Sunday, June 26, 2016

DILARANG 4 BANYAK: BANYAK BICARA, MAKAN, TIDUR,CANDA


DILARANG 4 BANYAK: BANYAK BICARA, MAKAN, TIDUR,CANDA
Catatan Kecil 
Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.LPMP Riau
       Dilarang tidur setelah salat subuh. Dilang banyak bercanda. Apakah Anda termasuk orang yang suka bercanda? Ataukah Anda adalah orang yang sangat serius dan tidak suka bercanda? Apakah Anda termasuk orang yang banyak tertawa? Ataukah Anda termasuk orang yang tidak sering tertawa?
      Manusia diciptakan oleh Allah dengan berbagai watak dan perilaku. Kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya orang yang memiliki watak demikian. Karena tertawa adalah fitrah manusia, yang tidak diberikan kepada hewan. Apakah pembaca pernah mendapatkan hewan yang tertawa? Jujur saja penulis sendiri belum pernah mendapatkannya. Mungkin, kalau pun ada itu hanya terjadi pada momen-momen tertentu dan sangat jarang sekali.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan beberapa nasihat kepada Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, di antara nasihat tersebut adalah perkataan beliau:
(( وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ.))
Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.”1
Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah tertawa? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah tertawa. Banyak hadits yang menunjukkan hal tersebut, di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu dalam haditsqudsi yang panjang, Allah ta’ala berkata kepada anak adam:
(( يَا ابْنَ آدَمَ مَا يَصْرِينِى مِنْكَ, أَيُرْضِيْكَ أَنْ أُعْطِيَكَ الدُّنْيَا وَمِثْلَهَا مَعَهَا؟))
Wahai anak adam! Saya tidak akan menghalangi apa yang engkau inginkan. Apakah engkau ridha jika saya berikan kepada engkau dunia dan ditambah dengan yang semisalnya? “
Anak Adam itu pun berkata:
(( يَا رَبِّ أَتَسْتَهْزِئُ مِنِّيْ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ؟))
Wahai Rabb-ku! Apakah Engkau mengejekku, sedangkan Engkau adalah Rabb alam semesta?
Kemudian Ibnu Mas’ud pun tertawa dan berkata, “Mengapa kalian tidak bertanya kepadaku, mengapa aku tertawa?” Murid-murid Ibnu Mas’ud pun bertanya, “Mengapa engkau tertawa?” Beliau menjawab, “Seperti inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa. Para sahabat pun bertanya kepada Rasulullah, ‘Mengapa engkau tertawa, ya Rasulullah?’ Beliau pun menjawab:
(( مِنْ ضِحْكِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حِيْنَ قَالَ أَتَسْتَهْزِئُ مِنِّيْ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ؟ فَيَقُوْلُ إِنِّيْ لاَ أَسْتَهْزِئُ مِنْكَ وَلَكِنِّيْ عَلَى مَا أَشَاءُ قَادِرٌ.))
Karena tawanya Rabb alam semesta ketika dia (anak adam) berkata: Apakah Engkau mengejekku sedangkan Engkau adalah Rabb alam semesta?’ Kemudian Allah berkata, ‘Sesungguhnya Aku tidak mengejekmu, tetapi semua yang Aku inginkan Aku mampu.’.2




SD 18 KOMPETENSI INTI M RAKIB

SD 18 KOMPETENSI INTI M RAKIB

Thursday, June 23, 2016

Kompetensi Inti Adalah Bimbingan Dr.M. Rakib Pekanbaru

KOMPETENSI DASAR GURU AGAMA, OLEH Dr M Rakib Pekanbaru Riau

Yel yel kelompok SKL Bimbingan Dr.M, Rakib Pekanbaru

Yel yel kelompok SKL Bimbingan Dr.M, Rakib Pekanbaru

Berbagai macam senam dalam penataran M Rakib

JANGAN DIPILIH PEMIMPIN YANG MUSYRIK MEREKA HANYA, PURA-PURA BAIK

Haramkan Memilih Pemimpin Kafir
Catatan Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag Pekanbaru Riau

                 JANGAN DIPILIH PEMIMPIN YANG MUSYRIK
MEREKA HANYA, PURA-PURA BAIK
  STRATEGI, MENGHINDARI KONFLIK
         SUATU SAAT MEREKA, AKAN BERBALIK

JAKARTA (VoA-Islam) - Menjadikan orang kafir sebagai pemimpin bagi umat Islam berarti menentang Allah SWT dan Rasulullah SAW serta Ijma' Ulama. Memilih orang kafir sebagai pemimpin umat Islam berarti memberi peluang kepada orang kafir untuk "mengerjai" umat Islam dengan kekuasaan dan kewenangannya.
Berikut ini adalah sejumlah Dalil Qur'ani beserta Terjemah Qur'an Surat (TQS) yang menjadi dasar untuk bersikap dalam memilih pemimpin :
1.  Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
QS. 3. Aali 'Imraan : 28.

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."

 QS. 4. An-Nisaa' : 144.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"
 QS. 5. Al-Maa-idah : 57.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."
2.  Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin walau Kerabat sendiri :
QS. 9. At-Taubah : 23.
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
QS. 58. Al-Mujaadilah : 22.
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling  berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekali pun orang-orang itu BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK atau SAUDARA-SAUDARA atau pun KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada- Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun merasa  puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa  sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."
3. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia
QS. 3. Aali 'Imraan : 118.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi TEMAN  KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang  disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."
QS. 9. At-Taubah : 16.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi TEMAN SETIA selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman ? Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
4. Al-Qur'an melarang saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat Islam
QS. 28. Al-Qashash : 86.
"Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi PENOLONG bagi orang-orang kafir."
QS. 60. Al-Mumtahanah : 13.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan PENOLONGMU kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa."
5. Al-Qur'an melarang mentaati orang kafir untuk menguasai muslim
QS. 3. Aali 'Imraan : 149-150.
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu MENTAATI orang-orang yang KAFIR itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik Penolong."
6. Al-Qur'an melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga menguasai muslim
QS. 4. An-Nisaa' : 141.
"...... dan Allah sekali-kali tidak akan MEMBERI JALAN kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman."
7. Al-Qur'an memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 4. An-Nisaa' : 138-139.
"Kabarkanlah kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan  yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah."
8. Al-Qur'an memvonis ZALIM kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 5. Al-Maa-idah : 51.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak  memberi petunjuk kepada orang-orang yang ZALIM."
9. Al-Qur'an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 5. Al-Maa-idah : 80-81.

Wednesday, June 22, 2016

PROBLEM BASED LEARNING, DISKUSI K.13 BIMBINGAN Dr M Rakib SH Pekanbaru

PROBLEM BASED LEARNING, DISKUSI K.13 BIMBINGAN Dr M Rakib SH Pekanbaru

MEMECAH KEBEKUAN DALAM PELATIHAN, OLEH Dr M Rakib, S H ,M Ag Pekanbaru ...

MEMECAH KEBEKUAN DALAM PELATIHAN, OLEH Dr M Rakib, S H ,M Ag Pekanbaru ...

MEMECAH KEBEKUAN DALAM PELATIHAN, OLEH Dr M Rakib, S H ,M Ag Pekanbaru ...

AKULAH ANTI DEMOKRASI Catatan Kecil Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.


AKULAH ANTI DEMOKRASI
Catatan Kecil Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.

ADA BERITA DI REPUBLIKA
Umat Islam tengah berduka
mendengar kabar umat di Tolikara, Papua,
Mengalami penyerangan seketika
Menunaikan shalat Idul Fitri, malah dapat bencana.
Hingga kini, aparat keamanan belum juga,
Menangkap pelaku penyerangan, dilakukan massa Gereja Injili Di Indonesia
Respon tersebut sangat-sangat berbeda,
Ketika umat Islam dituding sebagai pelakunya.
Penyerangan ke berbagai tempat ibadah,
Kaum Muslimin  langsung dilabeli teroris berbahaya.
Berkaitan dengan hal itu, artikel Emha.
'Saya Anti Demokrasi' yang salah di nusantara.
Dikutip dari buku Iblis Nusantara Dajjal Dunia .
Bisa menjadi rujukan atas apa yang sedang menimpa
Kalau ada bentrok antara ustadz dengan agama apa saja.
Pihak Depag,   memberi gelar, diktator mayoritas namanya.
 Islam mayoritas,harus mengalah dan wajib kalah.
Kalau mayoritas kalah, itu memang sudah seharusnya,
Tapi kalau mayoritasnya lain agama.
Minoritasnya Islam, Islam yang harus kalah.
 Baru wajar namanya, mirip Kalau Khadhafi (mantan presiden Libya).
Yang salah adalah Islam, kalau Palestina.
Yang salah adalah Isla, tapi kalau Belanda menjajah Indonesia,
350 tahun Islam dijajah, yang salah bukan Kristen, bukan gereja..
Kalau Amerika Serikat jemawa dan adigang adigung adiguna.
Bahkan sesudah ribuan bom dihujankan di seantero dunia
Amerika Serikatlah pemegang sertifikat kebenarannya.
Yang salah pasti adalah Islam  saja.

'Agama' yang paling benar adalah demokrasi.
 Antidemokrasi sama dengan setan dan iblis berdasi.
Cara mengukur siapa dan bagaimana yang pro dan yang kontra demokrasi, ditentukan pasti bukan oleh orang Islam. Golongan Islam mendapat jatah menjadi pihak yang diplonco dan dites terus menerus oleh subjektivisme kaum non-Islam.

Kaum Muslimin diwajibkan menjadi penganut demokrasi agar diakui oleh peradaban dunia. Dan untuk mempelajari demokrasi, mereka dilarang membaca kelakuan kecurangan informasi jaringan media massa Barat atas kesunyatan Islam.

Maka kalau penghuni peradaban global dunia bersikap anti-Islam tanpa melalui apresiasi terhadap Quran, saya juga akan siap menyatakan diri sebagai anti-demokrasi karena saya jembek dan muak terhadap kelakuan Amerika Serikat di berbagai belahan dunia. Dan dari sudut itulah demokrasi saya nilai, sebagaimana dari sudut yang semacam juga menilai Islam.

Di Yogya teman-teman musik Kiai Kanjeng membuat nomor-nomor musik, yang karena bersentuhan dengan syair-syair saya, maka merekapun memasuki wilayah musikal Ummi Kaltsum, penyanyi legendaris Mesir. Musik Kiai Kanjeng mengandung unsur Arab, campur Jawa, jazz Negro dan entah apa lagi. Seorang teman menyapa: "Banyak nuansa Arabnya ya? Mbok lain kali bikin yang etnis 'gitu..."

Lho kok Arab bukan etnis?


Bukan. Nada-nada arab bukan etnis, melainkan nada Islam. Nada Arab tak diakui sebagai warga etno-musik, karena ia indikatif Islam. Sama-sama kolak, sama-sama sambal, sama-sama lalap, tapi kalau ia Islam-menjadi bukan kolak, bukan sambal, dan bukan lalap.

Kalau Sam Bimbo menyanyikan lagu puji-puji atas Rasul dengan mengambil nada Espanyola, itu primordial namanya. Kalau Gipsy King mentransfer kasidah "Yarim Wadi-sakib...", itu universal namanya. Bahasa jelasnya begini: apa saja, kalau menonjol Islamnya, pasti primordial, tidak universal, ketinggalan zaman, tidak memenuhi kualitas estetik dan tidak bisa masuk jamaah peradaban dunia.

Itulah matahari baru yang kini masih semburat. Tetapi kegelapan yang ditimpakan oleh peradapan yang fasiq dan penuh dhonn kepada Islam, telah terakumulasi sedemikian parahnya. Perlakuan-perlakuan curang atas Islam telah mengendap menjadi gumpalan rasa perih di kalbu jutaan umat Islam.
Kecurangan atas Islam dan Kaum Muslimin itu bahkan diselenggarakan sendiri oleh kaum Muslimin yang mau tidak mau terjerat menjadi bagian dan pelaku dari mekanisme sistem peradaban yang dominan dan tak ada kompetitornya.

Endapan-endapan dalam kalbu kolektif umat Islam itu, kalau pada suatu momentum menemukan titik bocor-maka akan meledak. Pemerintah Indonesia kayaknya harus segera mervisi metoda dan strategi penanganan antar ummat beragama. Kita perlu menyelenggarakan 'sidang pleno' yang transparan, berhati jernih dan berpikiran adil. Sebab kalau tidak, berarti kita sepakat untuk menabuh pisau dan mesiu untuk peperangan di masa depan.


Monday, June 20, 2016

Dr M Rakib Melatih guru Agama di SD 76 Pekanbaru Riau Indonesia

BUKTI KASIIH NABI MUHAMMAD OLEH Dr M Rakib Pekanbaru Riau Indonesia

NABI ISA BERPUASA Berpuasa tidak makan dan minum selama 40 hari 40 malam Matius 4:1-2

NABI ISA BERPUASA
Berpuasa tidak makan dan minum selama 40 hari 40 malam
Matius 4:1-2
(1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
(2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
Berdasarkan ayat-ayat tersebut, Yesus berpuasa selama 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum.
Pak Rakib Jamari di bekas kamp pengunsi Pulau Galang.Potonya belum mnucul..

\



Friday, June 17, 2016

Wednesday, June 15, 2016

Persiapan perang untuk mencegah peperangan


JIHAD DI BIDANG ILMU PENGETAHUAN

catatan  Dr.HM.Rakib Jamari,SH.,M.Ag

1.Kejujuran adalah senjata mukmin
2.Persiapan perang untuk mencegah peperangan

PERANG PEMIKIRAN, DISEBUT GHAZWULFIKRI
DILANCARKAN OLEH LIBERAL, SETIAP HARI
MENANAMKAN KERAGUAN, DI TIAP GENERASI,
KUASAILAH FILSAFAT, DAN KRISTOLOGI

                                KRISTOLOGI DAN LIBERALILOGI
                                SENJATA AMPUH, MASA KINI
  SEMUA GURU AGAMA HARUS MEMILIKI
              MENAKLUKKAN ORIENTALIS, PERLU ILMU INI

CEPAT PERSENJATAI DIRI
KELOMPOK JIL, AKAN RENDAH DIRI
MINDER DALAM, BERDISKUSI
JIKA DIHADAPKAN PADA RAHASIA, LIBERALISASI

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)(TQS al-Anfal [8]: 60).

Jihad atau perang di jalan Allah SWT merupakan bagian dari aktivitas menolong agama Allah SWT. Karena menolong agama-Nya, maka pelakunya layak berharap mendapat pertolongan-Nya (lihat QS Muhammad [47]: 7). Meskipun demikian, bukan berarti boleh mengabaikan kaidah sababiyyah yang dapat mengantarkan kemenangan. Ayat ini adalah di antara yang menjelaskan perkara tersebut.

3. Mempersiapkan Kekuatan untuk Berperang

Allah SWT berfirman: Wa a’iddû lahum mâ [i]statha’tum min quwwwah wa min ribâth al-khayl (dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang). Khithâb atau seruan ayat ini ditujukan kepada seluruh Mukmin. Demikian Ibnu ‘Athiyah dalam tafsirnya.
Mereka diperintahkan melakukan i’dâd (persiapan) dalam berperang memerangi orang-orang kafir. Bahwadhamîr hum (mereka) yang dimaksud adalah orang-orang kafir, merujuk pada pada ayat sebelumnya, yakni:Dan janganlah orang-orang yang kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan (Allah) (QS al-Anfal [8]: 59).

        Persiapan yang diperintahkan dalam menghadapi kaum kafir adalah quwwah (kekuatan). Diterangkan Fakhruddin al-Razi, yang di maksud dengan al-quwwah di sini adalah segala sesuatu yang menjadi sebab bagi terjadinya kekuatan. Tak jauh berbeda, al-Syaukani juga memaknainya sebagai segala sesuatu yang dapat membuat lebih kuat dalam peperangan, termasuk di dalamnya adalah senjata dan busur panah. Mufassir tersebut lantas mengutip hadits dari ‘Uqbah bin ‘Amir, saya mendengar Rasulullah saw yang sedang berada di atas mimbar seraya bersabda: 

“Wa a’iddû lahum mâ [i]statha’tum min quwwah

 (dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi). Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah!”(HR Muslim dan Abu Dawud).

Menurut al-Fakhruddin al-Razi, penjelasan Rasulullah SAW dalam sabdanya: al-quwwah adalah panah, tidak menafikan selain al-ramy (panah) sebagai al-quwwah. Sebagaimana sabda beliau, “al-Hajj ‘Arafah (haji adalah wuquf di Padang Arafah). ”Juga sabda beliau, “al-nadam tawbah (penyesalan adalah taubat)”, tidak menafikan yang lain tercakup di dalamnya. Namun menunjukkan bahwa yang disebutkan itu merupakan bagian yang menonjol dari yang dimaksud. Oleh karena itu, persiapan untuk berjihad di sini dengan anak panah, senjata, mendidik kuda, panah, adalah fardhu. Hanya saja fardhu di sini merupakan fardhu kifayah. Termasuk di dalamnya adalah mengurus pengadaan, pembentukan, penyiapan dan pelatihan pasukan. Juga memproduksi persenjataan dan mendirikan industri militer.


BUDAYA MELAYU SUKA MENULIS

BUDAYA MELAYU SUKA MENULIS
Oleh  Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag. LPMP Pekanbaru Riau
Indonesia. 2016

Budaya baca TULIS, itulah literasi,
          Jadikanlah kegemaran, juga hobi.
           Dalam bidang ilmu, dan teknologi,
              Tantangan zaman makin, bervariasi.

Literasi adalah, budaya baca,
Dimulai, dari sekolah.
Demi untuk, cerdaskan bangsa.
Bermartabat, hidup mulia.

         Melihat orang Jepang kemana-mana selalu membawa buku yang bersampul, baik itu di kereta, di bis, di taman memang bukan hal yang aneh lagi. Cintanya mereka terhadap buku sudah tidak bisa dikatakan gemar lagi, tapi membaca buku sudah jadi budaya mayarakat Jepang. Saya pernah tanya kepada suami saya, “kenapa sih orang Jepang suka membaca buku? Sejak kapan?” Jawabannya sangat simple, sejak dulu! Mereka terbiasa karena dibiasakan untuk membaca buku, tentu saja yang bisa `memaksa` mereka adalah SEKOLAH.

        Kata WARTAWAN KOMPAS Saya jadi ingat pelajaran SD si sulung dengan mata pelajaran, Kokugo-Ondoku, yang artinya pelajaran Bahasa Jepang, membaca dengan bersuara. Dari kelas satu sisulung selalu ada PR untuk membaca buku yang sudah ditetapkan dari halaman berapa sampai halaman berapa si sulung harus membaca dengan suara yang jelas dan kita orang tua wajib mendengarkan dan mengoreksi kalau ada kata-kata yang salah pengucapannya. Dan itu setiap hari! Sampai si sulung jadi hafal dan mengerti apa yang sedang diceritakan dalam buku bacaannya itu. Selain tugas itu ada lagi, yaitu membaca buku yang ada di rumah, nah ini membuat kami orang tua harus meluangkan waktu juga untuk selalu meng –up to date- koleksi buku-buku di rumah.

          Walau tugas baca buku koleksi di rumah ini tidak setiap hari dilakukan, tapi setidaknya cara itu bisa menyulut anak-anak untuk terus berakrab dengan yang namanya buku dan kegiatan membaca. Kata suami pun, pelajaran dalam hal membaca buku ini sudah dari dulu, dalam arti waktu suami SD pun, sekitar hampir 40 tahun yang lalu, ia pun selalu dicecoki untuk membaca, membaca dan membaca oleh sekolah. Dukungan sekolah  untuk urusan baca membaca ini, adalah dengan melengkapi perpustakaan sekolah dan perpustakaan kota dengan buku-buku referensi baik itu buku-buku lama bahkan buku terbaru sehingga membuat semangat anak-anak di Jepang meminjamnya untuk dibawa pulang ke rumah.
                              Literasi dalam praktik pendidikan,
           Perlu menjadikannya, alat pembelajaran
             Semua warganya, dapatkan kesempatan,
Menimba ilmu, sepanjang zaman.

Oleh  Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag. Pekanbaru Riau
Indonesia. 2016


Akibat literasi, tumbuhlah pembelajar,
Kementerian pendidikan yang menggelar,
Namanya GLS memperkuat nalar,
Gerakan budi pekerti, terus menjalar.

Peraturan Menteri Nomor 23,
            Kegiatan 15 menit harus membaca.
         Buku nonpelajaran, sejak semula.
                          Menumbuhkan minat baca, semua peserta.

Agar pengetahuan dapat dikuasai,
Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti,
Kearifan lokal, nasional, dan globalisasi,
Sesuai tahap perkembangan, yang alami.

                                  Terobosan penting ini, hendaknya melibatkan,
                                  Semua pemangku, yang berkepentingan,
                                  Mulai dari tingkat pusat, sampai pedesaan.
                                  Dari kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan.

Pelibatan orang tua, dan  peserta didik,
Juga masyarakat, dan tokoh plitik,
Menjadi komponen,  penting  untuk mendidik.

Gunakan GLS, sebagai  taktik.

LITERASI DI JEPANG Oleh Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.

PROGRAM LITERASI DI JEPANG
Oleh  Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag. LPMP Pekanbaru Riau
Indonesia. 2016

Literasi adalah, budaya baca,
Dimulai, dari sekolah.
Demi untuk, cerdaskan bangsa.
Bermartabat, hidup mulia.

         Melihat orang Jepang kemana-mana selalu membawa buku yang bersampul, baik itu di kereta, di bis, di taman memang bukan hal yang aneh lagi. Cintanya mereka terhadap buku sudah tidak bisa dikatakan gemar lagi, tapi membaca buku sudah jadi budaya mayarakat Jepang. Saya pernah tanya kepada suami saya, “kenapa sih orang Jepang suka membaca buku? Sejak kapan?” Jawabannya sangat simple, sejak dulu! Mereka terbiasa karena dibiasakan untuk membaca buku, tentu saja yang bisa `memaksa` mereka adalah SEKOLAH.

        Kata WARTAWAN KOMPAS Saya jadi ingat pelajaran SD si sulung dengan mata pelajaran, Kokugo-Ondoku, yang artinya pelajaran Bahasa Jepang, membaca dengan bersuara. Dari kelas satu sisulung selalu ada PR untuk membaca buku yang sudah ditetapkan dari halaman berapa sampai halaman berapa si sulung harus membaca dengan suara yang jelas dan kita orang tua wajib mendengarkan dan mengoreksi kalau ada kata-kata yang salah pengucapannya. Dan itu setiap hari! Sampai si sulung jadi hafal dan mengerti apa yang sedang diceritakan dalam buku bacaannya itu. Selain tugas itu ada lagi, yaitu membaca buku yang ada di rumah, nah ini membuat kami orang tua harus meluangkan waktu juga untuk selalu meng –up to date- koleksi buku-buku di rumah.

          Walau tugas baca buku koleksi di rumah ini tidak setiap hari dilakukan, tapi setidaknya cara itu bisa menyulut anak-anak untuk terus berakrab dengan yang namanya buku dan kegiatan membaca. Kata suami pun, pelajaran dalam hal membaca buku ini sudah dari dulu, dalam arti waktu suami SD pun, sekitar hampir 40 tahun yang lalu, ia pun selalu dicecoki untuk membaca, membaca dan membaca oleh sekolah. Dukungan sekolah  untuk urusan baca membaca ini, adalah dengan melengkapi perpustakaan sekolah dan perpustakaan kota dengan buku-buku referensi baik itu buku-buku lama bahkan buku terbaru sehingga membuat semangat anak-anak di Jepang meminjamnya untuk dibawa pulang ke rumah.





                                  Literasi dalam praktik pendidikan,
           Perlu menjadikannya, alat pembelajaran
             Semua warganya, dapatkan kesempatan,
Menimba ilmu, sepanjang zaman.

Oleh  Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag. Pekanbaru Riau
Indonesia. 2016


Akibat literasi, tumbuhlah pembelajar,
Kementerian pendidikan yang menggelar,
Namanya GLS memperkuat nalar,
Gerakan budi pekerti, terus menjalar.

Peraturan Menteri Nomor 23,
            Kegiatan 15 menit harus membaca.
         Buku nonpelajaran, sejak semula.
                          Menumbuhkan minat baca, semua peserta.

Agar pengetahuan dapat dikuasai,
Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti,
Kearifan lokal, nasional, dan globalisasi,
Sesuai tahap perkembangan, yang alami.

                                  Terobosan penting ini, hendaknya melibatkan,
                                  Semua pemangku, yang berkepentingan,
                                  Mulai dari tingkat pusat, sampai pedesaan.
                                  Dari kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan.

Pelibatan orang tua, dan  peserta didik,
Juga masyarakat, dan tokoh plitik,
Menjadi komponen,  penting  untuk mendidik.

Gunakan GLS, sebagai  taktik.

Komentar Facebook