Tuesday, February 27, 2018
Saturday, February 24, 2018
Friday, February 23, 2018
Tuesday, February 20, 2018
SAMA SEKALI TAK PUNYA JARINGAN
Rakib Jamari membagikan kirimannya.
Rakib Jamari
JERNIH AIRNYA SUNGAI TENANG
TEMPAT MANDI ORANG BUKITTINGGI
TUAN AFRIZAL TERDENGAR SENANG
BAWALAH MENUMPANG, RAKIB JAMARI.
TEMPAT MANDI ORANG BUKITTINGGI
TUAN AFRIZAL TERDENGAR SENANG
BAWALAH MENUMPANG, RAKIB JAMARI.
WALAUPUN BISA, NAIK MOTOR
PENGERAN JALAN, BERIRINGAN
WALAUPUN SAYA SUDAH DOKTOR
SAMA SEKALI TAK PUNYA JARINGAN
PENGERAN JALAN, BERIRINGAN
WALAUPUN SAYA SUDAH DOKTOR
SAMA SEKALI TAK PUNYA JARINGAN
HAHA HA. MAAF CANDA AJA.
M.RAKIB JAMARI..
M.RAKIB JAMARI..
Sunday, February 18, 2018
FALSAFAH PERUBAHAN MIND SET BY DR.M.RAKIB, SH.,M.Ag.
FALSAFAH PERUBAHAN MIND SET KURIKULUM
BY DR.M.RAKIB, SH.,M.Ag. WI LPMP RIAU 2018.
on this road halt is out of place
a state condition means death
Those on the move have gone ahead
Those who tarried even a while got crashed
Di dunia ini, tiada tempat, tuk berhenti.
Berhenti berarti mati.
Siapa yang bergerak,akan berada di depan.
Siapa yang lengah, akan tergilas.
=M. Iqbal=
Inilah sebuah falsafah pesan perubahan mindset tentang optimisme dalam hidup. Dunia ini terus berubah, maka berubah itu sendiri adalah sebuah kemestian.
Pada tahun 1961. David C. McClelland, tentang perubahan, ia menulis artikel berjudul ‘Dorongan Hati Menuju Modernisasi’ dimana merupakan salah satu inti dari buku yang populer dengan judul “The Achieving Society”.Dalam buku tersebut telah memberikan manfaat sangat besar terhadap orang-orang yang telah membaca buku karyanya tersebut.Orang yang sudah membaca buku tersebut akan merasa termotivasi dalam menyelesaikan masalah hidupnya.
David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan perbaikan dipromosikan dalam metode penilaian karyawan atau guru-guru , mendukung penilaian berbasis kompetensi dan tes, dengan alasan mereka untuk menjadi lebih baik dari IQ tradisional dan kepribadian berbasis tes. Ide-idenya telah sejak diadopsi secara luas di banyak organisasi, dan berhubungan erat dengan teori Frederick Herzberg. Selain itu teori McClelland juga memberikan kelanjutan tentang teori Max Weber.Jadi teori McClelland mempunyai keterkaitan dengan pendidikan, memberikan sebuah penjelasan tentang keterkaitan tersebut. Selain itu konsep Virus N-Ach ini juga mendapatkan respon baik pagi umat islam serta konsep tersebut juga dapat meyelamatkan bangsa Indonesia dari keterpurukan jika virus tersebut bisa meyebar di seluruh komponen masyarakat Indonesia.
Penulis melihat di dunia pendidikan, perubahan yang terjadi:
Perubahan mendasar pada kurikulum 2013 yang kami rangkum, adalah sebagai berikut:
1. Dulunya sumber ilmu bahwa Sekolah Adalah Segala-galanya menjadi Sekolah, Keluarga, Pergaulan Sosial (Society)
2. Siswa menghafal menjadi Berpikir
3. Siswa pasif (passive) menjadi tegas (Assertive)
4. Penilaian berpatokan IQ /kepintaran menjadi proses/perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap
5. Siswa belajar karena takut, menjadi belajar yang menyenangkan dan enjoy.
6. Nilai didasarkan hanya pada kertas ujian, menjadi didasarkan sikap dan aktivitas
7. Materi terpisah, menjadi terintegrasi
8. Berubah dari mindset “apa yang kita punya” menjadi “apa yang kita kembangkan”
demikianlah mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
PEMBAHASAN
Ada banyak faktor dalam keberhasilan penerapan sebuah kurikulum, Pertama, kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum, Ketiga, penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan termasuk juga penguatan manajemen dan budaya sekolah. Agaknya dari beberapa faktor tersebut, guru adalah aspek paling menentukan.
1. Kurikulum 2013 dan Perubahannya
Kurikulum baru 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006. Menurut pihak Puskur dan Perbukuan Kemdikbud RI, fokus pengembangan kurikulum 2013 ini adalah mengurangi jumlah mata pelajaran, mengurangi materi pelajaran dan menambah jam pelajaran. (Herry Widyastomo, 2013 : 2)
Apabila dicermati dengan baik, dapat ditegaskan, bahwa secara prinsip ada dua alasan utama perubahan kurikulum saat ini, yaitu alasan atau latar belakang filosofis dan alasan atau latar belakang yuridis. Secara Filosofis disebabkan karena terjadinya pergeseran paradigma belajar abad XXI, terjadinya pergeseran pengertian tentang kreatifitas dan perlunya sebuah proses pembelajaran yang mendukung kreatifitas dimaksud. Sedangkan secara yuridis, perubahan ini didasarkan kepada amanat RPJMN 2010-2014 Sektor Pendidikan, Inpres no. 1 th. 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional dan Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka terdapat empat perubahan pada kurikulum baru ini, yaitu; 1). Perubahan pada Standar Kelulusan/SKL (Permendikbud no. 54 Tahun 2013), perubahan pada standar isi (Permendikbud no. 64 Tahun 2013), perubahan pada standar proses (Permendikbud no. 65 Tahun 2013) dan perubahan pada aspek penilaian (Permendikbud no. 66 Tahun 2013). Sementara empat standar lainnya tidak mengalami perubahan.
2. Pengertian Mindset dan Urgensi Perubahannya
Mindset sebenarnya berasal dari dua kata bahasa Inggris yang digabung menjadi satu yaitu "mind" dan "set". Mind berarti pikiran, akal, ingatan. Sedangkan "set" adalah kumpulan, perangkat. Jadi secara harfiah dapat diartikan sebagai kumpulan atau perangkat pikiran atau akal atau ingatan. Akan tetapi sebenarnya yang dimaksud mindset di sini adalah pola pikir yang mempengaruhi pola kerja. Dengan ungkapan lain, mindset adalah sebuah sikap individu dimana singkronnya antara pola pikir/pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku. Orang yang memiliki hal tersebut, maka ia akan memiliki kesadaran/keihklasan untuk menerima serta berkemauan untuk memperjuangkannya, dalam organisasi hal ini disebut dengan budaya kerja.
Pendidik atau guru, perlu memiliki mindset yang utuh terhadap kurikulum baru ini, dengan arti kata; memiliki sikap yang baik terhadap perubahan ini dan dengan ikhlas menerima dan memperjuangkannya. Hal ini penting karena tugas resmi guru adalah mengajarkan kurikulum, hal inilah yang menyebabkan ia digaji. (Muhammad Abdullah ad-Duweisy, 2005 : 115). Ia melanjutkan bahwa ketika guru mengetahui ini adalah bahagian dari tanggung jawabnya, maka ia akan berperan aktif dalam pelaksanaan tugasnya. Perubahan mindset merupakan faktor pertama yang harus disentuh sebelum sebuah kebijakan diberlakukan.
MENDIDIK ANAK DENGAN CERITA DONGENG
Cerita kancil yang menipu harimau dan buaya, akan mendorong jiwa anak untuk menjadi licik, agar menjadi pemenang seperti kanci. Ini penanaman karakter yang negative. McClelland pernah menyebutkan bahwa dongeng dan cerita anak Inggeris abad ke-16 terdapat virus yang dapat menyebabkan terjangkitnya n-ach. Adapun cerita spanyol justru meninabobokan rakyatnya. Dongeng dan cerita di Inggris memperlihatkan optimisme tinggi, keberanian mengubah nasib, dan sikap tidak cepat menyerah. Cerita-cerita itu dianggap memiliki nilai n-ach tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pun selalu diawali oleh n-ach. Cerita atau dongeng yang mengandung nilai n-ach tinggi selalu diikuti pertumbuhan ekonomi yang tinggi di negara itu dalam kurun waktu 25 tahun kemudian.
Berbeda dengan yang diungkapkan McClelland, Al-Qur’an mengontrol semangat jihad yang mirip dengan istilah virus n-ach agar tidak sampai overdosis. Yaitu dengan kalimat, “Haya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Al-Insyirah: 8). Manusia bekerja hanyalah untuk mendapat pengakuan dari Allah, bukan pengakuan dari manusia. Jika yang dicari adalah pengakuan dari Allah, tentu yang muncul pada diri adalah kerendahan hati. Jika yang dicari adalah pengakuan dari manusia atas prestasi yang ia peroleh dapat mengantarkan manusia pada ketidakpuasan seperti yang diungkapkan McClelland.Jadi dapat disimplukan bahwa pandangan islam terhadap konsep virus n-ach adalah sangat mendukung karena konsep tersebut tidak bertentangan terhadap dasar agama islam yaitu Al-Qur’an.Dan virus tersebut dapat memberikan motivasi kepada para umat untuk selalu menggapai kesuksesan dunia maupun akhirat.Dan memotivasi para umat islam untuk dapat merubah nasibnya menjadi yang lebih baik dan lebih layak.
PENUTUP
Sebagai penutup penulis menyajikan gurindam pendidikan, karangan penulis pribadi, yaitu gurindan 8 (Lihat Misterrakib Blog spot Pekanbaru Riau Indonesia.) yang terdiri dari delapan pasal:
Pasal 1
Barangsiapa ingin, sekolah bermutu,
Teori dan praktek harus dipadu
Pasal 2
Barangsiapa ingin, pendidikan bermutu,
Pemerintah dan masyarakat, harus bersatu
Pasal 3
Barangsiapa menginginkan pembelajaran bermutu,
Studi banding, harus selalu.
Pasal 4
Barangsiapa yang ingin, ilmu bermutu,
Mengadakan, percobaan, harus selalu.
Pasal 5
Barangsia menginginkan, masa depan bermutu,
Buatlah perubahan, dari waktu ke waktu.
Pasal 6
Mutu, selalu hadir, karena disiplin,
Banyakkan belajar, sedikitnkan bermain.
Pasal 7
Mutu bisa hadir karena desakan,
Menguguhkan mata pelajaran yang sangat diperlukan.
Pasal 8
Mutu hadir karena, pengorbanan,
Murid dan guru, cinta pengetahuan.
Dr.Drs.Muhammad Rakib, SH.,M.Ag. dari LPMP Riau Indonesia.
Saturday, February 17, 2018
PERUBAHAN MIND SET KURIKULUM BY DR.M.RAKIB JAMARI RIAU, SH.,M.Ag.
PERUBAHAN MIND SET KURIKULUM
BY DR.M.RAKIB JAMARI RIAU, SH.,M.Ag.
WI LPMP RIAU
2018.
Pada tahun 1961. David C. McClelland, tentang
perubahan, ia menulis artikel berjudul ‘Dorongan Hati Menuju Modernisasi’
dimana merupakan salah satu inti dari buku yang populer dengan judul “The
Achieving Society”.Dalam buku tersebut telah memberikan manfaat sangat besar
terhadap orang-orang yang telah membaca buku karyanya tersebut.Orang yang sudah
membaca buku tersebut akan merasa termotivasi dalam menyelesaikan masalah
hidupnya.
David McClelland memelopori motivasi kerja
berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan
perbaikan dipromosikan dalam metode penilaian karyawan atau guru-guru ,
mendukung penilaian berbasis kompetensi dan tes, dengan alasan mereka untuk
menjadi lebih baik dari IQ tradisional dan kepribadian berbasis tes. Ide-idenya
telah sejak diadopsi secara luas di banyak organisasi, dan berhubungan erat
dengan teori Frederick Herzberg. Selain itu teori McClelland juga memberikan
kelanjutan tentang teori Max Weber.Jadi teori McClelland mempunyai keterkaitan dengan
pendidikan, memberikan sebuah penjelasan tentang keterkaitan tersebut. Selain
itu konsep Virus N-Ach ini juga mendapatkan respon baik pagi umat islam
serta konsep tersebut juga dapat meyelamatkan bangsa Indonesia dari
keterpurukan jika virus tersebut bisa meyebar di seluruh komponen masyarakat
Indonesia.
Penulis melihat di dunia pendidikan, perubahan yang
terjadi:
Perubahan mendasar pada kurikulum 2013 yang kami
rangkum, adalah sebagai berikut:
1. Dulunya sumber ilmu bahwa Sekolah Adalah
Segala-galanya menjadi Sekolah, Keluarga, Pergaulan Sosial (Society)
2. Siswa menghafal menjadi Berpikir
3. Siswa pasif (passive) menjadi tegas (Assertive)
4. Penilaian berpatokan IQ /kepintaran menjadi
proses/perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap
5. Siswa belajar karena takut, menjadi belajar
menyenangkan dan enjoy.
6. Nilai didasarkan hanya pada kertas ujian,
menjadi didasarkan sikap dan aktivitas
7. Materi terpisah, menjadi terintegrasi
8. Berubah dari mindset “apa yang kita punya”
menjadi “apa yang kita kembangkan”
demikianlah mudah-mudahan bermanfaat bagi kita
semua.
PEMBAHASAN
Ada banyak faktor dalam keberhasilan penerapan
sebuah kurikulum, Pertama, kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor pendukung
yang terdiri dari ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang
mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum, Ketiga, penguatan peran
pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan termasuk juga penguatan manajemen
dan budaya sekolah. Agaknya dari beberapa faktor tersebut, guru adalah aspek
paling menentukan.
1. Kurikulum 2013 dan Perubahannya
Kurikulum baru 2013 merupakan pengembangan dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP
2006. Menurut pihak Puskur dan Perbukuan Kemdikbud RI, fokus pengembangan
kurikulum 2013 ini adalah mengurangi jumlah mata pelajaran, mengurangi materi
pelajaran dan menambah jam pelajaran. (Herry Widyastomo, 2013 : 2)
Apabila dicermati dengan baik, dapat ditegaskan,
bahwa secara prinsip ada dua alasan utama perubahan kurikulum saat ini, yaitu
alasan atau latar belakang filosofis dan alasan atau latar belakang yuridis.
Secara Filosofis disebabkan karena terjadinya pergeseran paradigma belajar abad
XXI, terjadinya pergeseran pengertian tentang kreatifitas dan perlunya sebuah
proses pembelajaran yang mendukung kreatifitas dimaksud. Sedangkan secara
yuridis, perubahan ini didasarkan kepada amanat RPJMN 2010-2014 Sektor
Pendidikan, Inpres no. 1 th. 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas
pembangunan nasional dan Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 2013 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun
2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka terdapat empat perubahan pada
kurikulum baru ini, yaitu; 1). Perubahan pada Standar Kelulusan/SKL
(Permendikbud no. 54 Tahun 2013), perubahan pada standar isi (Permendikbud no.
64 Tahun 2013), perubahan pada standar proses (Permendikbud no. 65 Tahun 2013)
dan perubahan pada aspek penilaian (Permendikbud no. 66 Tahun 2013). Sementara
empat standar lainnya tidak mengalami perubahan.
2. Pengertian Mindset dan Urgensi Perubahannya
Mindset sebenarnya berasal dari dua kata bahasa
Inggris yang digabung menjadi satu yaitu "mind" dan "set". Mind
berarti pikiran, akal, ingatan. Sedangkan "set" adalah kumpulan,
perangkat. Jadi secara harfiah dapat diartikan sebagai kumpulan atau perangkat
pikiran atau akal atau ingatan. Akan tetapi sebenarnya yang dimaksud mindset di
sini adalah pola pikir yang mempengaruhi pola kerja. Dengan ungkapan lain,
mindset adalah sebuah sikap individu dimana singkronnya antara pola
pikir/pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku. Orang yang memiliki hal
tersebut, maka ia akan memiliki kesadaran/keihklasan untuk menerima serta
berkemauan untuk memperjuangkannya, dalam organisasi hal ini disebut dengan
budaya kerja.
Pendidik atau guru, perlu memiliki mindset yang
utuh terhadap kurikulum baru ini, dengan arti kata; memiliki sikap yang baik
terhadap perubahan ini dan dengan ikhlas menerima dan memperjuangkannya. Hal
ini penting karena tugas resmi guru adalah mengajarkan kurikulum, hal inilah
yang menyebabkan ia digaji. (Muhammad Abdullah ad-Duweisy, 2005 : 115). Ia
melanjutkan bahwa ketika guru mengetahui ini adalah bahagian dari tanggung
jawabnya, maka ia akan berperan aktif dalam pelaksanaan tugasnya. Perubahan
mindset merupakan faktor pertama yang harus disentuh sebelum sebuah kebijakan
diberlakukan.
MENDIDIK ANAK DENGAN CERITA DONGENG
Cerita kancil yang menipu harimau dan buaya, akan
mendorong jiwa anak untuk menjadi licik, agar menjadi pemenang seperti kanci.
Ini penanaman karakter yang negative. McClelland pernah menyebutkan bahwa
dongeng dan cerita anak Inggeris abad
ke-16 terdapat virus yang dapat menyebabkan terjangkitnya n-ach. Adapun cerita spanyol justru meninabobokan rakyatnya.
Dongeng dan cerita di Inggris memperlihatkan optimisme tinggi, keberanian
mengubah nasib, dan sikap tidak cepat menyerah. Cerita-cerita itu dianggap
memiliki nilai n-ach tinggi.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pun selalu diawali oleh n-ach. Cerita atau dongeng yang mengandung nilai n-ach tinggi
selalu diikuti pertumbuhan ekonomi yang tinggi di negara itu dalam kurun waktu
25 tahun kemudian.
Berbeda dengan yang diungkapkan McClelland,
Al-Qur’an mengontrol semangat jihad yang mirip dengan istilah virus n-ach agar tidak sampai overdosis.
Yaitu dengan kalimat, “Haya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(Al-Insyirah: 8). Manusia bekerja hanyalah untuk mendapat pengakuan dari Allah,
bukan pengakuan dari manusia. Jika yang dicari adalah pengakuan dari Allah,
tentu yang muncul pada diri adalah kerendahan hati. Jika yang dicari adalah
pengakuan dari manusia atas prestasi yang ia peroleh dapat mengantarkan manusia
pada ketidakpuasan seperti yang diungkapkan McClelland.Jadi dapat disimplukan
bahwa pandangan islam terhadap konsep virus n-ach adalah sangat mendukung
karena konsep tersebut tidak bertentangan terhadap dasar agama islam yaitu
Al-Qur’an.Dan virus tersebut dapat memberikan motivasi kepada para umat untuk
selalu menggapai kesuksesan dunia maupun akhirat.Dan memotivasi para umat islam
untuk dapat merubah nasibnya menjadi yang lebih baik dan lebih layak.
PENUTUP
Sebagai penutup penulis menyajikan gurindam
pendidikan, karangan penulis pribadi, yaitu gurindan 8 (Lihat Misterrakib Blog
spot Pekanbaru Riau Indonesia.) yang terdiri dari delapan pasal:
Pasal 1
Barangsiapa ingin, sekolah bermutu,
Teori dan
praktek harus dipadu
Pasal 2
Barangsiapa ingin, pendidikan bermutu,
Pemerintah dan masyarakat, harus bersatu
Pasal 3
Barangsiapa menginginkan pembelajaran
bermutu,
Studi
banding, harus selalu.
Pasal 4
Barangsiapa yang ingin, ilmu bermutu,
Mengadakan, percobaan, harus selalu.
Pasal 5
Barangsia
menginginkan, masa depan bermutu,
Buatlah
perubahan, dari waktu ke waktu.
Pasal 6
Mutu,
selalu hadir, karena disiplin,
Banyakkan belajar, sedikitnkan bermain.
Pasal 7
Mutu
bisa hadir karena desakan,
Menguguhkan mata pelajaran yang sangat diperlukan.
Pasal 8
Mutu
hadir karena, pengorbanan,
Murid
dan guru, cinta pengetahuan.
Friday, February 16, 2018
Thursday, February 15, 2018
JAWABLAH TANTANGAN ZAMAN MELALUI PENDIDIKAN
PENDIDIKAN YANG MENJAWAB TANTANGAN
By
DR.M.RAKIB, SH.,M.Ag. WI LPMP RIAU INDONESIA.2018
Kali ini, penulis bercerita tentang tantangan
pendidikan di bidang pendidikan lingkungan hidup yang penulis abadikan dalam
sebuah gurindam, maaf bukan gurindam 12 tapi gurindam 13, karena penulis susun
dalam tiga belas pasal. Cuplikannya sebagai berikut:
1. Kepada lingkungan, tidak sopan
Akan menuai, badai dan taufan
2. Jika jamban, tidak bersih,
Banyaknya cacing, seperti buih.
3. Kurang bersih, kurang cermat,
Tentu dirimu akan tersesat
4. Apabila rumah, disapunya jarang,
Lipas dan semut, akan meyerang.
5. Ke laut membuang, racun bebisa,
Makhluk hidup, akan binasa.
6. Jika ke sungai, membuang sampah,
Anak cucu, akan menyumpah.
7. Orang asing, menambang emas,
Putra daerah, dibuat lemas.
8. Saluran air, jika tersumbat
Banjir datang, saat hujan lebat.
9. Jika kebun, dibiarkan semak
Babi akan, beranak pinak.
1O. Siapa saja, merusakkan hutan,
Dialah sebenarnya, sahabat Setan.
Selain dari tantangan dari masalah lingkungan, lebih hebat lagi tantangan bagi pendidikan di Indonesia ialah menjamurnya
lembaga pendidikan asing, standar dan orientasi pendidikan yang makin pro
pasar, serta pasar tenaga kerja yang dibanjiri tenaga kerja asing. (https://dinanurhayati.wordpress.com).Menurut
saya (M.Rakib, 2018) ada juga hal yang menggembirakan, yaitu menjamurnya
lembaga pendidikan keagamaan yang bermutu, misalnya pendidikan Islam terpadu
plus hafal Quran 3 juz. Lembaga ini dapat memenuhi tuntutan masyarakat,
sekaligus menjawab tantangan zaman.
Awalnya kehadiran
lembaga pendidikan asing agak menakutkan di era MEA, tapi justru merupakan
suatu kemestian yang tak dapat ditolak, harus disikapi, disiasati, dihadapi dan
dipersiapkan. Ke depan persaingan lembaga pendidikan akan lebih ketat lagi.
Persaingan tak hanya antara lembaga pendidikan Indonesia,juga dengan lembaga
pendidikan asing. Di sini, mutu dan
kualitas pendidikan akan dipertaruhkan. Tidak mustahil untuk mengejar
mutu, masyarakat memilih pendidikan asing. Bukankah selama ini sebagian mereka
juga sekolah di lembaga pendidikan asing, mereka rela meninggalkan tanah air untuk
belajar di luar ke Malaysia, Australia, Mesir, Turky misalnya?
Ini menjadi tantangan
yang bagi semua pihak yang terlibat, termasuk LPMP. Semua civitas pendidikan
harus siap dan mempersiapkan diri menghadapi MEA. Mereka dituntut meningkatkan
kemampuan, kualitas, etos kerja, dan tanggung jawab. Ditambah lagi posisi
mereka sebagai produsen SDM Indonesia.
Pantun
unggulan penulis dalam buku “Pantun Pendidikan Yang Menantang” sebagai berikut:
Kalau tuan,
mencari kutu,
Jangan
disuruh, orang buta.
Kalau ingin,
pendidikan bermutu,
Tanamkan
prinsip, berwirausaha.
Wirausaha atau wiraswasta adalah interpreneur, setara dengan live skill yang harus dimiliki generasi
muda.
Maksudnya
pendidikan kita ke depan harus berorientasi pada pangsa pasar. Konsep
pendidikan Link annd Match yang digagas mantan Menteri Pendidikan Prof. Dr Wardiman
Joyonogoro. Link and Match ialah pendekatan menghendaki adanya hubungan anatara
dunia pendidikan dan dunia usaha atau industri. Dunia penidikan disiapkan
sebagai pemasok tenaga kerja handal sedangkan dunia usaha sebagai pengguna.
Sehingga dalam Link and Match, kurikulum menyesuaikan dunia usaha dan industry,
atau kurikulum yang berbasis keinginan masyarakat.
Pernah waktu
itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Anis Baswedan mencabut pemberlakuan Kurikulun 2013 dengan alasan penerapan kurikulum
itu terlalu buru-buru. Kurikulum 2013
disempurnakan. Mustinya, penyempurnaan itu juga mengakomodir kepentingan
kita semua menghadapi MEA. Beratnya tantangan dan tuntutan dunia pendidikan
terkait MEA adalah berorientasi pada pasar. Karena kurikulum idealnya tanggap
terhadap pesoalan persaingan ekonomi. Kurikulum pendidikan bisa menjawab
kebutuhan menghadapi pasar bebas.
Dan paling
penting dari semuanya adalah kesiapan guru dalam menghadapi MEA. Karena guru
berada pada garda terdepan pendidikan, yang menyiapkan SDM Indonesia bersaing
di MEA. Untuk itu guru harus meningkatkan etos kerja, kualitas diri,
kreatifitas dalam mendidik dan mengajar peserta didik. Program Tunjangan
Sertifikasi Guru (TPG) yang digulirkan oleh Pemerintah beberapa tahun belakangan
harus dimaknai sebagai usaha meningkatkan kulaitas, profesionalisme disamping meningkatkan kesejahteraan guru
tentunya.
Indonesia
tidak bisa menghindar. Semua harus siap termasuk dunia pendidikan. Dan guru
sebagai pelaku pendidikan yang berada di garda terdepan harusnya lebih tanggap
dan siap. Jangan pernah meremehkan. Bila
Pendidikan kita tak siap, bisa jadi masyarakat kita sendiri akan memilih
lembaga pendidikan asing. Ini menjadi memalukan. Garam saja Indonesia masih
inport dari Negara lain. Selain itu , pendidikan kita tak akan mampu mencetak
SDM Indonesia handal yang dapat bersaing dan memenangkan di era MEA. Ini yang
menjadi ketakutan sebagian dari kita. Sekarang saatnya kita buang ketakutan,
menyongsong optimisme ke depan dengan usaha dan kerja keras.
Global adalah
sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan
antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.” (Maryati
Kun, Sosiologi, 2007, Halaman 37). Dalam memasuki Masyarakat Ekonomi Asean yang
telah dimulai. Kita harus mempersiapkan diri untuk persaingan yang akan di
hadapi dalam proses mendunia ini, perang dagang dan perang pemikiran(Ghazwul Fikry).
Masyarakat
Ekonomi Asean tentu memiliki dampak yang membawa Indonesia untuk menjadi lebih
baik lagi, kalau memang sudah ditemukan cara mengolah sawit sendiri, tidak
perlu dikirim bahan mentahnya ke luar negeri. Ciptakan amesin sawit terbaru,
yang sekalipus menciptakan lapangan kerja baru yang sangat luas dan
meningkatkan kesejahteraan banyak orang. Hal ini akan menjadi dampak buruk
apabila manusia di Indonesia sendiri belum siap untuk menghadapinya.
Dengan adanya
Masyarakat Ekonomi Asean, hal tersebut dapat membuka arus perdagangan, bahkan
dalam sektor jasapun akan mudah untuk masuk ke Indonesia. Pemerintah Indonesia
harus dapat membenahi pemakaian solar energy, juga tenaga angina, disertai kualitas
sumber daya manusia di negara ini agar nantinya dapat bersaing dalam hal kemampuan
dengan sumber daya manusia dari negara lainnya di asia tenggara. Hal ini dapat
dimulai dengan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia, yang tentunya
dengan bantuan dari beberapa program pemerintah seperti adanya sekolah gratis
bagi orang-orang yang kurang mampu dan wajib belajar sampai tamat sekolah
menengah akhir.
Agar sejak
dini, masyarakat Indonesia sudah dipupuk oleh pendidikan yang berkualitas.
Dengan memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, masyarakat Indonesia bukan
hanya dapat bersaing dengan warga negara asing yang bekerja di Indonesia saja.
Bahkan, bisa jadi orang Indonesia sendiri yang bekerja di luar wilayah
Indonesia, jika dapat memenuhi kualifikasi dan memiliki kualitas yang mumpuni.
Kedua, membangunkan
dan menuntut masyarakat Indonesia untuk kreatif. Karena pada dewasa ini ekonomi
kreatif sangat menonjol dan untuk dapat bertahan, manusianya harus dapat
memunculkan ide-ide baru tentang memanfaatkan sawit untuk makanan dan energy
baru yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain. Dengan kreatifitas itu
masyarakat Indonesia dapat membuat usaha start up seperti yang sekarang ini
sudah mulai banyak berkembang. Selain dapat bertahan dalam bersaing dengan
usaha dari luar negeri juga hal tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan yang
tentunya dapat terbuka lebar bagi bangsa Indonesia.
Ketiga, banyak
pelatihan, agar masyarakat Indonesia bukan hanya memiliki tingkat intelektual
yang tinggi. Tetapi juga memiliki sebuah keahlian yang betul-betul dijamin
dapat diandalkan.
Kesimpulannya mengenai
persaingan dalam era zaman now, memang baik adanya untuk perkembangan dalam
bidang sosial, ekonomi, budaya, namun, hal tersebut dapat membawa dampak buruk
bagi suatu negara, yang sumber daya manusianya belum siap untuk menghadapi persaingan
terbuka. Karena itu, masyarakat Indonesia harus memiliki kualitas iman dan
moral anti narkoba yang tinggi dan kualitas pendidikan keterampilan yang
tinggi, harus kreatif, dan harus memiliki keahlian wiraswasta.
Wednesday, February 14, 2018
Monday, February 12, 2018
Sunday, February 11, 2018
Saturday, February 10, 2018
Friday, February 9, 2018
Thursday, February 8, 2018
Monday, February 5, 2018
Saturday, February 3, 2018
Friday, February 2, 2018
Thursday, February 1, 2018
Subscribe to:
Posts (Atom)