Saturday, December 19, 2020

 CATATAN KECIL

DR.MURA, S.H.,M.Ag. Pekanbaru Riau.

      Tuduhan atau fitnah DARI Ch. PRINCE, beredar di berbagai blog, dan termasuk Situs Faithfreedom sendiri, diposting berulang-ulang. Pembaca dapat membuktikan dengan mengcopy teks hadits pelintiran di atas dan mencarinya di google. Pasti akan bermunculan blog dan situs “WALAN TARDHO” yang menyebarkan berita tersebut.

Hadits tersebut ASLINYA :

34424-

 إني ألبستها قميصي لتلبس ثياب الجنة، واضطجعت معها في قبرها لأخفف من ضغطة القبر، إنها كانت أحسن خلق الله صنيعا إلى بعد أبي طالب – يعني فاطمة أم علي‏.‏

‏(‏الديلمي – عن ابن عباس‏)‏‏.‏

        Arti tepatnya adalah:

Sesungguhnya aku (Nabi Muhammad) memakaikan bajuku kepadanya (Fatimah) agar ia menggunakan pakaian surga, dan aku berbaring di kuburnya agar ia terselamatkan dari himpitan kubur, sesungguhnya ia sebaik-baik ciptaan setelah Abu Thalib.

Sumber Kitab Ad-Dailami no 34424

Hadits ini tidak berbicara bahwa Nabi melakukan hubungan seks, atau tidur seperti yang dituduhkan oleh Missionaris, tetapi Nabi berbaring disamping jenazah Fatimah, agar Fatimah diberi keselamatan dari Himpitan Kubur. bukan untuk berhubungan Badan.

 

Sangat jelas sekali bagaimana para “LAN TARDHO”penghujat dengan seenaknya memelintir dan menafsirkan hadits dengan sePORNO-PORNONYA-nya.

 

Hadits ini menceritakan bagaimana Kasih sayang Nabi kepada Fatimah yang merupakan Bibinya, ia telah banyak berjasa membantu perjuangan nabi, di saat senang dan sedih, ketika terjadi pembaikotan terhadap Nabi dan para pengikutnya, beliau juga ikut membersamai Nabi, bersama-sama menderita selama 3 tahun akibat pemboikotan.

 

Sehingga Nabi benar-benar menyayangi bibinya sebagaimana menyayangi pamannya Abu Thalib, oleh karena itu beliau memberikan pakaian surga yakni jubahnya sebagai kain kafannya, serta nabi berbaring di kuburnya agar bibinya selamat dari hempitan Kubur.

 

       Sangat tidak logis atau terlalu mengada-ngada jika Nabi malah meniduri atau malah berhubungan badan dengan mayat di kuburan bibinya, yang namanya penguburan dihadiri begitu banyak orang. Baik dari keluarga Abu thalib maupun para shahabat Nabi.

Para Pembaca bisa membayangkan, kalau pada sebuah penguburan mayat, seseorang lantas masuk ke dalam lubang kubur dan lalu menyetubuhi mayatnya, niscaya, pembaca yang menyaksikan, berikut orang lain yang turut menyaksikan bisa bubar, dan pasti terjadi kericuhan. Apa lagi terdapat keluarga, baik itu anak, saudara dan lain sebagainya, pasti tidak terima, jangankan orang lain, suaminya sendiri pun tetap saja dipandang tidak manusiawi.

Maka apakah mungkin Nabi melakukan hal seperti itu??

Hanya orang GILA saja yang menuduh dengan tuduhan seperti itu..

AnonimNovember 29, 2019 at 8:26 AM

واضطجعت

artinya ya dan aku membaringkan, meletakkan,

Ya berbaring saja tanpa ada tambahan .

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook