan penulis), maka ayat
pertama pembuka Kitab Yohanes itu akan berbunyi begini:
"Pada mulanya adalah Firman;
Firman itu bersama-sama dengan Firman dan Firman itu adalah Firman." Atau,
"Pada mulanya adalah Allah; Allah itu bersama-sama dengan Allah dan Allah
itu adalah Allah."
Lantas, menurut anda apa arti
kalimat itu?
Lebih repot lagi jika kita fokus
pula pada kata "bersama-sama" dalam ayat tersebut yang jelas-jelas
menunjukkan pengertian bahwa firman yang satu tidak sama dengan firman yang
lain, atau Allah yang satu tidak sama dengan Allah yang lain. Sebab firman yang
satu bersama-sama dengan firman yang lain menunjukkan bahwa di sana ada DUA
firman.
Demikian juga dengan kata Allah;
Allah yang satu tidak sama dengan Allah yang lain, atau artinya di sana ada DUA
Allah.
Saya yakin anda akan protes bahwa
saya tidak boleh membolak-balik kalimat pertama Yohanes 1 itu seenak perut
saya.
Baik! Kita kembalikan pada
susunan semula, "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama
dengan Allah dan Firman itu adalah Allah". Bukankah tetap saja kalimat itu
menunjukkan bahwa Firman dan Allah tidak sama, alias dua hal yang berbeda?
Dalam susunan ayat tersebut ada
kata penghubung "bersama-sama". Artinya, jika saya berkata "Si
Iman bersama-sama si Amin", maka anak SD sekalipun dapat mengerti bahwa si
Iman tetap si Iman, si Amin tetap si Amin, alias si Iman bukan si Amin!
Jadi, berdasarkan ayat yang
ditulis dalam Yohanes 1 itu sendiri jelas ditunjukkan bahwa Firman tidak sama
dengan Allah. Atau dengan kata lain, Firman bukan berarti Allah.
Sementara itu, dengan mengutip
dari perbendaharaan bahasa Arab, anda sekalian juga suka sekali menyebut bahwa
"Kalamullah itu adalah Allah". Padahal Kalam itu bukan Allah, dan
Allah bukan Kalam.
Allah dan Kalam jelas sekali adalah
dua hal yang sangat berbeda!
KESIMPULAN
Yohanes 1:1-18 dengan sendirinya
harus gugur demi menjunjung tinggi kesucian wahyu Illahi, martabat seluruh umat
manusia, dan penghargaan sepantasnya kepada akal dan hati nurani setiap insan
berdasarkan alasan-alasan sederhan sbb:
Bukan merupakan firman dari Allah
kepada Yesus,
Bukan pula ajaran dari Yesus
kepada Yohanes,
Tapi ditulis atas inisiatif
Yohanes sendiri, bahkan dengan cara plagiarism dari kitab orang lain yang sama
sekali tidak dimaksudkan untuk memuja Isa.
[Sumber: Islam Menjawab Fitnah]
Injil Yohanes 1:1-3; Benarkah
Firman Adalah Tuhan?
No comments:
Post a Comment