By
HM.Rakib Jamari Riau..2014
Biasanya
ada tiga jenis penghormatan Latin. Dalam urutan kehormatan meningkat, mereka
adalah:
- cum laude, berarti "dengan kehormatan" (secara harfiah "dengan pujian")—dibaca /kʊmˈlaʊdeɪ/ atau /kʊmˈlɔːdeɪ/.
- magna cum laude, berarti "dengan kehormatan besar" (secara harfiah "dengan pujian besar")
- summa cum laude, berarti "dengan kehormatan tertinggi" (secara harfiah "dengan pujian tertinggi")
Gelar
keempat, egregia cum
laude, "dengan kehormatan luar biasa", sekali-kali
digunakan: gelar ini diciptakan untuk mengakui mahasiswa yang mendapatkan nilai
rata-rata yang sama seperti yang disyaratkan summa, tetapi
mendapatkannya ketika sedang menjalani kurikulum gelar yang lebih ketat.
Gelar
yang jarang digunakan, maxima cum
laude, "dengan kehormatan sangat besar", adalah gelar
menengah antara summa dan magna. Gelar ini kadang digunakan
ketika summa hanya boleh disematkan kepada mahasiswa dengan nilai
akademik sempurna (4.0 / 4.0 GPA).
Pemakaian
Gelar-gelar
kehormatan tersebut diberikan kepada pelajar sarjana dan pascasarjana yang meraih pencapaian
akademik yang berbeda. Kehormatan ini biasanya tertulis dalam ijazah. Umumnya perguruan tinggi yang memberikan gelar
tersebut mempunyai aturan yang jelas mengenai persyaratan mendapat gelar
kehormatan bersangkutan; entah nilai minimum, tesis
tertulis, dan persyaratan lainnya.
Penggunaan
gelar kehormatan latin ini untuk tingkat sarjana tidak begitu umum di dunia, meski
umum dipakai di Indonesia[3], Filipina, Amerika Serikat dan sejumput negara lain.
Penggunaannya dalam tingkat pascasarjana lebih
umum di dunia, terutama tingkat doktor. Misalnya,
Belanda menggunakan kehormatan Latin satu kelas untuk diploma Master.
Alternatif
dari skema gelar kehormatan latin adalah klasifikasi gelar prasarjana Britania,
digunakan luas (dengan beberapa variasi) di Britania Raya, Irlandia, dan Hong Kong.
DISERTASI
OH DISERTASI
Oleh Kandidat
Doktor HM.Rakib SH.,M.Ag Mhs
S3 UIN Suska Pekanbaru Riau 2014
Disertasi
artinya “opini”, pola pikir, kajian filosofis..dan penemuan baru..Ketika
perguruan tinggi didirikan, para pengelola
S3-nya mengadopsi praktek kaya
ilmiah sebagai syarat bagi seseorang yang ingin memperoleh gelar Doktor.
Yang bersangkutan harus terlebih dahulu membuktikan diri mampu melaksanakan
penelitian ilmiah dengan baik dan benar. Saat ini, disertasi di perguruan
tinggi seluruh dunia berfungsi seperti masterpiece para pekerja di zaman abad
pertengahan itu, yaitu bukti atas kemampuan atau keahlian mereka untuk melaksanakan
tugas tertentu.
Ada mahasiswa Indonesia di luar negeri meraih prestasi di bidang akademik.
Fahmi Islam Jiwanto sukses melewati sidang doktoral di di Fakultas Sastra dan
Humaniora Universitas Sidhi Mohammed Benabdillah Fes, Maroko dengan predikat
'Summa Cum Laude'.
Demikian rilis Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko yang diterima detikcom, Minggu (13/1/2013). Judul disertasi doktoral Fahmi yang berjudul “Maqashid as-Syari'ah wa Dauruha fi shiyaaghot al-Mustaqbal" (Maqosid Syariah dan Perannya Dalam Membentuk Masa Depan Masyarakat Islam) berhasil meyakinkan tim pengujinya yaitu Dr Jilali Al Marini, Dr Muhammad Roughi, Dr Abdul Hak Yadir, dan Dr. Umar Jiddiyah.
Di tengah berlangsungnya sidang tersebut, Dr Mohammed Roughi selaku pembimbing dan menjabat sebagai Rektor Universitas Qurawiyyin memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Fahmi Islam Jiwanto karena telah berhasil mempertahankan apa yang telah ditulis dalam disertasinya.
“Saya mengenal baik Ustad Fahmi Islam Jiwanto melalui adab dan cintanya terhadap ilmu, saya pun tahu bahwa ia hafal Alquran. Saya berharap semoga bisa menjadi ulama umat," demikian komentar Dr Muhammad Roughi sebelum acara ini selesai.
Untuk apa mahasiswa diwajibkan menulis? Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan mewajibkan Anda (mahasiswa) menulis skripsi antara lain:
Demikian rilis Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko yang diterima detikcom, Minggu (13/1/2013). Judul disertasi doktoral Fahmi yang berjudul “Maqashid as-Syari'ah wa Dauruha fi shiyaaghot al-Mustaqbal" (Maqosid Syariah dan Perannya Dalam Membentuk Masa Depan Masyarakat Islam) berhasil meyakinkan tim pengujinya yaitu Dr Jilali Al Marini, Dr Muhammad Roughi, Dr Abdul Hak Yadir, dan Dr. Umar Jiddiyah.
Di tengah berlangsungnya sidang tersebut, Dr Mohammed Roughi selaku pembimbing dan menjabat sebagai Rektor Universitas Qurawiyyin memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Fahmi Islam Jiwanto karena telah berhasil mempertahankan apa yang telah ditulis dalam disertasinya.
“Saya mengenal baik Ustad Fahmi Islam Jiwanto melalui adab dan cintanya terhadap ilmu, saya pun tahu bahwa ia hafal Alquran. Saya berharap semoga bisa menjadi ulama umat," demikian komentar Dr Muhammad Roughi sebelum acara ini selesai.
Untuk apa mahasiswa diwajibkan menulis? Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan mewajibkan Anda (mahasiswa) menulis skripsi antara lain:
- untuk mendorong Anda melakukan penelitian mandiri dan untuk mengembangkan ketrampilan yang diperlukan bagi karir Anda di masa depan.
- memberikan suatu cara yang dapat Anda gunakan untuk membuktikan kemampuan Anda melakukan penelitian dengan standar profesional dan mengomunikasikannya secara profesional pula.
Apakah
skripsi itu? Dari mana asal usul tradisi ini? Mengapa mahasiswa
harus menulisnya? Apa bedanya dengan Thesis dan Disertasi di tingkat
pasca sarjana? Inilah beberapa pertanyaan yang akan dibahas dalam artikel
ini.
Apabila Anda adalah seorang mahasiswa program S-1, kemungkinan besar Anda akan diwajibkan untuk menulis skripsi di akhir program studi Anda. Skripsi adalah suatu karya tulis yang berbasis penelitian (perpustakaan atau lapangan). Untuk memahami mengapa mahasiswa program S-1 umumnya diwajibkan untuk menulis skripsi, ada baiknya kita melihat asal usul tradisi ini.
Di zaman dulu, di abad pertengahan di Eropa sana, seorang pekerja yang ingin menjadi anggota asosiasi pekerja harus membuktikan keahliannya dengan menghasilkan suatu karya, yang disebut masterpiece. Karya ini kemudian diperiksa oleh para pengurus asosiasi dan, kalau yang bersangkutan dinyatakan lulus, ia diberi gelar Master (ahli) di bidangnya dan diterima menjadi anggota asosiasi…..
No comments:
Post a Comment