Tuesday, October 13, 2020

 

SEBAIKNYA PENCERAMAH TAHU. APA ITU KONTRADISKSI(TANAQUD)

Catatan Dr.Mura IKMI Riau

   Muhammad tidur tadi, Muhammad tidak 

tidur kemarin.

-          Ali menikah tadi, Ali tidak menikah 

(kemarin).

Di sini walau pelaku dan perbuatannya tanaqud, tetapi karena waktunya tidak sama, maka tidaklah terjadi tanaqud.

  Tidak ada kesatuan tempat

Contoh:

-          Muhammad duduk di kamar, Muhammad di dapur tidak duduk.

-          Ali tidur di kamar, Ali tidak tidur di teras.

Walau pelaku dan perbuatannya sama tetapi karena tempatnya tidak sama, maka tidak dapat dinamakan kontradiksi,tanaqud.

  Tidak ada kesatuan quwah dan fi’il.

Contoh:

-          Narkoba itu khamar (pada dasarnya), narkoba bukan khamar (dalam kenyataan).

-          Korupsi itu mencuri (pada dasarnya), korupsi bukan mencuri (dalam kenyataan).

Walau khamar dan bukan khamar adalah tanaqud, tetapi karena khamar pada qahiyah pertama itu dimaksud quwah, sedang khamar pada qadhiyah kedua dimaksud fi’il (kenyataan), maka ia tidak dinamakan tanaqud.

   Tidak ada kesatuan kulli dan juz’i.

Contoh:

-          Ayam itu hitam (sebagian), ayam itu tidak hitam (semuanya)

-          Manusia itu sekolah tinggi (sebagian), manusia tidak sekolah tinggi (semuanya).

Walau hitam dan tidak hitam itu dua hal yang tanaqud, tetapi karena yang satu kulli dan yang satu juz’i, maka ia tidak disebut tanaqud.

   Tidak ada kesatuan syarat.

Contoh:

-          Ali akan sekolah jika sehat, Ali tidak sekolah jika tidak sehat.

-          Muhammad makan jika lapar, Muhammad tidak makan jika tidak lapar.

Walau Ali sekolah dan Ali tidak sekolah terlihat tanaqud, tetapi karena syaratnya tidak sama, maka tidak masuk dalam tanaqud.

  Tidak ada kesatuan idhafah atau sandaran

Contoh:

-          Rumah Ali rusak pintunya, rumah Ali tidak rusak atapnya.

-          Bapak si Ali sakit kepala, bapak Ali tidak sakit perut.

-          Ali pintar matematika, Ali tidak pintar ilmu alam.

Walau antara rusak dan tidak rusak pada contoh pertama terlihat tanaqud, tetapi karena idhafahnya tidak sama maka tidak masuk dalam tanaqud.[7]

   Metode  Membuat kontradiksi Tanaqudh

cara membuat tanaqudh, adalah : apabila qadhiyahnya memakai:

a.       Qadhiyah syakhshiyah atau qadhiyah muhmalah, cukup hanya berubah kaifnya (kepastian tidaknya, ijab salibahnya), umpama:

Yang asalnya: Kholid menulis (ijab) di rubah menjadi, Kholid tidak menulis (salab).

b.      Qadhiyah musawwaroh, cara mentanaaqudhkan, yaitu dengan merubah “soer”nya (tentang soer, lihat pada bagian qodhiyah musawwaroh). Jadi, kalau qadhoyahnya:

1)      Mujibah kuliyah: semua manusia itu hewan, naqidhnya dengan salibah juz’iyah: tidaklah sebagian manusia itu hewan.

2)      Salibah kuliyah: tidaklah setiap manusia itu batu, naqidhnya dengan mujibah juz’iyah: sebagian manusia itu batu.[8]

Ø  Tanaqudh Qadhiyah Hamliyah

Dalam penyusunannya, selain mesti memenuhi syarat umum seperti yang sudah dijelaskan, juga secara praktis mesti memenuhi ketentuan berikut:

a.       Jika qadhiyah hamliyah syakhsiyah, untuk membuat perlawanannya cukup dengan menyatakan aspek kualitas (kaif) yaitu segi positif (mujabah) dan negatif. Artinya, antara kedua qadhiyah itu yang satu mesti mujabah dan yang satu lagi mesti salibah.

b.      Jika qadhiyah hamliyah yang menggunakan adat sur (kata depan kuantitatif = kuliyah dan juz’iyah), begitu pula yang muhmalah (menunjukan keseluruhan tanpa kata depan kuantitatif), maka selain mesti yang satunya mujabah dan yang satunya lagi salibah, juga mesti “berbeda”dalam aspek kamiyah-nya, yaitu jika yang satunya kuliyah, yang satunya lagi mesti juz’iyah.

Penjabaran dan contohnya sebagai berikut:

1)      Jika syakhshiyah mujabah, lawan (naqid)nya syakhshiyah salibah

Contoh: indra mahasiswa > < judira bukan mahasiswa

2)      Jika kulliyah mujabah, lawannya juz’iyah salibah

Contoh: semua hewan membutuhkan air > < sebagian hewan tidak membutuhkan air

3)      Jika juz’iyah mujabah, lawanya kuliyah salibah

Contoh: sebagian pelajar hafal Al-Qur’an > < tidak seorang pun pelajar hafal Al-Qur’an

4)      Jika muhmalah mujabah, lawannya kuliyah salibah

Contoh: apel itu buah-buahan > < tidak satu pun apel itu buah-buahan

     Penulis terpancing menggali kembali, ilmu logika ini, karfena ada ceramah seorang ustadz yang menyatakan “jika Tuhan itu ada tapi tidak di atas, tidak di bawah, tidak di kiri-kanan samping, bertarti Tuhan itu tidak ada,(Firanda), anda salah, coba simak kembali, pola logika di atas, anda mungkin menyangka Tuhan itu benda, materi, karena itu harus bertempat, kalau tidak bertempat berate tidak ada. Pemikiran anda tanaqud, kontrdiksi.

 

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook