ZAT YANG DIOTAK
MANUSIA DICURI
CACING
Seperti diketahui, otak manusia
memerlukan 20 persen dari jumlah darah yang mengalir di dalam tubuh. Bila
aliran darah ke otak terhambat dalam beberapa detik saja, sel-sel otak akan
rusak atau mati. Dengan demikian, beberapa bagian otak pun jadi ikut rusak.
Proses inilah yang disebut stroke. (…bersambung ke halaman 2)
Desmodus rotundus merupakan salah satu
dari 3 jenis kelelawar yang menghisap darah. Desmodus rotundus menghisap darah
hewan ternak dan sangat jarang menghisap darah manusia. Meskipun ukuran tubuh
kecil dengan panjang tubuhnya 3 inchi, berat badannya 1 ons, dan panjang sayap
8 inchi. Desmodus rotundus sangat rakus dalam menghisap darah korban sampai 30
menit tanpa berhenti (Davidson, 2001).
Desmodus rotundus memiliki rumus gigi
I 2/2, C 1/1, P 2/2, dan M 3/3 (Suyanto, 2001). Permukaan gigi memiliki
tonjolan yang runcing. Desmodus rotundus menghisap darah mangsa ketika mangsa
tidur dan sangat jarang sampai membuat mangsanya bangun. Gigi yang dimiliki
oleh kelelawar vampire sangat tajam, sehingga ketika melakukan gigitan tidak
terasa sakit. Ada beberapa tahapan tingkah laku makan dari Desmodus rotundus,
yaitu menyeleksi mangsa, menjilat bagian yang akan digigit, membersihkan rambut
di tempat yang akan digigit, dan menggigit kulit mangsa (Marfu’ah, 2007).
Desmodus rotundus menemukan keberadaan
mangsanya, dengan cara echolocation, yaitu dengan menggunakan gema (pantulan
suara) yang berfrekuensi tinggi. Selain itu, mangsa juga dapat diketahui dari
panas tubuh dan dari desahan nafas mangsanya. Desmodus rotundus mengintai
mangsanya sampai mangsanya tidur. Setelah mangsanya tidur, Desmodus rotundus
akan naik ke tubuh mangsa menggunakan cakar ibu jari dan menentukan bagian yang
akan digigit.
Setelah bagian yang akan digigit
ditentukan, Desmodus rotundus membasahi bagian yang akan digigit menggunakan
air liur dengan cara menjilati bagian tersebut. Cara ini dilakukan untuk
memudahkan membersihkan bagian yang akan digigit dari rambut penutup kulit. Desmodus
rotundus mencukur rambut pada bagian yang akan digigit menggunakan gigi seri.
Cara ini dilakukan ketika mangsanya adalah hewan yang memiliki penutup kulit
berupa rambut. Tingkah laku mencukur atau membersihkan kulit tersebut bertujuan
supaya ketika darah mengalir keluar, Desmodus rotundus dapat dengan mudah
menjilatinya.
Tahapan terakhir yaitu menggigit kulit
mangsa sampai menembus sistem sirkulasi darah (kurang lebih 3 inchi). Ketika
menggigit mangsanya, Desmodus rotundus juga mengeluarkan suatu kandungan
senyawa kimia di air liurnya (saliva). Senyawa kimia tersebut bersifat sebagai
antikoagulan yang disebut draculin. Namun dari sumber lain, senyawa kimia yang
terkandung pada saliva Desmodus rotundus berupa enzim bernama Desmoteplase (DSPA)
(Davidson, 2001) . Fungsi enzim ini untuk mengencerkan darah mangsa sewaktu
digigit agar mengalir deras hingga mudah diisap. Oleh karena itu, Desmodus
rotundus bisa terus-menerus menjilati darah mangsanya tanpa berhenti.
DAFTAR RUJUKAN
Davidson. 2001. Habitat and Habitat Utilization by
the Common Vampire Bat. (Online),
(http--www_bio_davidson_edu-people-vecase-behavior-Spring2001-Kizer-vampire2a_jpg.htm,
diakses tanggal 7 November 2009)
Drew K. 2001. Vampire Bat. (Online),
(http://thewildones.org/Animals/vampire.html, diakses tanggal 7 November 2009)
Marfu’ah, Nurul. 2007. Kelelawar Vampir. Malang:
Komunikasi
Suyanto, Agus. 2001. Kelelawar di Indonesia. Bogor:
Puslitbang Biologi - LIPI
Diposkan oleh lya vita di 01.54
No comments:
Post a Comment