Monday, January 11, 2021

 

DITUDUH UMAT PENYEMBAH BATU

Oleh Dr.Mura Riau

BATU KA’BAH, TIDAKLAH DISEMBAH,

HANYA TEMPAT, PENYATUAN ARAH.

AGAR MUDAH DALAM, BERIBADAH,

UMAT TIDAK, BERPECAH BELAH.


BATU HITAM ITU, HAJARAL ASWAD,

FISIKNYA, SANGATLAH KUAT.

MENJADI SAKSI KELAK, DI AKHIRAT.

TENTANG PERJUANGAN, UNTUK IBADAT.


 

BATU TEMBOK RATAPAN YAHUDI,

BUKAN DISEMBAH, SEBAGAI ILAHI.

HANYA TEMPAT, SEJARAH YANG DIYAKINI,

WISATA DAN IBADAH, YANG RELIGI.

 

Saat berkunjung ke Batu Tembok Ratapan, banyak orang yang melakukan ‘Kvitelach’

Umat Yahudi dari seluruh dunia dan wisatawan dari berbagai latar belakang agama masih sering berdoa di Tembok Ratapan sebab tembok ini diyakini memiliki telinga Tuhan. Sementara bagi orang yang tidak dapat berdoa secara langsung di tembok bisa menitipkan doanya atau kaddish (sebuah doa Aramaik yang mengagungkan dan menguduskan nama Tuhan) dengan cara menuliskannya dalam sebuah secarik kertas dan diselipkan di sela-sela dinding. Kegiatan ini disebut dengan Kvitelach.

Menjadi salah satu peninggalan dari bait suci membuat banyak orang rela terbang ke Yerusalem hanya untuk berdoa sekaligus melakukan kegiatan wisata religi lainnya. Jadi, adakah dari kamu yang tergerak untuk mengunjungi tembok ini?

 

Pada perayaan Jumat Agung, Gereja Katolik mengadakan upacara penghormatan/ penciuman Salib Kristus. Ada sejumlah orang yang mempertanyakannya, bahkan mencurigainya sebagai ‘berhala’. Untuk itu kita perlu memahami makna penciuman Salib, dan apakah pengertian berhala, agar kita dapat membedakannya.

 

Penciuman batu Salib, perayaan Jumat Agung,

Bukan berhala, dihormati, terus bersambung,

Bukan salib itu, tetapi maknanya,terus berlangsung.

      Kata para ahli, di kalangan Nasrani, bahwa Nabi Isa rela mengurbankan diri-Nya demi menebus dosa-dosa manusia. Ya terserahlah, bagimu agamu, bagiku agamaku. Kata mereka, Penghormatan kepada Kristus yang tersalib, adalah sesuai dengan ajaran Sabda Tuhan sebagaimana tertulis dalam Surat Rasul Paulus, “Aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain dari Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (1Kor 2:2). Itulah juga sebabnya, mengapa salib di Gereja Katolik menyertakan tubuh (corpus) Kristus, yang disebut sebagai Crucifix, yang arti literalnya adalah: Seseorang yang disalibkan. Penghormatan terhadap Crucifix ini disebut sebagai dulia relatif, yang arti dan dasar Kitab Suci-nya . Silakan membandingkannya dengan pengertian berhala.

Perdalam ilmu, iaman dan mari terus belajar, jangan berhenti..(Mura).

 

 

 

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook