Wednesday, August 2, 2017

INGIN TAHUKAH ANDA APA ITU BRANDING SEKOLAH? Dikutip dari majalah Serba-Serbi Guru

Dr.M. Rakib Jamari membagikan kirimannya.
Rakib Jamari menambahkan 4 foto baru — bersama Erdanis Zepas.
13 menit
CATATAN M.RAKIB JAMARI..LPMP RIAU
INGIN TAHUKAH ANDA APA ITU BRANDING SEKOLAH?
Dikutip dari majalah Serba-Serbi Guru bahwa braning itu sudah lama ada, yaitu penamaan ciri khusus sekolah itu, disebut branding.Biasa orang mngatakan:
“Itu seperti ada orang tua yang sebutkan sekolah A adalah sekolah favorit, sekolah unggulan, itulah branding,” jelasnya. Hanya saja, istilah branding itu baru mulai dipakai belakangan karena meminjam dari istilah dunia industri. Tapi branding di sekolah itu lebih kepada penyadaran untuk peningkatan kualitas sekolah, khususnya pendidikan karakter yang dimiliki.
Contohnya, pengajaran karakter ulet dan tangguh sebagai turunan dari mandiri akan berbeda antara sekolah di Jakarta, dengan sekolah di pedesaan. Nanti, sekolah di pedesaan akan menekankan dengan kearifan lokal pertaniannya, menyesuaikan dengan kebutuhan siswa-siswa disana. Untuk itu, setiap sekolah akan memiliki ciri khas berbeda satu dengan yang lain. Inilah bentuk branding sekolah tadi.
Menurut Anna J. Pangke, branding sekolah sangat mempengaruhi arah kualitas dari suatu sekolah. Dia mencontohkan, pada sekolahnya, dia bersama dengan rekan guru dan tenaga kependidikan memutuskan untuk memberikan branding Berdikari bagi sekolahnya. Bukan tanpa alasan, pemilihan branding karena seringnya sekolah tersebut tidak diperhatikan fasilitasnya oleh Pemerintah Daerah.
Walaupun begitu, Kepsek Anna tetap intens menghimbau para guru dan tenaga kependidikan untuk berkomunikasi dengan pihak orang tua. “Kami tetap rajin berkomunikasi melalui buku tugas siswa, ataupun melalui telepon, dan komunikasi intens itu mendapat respon positif dari mereka,” jelasnya.
Kemudian, terdapat beragam bantuan orang tua yang diberikan ke sekolah untuk membantu kegiatan belajar mengajar. “Itu seringkali sumbangan dari orang tua diberikan diam-diam kepada kami, seperti ketika kami mengajak siswa untuk melakukan kunjungan budaya mutu, ada orang tua yang berikan amplop kepada guru,” jelasnya. Melalui hasil rembukan pihak sekolah, lanjut kepsek Anna, kami pun mengalokasikan untuk keperluan budaya mutu, dan kami sampaikan secara transparan kepada pihak orang tua.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook