Sunday, July 26, 2020

TUHAN BUKAN ROH, KARENA , ALLAH SATU SEDANGKAN ROH BANYAK

BELAJAR BAHASA INGGERIS ORIENTALIS BARAT
KOLEKSI AYAT-AYAT INJIL UNTUK MEMAHAMI BAHASA ASING

Catatan Kecil Dr.Mura Muballig IKMI Riau
Pakar Alkitab, Randolph Ross dalam bukunya Command Sense Christiannity dengan tegas mengatakan:

Not because it is difficult to understand, but because it cannot be meaningfuly be said…. not only impossible according to our understanding of the laws of nature…. but impossible according to the rule of logic upon which all our reasoning is based” (Bukan hanya karena sulit dimengerti, tetapi karena tidak ada maknanya….tidak hanya mustahil berdasarkan hukum alam….tetapi juga mustahil berdasarkan akal sehat dimana logika berpikir kita didasarkan).
Allah bukan roh, karena Allah satu, sedangkan roh itu banyak

Allah satu, roh banyak,
Ciptaan-Nya, yang tiada tampak.
Iblis dan malaikat, terus bergerak,
Di antara manusia, dan di arasy samak


QS AL-Isra’ : 85. Yahudi dan Nasrani bertanya tentang roh, jawablah, bahwa hal itu hanya urusan Tuhanmu. Manusia diberi pengetahuan tentang roh itu hanya sedikit.

Sembahlah Allah saja, jangan sembah roh nenek moyang. Nenek moyang Indonesia, sebelum datangnya Islam, mereka menyembah roh nenek moyang. Malaikat semuanya roh, jin juga roh. Ada roh yang baik , ada pula roh yang jahat. Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai macam milyaran roh termasuk Roh Kudus. 

Kita dapat memahami makna kata Roh (ruach Ibrani, pneuma Yunani) dalam berbagai macam makna :
Maaf sedikit perbandingan Al-Quran dan Bibel, seperti yang dikatakan oleh Ayub 27:3 :
 “Selama nafasku masih ada padaku, dan roh ciptaan Allah masih di dalam lubang hidungku”, maka Roh di sini berarti nafas.

Dikutip dari tulisan para fakar, bahwa yang tertulis dalam Ibrani 1:14 : “Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan”. Ayat ini berbicara tentang para malaikat, maka roh di sini berarti pribadi-pribadi mulia yang tidak terlihat. Seperti halnya ayat : “Allah itu roh …” (Yohanes 4:24).

Roh-roh itu bekerja atas perintah penciptanya

Seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 2:11 : “Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah”. Dalam ayat ini roh memiliki arti pikiran atau kehendak.

Selain roh, pada diri manusia juga ada Jin Qorin yang senantiasa mengikuti, ada lagi malaikat yang bernama Abdul Jabbar. Kalau dipanggil dia akan datang.

Seperti yang tertulis dalam Yoel 2:28 : “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia …”. Dalam pemahaman ini Roh berarti adalah Kuasa.

Roh Kudus yang dijanjikan Yesus sebagai penolong (parakletos, Yohanes 14:16) tidak lain adalah kuasa Allah yang keluar dari Bapa (Yohanes 15:26). Begitu besar dan khasnya kuasa itu sehingga diberikan personifikasi seperti yang diungkapkan oleh seorang teolog dari Gereja Inggris :
Mempertanyakan apakah dalam Perjanjian Baru, roh adalah pribadi seperti dalam pemahaman dunia moderen, akan seperti mempertanyakan apakah roh Elia adalah seorang pribadi. Roh Allah tentu saja berkepribadian; Itu adalah kekuatan Allah dalam tindakan (dunamis, God’s power in action)

Tetapi Roh Kudus bukanlah seorang pribadi, yang hadir secara lepas dari Allah; Menyebut Roh Kudus seperti seorang pribadi adalah cara mengungkapkan tentang Allah sendiri yang bertindak dalam sejarah, atau tentang Kristus yang bangkit bertindak dalam kehidupan dan kesaksian Gereja. Perjanjian Baru (dan tentu saja pemikiran para patristic pada umumnya) di mana pun menyatakan tentang Roh Kudus, tidak lebih dari hikmat Allah yang seolah-olah memiliki kepribadian sendiri (Alan Richardson, Introduction to the Theology of the New Testament, London, 1958:120). Dikutip dari beberapa fakar ilmu perbandingan agama

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook