ALLAH BISA SAJA MENJADIKAN AHOK LANGSUNG BERIMAN
TAPI ALLAH MENGUJINYA DAN MENGUJI SEMUA YANG BELUM BERIMAN
RENUNGAN MALAM M,R. JAMARI. PEKANBARU.
Allah menjawab pertanyaan ini dalam Firman-Nya:
وَلَوْ شَاء اللّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَـكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُم فَاسْتَبِقُوا الخَيْرَاتِ -٤٨-
“Kalau Allah Menghendaki, niscaya kamu Dijadikan- Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak Menguji kamu terhadap karunia yang telah Diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.”
(Al-Ma’idah 48)
Dunia adalah tempat ujian. Semua sisi kehidupan ini adalah ujian. Ada yang diuji dengan kekayaannya, ada yang diuji dengan jabatannya, ada pula yang diuji dengan wajah tampannya. Dan salah satu ujian bagi manusia adalah harus hidup dalam perbedaan. Memang bukan hal mudah untuk bisa menerima perbedaan di sekitar kita. Namun itulah ujian dari Allah untuk meningkatkan kualitas diri setiap manusia. Dalam ayat itu, Allah swt sama sekali tidak membahas perbedaan yang ada, namun pada akhir ayat itu Allah memfokuskan agar manusia berlomba dalam kebaikan. Tak usah sibuk dengan perbedaan yang dipilih orang, berlombalah untuk menjadi lebih baik dihadapan-Nya.
Sekarang apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi perbedaan ini?
Bukankah akhir-akhir ini sering kita dengar kelompok yang memaksakan keyakinannya pada orang lain. Kelompok yang intoleran yang mengharuskan semua orang sama dengannya. Mereka bahkan sampai membunuh mereka yang memilih pilihan yang berbeda. Mereka mengatasnamakan islam, namun apakah Islam mengajarkan pemaksaan dalam menghadapi perbedaan?
Mari kita lihat bersama bagaimana Al-Qur’an membimbing kita untuk menyikapi perbedaan.
No comments:
Post a Comment