PANTUN PEMELIHARA
RASA MALU
Analisis
M.Rakib Ciptakarya Pekanbaru Indonesia. 2014
CARILAH BENALU, KE SIALANG,
TEMPAT ORANG, MENCARI ROTAN
IMAN DAN MALU, KALAU SUDAH HILANG
SAMALAH DENGAN, BABI HUTAN
TAYANGAN TV YANG TIDAK MENDIDIK
MENGHILANGKAN RASA MALU. MISALNYA
ACARA YANG DIBAWAKAN RAFI AHMAD DAN
OLGA cs
Analisis M.Rakib Ciptakarya
Pekanbaru Indonesia. 2014
Pak penghulu, bersama juragan
Mati diracun muntahkan darah
Pentingnya malu, dan rasa segan.
Semoga Allah, memelihara kita.
Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merencanakan
Kuasa Allah, yang memutuskan
Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Walaupun kamu, sudah lapar
Benda yang haram, jangan di makan
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh, anda kekurangan
Tapi rasa malu, jangan tinggalkan.
Anak ayam, turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup jangan, memalukan,
Jadikan agama jalan yang dituju
Jalan ke kantor, disangka terang
Air kotor, disangka suci
Liciknya koruptor, banyak dipandang
Janganlah kritik , kita dikunci.
Bunga mawar, bunga melati
Kala dicium, harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran, tahu artinya
Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati
Belatuk di atas dahan
Terbang pergi ke lain pokok
Hidup mati ditangan Tuhan
Kepada Allah kita bermohon
Daun tetap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam Al-Qur'an ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicuba
Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan
Halia ini tanam-tanaman
Ke barat juga akan rebahnya
Dunia ini pinjam-pinjaman
Ke akhirat juga akan sudahnya
Redup bulan nampak nak hujan
Pasang pelita sampai berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada siapa dapat menduga
Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si janda balu
Ilmu akhirat tuntutlah tuan
Barulah sempurna segala fardu
Kera di hutan terlompat-lompat
Si pemburu memasang jerat
Hina sungguh sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat
Terang bulan terang bercahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beramal ibadat sebelum mati
Tiap nafas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat jasad tidak sembahyang
Kulit lembu celup samak
Mari buat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
Kalau mati tidak diikut
Banyaklah masa antara masa
Tidak seelok masa bersuka
Meninggalkan sembahyang jadi biasa
Tidak takut api neraka?
Dua tiga empat lima
Enam tujuh lapan sembilan
Kita hidup takkan lama
Jangan lupa siapkan bekalan
Kalau Tuan pergi ke Kedah
Singgah semalam di Kuala Muda
Sembahyang itu perintah Tuhan
Jika ingkar masuk neraka
Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh lalu diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekalan dunia akhirat
Pak Kulup anak juragan
Mati diracun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah
Letak bunga di atas dulang
Sisipkan daun hiasan tepinya
Banyak berdoa selepas sembahyang
Mohon diampun dosa di dunia
Encik Borhan seorang kerani
Terkemut-kemut bila meniti
Tinggalkan sembahyang terlalu berani
Sepertii tubuhnya takkan mati
Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan
Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta doa kepada Tuhan
Anak ayam turun sembilan
Mati seekor tinggal lapan
Duduk berdoa kepada Tuhan
Minta Allah jalan ketetapan
Masa berada di Pulau Jawa
Rakan diajak pergi menjala
Maha Berkuasa jangan dilupa
Kuasa Allah tidak terhingga
Nyiur mudah luruh setandan
Diambil sebiji lalu dibelah
Sudah nasib permintaan badan
Kita di bawah kehendak Allah
Kemuning di dalam semak
Jatuh melayang ke dalam paya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya?
Merdeka.com
- Program yang belakangan tayang di
stasiun televisi swasta didominasi oleh hiburan joget. Namun tak sedikit publik
yang menilai, tayangan tersebut tak mendidik dan memberi pengaruh buruk
terutama kepada anak, apalagi program itu disiarkan pada jam primetime.
Akibatnya, Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI ) dibanjiri oleh aduan dari warga yang keberatan dan menuntut tayangan yang dimaksud diberi sanksi tegas. Menanggapi aduan tersebut, KPI sebagai pihak yang berwenang atas pengawasan program televisi maka memberikan sanksi sesuai dengan peraturan.
Akibatnya, Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI ) dibanjiri oleh aduan dari warga yang keberatan dan menuntut tayangan yang dimaksud diberi sanksi tegas. Menanggapi aduan tersebut, KPI sebagai pihak yang berwenang atas pengawasan program televisi maka memberikan sanksi sesuai dengan peraturan.
Sanksinya, dari teguran tertulis hingga penyetopan tayangan yang bersangkutan.
Merdeka.com
- Acara Yuk Keep
Smile (YKS) yang ditayangkan di Trans
TV setiap hari terus mengundang kontroversi. Selain
goyangan-goyangan dianggap vulgar, lawakannya pun dianggap kasar dan tak
mendidik.
Berbagai kritikan muncul di acara yang dipandu oleh Olga Syahputra dkk tersebut. Bahkan puluhan ribu orang kini telah menandatangani petisi agar Trans TV menghentikan program YKS.
Mendapat banyak kritikan, akhirnya Trans TV mengevaluasi tayangan YKS, seperti mengurangi goyangan-goyangan yang dianggap seronok. Namun demikian, meski sudah berbenah, tetap saja tayangan YKS mendapat banyak kritikan.
Merdeka.com mengumpulkan kontroversi-kontroversi yang muncul dalam tayangan YKS
Dampak Hilangnya Rasa Malu Dalam DiriBerbagai kritikan muncul di acara yang dipandu oleh Olga Syahputra dkk tersebut. Bahkan puluhan ribu orang kini telah menandatangani petisi agar Trans TV menghentikan program YKS.
Mendapat banyak kritikan, akhirnya Trans TV mengevaluasi tayangan YKS, seperti mengurangi goyangan-goyangan yang dianggap seronok. Namun demikian, meski sudah berbenah, tetap saja tayangan YKS mendapat banyak kritikan.
Merdeka.com mengumpulkan kontroversi-kontroversi yang muncul dalam tayangan YKS
Jika kita mau memperhatikan kondisi dan keadaan manusia secara cermat, niscaya kita akan mendapati bahwa berbagai keburukan dan kejelekan terjadi, dikarenakan telah kehilangan rasa malu. Jika rasa malu dengan kedua jenisnya telah hilang dari seseorang maka tak ada lagi kebaikan yang bisa diharapkan. Bahkan bisa jadi dirinya telah berubah menjadi syetan karena telah bangga dengan perbuatan dosa.
Setiap orang mempunyai rasa malu. Akan tetapi, rasa malu itu bisa luntur dan pudar, hingga akhirnya lenyap (mati) karena berbagai sebab. Jika malu sudah mati dalam diri seseorang, berarti sudah tak ada lagi kebaikan yang bisa diharapkan dari dirinya. Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَافْعَلْ مَا شِئْتَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perkataan pertama yang diperoleh oleh manusia dari perkataan kenabian adalah, ‘Jika kamu tidak malu maka berbuatlah sesukamu.” [ HR. Abu Daud 4164 ].
Dapat dibayangkan, bila rasa malu itu telah
luntur bahkan mungkin hilang dalam diri seseorang, segala perilakunya makin
sulit dikendalikan. Sebab, dia akan melakukan berbagai perbuatan tak terpuji,
seperti mencuri , korupsi, , menipu, mempertontonkan aurat dengan pakaian yang
seksi dan mini, berzina, mabuk-mabukan, pembajakan, pelecehan seksual, dan
pembunuhan. Mereka sudah dikuasai oleh nafsu serakah. Orang yang sudah dikuasai
nafsu serakah dan tidak ada lagi rasa malu dalam dirinya maka perbuatannya sama
dengan perilaku hewan yang tidak punya akal. Berbagai macam kemaksiatan dan
kemunkaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupannya
sehari-hari.
Jika rasa malu pada jaman dahulu saja sangat
ditekankan oleh rasulullah sallallahu alaihi wasallam, maka zaman ini lebih
butuh lagi oleh kita. Kita membutuh generasi-generasi yang masih memiliki rasa
malu untuk membenahi ummat serta menuntun mereka pada jalan kebenaran.
Hilangnya rasa malu dalam diri kebanyakan orang
merupakan penyebab dari kehancuran iman, karenanya apabila dibiarkan
berlarut-larut tanpa disadari oleh mereka maka ujung-ujungnya berakhir pada
kemurkaan Allah ‘aazza wa jalla. Marilah kita lihat diri kita. Apakah rasa malu
saat berbuat dosa masih kita rasakan ?. Atau bahkan bangga dengan perbuatan
dosa ?. tidak dapat dijawab kecuali diri kita sendiri. Hanya pada Allah kita
memohon agar diberikan rasa malu tersebut dan dikuatkan pada diri kita.
Hilangnya rasa malu pada diri seseorang merupakan
awal datangnya bencana pada dirinya. Sebuah hadits menyebutkan :
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
إِذَا أَرَادَ أَنْ يُهْلِكَ عَبْدًا نَزَعَ مِنْهُ الْحَيَاءَ فَإِذَا نَزَعَ
مِنْهُ الْحَيَاءَ لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا مَقِيتًا مُمَقَّتًا فَإِذَا لَمْ
تَلْقَهُ إِلَّا مَقِيتًا مُمَقَّتًا نُزِعَتْ مِنْهُ الْأَمَانَةُ فَإِذَا
نُزِعَتْ مِنْهُ الْأَمَانَةُ لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا خَائِنًا مُخَوَّنًا فَإِذَا
لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا خَائِنًا مُخَوَّنًا نُزِعَتْ مِنْهُ الرَّحْمَةُ فَإِذَا
نُزِعَتْ مِنْهُ الرَّحْمَةُ لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا رَجِيمًا مُلَعَّنًا فَإِذَا
لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا رَجِيمًا مُلَعَّنًا نُزِعَتْ مِنْهُ رِبْقَةُ الْإِسْلَامِ
dari Ibnu Umar, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Apabila Allah ‘azza wajalla hendak membinasakan seorang
hamba maka Dia akan memcabut rasa malu darinya, apabila rasa malu sudah dicabut
darinya maka kamu akan mendapatinya dalam keadaan sangat dibenci. Jika kamu
tidak mendapatinya melainkan dalam keadaan sangat dibenci, maka akan dicabut
amanah darinya, apabila amanah telah dicabut darinya, maka kamu tidak
mendapatinya kecuali dalam keadaan menipu dan tertipu. Apabila kamu tidak
menjumpainya melainkan dalam keadaan menipu dan tertipu, maka akan dicabut
darinya sifat kasih sayang, dan apabila dicabut darinya kasih sayang, kamu
tidak akan menjumpainya kecuali dalam keadaan terlaknat lagi terusir, dan
apabila kamu tidak menjumpainya melainkan dalam keadaan terlaknat lagi terusir,
maka akan dicabut darinya ikatan Islam.” [Sunan Ibnu Majah 4044 ].
No comments:
Post a Comment