GURINDAM DELAPAN MUTU PENDIDIKAN
EDISI TAMBAHAN DAN REVISI
OLEH Dr.Drs.Haji M.Rakib Jamari,BA.,S.H.,M.Ag.
LPMP Riau di Pekanbaru.
TERIMA KASIH al-marhum, RAJA ALI HAJI yang telah lama menginspirasiku. Dalam rangka ulang tahun penulis yang ke 60 , tepanya 31 Agustus 2019 yang lalu.
Mohon maaf kepada pembaca, dan para penyair, aku suka dengan segala macam bentu syair, karena hampir setiap malam, waktu SD, ibuku membacakan syair, tapi yang bertuliskan Arab Melayu, asyik aku mendengarnya sejak 50 tahun yang lalu, tapi kini, ibunda sudah tiada, namun semua syair telah kubaca, karangan siapa saja, baik yang bermutu maupun yang biasa-biasa saja. Maka aku mengarang gurindam 8 yang isinya juga biasa-biasa saja, jangan dibaca, karena aku cuma coba-coba.Mohon ampun beribu ampun.
Penulis menyajikan gurindam 8 yang terdiri dari delapan pasal:
Mohon maaf kepada pembaca, dan para penyair, aku suka dengan segala macam bentu syair, karena hampir setiap malam, waktu SD, ibuku membacakan syair, tapi yang bertuliskan Arab Melayu, asyik aku mendengarnya sejak 50 tahun yang lalu, tapi kini, ibunda sudah tiada, namun semua syair telah kubaca, karangan siapa saja, baik yang bermutu maupun yang biasa-biasa saja. Maka aku mengarang gurindam 8 yang isinya juga biasa-biasa saja, jangan dibaca, karena aku cuma coba-coba.Mohon ampun beribu ampun.
Penulis menyajikan gurindam 8 yang terdiri dari delapan pasal:
Pasal 1
1. Barangsiapa ingin, sekolah bermutu,
Teori dan praktek harus dipadu.
2. Sejaterakan guru, lengkapkan buku-buku.
Para murid dirangsang, menjadi penemu.
Pasal 2
1. Barangsiapa ingin, pendidikan bermutu,
Pemerintah dan masyarakat, harus bersatu
2. Produk luar negeri, disaring dulu.
Supaya generasi muda bisa berpacu.
Pasal 3
1. Barangsiapa menginginkan pembelajaran bermutu,
Studi banding, harus selalu.
2. Jumlah mata pelajaran, dikurangi dulu,
Prioritaskan, hal yang paling perlu.
1. Barangsiapa ingin, sekolah bermutu,
Teori dan praktek harus dipadu.
2. Sejaterakan guru, lengkapkan buku-buku.
Para murid dirangsang, menjadi penemu.
Pasal 2
1. Barangsiapa ingin, pendidikan bermutu,
Pemerintah dan masyarakat, harus bersatu
2. Produk luar negeri, disaring dulu.
Supaya generasi muda bisa berpacu.
Pasal 3
1. Barangsiapa menginginkan pembelajaran bermutu,
Studi banding, harus selalu.
2. Jumlah mata pelajaran, dikurangi dulu,
Prioritaskan, hal yang paling perlu.
Pasal 4
1. Barangsiapa yang ingin, ilmu bermutu,
Mengadakan, percobaan, harus selalu.
2. Korbankan tenaga, pikiran dan waktu,
Disangka gila, janganlah malu.
1. Barangsiapa yang ingin, ilmu bermutu,
Mengadakan, percobaan, harus selalu.
2. Korbankan tenaga, pikiran dan waktu,
Disangka gila, janganlah malu.
Pasal 5
1. Barangsia menginginkan, masa depan bermutu,
Buatlah perubahan, dari waktu ke waktu.
2. Hal yang belum difikirkan orang, justru diburu,
Tenaga matahari dan angin, coba dipadu.
1. Barangsia menginginkan, masa depan bermutu,
Buatlah perubahan, dari waktu ke waktu.
2. Hal yang belum difikirkan orang, justru diburu,
Tenaga matahari dan angin, coba dipadu.
Pasal 6
1. Mutu, selalu hadir, karena disiplin,
Banyakkan belajar, sedikitkan bermain.
2. Dunia pertanian, jadikan cermin.
Supaya tiada ada lagi, masyarakat miskin.
Pasal 7
1. Mutu bisa hadir karena desakan,
Mengungulkan mata pelajaran yang sangat diperlukan.
2. Jika belajar di dalam kelas.
Cukuplah sampai pukul sebelas, aagar generasi muda tidak pemalas.
1. Mutu, selalu hadir, karena disiplin,
Banyakkan belajar, sedikitkan bermain.
2. Dunia pertanian, jadikan cermin.
Supaya tiada ada lagi, masyarakat miskin.
Pasal 7
1. Mutu bisa hadir karena desakan,
Mengungulkan mata pelajaran yang sangat diperlukan.
2. Jika belajar di dalam kelas.
Cukuplah sampai pukul sebelas, aagar generasi muda tidak pemalas.
Pasal 8
1. Mutu hadir karena, pengorbanan,
Murid dan guru, cinta pengetahuan.
2. Masalah sampah, jika belum terselesaikan,
Jadikan penggulangannya, sebagai mata pelajaran.
Edisi tambahan dan koreksi di Panam Pekanbaru, 2 Ramadan 1441 H, bertepatan 25 April 2020.
1. Mutu hadir karena, pengorbanan,
Murid dan guru, cinta pengetahuan.
2. Masalah sampah, jika belum terselesaikan,
Jadikan penggulangannya, sebagai mata pelajaran.
Edisi tambahan dan koreksi di Panam Pekanbaru, 2 Ramadan 1441 H, bertepatan 25 April 2020.
Catatan, kalau ada saya menjiplak, karena sangat mirip dengan karya orang lain, tolong diinformasikan, karena pertanggungjawabannya bukan hanya kepada manusia, lebih-lebih lagi kepada Tuhan, mengngat ini bulan puasa, corona masih mengamuk, ampunka aku ya Allah, ber maaflah aku wahai para pembaca.
No comments:
Post a Comment