Friday, March 31, 2017

UMAT ISLAM KAN MAYORITAS, TAPI DI SEMUA SEGI KOK TERSUDUT, TERPOJOK

Rakib Jamari membagikan kirimannya.
13 jam
Rakib Jamari
13 jam
HATIKU BERTANYA
By. Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.Pekanbaru Riau Indonesia.
1.JANGAN CAMPURBAURKAN AGAMA DAN POLITIK
KALAU AGAMANYA ITU ISLAM, TAPI AGAMA DI LUAR ISLAM BOLEH
2.ISTILAH RAHMATAN LIL ALAMIN, BOELH PULA DIGUNAKAN UNTUK IKUT NATALAN, IKUT JIL, IKUT PENDUKUNG CALON PEMIMPIN NON-MUSLM. KOK BEGITU YA?
3.YANG HARUS MENERAPKAN BHINEKA TUNGGAL IKA HANYA UMAT ISLAM SAJA, KALAU TIDAK ,,SI UMMAT AKAN DITUDUH RASIS, GITU YA?
4. UMAT ISLAM KAN MAYORITAS, TAPI DI SEMUA SEGI KOK TERSUDUT, TERPOJOK YA, YANG MEMOJOKKANNYA, MEREKA YANG PURA-PURA ULAMA, PURA-PURA BER KTP ISLAM, KOK BISA GITU YA?
Menarik juga apa yang diungkapkan oleh Hidayatullah.com – Ketua Dewan Pembina Pengajian Politik Islam (PPI), KH. Cholil Ridwan mengatakan, umat Islam tidak perlu khawatir membicarakan politik di masjid.
Menurutnya, di saat sudah merdeka seperti ini, terlebih pasca reformasi, masjid harus menjadi pusat kegiatan. Hal itu, kata dia, juga dicontohkan para khulafaur rasyidin. Dimana keempat khalifah tidak membangun istana melainkan dipusatkan di masjid.
“Jadi sekarang tidak perlu takut seperti jaman penjajahan Belanda, tidak boleh bicara politik di masjid,” ujarnya saat Tabligh Akbar Politik Islam (TAPI-7) di Masjid Al-Azhar, Kebayoran, Jakarta, Ahad (15/01/2017).
KH Cholil Ridwan : Kita Menjadi “Muslim Dzimmi” di Indonesia
Karenanya, terang Kiai Cholil, pihaknya akan terus mengibarkan gerakan politik dari masjid.
“Mengingat masjid Nabi shalallahu alaihi wassalam bukan hanya tempat sholat tapi adalah pusat kegiatan umat dan pemerintahan, termasuk didalamnya politik, ekonomi, dan militer,” jelasnya.
KH Cholil Ridwan: Presiden Jangan Korbankan Negara demi Lindungi 1 Orang
Kiai Cholil mengungkapkan, dengan adanya wilayah mayoritas muslim tapi dipimpin kafir, padahal di wilayah mayoritas non muslim juga tidak dipimpin oleh orang Islam. Hal ini menjadi alasan mengapa pengajian politik menjadi penting.
“Politik merupakan lokomotif dakwah sebagaimana yang dicontohkan Nabi,” tandasnya.*
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari
Komentar
Rakib Jamari membagikan kirimannya.
13 jam

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook