Thursday, June 26, 2014

PANTUN PEMELIHARA RASA MALU



PANTUN PEMELIHARA
RASA MALU
 

Analisis M.Rakib Ciptakarya Pekanbaru Indonesia. 2014   


CARILAH BENALU, KE SIALANG,
TEMPAT ORANG, MENCARI ROTAN
IMAN DAN MALU, KALAU SUDAH HILANG
SAMALAH DENGAN, BABI HUTAN


TAYANGAN TV YANG TIDAK MENDIDIK
MENGHILANGKAN RASA MALU. MISALNYA
ACARA YANG DIBAWAKAN RAFI AHMAD DAN OLGA cs
Analisis M.Rakib Ciptakarya Pekanbaru Indonesia. 2014
Blogger Widgets

Pak penghulu,  bersama juragan
Mati diracun muntahkan darah
Pentingnya malu, dan rasa segan.
Semoga Allah,  memelihara kita.

Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merencanakan
Kuasa Allah, yang memutuskan

Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Walaupun kamu,  sudah lapar
Benda yang haram, jangan di makan

Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh, anda kekurangan
Tapi rasa malu, jangan tinggalkan.

Anak ayam,  turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup jangan, memalukan,
Jadikan agama jalan yang dituju


Jalan ke kantor,  disangka terang
Air kotor,  disangka suci
Liciknya koruptor, banyak dipandang
Janganlah kritik , kita dikunci.

Bunga mawar,  bunga melati
Kala dicium,  harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran, tahu  artinya

Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati

Belatuk di atas dahan
Terbang pergi ke lain pokok
Hidup mati ditangan Tuhan
Kepada Allah kita bermohon

Daun tetap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam Al-Qur'an ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicuba


Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.

Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama

Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah

Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.

Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan

Halia ini tanam-tanaman
Ke barat juga akan rebahnya
Dunia ini pinjam-pinjaman
Ke akhirat juga akan sudahnya

Redup bulan nampak nak hujan
Pasang pelita sampai berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada siapa dapat menduga

Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si janda balu
Ilmu akhirat tuntutlah tuan
Barulah sempurna segala fardu

Kera di hutan terlompat-lompat
Si pemburu memasang jerat
Hina sungguh sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat

Terang bulan terang bercahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beramal ibadat sebelum mati

Tiap nafas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat jasad tidak sembahyang

Kulit lembu celup samak
Mari buat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
Kalau mati tidak diikut

Banyaklah masa antara masa
Tidak seelok masa bersuka
Meninggalkan sembahyang jadi biasa
Tidak takut api neraka?

Dua tiga empat lima
Enam tujuh lapan sembilan
Kita hidup takkan lama
Jangan lupa siapkan bekalan

Kalau Tuan pergi ke Kedah
Singgah semalam di Kuala Muda
Sembahyang itu perintah Tuhan
Jika ingkar masuk neraka

Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh lalu diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekalan dunia akhirat

Pak Kulup anak juragan
Mati diracun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah

Letak bunga di atas dulang
Sisipkan daun hiasan tepinya
Banyak berdoa selepas sembahyang
Mohon diampun dosa di dunia

Encik Borhan seorang kerani
Terkemut-kemut bila meniti
Tinggalkan sembahyang terlalu berani
Sepertii tubuhnya takkan mati

Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan


Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta doa kepada Tuhan

Anak ayam turun sembilan
Mati seekor tinggal lapan
Duduk berdoa kepada Tuhan
Minta Allah jalan ketetapan

Masa berada di Pulau Jawa
Rakan diajak pergi menjala
Maha Berkuasa jangan dilupa
Kuasa Allah tidak terhingga

Nyiur mudah luruh setandan
Diambil sebiji lalu dibelah
Sudah nasib permintaan badan
Kita di bawah kehendak Allah

Kemuning di dalam semak
Jatuh melayang ke dalam paya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya?


Wawan Budi's photo.
Merdeka.com - Program yang belakangan tayang di stasiun televisi swasta didominasi oleh hiburan joget. Namun tak sedikit publik yang menilai, tayangan tersebut tak mendidik dan memberi pengaruh buruk terutama kepada anak, apalagi program itu disiarkan pada jam primetime.

Akibatnya, Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI ) dibanjiri oleh aduan dari warga yang keberatan dan menuntut tayangan yang dimaksud diberi sanksi tegas. Menanggapi aduan tersebut, KPI sebagai pihak yang berwenang atas pengawasan program televisi maka memberikan sanksi sesuai dengan peraturan.


Sanksinya, dari teguran tertulis hingga penyetopan tayangan yang bersangkutan.
Merdeka.com - Acara Yuk Keep Smile (YKS) yang ditayangkan di Trans TV setiap hari terus mengundang kontroversi. Selain goyangan-goyangan dianggap vulgar, lawakannya pun dianggap kasar dan tak mendidik.

Berbagai kritikan muncul di acara yang dipandu oleh Olga Syahputra dkk tersebut. Bahkan puluhan ribu orang kini telah menandatangani petisi agar Trans TV menghentikan program YKS.

Mendapat banyak kritikan, akhirnya Trans TV mengevaluasi tayangan YKS, seperti mengurangi goyangan-goyangan yang dianggap seronok. Namun demikian, meski sudah berbenah, tetap saja tayangan YKS mendapat banyak kritikan.

Merdeka.com mengumpulkan kontroversi-kontroversi yang muncul dalam tayangan YKS
Dampak Hilangnya Rasa Malu Dalam Diri

Jika kita mau memperhatikan kondisi dan keadaan manusia secara cermat, niscaya kita akan mendapati bahwa berbagai keburukan dan kejelekan terjadi, dikarenakan telah kehilangan rasa malu. Jika rasa malu dengan kedua jenisnya telah hilang dari seseorang maka tak ada lagi kebaikan yang bisa diharapkan. Bahkan bisa jadi dirinya telah berubah menjadi syetan karena telah bangga dengan perbuatan dosa.
Setiap orang mempunyai rasa malu. Akan tetapi, rasa malu itu bisa luntur dan pudar, hingga akhirnya lenyap (mati) karena berbagai sebab. Jika malu sudah mati dalam diri seseorang, berarti sudah tak ada lagi kebaikan yang bisa diharapkan dari dirinya. Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَافْعَلْ مَا شِئْتَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perkataan pertama yang diperoleh oleh manusia dari perkataan kenabian adalah, ‘Jika kamu tidak malu maka berbuatlah sesukamu.” [ HR. Abu Daud 4164 ].
Dapat dibayangkan, bila rasa malu itu telah luntur bahkan mungkin hilang dalam diri seseorang, segala perilakunya makin sulit dikendalikan. Sebab, dia akan melakukan berbagai perbuatan tak terpuji, seperti mencuri , korupsi, , menipu, mempertontonkan aurat dengan pakaian yang seksi dan mini, berzina, mabuk-mabukan, pembajakan, pelecehan seksual, dan pembunuhan. Mereka sudah dikuasai oleh nafsu serakah. Orang yang sudah dikuasai nafsu serakah dan tidak ada lagi rasa malu dalam dirinya maka perbuatannya sama dengan perilaku hewan yang tidak punya akal. Berbagai macam kemaksiatan dan kemunkaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupannya sehari-hari.
Jika rasa malu pada jaman dahulu saja sangat ditekankan oleh rasulullah sallallahu alaihi wasallam, maka zaman ini lebih butuh lagi oleh kita. Kita membutuh generasi-generasi yang masih memiliki rasa malu untuk membenahi ummat serta menuntun mereka pada jalan kebenaran.
Hilangnya rasa malu dalam diri kebanyakan orang merupakan penyebab dari kehancuran iman, karenanya apabila dibiarkan berlarut-larut tanpa disadari oleh mereka maka ujung-ujungnya berakhir pada kemurkaan Allah ‘aazza wa jalla. Marilah kita lihat diri kita. Apakah rasa malu saat berbuat dosa masih kita rasakan ?. Atau bahkan bangga dengan perbuatan dosa ?. tidak dapat dijawab kecuali diri kita sendiri. Hanya pada Allah kita memohon agar diberikan rasa malu tersebut dan dikuatkan pada diri kita.
Hilangnya rasa malu pada diri seseorang merupakan awal datangnya bencana pada dirinya. Sebuah hadits menyebutkan :
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُهْلِكَ عَبْدًا نَزَعَ مِنْهُ الْحَيَاءَ فَإِذَا نَزَعَ مِنْهُ الْحَيَاءَ لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا مَقِيتًا مُمَقَّتًا فَإِذَا لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا مَقِيتًا مُمَقَّتًا نُزِعَتْ مِنْهُ الْأَمَانَةُ فَإِذَا نُزِعَتْ مِنْهُ الْأَمَانَةُ لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا خَائِنًا مُخَوَّنًا فَإِذَا لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا خَائِنًا مُخَوَّنًا نُزِعَتْ مِنْهُ الرَّحْمَةُ فَإِذَا نُزِعَتْ مِنْهُ الرَّحْمَةُ لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا رَجِيمًا مُلَعَّنًا فَإِذَا لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا رَجِيمًا مُلَعَّنًا نُزِعَتْ مِنْهُ رِبْقَةُ الْإِسْلَامِ
dari Ibnu Umar, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila Allah ‘azza wajalla hendak membinasakan seorang hamba maka Dia akan memcabut rasa malu darinya, apabila rasa malu sudah dicabut darinya maka kamu akan mendapatinya dalam keadaan sangat dibenci. Jika kamu tidak mendapatinya melainkan dalam keadaan sangat dibenci, maka akan dicabut amanah darinya, apabila amanah telah dicabut darinya, maka kamu tidak mendapatinya kecuali dalam keadaan menipu dan tertipu. Apabila kamu tidak menjumpainya melainkan dalam keadaan menipu dan tertipu, maka akan dicabut darinya sifat kasih sayang, dan apabila dicabut darinya kasih sayang, kamu tidak akan menjumpainya kecuali dalam keadaan terlaknat lagi terusir, dan apabila kamu tidak menjumpainya melainkan dalam keadaan terlaknat lagi terusir, maka akan dicabut darinya ikatan Islam.” [Sunan Ibnu Majah 4044 ].




No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook