Tuesday, February 27, 2018

lagu pak arab Kun Anta- Humood AlKhudher

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PPK OLEH Dr.M.RAKIB LPMP RIAU 2017

KARAKTER, ARBA',IYYAH, REKAMAN M RAKIB JAMARI RIAU 2018

KARAKTER, ARBA',IYYAH, REKAMAN M RAKIB JAMARI RIAU 2018

RAPORT KUR 13 REKAMAN M RAKIB JAMARI RIAU

RAPORT KUR 13 REKAMAN M RAKIB JAMARI RIAU

PEMETAAN KD OLEH SUMARNA, REKAMAN M RAKIB JAMARI, RIAU 2018

PEMETAAN KD OLEH SUMARNA, REKAMAN M RAKIB JAMARI, RIAU 2018

PEMETAAN KD OLEH SUMARNA, REKAMAN M RAKIB JAMARI, RIAU 2018

PEMETAAN KD OLEH SUMARNA, REKAMAN M RAKIB JAMARI, RIAU 2018

PEMETAAN KD OLEH SUMARNA, REKAMAN M RAKIB JAMARI, RIAU 2018

PEMETAAN KD OLEH SUMARNA, REKAMAN M RAKIB JAMARI, RIAU 2018

PRILAKU MENONJOL, ABU HASAN, REK.DR M RAKIB JAMARI RIAU

KARAKTER, ARBA',IYYAH, REKAMAN M RAKIB JAMARI RIAU 2018

KARAKTER, ARBA',IYYAH, REKAMAN M RAKIB JAMARI RIAU 2018

PROSES PENGOLAHAN NILAI, REKAMAN M RAKIB JAMARI RIAU

Tuesday, February 20, 2018

SAMA SEKALI TAK PUNYA JARINGAN


Rakib Jamari
JERNIH AIRNYA SUNGAI TENANG
TEMPAT MANDI ORANG BUKITTINGGI
TUAN AFRIZAL TERDENGAR SENANG
BAWALAH MENUMPANG, RAKIB JAMARI.
WALAUPUN BISA, NAIK MOTOR
PENGERAN JALAN, BERIRINGAN
WALAUPUN SAYA SUDAH DOKTOR
SAMA SEKALI TAK PUNYA JARINGAN
HAHA HA. MAAF CANDA AJA.
M.RAKIB JAMARI..

Sunday, February 18, 2018

DUA CARA NGENTASKAN KEMISKINAN, BY DR M RAKIB JAMARI, SH

FALSAFAH PERUBAHAN MIND SET BY DR.M.RAKIB, SH.,M.Ag.

FALSAFAH PERUBAHAN MIND SET KURIKULUM
BY DR.M.RAKIB, SH.,M.Ag. WI LPMP RIAU 2018.


on this road halt is out of place
a state condition means death
Those on the move have gone ahead
Those who tarried even a while got crashed
Di dunia ini, tiada tempat, tuk berhenti.
Berhenti berarti mati.
Siapa yang bergerak,akan berada di depan.
Siapa yang lengah, akan tergilas.
=M. Iqbal=

Inilah sebuah falsafah pesan perubahan mindset tentang optimisme dalam hidup. Dunia ini terus berubah, maka berubah itu sendiri adalah sebuah kemestian.
Pada tahun 1961. David C. McClelland, tentang perubahan, ia menulis artikel berjudul ‘Dorongan Hati Menuju Modernisasi’ dimana merupakan salah satu inti dari buku yang populer dengan judul “The Achieving Society”.Dalam buku tersebut telah memberikan manfaat sangat besar terhadap orang-orang yang telah membaca buku karyanya tersebut.Orang yang sudah membaca buku tersebut akan merasa termotivasi dalam menyelesaikan masalah hidupnya.
David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan perbaikan dipromosikan dalam metode penilaian karyawan atau guru-guru , mendukung penilaian berbasis kompetensi dan tes, dengan alasan mereka untuk menjadi lebih baik dari IQ tradisional dan kepribadian berbasis tes. Ide-idenya telah sejak diadopsi secara luas di banyak organisasi, dan berhubungan erat dengan teori Frederick Herzberg. Selain itu teori McClelland juga memberikan kelanjutan tentang teori Max Weber.Jadi teori McClelland mempunyai keterkaitan dengan pendidikan, memberikan sebuah penjelasan tentang keterkaitan tersebut. Selain itu konsep Virus N-Ach ini juga mendapatkan respon baik pagi umat islam serta konsep tersebut juga dapat meyelamatkan bangsa Indonesia dari keterpurukan jika virus tersebut bisa meyebar di seluruh komponen masyarakat Indonesia.
Penulis melihat di dunia pendidikan, perubahan yang terjadi:
Perubahan mendasar pada kurikulum 2013 yang kami rangkum, adalah sebagai berikut:
1. Dulunya sumber ilmu bahwa Sekolah Adalah Segala-galanya menjadi Sekolah, Keluarga, Pergaulan Sosial (Society)
2. Siswa menghafal menjadi Berpikir
3. Siswa pasif (passive) menjadi tegas (Assertive)
4. Penilaian berpatokan IQ /kepintaran menjadi proses/perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap
5. Siswa belajar karena takut, menjadi belajar yang menyenangkan dan enjoy.
6. Nilai didasarkan hanya pada kertas ujian, menjadi didasarkan sikap dan aktivitas
7. Materi terpisah, menjadi terintegrasi
8. Berubah dari mindset “apa yang kita punya” menjadi “apa yang kita kembangkan”
demikianlah mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

PEMBAHASAN
Ada banyak faktor dalam keberhasilan penerapan sebuah kurikulum, Pertama, kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependi­dik­an (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari ketersediaan buku sebagai ba­han ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pem­bentuk kurikulum, Ketiga, penguatan peran pemerintah dal­am pembinaan dan penga­wasan termasuk juga penguatan ma­naj­emen dan budaya sekolah. Agaknya dari beberapa faktor tersebut, guru adalah aspek paling menentukan.

1. Kurikulum 2013 dan Perubahannya
Kurikulum baru 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006. Menurut pihak Puskur dan Perbukuan Kemdikbud RI, fokus pengembangan kurikulum 2013 ini adalah mengurangi jumlah mata pelajaran, mengurangi materi pelajaran dan menambah jam pelajaran. (Herry Widyastomo, 2013 : 2)
Apabila dicermati dengan baik, dapat ditegaskan, bahwa secara prinsip ada dua alasan utama perubahan kurikulum saat ini, yaitu alasan atau latar belakang filosofis dan alasan atau latar belakang yuridis. Secara Filosofis disebabkan karena terjadinya pergeseran paradigma belajar abad XXI, terjadinya pergeseran pengertian tentang kreatifitas dan perlunya sebuah proses pembelajaran yang mendukung kreatifitas dimaksud. Sedangkan secara yuridis, perubahan ini didasarkan kepada amanat RPJMN 2010-2014 Sektor Pendidikan, Inpres no. 1 th. 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional dan Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka terdapat empat perubahan pada kurikulum baru ini, yaitu; 1). Perubahan pada Standar Kelulusan/SKL (Permendikbud no. 54 Tahun 2013), perubahan pada standar isi (Permendikbud no. 64 Tahun 2013), perubahan pada standar proses (Permendikbud no. 65 Tahun 2013) dan perubahan pada aspek penilaian (Permendikbud no. 66 Tahun 2013). Sementara empat standar lainnya tidak mengalami perubahan.

2. Pengertian Mindset dan Urgensi Perubahannya

Mindset sebenarnya berasal dari dua kata bahasa Inggris yang digabung menjadi satu yaitu "mind" dan "set". Mind berarti pikiran, akal, ingatan. Sedangkan "set" adalah kumpulan, perangkat. Jadi secara harfiah dapat diartikan sebagai kumpulan atau perangkat pikiran atau akal atau ingatan. Akan tetapi sebenarnya yang dimaksud mindset di sini adalah pola pikir yang mempengaruhi pola kerja. Dengan ungkapan lain, mindset adalah sebuah sikap individu dimana singkronnya antara pola pikir/pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku. Orang yang memiliki hal tersebut, maka ia akan memiliki kesadaran/keihklasan untuk menerima serta berkemauan untuk memperjuangkannya, dalam organisasi hal ini disebut dengan budaya kerja.
Pendidik atau guru, perlu memiliki mindset yang utuh terhadap kurikulum baru ini, dengan arti kata; memiliki sikap yang baik terhadap perubahan ini dan dengan ikhlas menerima dan memperjuangkannya. Hal ini penting karena tugas resmi guru adalah mengajarkan kurikulum, hal inilah yang menyebabkan ia digaji. (Muhammad Abdullah ad-Duweisy, 2005 : 115). Ia melanjutkan bahwa ketika guru mengetahui ini adalah bahagian dari tanggung jawabnya, maka ia akan berperan aktif dalam pelaksanaan tugasnya. Perubahan mindset merupakan faktor pertama yang harus disentuh sebelum sebuah kebijakan diberlakukan.
MENDIDIK ANAK DENGAN CERITA DONGENG
Cerita kancil yang menipu harimau dan buaya, akan mendorong jiwa anak untuk menjadi licik, agar menjadi pemenang seperti kanci. Ini penanaman karakter yang negative. McClelland pernah menyebutkan bahwa dongeng dan cerita anak Inggeris abad ke-16 terdapat virus yang dapat menyebabkan terjangkitnya n-ach. Adapun cerita spanyol justru meninabobokan rakyatnya. Dongeng dan cerita di Inggris memperlihatkan optimisme tinggi, keberanian mengubah nasib, dan sikap tidak cepat menyerah. Cerita-cerita itu dianggap memiliki nilai n-ach tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pun selalu diawali oleh n-ach. Cerita atau dongeng yang mengandung nilai n-ach tinggi selalu diikuti pertumbuhan ekonomi yang tinggi di negara itu dalam kurun waktu 25 tahun kemudian.
Berbeda dengan yang diungkapkan McClelland, Al-Qur’an mengontrol semangat jihad yang mirip dengan istilah virus n-ach agar tidak sampai overdosis. Yaitu dengan kalimat, “Haya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Al-Insyirah: 8). Manusia bekerja hanyalah untuk mendapat pengakuan dari Allah, bukan pengakuan dari manusia. Jika yang dicari adalah pengakuan dari Allah, tentu yang muncul pada diri adalah kerendahan hati. Jika yang dicari adalah pengakuan dari manusia atas prestasi yang ia peroleh dapat mengantarkan manusia pada ketidakpuasan seperti yang diungkapkan McClelland.Jadi dapat disimplukan bahwa pandangan islam terhadap konsep virus n-ach adalah sangat mendukung karena konsep tersebut tidak bertentangan terhadap dasar agama islam yaitu Al-Qur’an.Dan virus tersebut dapat memberikan motivasi kepada para umat untuk selalu menggapai kesuksesan dunia maupun akhirat.Dan memotivasi para umat islam untuk dapat merubah nasibnya menjadi yang lebih baik dan lebih layak.
PENUTUP
Sebagai penutup penulis menyajikan gurindam pendidikan, karangan penulis pribadi, yaitu gurindan 8 (Lihat Misterrakib Blog spot Pekanbaru Riau Indonesia.) yang terdiri dari delapan pasal:

Pasal 1
Barangsiapa ingin, sekolah bermutu,
Teori dan praktek harus dipadu

Pasal 2
Barangsiapa ingin, pendidikan bermutu,
Pemerintah dan masyarakat, harus bersatu

Pasal 3
Barangsiapa menginginkan pembelajaran bermutu,
Studi banding, harus selalu.

Pasal 4
Barangsiapa yang ingin, ilmu bermutu,
Mengadakan, percobaan, harus selalu.

Pasal 5
Barangsia menginginkan, masa depan bermutu,
Buatlah perubahan, dari waktu ke waktu.

Pasal 6
Mutu, selalu hadir, karena disiplin,
Banyakkan belajar, sedikitnkan bermain.
Pasal 7
Mutu bisa hadir karena desakan,
Menguguhkan mata pelajaran yang sangat diperlukan.

Pasal 8
Mutu hadir karena, pengorbanan,
Murid dan guru, cinta pengetahuan.

Dr.Drs.Muhammad Rakib, SH.,M.Ag. dari LPMP Riau Indonesia.

Saturday, February 17, 2018

H A R GIBB, ISLAM IS INDEED MUCH MORE THAN,,CERAMAH M RAKIB JAMARI

PERUBAHAN MIND SET KURIKULUM BY DR.M.RAKIB JAMARI RIAU, SH.,M.Ag.


PERUBAHAN MIND SET KURIKULUM
BY DR.M.RAKIB JAMARI RIAU, SH.,M.Ag. 
WI LPMP RIAU 2018.

Pada tahun 1961. David C. McClelland, tentang perubahan, ia menulis artikel berjudul ‘Dorongan Hati Menuju Modernisasi’ dimana merupakan salah satu inti dari buku yang populer dengan judul “The Achieving Society”.Dalam buku tersebut telah memberikan manfaat sangat besar terhadap orang-orang yang telah membaca buku karyanya tersebut.Orang yang sudah membaca buku tersebut akan merasa termotivasi dalam menyelesaikan masalah hidupnya.

David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan perbaikan dipromosikan dalam metode penilaian karyawan atau guru-guru , mendukung penilaian berbasis kompetensi dan tes, dengan alasan mereka untuk menjadi lebih baik dari IQ tradisional dan kepribadian berbasis tes. Ide-idenya telah sejak diadopsi secara luas di banyak organisasi, dan berhubungan erat dengan teori Frederick Herzberg. Selain itu teori McClelland juga memberikan kelanjutan tentang teori Max Weber.Jadi teori McClelland mempunyai keterkaitan dengan pendidikan, memberikan sebuah penjelasan tentang keterkaitan tersebut. Selain itu konsep Virus N-Ach ini juga mendapatkan respon baik pagi umat islam serta konsep tersebut juga dapat meyelamatkan bangsa Indonesia dari keterpurukan jika virus tersebut bisa meyebar di seluruh komponen masyarakat Indonesia.
Penulis melihat di dunia pendidikan, perubahan yang terjadi:
Perubahan mendasar pada kurikulum 2013 yang kami rangkum, adalah sebagai berikut:
1. Dulunya sumber ilmu bahwa Sekolah Adalah Segala-galanya menjadi Sekolah, Keluarga, Pergaulan Sosial (Society)
2. Siswa menghafal menjadi Berpikir
3. Siswa pasif (passive) menjadi tegas (Assertive)
4. Penilaian berpatokan IQ /kepintaran menjadi proses/perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap
5. Siswa belajar karena takut, menjadi belajar menyenangkan dan enjoy.
6. Nilai didasarkan hanya pada kertas ujian, menjadi didasarkan sikap dan aktivitas
7. Materi terpisah, menjadi terintegrasi
8. Berubah dari mindset “apa yang kita punya” menjadi “apa yang kita kembangkan”
demikianlah mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

PEMBAHASAN
Ada banyak faktor dalam keberhasilan penerapan sebuah kurikulum, Pertama, kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependi­dik­an (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari ketersediaan buku sebagai ba­han ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pem­bentuk kurikulum, Ketiga, penguatan peran pemerintah dal­am pembinaan dan penga­wasan termasuk juga penguatan ma­naj­emen dan budaya sekolah. Agaknya dari beberapa faktor tersebut, guru adalah aspek paling menentukan.

1. Kurikulum 2013 dan Perubahannya

Kurikulum baru 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006. Menurut pihak Puskur dan Perbukuan Kemdikbud RI, fokus pengembangan kurikulum 2013 ini adalah mengurangi jumlah mata pelajaran, mengurangi materi pelajaran dan menambah jam pelajaran. (Herry Widyastomo, 2013 : 2)

Apabila dicermati dengan baik, dapat ditegaskan, bahwa secara prinsip ada dua alasan utama perubahan kurikulum saat ini, yaitu alasan atau latar belakang filosofis dan alasan atau latar belakang yuridis. Secara Filosofis disebabkan karena terjadinya pergeseran paradigma belajar abad XXI, terjadinya pergeseran pengertian tentang kreatifitas dan perlunya sebuah proses pembelajaran yang mendukung kreatifitas dimaksud. Sedangkan secara yuridis, perubahan ini didasarkan kepada amanat RPJMN 2010-2014 Sektor Pendidikan, Inpres no. 1 th. 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional dan Peraturan Pemerintah no. 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka terdapat empat perubahan pada kurikulum baru ini, yaitu; 1). Perubahan pada Standar Kelulusan/SKL (Permendikbud no. 54 Tahun 2013), perubahan pada standar isi (Permendikbud no. 64 Tahun 2013), perubahan pada standar proses (Permendikbud no. 65 Tahun 2013) dan perubahan pada aspek penilaian (Permendikbud no. 66 Tahun 2013). Sementara empat standar lainnya tidak mengalami perubahan.
2. Pengertian Mindset dan Urgensi Perubahannya

Mindset sebenarnya berasal dari dua kata bahasa Inggris yang digabung menjadi satu yaitu "mind" dan "set". Mind berarti pikiran, akal, ingatan. Sedangkan "set" adalah kumpulan, perangkat. Jadi secara harfiah dapat diartikan sebagai kumpulan atau perangkat pikiran atau akal atau ingatan. Akan tetapi sebenarnya yang dimaksud mindset di sini adalah pola pikir yang mempengaruhi pola kerja. Dengan ungkapan lain, mindset adalah sebuah sikap individu dimana singkronnya antara pola pikir/pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku. Orang yang memiliki hal tersebut, maka ia akan memiliki kesadaran/keihklasan untuk menerima serta berkemauan untuk memperjuangkannya, dalam organisasi hal ini disebut dengan budaya kerja.

Pendidik atau guru, perlu memiliki mindset yang utuh terhadap kurikulum baru ini, dengan arti kata; memiliki sikap yang baik terhadap perubahan ini dan dengan ikhlas menerima dan memperjuangkannya. Hal ini penting karena tugas resmi guru adalah mengajarkan kurikulum, hal inilah yang menyebabkan ia digaji. (Muhammad Abdullah ad-Duweisy, 2005 : 115). Ia melanjutkan bahwa ketika guru mengetahui ini adalah bahagian dari tanggung jawabnya, maka ia akan berperan aktif dalam pelaksanaan tugasnya. Perubahan mindset merupakan faktor pertama yang harus disentuh sebelum sebuah kebijakan diberlakukan.

MENDIDIK ANAK DENGAN CERITA DONGENG

Cerita kancil yang menipu harimau dan buaya, akan mendorong jiwa anak untuk menjadi licik, agar menjadi pemenang seperti kanci. Ini penanaman karakter yang negative. McClelland pernah menyebutkan bahwa dongeng dan cerita anak  Inggeris abad ke-16 terdapat virus yang dapat menyebabkan terjangkitnya n-ach. Adapun cerita spanyol justru meninabobokan rakyatnya. Dongeng dan cerita di Inggris memperlihatkan optimisme tinggi, keberanian mengubah nasib, dan sikap tidak cepat menyerah. Cerita-cerita itu dianggap memiliki nilai n-ach tinggi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pun selalu diawali oleh n-ach. Cerita atau dongeng yang mengandung nilai n-ach tinggi selalu diikuti pertumbuhan ekonomi yang tinggi di negara itu dalam kurun waktu 25 tahun kemudian.

Berbeda dengan yang diungkapkan McClelland, Al-Qur’an mengontrol semangat jihad yang mirip dengan istilah virus n-ach agar tidak sampai overdosis. Yaitu dengan kalimat, “Haya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Al-Insyirah: 8). Manusia bekerja hanyalah untuk mendapat pengakuan dari Allah, bukan pengakuan dari manusia. Jika yang dicari adalah pengakuan dari Allah, tentu yang muncul pada diri adalah kerendahan hati. Jika yang dicari adalah pengakuan dari manusia atas prestasi yang ia peroleh dapat mengantarkan manusia pada ketidakpuasan seperti yang diungkapkan McClelland.Jadi dapat disimplukan bahwa pandangan islam terhadap konsep virus n-ach adalah sangat mendukung karena konsep tersebut tidak bertentangan terhadap dasar agama islam yaitu Al-Qur’an.Dan virus tersebut dapat memberikan motivasi kepada para umat untuk selalu menggapai kesuksesan dunia maupun akhirat.Dan memotivasi para umat islam untuk dapat merubah nasibnya menjadi yang lebih baik dan lebih layak.

PENUTUP
Sebagai penutup penulis menyajikan gurindam pendidikan, karangan penulis pribadi, yaitu gurindan 8 (Lihat Misterrakib Blog spot Pekanbaru Riau Indonesia.) yang terdiri dari delapan pasal:

Pasal  1
    Barangsiapa ingin, sekolah bermutu,
   Teori dan praktek harus dipadu

Pasal  2
    Barangsiapa ingin, pendidikan bermutu,
    Pemerintah dan masyarakat, harus bersatu

Pasal  3
     Barangsiapa menginginkan pembelajaran bermutu,
     Studi banding, harus selalu.

Pasal  4
     Barangsiapa yang ingin, ilmu bermutu,
     Mengadakan, percobaan, harus selalu.

Pasal  5
    Barangsia menginginkan, masa depan bermutu,
    Buatlah perubahan, dari waktu ke waktu.

Pasal  6
     Mutu, selalu hadir, karena disiplin,
     Banyakkan belajar, sedikitnkan bermain.
Pasal   7
     Mutu bisa hadir karena desakan,
     Menguguhkan mata pelajaran yang sangat diperlukan.

Pasal   8
      Mutu hadir karena, pengorbanan,
      Murid dan guru, cinta pengetahuan.





Thursday, February 15, 2018

JAWABLAH TANTANGAN ZAMAN MELALUI PENDIDIKAN



PENDIDIKAN YANG MENJAWAB TANTANGAN
By   DR.M.RAKIB, SH.,M.Ag. WI LPMP RIAU INDONESIA.2018

Kali ini, penulis bercerita tentang tantangan pendidikan di bidang pendidikan lingkungan hidup yang penulis abadikan dalam sebuah gurindam, maaf bukan gurindam 12 tapi gurindam 13, karena penulis susun dalam tiga belas pasal. Cuplikannya sebagai berikut:
1. Kepada lingkungan, tidak sopan
Akan menuai, badai dan taufan
2. Jika jamban, tidak bersih,
Banyaknya cacing, seperti buih.
3. Kurang bersih, kurang cermat,
Tentu dirimu akan tersesat
4. Apabila rumah, disapunya jarang,
Lipas dan semut, akan meyerang.
5. Ke laut membuang, racun bebisa,
Makhluk hidup, akan binasa.
6. Jika ke sungai, membuang sampah,
Anak cucu, akan menyumpah.
7. Orang asing, menambang emas,
Putra daerah, dibuat lemas.
8. Saluran air, jika tersumbat
Banjir datang, saat hujan lebat.
9. Jika kebun, dibiarkan semak
Babi akan, beranak pinak.
1O. Siapa saja, merusakkan hutan,
Dialah sebenarnya, sahabat Setan.

Selain dari tantangan dari masalah lingkungan, lebih hebat lagi tantangan bagi pendidikan di Indonesia ialah menjamurnya lembaga pendidikan asing, standar dan orientasi pendidikan yang makin pro pasar, serta pasar tenaga kerja yang dibanjiri tenaga kerja asing. (https://dinanurhayati.wordpress.com).Menurut saya (M.Rakib, 2018) ada juga hal yang menggembirakan, yaitu menjamurnya lembaga pendidikan keagamaan yang bermutu, misalnya pendidikan Islam terpadu plus hafal Quran 3 juz. Lembaga ini dapat memenuhi tuntutan masyarakat, sekaligus menjawab tantangan zaman.

Awalnya kehadiran lembaga pendidikan asing agak menakutkan di era MEA, tapi justru merupakan suatu kemestian yang tak dapat ditolak, harus disikapi, disiasati, dihadapi dan dipersiapkan. Ke depan persaingan lembaga pendidikan akan lebih ketat lagi. Persaingan tak hanya antara lembaga pendidikan Indonesia,juga dengan lembaga pendidikan asing. Di sini, mutu dan  kualitas pendidikan akan dipertaruhkan. Tidak mustahil untuk mengejar mutu, masyarakat memilih pendidikan asing. Bukankah selama ini sebagian mereka juga sekolah di lembaga pendidikan asing,  mereka rela meninggalkan tanah air untuk belajar di luar ke Malaysia, Australia, Mesir, Turky misalnya?
Ini menjadi tantangan yang bagi semua pihak yang terlibat, termasuk LPMP. Semua civitas pendidikan harus siap dan mempersiapkan diri menghadapi MEA. Mereka dituntut meningkatkan kemampuan, kualitas, etos kerja, dan tanggung jawab. Ditambah lagi posisi mereka sebagai produsen SDM Indonesia.
Pantun unggulan penulis dalam buku “Pantun Pendidikan Yang Menantang” sebagai berikut:
                     Kalau tuan, mencari kutu,
                     Jangan disuruh, orang buta.
                     Kalau ingin, pendidikan bermutu,
                     Tanamkan prinsip, berwirausaha.
Wirausaha atau wiraswasta adalah interpreneur, setara dengan live skill yang harus dimiliki generasi muda.
Maksudnya pendidikan kita ke depan harus berorientasi pada pangsa pasar. Konsep pendidikan Link annd Match yang digagas mantan Menteri Pendidikan Prof. Dr Wardiman Joyonogoro. Link and Match ialah pendekatan menghendaki adanya hubungan anatara dunia pendidikan dan dunia usaha atau industri. Dunia penidikan disiapkan sebagai pemasok tenaga kerja handal sedangkan dunia usaha sebagai pengguna. Sehingga dalam Link and Match, kurikulum menyesuaikan dunia usaha dan industry, atau kurikulum yang berbasis keinginan masyarakat.
Pernah waktu itu,  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anis Baswedan mencabut pemberlakuan Kurikulun 2013 dengan alasan penerapan kurikulum itu terlalu buru-buru. Kurikulum 2013  disempurnakan. Mustinya, penyempurnaan itu juga mengakomodir kepentingan kita semua menghadapi MEA. Beratnya tantangan dan tuntutan dunia pendidikan terkait MEA adalah berorientasi pada pasar. Karena kurikulum idealnya tanggap terhadap pesoalan persaingan ekonomi. Kurikulum pendidikan bisa menjawab kebutuhan menghadapi pasar bebas.

Dan paling penting dari semuanya adalah kesiapan guru dalam menghadapi MEA. Karena guru berada pada garda terdepan pendidikan, yang menyiapkan SDM Indonesia bersaing di MEA. Untuk itu guru harus meningkatkan etos kerja, kualitas diri, kreatifitas dalam mendidik dan mengajar peserta didik. Program Tunjangan Sertifikasi Guru (TPG) yang digulirkan oleh Pemerintah beberapa tahun belakangan harus dimaknai sebagai usaha meningkatkan kulaitas, profesionalisme  disamping meningkatkan kesejahteraan guru tentunya.

 Indonesia tidak bisa menghindar. Semua harus siap termasuk dunia pendidikan. Dan guru sebagai pelaku pendidikan yang berada di garda terdepan harusnya lebih tanggap dan siap. Jangan pernah meremehkan.  Bila Pendidikan kita tak siap, bisa jadi masyarakat kita sendiri akan memilih lembaga pendidikan asing. Ini menjadi memalukan. Garam saja Indonesia masih inport dari Negara lain. Selain itu , pendidikan kita tak akan mampu mencetak SDM Indonesia handal yang dapat bersaing dan memenangkan di era MEA. Ini yang menjadi ketakutan sebagian dari kita. Sekarang saatnya kita buang ketakutan, menyongsong optimisme ke depan dengan usaha dan kerja keras.
Global adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.” (Maryati Kun, Sosiologi, 2007, Halaman 37). Dalam memasuki Masyarakat Ekonomi Asean yang telah dimulai. Kita harus mempersiapkan diri untuk persaingan yang akan di hadapi dalam proses mendunia ini, perang dagang dan perang pemikiran(Ghazwul Fikry).

Masyarakat Ekonomi Asean tentu memiliki dampak yang membawa Indonesia untuk menjadi lebih baik lagi, kalau memang sudah ditemukan cara mengolah sawit sendiri, tidak perlu dikirim bahan mentahnya ke luar negeri. Ciptakan amesin sawit terbaru, yang sekalipus menciptakan lapangan kerja baru yang sangat luas dan meningkatkan kesejahteraan banyak orang. Hal ini akan menjadi dampak buruk apabila manusia di Indonesia sendiri belum siap untuk menghadapinya.

Dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean, hal tersebut dapat membuka arus perdagangan, bahkan dalam sektor jasapun akan mudah untuk masuk ke Indonesia. Pemerintah Indonesia harus dapat membenahi pemakaian solar energy, juga tenaga angina, disertai kualitas sumber daya manusia di negara ini agar nantinya dapat bersaing dalam hal kemampuan dengan sumber daya manusia dari negara lainnya di asia tenggara. Hal ini dapat dimulai dengan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia, yang tentunya dengan bantuan dari beberapa program pemerintah seperti adanya sekolah gratis bagi orang-orang yang kurang mampu dan wajib belajar sampai tamat sekolah menengah akhir.
Agar sejak dini, masyarakat Indonesia sudah dipupuk oleh pendidikan yang berkualitas. Dengan memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, masyarakat Indonesia bukan hanya dapat bersaing dengan warga negara asing yang bekerja di Indonesia saja. Bahkan, bisa jadi orang Indonesia sendiri yang bekerja di luar wilayah Indonesia, jika dapat memenuhi kualifikasi dan memiliki kualitas yang mumpuni.

Kedua, membangunkan dan menuntut masyarakat Indonesia untuk kreatif. Karena pada dewasa ini ekonomi kreatif sangat menonjol dan untuk dapat bertahan, manusianya harus dapat memunculkan ide-ide baru tentang memanfaatkan sawit untuk makanan dan energy baru yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain. Dengan kreatifitas itu masyarakat Indonesia dapat membuat usaha start up seperti yang sekarang ini sudah mulai banyak berkembang. Selain dapat bertahan dalam bersaing dengan usaha dari luar negeri juga hal tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan yang tentunya dapat terbuka lebar bagi bangsa Indonesia.

Ketiga, banyak pelatihan, agar masyarakat Indonesia bukan hanya memiliki tingkat intelektual yang tinggi. Tetapi juga memiliki sebuah keahlian yang betul-betul dijamin dapat diandalkan.
Kesimpulannya mengenai persaingan dalam era zaman now, memang baik adanya untuk perkembangan dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, namun, hal tersebut dapat membawa dampak buruk bagi suatu negara, yang sumber daya manusianya belum siap untuk menghadapi persaingan terbuka. Karena itu, masyarakat Indonesia harus memiliki kualitas iman dan moral anti narkoba yang tinggi dan kualitas pendidikan keterampilan yang tinggi, harus kreatif, dan harus memiliki keahlian wiraswasta.

Komentar Facebook