ILMU MANTIQ
UNTUK MEMANTAPKAN TAUHID
Catatan
Dr.HM.Rakib Jamari, S.H., IKMI Riau Indonesia.
Manfaat
mempelajari ilmu Mantiq
Tuhan tidak di atas, di bawah, kiri-kanan,
kecuali untuk kiasan , majazi, metapora. Hal ini, diperkuat oleh ilmu mantiq. Misalnya dalam Injil Yohanes Pasal 5 ayat 30, Nabi Isa mengatakan, aku tidak berbuat apa-apa tentang diriku, kecuali kehendak Bapa yang mengutus aku. Kesimpulan natijah logikanya ialah Nabi Isa itu bukan Tuhan, hanya utusan Allah. Pada dasarnya, tujuan fundamental mempelajari ilmu Mantiq itu untuk menghindarkan kita dari jurang salah berpikir dan memantapkan tauhid. Tapi di samping itu, mempelajari ilmu Mantiq memiliki manfaat lain. Sebagai berikut.
1. Memahami
esensi
berfikir dalam kerangka tauhid dan tabiat pola
pikir kita sebagai manusia.
2. Mengasah kemampuan untuk mengambil inti sari dari dasar-dasar pemikiran manusia.
3. Sangat
membantu untuk menghindari kekeliruan ketika berpikir dengan menggunakan tata cara yang
tertera di dalam ilmu Mantiq.
4. Sangat membantu
kita untuk mematuhi kebenaran dan menjauhi
kebatilan, serta menyingkap tabir kesalahpahaman berpikir di dalam otak kita.
5. Menghilangkan
rasa fanatisme terhadap sebuah pendapat dan membantu kita supaya
bisa jernih dalam berpikir dan tidak tunduk terhadap hawa nafsu.
6. Dapat menganalisis dan menjaga susunan
bahasa, serta memilah lafad yang objektif ketika ingin menggunakan suatu makna
yang diinginkan.
7. Membantu
menjawab bahkan membantah syubhat (keraguan-keraguan) yang
dilontarkan oleh seorang pendusta ataupun lawan dalam perdebatan.
No comments:
Post a Comment