GEREJA KOSONG AKIBAT KEGELISAHAN TEOLOGIS DAN PEMBERONTAKAN
INTELEKTUAL
Catatan Kecil Dr.Mura Riau
A. Karena:
1. ketidakmampuan
doktrin-doktrin agama Barat dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental
filosofis-ilmiah (misalnya mengenai penyembahan patung di gereja dan asal-usul
manusia dan alam semesta)
2. adanya
sejumlah doktrin, ajaran dan teks-teks keagamaan Nasrani yang dianggap tidak
logis dan scienfitic (seperti gambaran atau image tentang Tuhan yang dianggap
membingungkan dan kontradiktif); atau pengalaman-pengalaman individu.
3. menyaksikan
kejadian atas orang lain yang sangat menakutkan dan traumatik (misalnya
menyaksikan kekerasan, kekejaman, terorisme Spanyol oleh Issabela dan Ferdinand,
diskriminasi, intimidasi,
4. Pelecehan
seksual di gereja-gerera Barat, pemerkosaan, dan lain-lain) yang dilakukan oleh
sejumlah kelompok ekstremis agama. Semua itu, antara lain, menjadi faktor
penting yang mendorong pengikut agama kemudian memilih cerai dari agama mereka.
5. Fenomena
ateisme di masyarakat idealnya harus disikapi secara dewasa dan ilmiah oleh
kaum teis atau umat beragama, bukan malah dihadapi dengan hukuman, kecaman,
atau kutukan. Munculnya kaum ateis juga bisa dijadikan sebagai kritik internal
sekaligus tantangan untuk mengembangkan agama yang lebih ilmiah, rasional,
beradab, manusiawi, modern dan memperhatian kemajuan zaman, agar umat beragama
tetap betah tinggal di dalamnya. Semoga bermanfaat.
6. George
Carlin, seorang komedian, aktor, dan kritikus sosial di Amerika, yang leluasa
membuat lelucon tentang Tuhan dan hal-ikhwal yang berkaitan dengan komunitas
agama, Waleed justru digelandang oleh pihak otoritas Palestina. Hanya selang
beberapa hari setelah ia memosting di akun Facebook, sejumlah polisi
membekuknya saat ia sedang bermain kartu di sebuah kafe. Ia pun mendekam
berbulan-bulan di penjara.
7. Kisah
Waleed ini diceritakan oleh Brian Whitaker dalam bukunya yang berjudul Arabs
without God: Atheism and Freedom of Belief in the Middle East. Beberapa bulan
sebelum membuat akun atas nama Tuhan di Facebook, Waleed juga membuat beberapa
blog dengan nama "Nur al-Aql” (Cahaya Akal) dan "Proud Atheist” untuk
mengekspresikan "kegelisahan teologis” dan "pemberontakan
intelektual” yang melanda dirinya.
No comments:
Post a Comment