Jepang merupakan bangsa yang kuat
dan memiliki harga
diri
Jepang
merupakan bangsa yang kuat dan memiliki harga diri yang tinggi. Berikut ini
rahasia dibalik Etos Kerja dan Budaya Kerja Bangsa Jepang
Masyarakat Jepang: masyarakat yang tidak peduli pada
agama
Ini merupakan ciri-ciri khusus masyarakat Jepang
dibandingkan dengan masyarakat Indonesia. Perbedaan yang paling besar antara
masyarakat Jepang dengan Indonesia adalah masyarakat Jepang tidak peduli pada
agama.
Dalam undang-undang dasar Jepang, pemerintah tidak
boleh ikut campur dalam urusan agama. Dilarang keras memakai anggaran negara
untuk hal-hal agama.
Dalam pasal 20 tertulis bahwa semua lembaga agama tidak
boleh diberi hak istimewa dari negara dan tidak boleh melaksanakan kekuatan
politik, negara dan instansinya tidak boleh melakukan kegiatan agama dan
pendidikan agama tertentu. Dan dalam pasal 89 tertulis bahwa uang negara tidak
boleh dipakai untuk lembaga agama. ?
Etika orang Jepang: etika demi
komunitas
Etika orang Jepang itu, tujuan utamanya membentuk
hubungan baik di dalam komunitas. Kebesaran komunitas bergantung pada situasi
dan zaman. Negara, desa, keluarga, perusahaan, pabrik, kantor, sekolah, partai,
kelompokagama, tim sepak bola dll, bentuknya apapun, orang Jepang mementingkan
komunitas termasuk diri sendiri. Sesudah Restorasi Meiji, pemerintah Meiji
sangat menekankan kesetiaan pada negara. Sesudah perang dunia kedua, objek
kesetiaanorang Jepang beralih pada perusahaan.
Tindakan pribadi dinilai oleh mendorong atau merusak
rukun komunitas. Maka misalnya minum minuman keras juga tidak dimasalahkan,
bahkan minum bersama diwajibkan untuk mendorong rukun komunitas.
Ajaran agama juga digunakan untuk memperkuat etika
komunitas ini. Sedangkan Semitic monoteisme (agama Yahudi, Kristen dan Islam)
mengutamakan Allah daripada komunitas, dan memisahkan seorang sebagai diri
sendiri dari komunitas. Jadi Pemerintahan Tokugawa melarang Kristen. Tentu saja
agama Buddha juga mengutamakan Kebenaran Darma daripada komunitas, tetapi
ajaran sisi seperti itu ditindas. Sementara Konfusianisme sengat cocok dengan
etika demi komunitas ini.
Tetapi, orang Jepang tidak mengorbankan sendiri tanpa
syarat demi komunitas. Hal ini jelas terutama di dalam etos kerja orang Jepang.
REPUBLIKA.CO.ID, Di balik deretan bukit-bukit karst yang menjulang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) masih menyimpan tenaga-tenaga terampil pembuat senjata khas Suku Bugis Makassar, badik.
"Badik bagi kami bukan sekadar senjata, tetapi juga simbol harga diri. Badik hanya akan kami gunakan sebagai senjata ketika ada yang melecehkan saya dan keluarga saya," kata salah seorang warga pemilik badik, Muhammad Jafar (40).
Pada masa kolonial, kata Jafar, badik banyak digunakan pejuang Sulawesi Selatan dalam melawan penjajah, termasuk pada masa kejayaan Sultan Hasanuddin.
Pada masa lalu, para prajurit kerajaan Bugis atau Makassar memakaian badik tergantung situasi saat itu, misalnya, badik ditempatkan di pinggang bagian belakang pada masa damai dan ditempatkan di depan pada masa perang, dan disamping pada masa siaga.
Saat ini senjata badik tidak bisa digunakan secara bebas karena aturan hukum secara ketat melarangnya.
"Namun, hal tersebut tidak berlaku di kawasan pinggiran kota dan pedesaan. Badik digunakan menjadi senjata setiap ada salah satu pihak merasa ndilecehkan," kata Jafar.
Karena menjadi simbol hara diri, senjata badik tidak mudah berpindah tangan, kecuali sebagai warisan bagi keturunan sang pemilik.
Badik menjadi lebih spesial lagi karena menurut kepercayaan setempat, pembuatannya juga dilakukan berdasarkan hari lahir ataupun hari-hari penting calon pemilik badik.
Sementara itu, keberadaan pembuat badik sendiri saat ini semakin berkurang seiring surutnya minat generasi muda dalam melanjutkan warisan keahlian membuat badik.
Selain itu, aturan hukum yang semakin ketat melarang penggunaan senjata tajam itu secara bebas juga menyurutkan minat masyaakat untuk memilikinya.
Desa Ujung Loe di Kecamatan Minase'tene, menjadi daerah yang masih menyimpan banyak pandai besi yang ahli membuat senjata.
Pembuat badik setempat, Haji Safarudin (67) mengatakan, jumlah pembuat badai di Minasa'tene mencapai ratusan. Akan tetapi, lanjutnya, kini jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
"Saya sendiri hanya membuatnya jika ada pesanan yang jumlahnya belum tentu ada satu pun dalam sepekan," kata dia.
Bulan Ramadhan merupakan waktu ramainya pesanan badik. safarudin mengatakan, masyarakat setempat mempercayai pembuatan badik di bulan Ramadhan akan memberikan pengaruh tersendiri pada kuatnya badik.
Di samping itu, bentuk-bentuk badik juga berbeda-beda tergantung asal daerah badik itu berasal. Badik Makassar memiliki kale (bilah) yang pipih, battang (perut) buncit dan tajam serta cappa’ (ujung) yang runcing, sementara Badik Bugis Kawali Bone memiliki bessi atau bilah yang pipih, ujung runcing dan bentuk agak melebar pada bagian ujung, sedangkan kawali Luwu memiliki bessi pipih dan berbentuk lurus.
Harga dari sebuah badik yang dibuat Safarudin mencapai antara Rp 500.000 hingga ratusan juta rupiah tergantung keistimewaan masing-masing badik.
"Ada orang-orang tertentu yang memiliki keahlian menilai keistimewaan sebuah badik, semacam juru taksir," kata Safarudin yang telah 50 tahun menggeluti pembuatan badik.
Seorang pedagang badik, Andriani Dolo (38) mengatakan, keistimewaan sebuah badik tidak hanya pada bahan dan kualitas pembuatan bagian utamanya, tetapi juga pada pegangan.
"Sisi keindahan dan sejarah dari tiap badik berpengaruh pada tingginya harga. Akan tetapi, harganya yang selangit tidak menyurutkan minat kolektor untuk membeli badik di tempat saya," pamer Andriani.
Karena ketatanya pengawasan, Andriani mengatakan, pengiriman badik keluar Sulawesi tidak bisa dilakukan melalui pesawat udara. Banyak dari pembeli dari luar Sulawesi membawa badik yang dia dapat melalui kapal laut yang pengawasannya tidak seketat melalui jalur udara.
Meskipun semakin sedikit pembuat dan peminat badik, Andriani berharap badik tetap bertahan sebagai simbol harga diri serta identitas bagi masyarakat Bugis Makassar.
Harga Diri Harus Diperjuangkan
Harga diri tak ternilai; nilainya bersifat
kekal. Sekalipun sifat ini sudah melekat,
dibutuhkan usaha-usaha yang giat untuk meraihnya.
Bilangan tak terhingga saya kenal ketika di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keunikan bilangan ini, yang disimbolkan mirip logo korporasi Lippo, adalah bahwa angka itu tidak berubah sekalipun bilangan ini ditambah, dikurang, dikali ataupun dibagi dengan angka berapapun. Tidak ada angka yang bisa merubah nilainya; bilangan ini tetap sama,yaitu tak terhingga.
Anda dan saya mempunyai aspek tak terhingga dalam diri kita masing-masing, yaitu kekekalan. Nilai itu melekat pada diri setiap individu sejak lahir.
Bilangan tak terhingga saya kenal ketika di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keunikan bilangan ini, yang disimbolkan mirip logo korporasi Lippo, adalah bahwa angka itu tidak berubah sekalipun bilangan ini ditambah, dikurang, dikali ataupun dibagi dengan angka berapapun. Tidak ada angka yang bisa merubah nilainya; bilangan ini tetap sama,yaitu tak terhingga.
Anda dan saya mempunyai aspek tak terhingga dalam diri kita masing-masing, yaitu kekekalan. Nilai itu melekat pada diri setiap individu sejak lahir.
Nilai ini tak kunjung berubah sejak manusia eksis
di bumi. Apakah normal ataupun tidak normal, gila atau waras, sehat atau sakit,
cantik atau jelek, ganteng atau tidak, bergaji ratusan ribu per bulan atau
ratusan juta rupiah per bulan- tiap individu memiliki
sifat kekekalan ini. Bahkan nilai manusia hanya berbeda tipis dengan malaikat
yang hidup di alam roh.
Tak ternilainya harga diri manusia merupakan 'grand design' dari Sang Pencipta. Manusia adalah mahkota dari seluruh ciptaan. Manusia adalah satu-satunya ciptaan yang menjadi perhatian utama Tuhan.
Tak ternilainya harga diri manusia merupakan 'grand design' dari Sang Pencipta. Manusia adalah mahkota dari seluruh ciptaan. Manusia adalah satu-satunya ciptaan yang menjadi perhatian utama Tuhan.
Udara, air, gunung, binatang, tumbuhan, tubuh anda, kursi
yang anda duduki, singkatnya segala yang anda saksikan, sentuh dan rasakan,
dari yang paling berat hingga yang paling ringan tersusun atas
atom-atom. Setiap halaman yang anda baca tersusun atas miyaran atom. Atom
adalah partikel yang sangat kecil sehingga tidak dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop yang paling hebat sekalipun. Diameter atom
hanyalah berkisar seper satu juta milimeter.
Tidaklah mungkin bagi seseorang untuk melihat benda sekecil
ini. Di bawah ini dipaparkan sebuah contoh untuk memahami dimensi atom:
Anggaplah bahwa anda memegang sebuah kunci di tangan. Sudah
pasti, mustahil bagi anda untuk melihat atom-atom pada kunci tersebut. Jika anda
bersikeras untuk melihat atom penyusun kunci tersebut, maka anda harus
memperbesar kunci menjadi seukuran bumi. Jika anda telah berhasil melakukan
pembesaran ini, maka atom-atom yang menyusun kunci tersebut akan terlihat
berukuran sebesar buah cherry.
Di bawah ini satu lagi contoh agar
kita dapat lebih memahami betapa kecilnya atom, dan bagaimana atom memenuhi
segala tempat dan ruang yang ada.
Anggaplah kita ingin menghitung semua atom yang ada dalam
sebutir garam dan anggaplah kita mampu menghitung satu milyar atom per detik.
Kendatipun kita sangat terampil dalam berhitung, kita akan memerlukan lebih
dari lima ratus tahun untuk menghitung jumlah
keseluruhan atom yang menyusun sebutir garam yang sangat kecil ini.
Subhanallaah…ini baru sebutir garam, bagaimana dengan jumlah atom yang menyusun
alam semesta dan seisinya?
Kendatipun ukurannya yang teramat mungil, terdapat sebuah
susunan yang sempurna, tanpa cacat, unik dan kompleks dalam atom tersebut yang
kecanggihannya dapat disejajarkan dengan sistem yang kita lihat ada pada jagat
raya.
Setiap atom tersusun atas sebuah inti dan sejumlah elektron
yang bergerak mengikuti kulit orbital pada jarak yang sangat jauh dari inti. Di
dalam inti terdapat partikel lain yang disebut proton
dan netron.
Kekuatan Tersembunyi pada
Inti
Inti atom terletak di bagian paling tengah dari atom dan
terdiri dari proton dan netron dengan jumlah sesuai dengan sifat-sifat atom
tersebut. Jari-jari inti atom berukuran sekitar seper sepuluh ribu jari-jari
atom. Untuk menuliskannya dalam angka, jari-jari atom adalah 10-8
(0,00000001) cm, jari-jari inti adalah 10-12 (0,000000000001) cm.
Jadi, volume inti atom adalah setara dengan seper sepuluh milyar volume atom.
Dikarenakan kita tidak dapat membayangkan benda sekecil ini,
marilah kita ambil permisalan buah cherry di atas. Atom-atom akan terlihat
sebesar buah cherry ketika kunci yang anda pegang diperbesar hingga mencapai
ukuran bumi. Akan tetapi perbesaran ini masih sama sekali belum memungkinkan
kita untuk melihat inti atom yang terlalu kecil untuk dilihat. Jika kita
benar-benar ingin melihatnya maka kita harus meningkatkan perbesaran sekali
lagi. Buah cherry yang mewakili ukuran atom harus diperbesar hingga menjadi
sebuah bola raksasa dengan diameter dua ratus meter.
Bahkan dengan perbesaran ini, inti atom tersebut berukuran tidak lebih dari
sebutir debu yang teramat kecil.
Ketika kita bandingkan diameter inti atom yang berukuran 10-13
cm dan diameter atom itu sendiri, yakni 10-8 cm, maka yang kita
dapatkan adalah sebagaimana berikut: jika kita asumsikan atom tersebut
berbentuk bola, maka untuk mengisi bola tersebut hingga penuh, kita akan
membutuhkan 1015 (1,000,000,000,000,000) inti atom!
Ada lagi yang lebih mengherankan: kendatipun ukuran inti
hanya seper sepuluh milyar ukuran atomnya, inti tersebut memiliki berat 99,95%
dari keseluruhan berat atom. Dengan kata lain, hampir seluruh berat atom
terpusatkan pada inti. Misalkan anda memiliki rumah dengan luas 10 milyar m2
dan anda harus meletakkan semua perabotan rumah tangga dalam kamar seluas 1 m2
di dalam rumah tersebut. Mampukah anda melakukan hal ini? Sudah pasti anda
tidak mampu melakukannya. Akan tetapi inilah yang terjadi pada inti atom akibat
sebuah gaya yang sangat kuat yang tidak ada duanya di alam ini. Gaya ini disebut
“strong nuclear force (gaya inti kuat)”, satu di antara empat gaya fundamental
yang ada di alam semesta yakni: 1. strong nuclear force (gaya inti kuat), 2.
weak nuclear force (gaya inti lemah), 3. gravitational force (gaya grafitasi),
dan 4. electromagnetic force (gaya elektromagnetik).
Gaya inti kuat, yang merupakan gaya paling kuat yang ada di
alam, mengikat inti atom sehingga stabil dan mencegahnya dari pecah
berkeping-keping. Semua proton-proton pembentuk inti bermuatan positif dan,
oleh karenanya, mereka saling tolak-menolak akibat gaya electromagnetik mereka
yang sejenis. Akan tetapi, gaya inti kuat yang memiliki kekuatan 100 kali lebih
besar dari gaya tolak-menolak proton ini menjadikan gaya electromagnetik tidak
efektif. Hal inilah yang mampu menjadikan proton-proton pada inti terikat dan
bergabung pada inti atom.
Singkat kata, terdapat dua gaya yang saling berinteraksi
dalam sebuah atom yang amat kecil. Inti atom tersebut dapat terus-menerus
berada dalam keadaan terikat dan stabil disebabkan karena gaya-gaya yang
memiliki nilai yang akurat ini.
Ketika kita memperhatikan ukuran atom yang sangat kecil dan
kemudian jumlah keseluruhan atom di jagat raya, sungguh tidak sepatutnya kita
tidak mampu memahami adanya keseimbangan dan rancangan yang luar biasa pada
alam ciptaan Allah ini. Sungguh jelas bahwa gaya-gaya fundamental di alam telah
diciptakan Allah secara khusus dengan ilmu, hikmah dan kekuasaan yang maha
besar.
Pengetahuan Tuhanku meliputi
segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran.
(QS. Al-An’aam, 6:80)
Ruang Kosong pada Atom
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bagian terbesar
dari sebuah atom terdiri dari ruang kosong. Mungkin kita bertanya-tanya dalam
hati: “Mengapa mesti ada ruang kosong ini?” Marilah kita merenung sejenak.
Secara sederhana, atom terdiri atas sebuah inti yang dikelilingi oleh
elektron-elektron. Antara inti dan orbit elektron ini tidak dijumpai partikel
atau benda kecil apapun. Jarak mikroskopis (yang padanya tidak dijumpai
partikel apapun) ini ternyata sangat besar jika dilihat dari skala atom. Kita
dapat memisalkan skala ini sebagaimana berikut: jika sebutir kelereng
berdiameter 1 cm mewakili elektron yang terdekat dengan inti atom, maka inti
atom tersebut berada pada jarak 1 km dari kelereng ini. Di bawah ini sebuah
kutipan yang memberikan gambaran yang lebih jelas kepada kita tentang dimensi
ruang kosong pada atom:
Terdapat ruang kosong besar [yang mengisi ruang] antara
partikel-partikel dasar [penyusun atom]. Jika saya umpamakan proton dari inti
atom oksigen sebagai kepala jarum yang tergeletak di atas meja di depan saya,
maka elektron yang berputar mengelilinginya akan membuat orbit lingkaran yang
melalui negeri Belanda, Jerman dan Spanyol (penulis kutipan ini hidup di
Perancis). Oleh karenanya, jika semua atom yang menyusun tubuh saya saling
mendekatkan diri satu sama lain, hingga semua atom ini saling bersentuhan, maka
anda tidak akan mampu melihat saya lagi. Anda benar-benar tidak akan pernah
dapat melihat saya dengan mata telanjang. [Tubuh] saya akan [menjadi] sekecil
partikel debu berukuran seper sekian ribu milimeter. (Jean Guitton, Dieu et La Science: Vers Le Métaréalisme,
Paris: Grasset, 1991, hal. 62)
Sampai di sini, kita telah memahami bahwa terdapat kemiripan
antara ruang kosong pada sistem paling kecil seperti atom dengan ruang kosong
pada sistem paling besar seperti alam semesta. Ketika kita arahkan penglihatan
kita pada bintang-bintang, akan kita lihat ruang hampa sebagaimana ada pada
atom. Terdapat ruang hampa berjarak milyaran kilometer di antara berbagai
bintang dan di antara galaksi-galaksi. Namun, di kedua macam ruang hampa ini,
terdapat sebuah keteraturan yang luar biasa yang sulit dipahami akal manusia.
Yang telah menciptakan tujuh
langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu
lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya
penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan
penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. (QS. Al-Mulk, 67:3-4)
By
HM.Rakib Jamari Riau..2014
Biasanya
ada tiga jenis penghormatan Latin. Dalam urutan kehormatan meningkat, mereka
adalah:
- cum laude, berarti "dengan kehormatan" (secara harfiah "dengan pujian")—dibaca /kʊmˈlaʊdeɪ/ atau /kʊmˈlɔːdeɪ/.
- magna cum laude, berarti "dengan kehormatan besar" (secara harfiah "dengan pujian besar")
- summa cum laude, berarti "dengan kehormatan tertinggi" (secara harfiah "dengan pujian tertinggi")
Gelar
keempat, egregia cum
laude, "dengan kehormatan luar biasa", sekali-kali
digunakan: gelar ini diciptakan untuk mengakui mahasiswa yang mendapatkan nilai
rata-rata yang sama seperti yang disyaratkan summa, tetapi
mendapatkannya ketika sedang menjalani kurikulum gelar yang lebih ketat.
Gelar
yang jarang digunakan, maxima cum
laude, "dengan kehormatan sangat besar", adalah gelar
menengah antara summa dan magna. Gelar ini kadang digunakan
ketika summa hanya boleh disematkan kepada mahasiswa dengan nilai
akademik sempurna (4.0 / 4.0 GPA).
Pemakaian
Gelar-gelar
kehormatan tersebut diberikan kepada pelajar sarjana dan pascasarjana yang meraih pencapaian
akademik yang berbeda. Kehormatan ini biasanya tertulis dalam ijazah. Umumnya perguruan tinggi yang memberikan gelar
tersebut mempunyai aturan yang jelas mengenai persyaratan mendapat gelar
kehormatan bersangkutan; entah nilai minimum, tesis
tertulis, dan persyaratan lainnya.
Penggunaan
gelar kehormatan latin ini untuk tingkat sarjana tidak begitu umum di dunia, meski
umum dipakai di Indonesia[3], Filipina, Amerika Serikat dan sejumput negara lain.
Penggunaannya dalam tingkat pascasarjana lebih
umum di dunia, terutama tingkat doktor. Misalnya,
Belanda menggunakan kehormatan Latin satu kelas untuk diploma Master.
Alternatif
dari skema gelar kehormatan latin adalah klasifikasi gelar prasarjana Britania,
digunakan luas (dengan beberapa variasi) di Britania Raya, Irlandia, dan Hong Kong.
DISERTASI
OH DISERTASI
Oleh Kandidat
Doktor HM.Rakib SH.,M.Ag Mhs
S3 UIN Suska Pekanbaru Riau 2014
Disertasi
artinya “opini”, pola pikir, kajian filosofis..dan penemuan baru..Ketika
perguruan tinggi didirikan, para pengelola
S3-nya mengadopsi praktek kaya
ilmiah sebagai syarat bagi seseorang yang ingin memperoleh gelar Doktor.
Yang bersangkutan harus terlebih dahulu membuktikan diri mampu melaksanakan
penelitian ilmiah dengan baik dan benar. Saat ini, disertasi di perguruan
tinggi seluruh dunia berfungsi seperti masterpiece para pekerja di zaman abad
pertengahan itu, yaitu bukti atas kemampuan atau keahlian mereka untuk
melaksanakan tugas tertentu.
Ada mahasiswa Indonesia di luar negeri meraih prestasi di bidang akademik. Fahmi
Islam Jiwanto sukses melewati sidang doktoral di di Fakultas Sastra dan
Humaniora Universitas Sidhi Mohammed Benabdillah Fes, Maroko dengan predikat
'Summa Cum Laude'.
Demikian rilis Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko yang diterima detikcom, Minggu (13/1/2013). Judul disertasi doktoral Fahmi yang berjudul “Maqashid as-Syari'ah wa Dauruha fi shiyaaghot al-Mustaqbal" (Maqosid Syariah dan Perannya Dalam Membentuk Masa Depan Masyarakat Islam) berhasil meyakinkan tim pengujinya yaitu Dr Jilali Al Marini, Dr Muhammad Roughi, Dr Abdul Hak Yadir, dan Dr. Umar Jiddiyah.
Di tengah berlangsungnya sidang tersebut, Dr Mohammed Roughi selaku pembimbing dan menjabat sebagai Rektor Universitas Qurawiyyin memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Fahmi Islam Jiwanto karena telah berhasil mempertahankan apa yang telah ditulis dalam disertasinya.
“Saya mengenal baik Ustad Fahmi Islam Jiwanto melalui adab dan cintanya terhadap ilmu, saya pun tahu bahwa ia hafal Alquran. Saya berharap semoga bisa menjadi ulama umat," demikian komentar Dr Muhammad Roughi sebelum acara ini selesai.
Untuk apa mahasiswa diwajibkan menulis? Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan mewajibkan Anda (mahasiswa) menulis skripsi antara lain:
Demikian rilis Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko yang diterima detikcom, Minggu (13/1/2013). Judul disertasi doktoral Fahmi yang berjudul “Maqashid as-Syari'ah wa Dauruha fi shiyaaghot al-Mustaqbal" (Maqosid Syariah dan Perannya Dalam Membentuk Masa Depan Masyarakat Islam) berhasil meyakinkan tim pengujinya yaitu Dr Jilali Al Marini, Dr Muhammad Roughi, Dr Abdul Hak Yadir, dan Dr. Umar Jiddiyah.
Di tengah berlangsungnya sidang tersebut, Dr Mohammed Roughi selaku pembimbing dan menjabat sebagai Rektor Universitas Qurawiyyin memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Fahmi Islam Jiwanto karena telah berhasil mempertahankan apa yang telah ditulis dalam disertasinya.
“Saya mengenal baik Ustad Fahmi Islam Jiwanto melalui adab dan cintanya terhadap ilmu, saya pun tahu bahwa ia hafal Alquran. Saya berharap semoga bisa menjadi ulama umat," demikian komentar Dr Muhammad Roughi sebelum acara ini selesai.
Untuk apa mahasiswa diwajibkan menulis? Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan mewajibkan Anda (mahasiswa) menulis skripsi antara lain:
- untuk mendorong Anda melakukan penelitian mandiri dan untuk mengembangkan ketrampilan yang diperlukan bagi karir Anda di masa depan.
- memberikan suatu cara yang dapat Anda gunakan untuk membuktikan kemampuan Anda melakukan penelitian dengan standar profesional dan mengomunikasikannya secara profesional pula.
Apakah
skripsi itu? Dari mana asal usul tradisi ini? Mengapa mahasiswa
harus menulisnya? Apa bedanya dengan Thesis dan Disertasi di tingkat
pasca sarjana? Inilah beberapa pertanyaan yang akan dibahas dalam artikel
ini.
Apabila Anda adalah seorang mahasiswa program S-1, kemungkinan besar Anda akan diwajibkan untuk menulis skripsi di akhir program studi Anda. Skripsi adalah suatu karya tulis yang berbasis penelitian (perpustakaan atau lapangan). Untuk memahami mengapa mahasiswa program S-1 umumnya diwajibkan untuk menulis skripsi, ada baiknya kita melihat asal usul tradisi ini.
Di zaman dulu, di abad pertengahan di Eropa sana, seorang pekerja yang ingin menjadi anggota asosiasi pekerja harus membuktikan keahliannya dengan menghasilkan suatu karya, yang disebut masterpiece. Karya ini kemudian diperiksa oleh para pengurus asosiasi dan, kalau yang bersangkutan dinyatakan lulus, ia diberi gelar Master (ahli) di bidangnya dan diterima menjadi anggota asosiasi…..
No comments:
Post a Comment