WARNING! CUKUP
ANDA MENGETAHUI, JANGAN PERCAYA 100%, DAN JANGAN SAMPAI ANDA BERSENTUHAN DENGAN
DUNIA INI! SANGAT BERBAHAYA BAGI DUNIA - AKHIRAT
Salah satu yang
paling mengerikan disebutkan tentang Orang Bati adalah misionaris Inggris Tyson Hughes,
yang datang ke Maluku untuk membantu penduduk desa memperbaiki sistem pertanian
tahun 1987. Pertamanya ia skeptis mengenai Orang Bati dan kisah dari penduduk.
Pada misi selama 18 bulan, Hughes dan anggota tim lainnya mengakui bahwa kisah
desa tentang Orang Bati adalah benar.
Mahluk yang
dapat dibandingkan ada di asia tenggara dan pasifik, seperti Vietnam dan
Filipina. Versi lain Orang Bati, disebut Ahool di Jawa, dinyatakan sebagai
kelelawar raksasa. Deskripsi yang sama di Filipina, dimana kelelawar raksasa
ini di anggap bertanggung jawab atas kematian dari ternak di desa. Pertama di
anggap monyet terbang, versi Orang Bati ini mungkin merupakan persilangan
antara burung dan kelelawar, mungkin bahkan elang besar.
Mahluk terbang
serupa telah dilihat di beberapa tempat di dunia. Dalam hal ini, mahluk ini
bukan mamalia bukan pula berbentuk humanoid. Paleontologis, atau mereka yang
mempelajari mahluk prasejarah, menemukan bahwa mahluk ini seperti dinosaurus
terbang, sehingga mereka lebih menggolongkannya pada reptilia atau aves
ketimbang mamalia.
Kongomato dari
Zambia di Afrika Tengah dikatakan sebagai hewan besar yang terbang dengan badan
merah dan sayap kulit. Kongomato juga dilaporkan terlihat di Rhodesia, Angola,
dan Congo. Di Papua New Guinea, mahluk ini dinamakan Ropen, yang berarti Setan
Terbang. Laporan dari pribumi mengklaim bahwa Ropen juga memakan daging
manusia.
Legenda ini
berasal dari Pulau Seram atau yang akrab disebut Nusa Ina alias Pulau Ibu.
Menurut legenda masyarakat setempat, hiduplah seekor makhluk misterius yang
tinggal di gunung di wilayah Gunung Kairatu.
Tubuhnya seperti
manusia, bersayap dan suka menculik anak kecil pada malam hari untuk
disantap itu.
Makhluk itu bernama Orang Bati.
Pulau Seram
terletak di sebelah utara Pulau Ambon, Provinsi Maluku, Indonesia. Kota
utamanya ialah Masohi, ibukota Kabupaten Maluku Tengah. Pulau Seram memiliki
wilayah seluas 18.625 km2, dengan panjang 340 km dan lebar 60 km.
Sebutan Nusa Ina
bagi pulau ini dilatarbelakangi oleh kepercayaan orang Maluku yang menyebutkan,
Seram sebagai pulau induk atau tempat asal muasal orang-orang Maluku sebelum
berpencar ke pulau-pulau sekitar.
Namanya juga
pulau ibu, otomatis banyak kisah,legenda maupun hikayat yang berbau mistik
berkembang di pulau ini. Dan salah satunya adalah Orang Bati.
Kisah Orang Bati
mendapat perhatian Internasional setelah seorang bernama Karl Shuker (orang
asing juga) menuangkan kisahnya dalam buku yang berjudul "Is Batman alive
and well and living on the island of seram?".
Monster ini
sering dikaitkan dengan Mothman (manusia bersayap di Amerika). Apabila Karl
Shuker menyebutnya Batman, maka beberapa peneliti lainnya menyebut makhluk ini
Mothman Indonesia.
Di Pulau Seram,
Ambon, Sejak abad ke-15, para penduduk melaporkan adanya makhluk misterius yang
hidup di gua-gua di gunung api non aktif Kairatu. Makhluk itu disebut memiliki
badan seperti manusia dan memiliki sayap. Kebiasaannya adalah menculik anak kecil
pada malam hari untuk makan malamnya. Mereka menyebutnya Orang Bati.
Menurut
deskripsi para penduduk, Orang Bati memiliki tinggi badan sekitar 1,6 meter,
bersayap hitam, berkulit merah dan memiliki ekor kecil yang panjang. Nama Orang
Bati sendiri berarti "Orang bersayap". Kisah Orang Bati bertahan
selama berabad-abad di antara penduduk lokal hingga kemudian diceritakan kepada
para Misionaris Kristen yang datang ke Pulau itu.
Pada tahun 1987,
Seorang misionaris Inggris yang bernama Tyson Hughes memulai pekerjaannya
tinggal selama 18 bulan di Maluku untuk mengajarkan kepada penduduk cara
bercocok tanam yang efisien.
Para penduduk
kemudian menceritakan kisah Orang Bati kepada Mr Hughes. Tentu saja, Mr Hughes
skeptis, hingga akhirnya ia sendiri mengaku berjumpa dengan makhluk itu.
Sayang, tidak menemukan informasi lebih lanjut mengenai detail perjumpaan itu.
Beberapa ahli
Cryptozoology (ilmu yg mempelajari tentang hewan hewan tersembunyi atau
misterius) percaya bahwa Orang Bati adalah Pterodactyl (sejenis hewan besar
yang terbang, hidup pada jaman Dinosaurus)yang masih hidup pada abad modern
ini. Namun teori yang paling populer adalah teori Kelelawar raksasa.
Kemungkinan para penduduk melihat seekor kelelawar raksasa pemakan monyet dan
salah mengidentifikasikannya.
Tidak ada bukti
fisik yang menunjukkan bahwa makhluk ini pernah hidup di Pulau Seram. Namun
entah mengapa, legenda ini terus hidup selama berabad-abad. Namun itu tidak
terlalu mengherankan. Kitapun tidak memiliki bukti fisik Nessie dari Lochness,
Bigfoot atau Mothman dari Amerika.
Suku Batik
Kalau mau
dikait-kaitkan nama Bati juga hampir sama dengan sebutan Suku Batik. Nah, suku
misterius ini juga salah kisah legenda di Pulau Seram. Menurut kepercayaan
orang Seram maupun pulau-pulau sekitarnya, orang Suku Batik adalah suku bunian
atau suku gaib. Para anggota suku dipercaya memiliki kesaktian yang mengerikan.
Bahkan, mereka dapat merubah diri dalam berbagai bentuk. Namun salah satu
bentuk favoritnya adalah menjadi kelelawar. Jika dihubungkan dengan Orang Bati,
bisa saja Orang Bati adalah salah satu mahluk dari Suku Batik.
Versi lain
tentang Suku Batik adalah di Nusa Ina sebelah Timur terdapat negeri yang
disebut negeri Batik Darat. Ceritanya, negeri ini gaib alias tak dapat dilihat
secara kasat mata..
Namun, jika kita
ingin melihatnya dapat diantar oleh Mamaraja (ibu kepala adat), dari Pulau
Panjang yang tak jauh dari Pulau Nusa Ina. Dipercayai, negeri Batik Darat ini
bersaudara dengan orang Tanimbar-Kei (orang-orang yang tinggal di satu negeri
di Kepulauan Tanimbar). Pada setiap bulan Ramadhan, orang-orang Batik Darat
(beragama Islam) yang gaib itu akan bertandang ke saudaranya di Kei dan
Tanimbar sampai hari Idhul Fitri ke 7. Pada hari tersebut, baparaja (bapak
kepala adat) Tanimbar-Kei mengadakan selamatan berupa ta
Jika tidak,
orang Batik Darat akan membuat keributan, dalam berbagai bentuk seperti wabah
penyakit, tanaman kering, dan sebagainya. Seorang yang pernah berada di sana
pada saat upacara tahlilan berlangsung. Mengatakan upacara itu cukup aneh.
Upacara itu dipimpin
oleh tabib perempuan yang bukan pemeluk Islam tapi dapat berdoa dalam bahasa
Arab Al-Qur'an dengan lafal yang sangat baik dan fasih. Upacara tersebut
berlangsung kira-kira 1,5 jam, dihadiri masyarakat negeri Tanimbar-Kei. Konon,
dipercayai setelah di upacarai semacam itu orang-orang Batik Darat kembali ke
negerinya. Hingga sekarang upacara ini masih berlangsung.
Saat ini orang
batik sudah dikenal sebagai salah satu mahluk Cryptozoology dari Indonesia.
Mahluk Cryptid Indonesia lainnya adalah, "Orang Pendek", makhluk
pendek berbadan monyet yang hidup di propinsi Jambi (Gunung Kerinci), Orang
Gadang (Bigfootnya Indonesia yang dipercaya hidup di Sumatera), Ada juga Orang
Gugu, yang kadang dianggap sama dengan Orang Pendek.
No comments:
Post a Comment