Tuesday, February 2, 2021

 

GEREJA KOSONG AKIBAT KEGELISAHAN TEOLOGIS DAN PEMBERONTAKAN INTELEKTUAL

Catatan Kecil Dr.Mura Riau

A.      Karena:

1.       ketidakmampuan doktrin-doktrin agama Barat dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental filosofis-ilmiah (misalnya mengenai penyembahan patung di gereja dan asal-usul manusia dan alam semesta)

2.       adanya sejumlah doktrin, ajaran dan teks-teks keagamaan Nasrani yang dianggap tidak logis dan scienfitic (seperti gambaran atau image tentang Tuhan yang dianggap membingungkan dan kontradiktif); atau pengalaman-pengalaman individu.

3.       menyaksikan kejadian atas orang lain yang sangat menakutkan dan traumatik (misalnya menyaksikan kekerasan, kekejaman, terorisme Spanyol oleh Issabela dan Ferdinand, diskriminasi, intimidasi,

4.       Pelecehan seksual di gereja-gerera Barat, pemerkosaan, dan lain-lain) yang dilakukan oleh sejumlah kelompok ekstremis agama. Semua itu, antara lain, menjadi faktor penting yang mendorong pengikut agama kemudian memilih cerai dari agama mereka.

 

5.       Fenomena ateisme di masyarakat idealnya harus disikapi secara dewasa dan ilmiah oleh kaum teis atau umat beragama, bukan malah dihadapi dengan hukuman, kecaman, atau kutukan. Munculnya kaum ateis juga bisa dijadikan sebagai kritik internal sekaligus tantangan untuk mengembangkan agama yang lebih ilmiah, rasional, beradab, manusiawi, modern dan memperhatian kemajuan zaman, agar umat beragama tetap betah tinggal di dalamnya. Semoga bermanfaat.

 

6.       George Carlin, seorang komedian, aktor, dan kritikus sosial di Amerika, yang leluasa membuat lelucon tentang Tuhan dan hal-ikhwal yang berkaitan dengan komunitas agama, Waleed justru digelandang oleh pihak otoritas Palestina. Hanya selang beberapa hari setelah ia memosting di akun Facebook, sejumlah polisi membekuknya saat ia sedang bermain kartu di sebuah kafe. Ia pun mendekam berbulan-bulan di penjara.

 

7.       Kisah Waleed ini diceritakan oleh Brian Whitaker dalam bukunya yang berjudul Arabs without God: Atheism and Freedom of Belief in the Middle East. Beberapa bulan sebelum membuat akun atas nama Tuhan di Facebook, Waleed juga membuat beberapa blog dengan nama "Nur al-Aql” (Cahaya Akal) dan "Proud Atheist” untuk mengekspresikan "kegelisahan teologis” dan "pemberontakan intelektual” yang melanda dirinya.

 

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook