TEORI
WORMHOLE
Catatan Kecil Dr.Mura, S.H.,M.Ag.
Penggemar
Kajian Quran Dan Sains
wormhole, yakni jalan pintas
yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain di jagad raya ini. Kemudian
Allah menegaskan dalam Surah Al-Ma'arij/70: 4 bahwa Ia memiliki ma‘arij, di
mana malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari
yang kadarnya lima puluh ribu tahun.
Seperti telah dijelaskan dalam penafsiran
Surah Az-Zariyat/51: 7 bahwa dalam teori fisika relativitas umum, dikenal
mengenai mekanisme pemendekan jarak yang sangat jauh menjadi hanya beberapa meter
saja yang saat ini oleh para ilmuwan disebut sebagai wormhole (lubang cacing). Jalan-jalan
itu boleh jadi adalah Ma‘arij, di mana Allah memperinci lebih jauh bahwa para
malaikat dan Jibril naik menghadap Allah melalui jalan tersebut dan digambarkan
bahwa mereka naik dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.
Dikutip dari Noname,tapi layak dipercaya,
bahwa meski belum satu pun para ahli fisika menggunakannya, dalam wormhole kita
bergerak tanpa membutuhkan energi. Begitu kita masuk ke dalamnya, medan gaya
berat menarik kita dan tahu-tahu kita telah terlempar ke suatu tempat yang
lain. Dalam wormhole, arloji kita bergerak lebih lambat dan tongkat yang
kebetulan kita bawa juga memendek. Namun, begitu keluar semua kembali seperti
sediakala termasuk jam dan tongkat yang kita bawa. Siapa saja melewati ma‘arij
ini akan mengalami pemanjangan (dilation) waktu yakni sehari yang kadarnya lima
puluh ribu tahun di bumi. Hal ini bukan berarti berapa lama kita melalui
ma‘arij, tetapi jika kita melalui jalan ini kita akan menjadi lebih tua dengan
perbandingan tersebut.
Perjalanan Rasulullah dalam peristiwa
Isra‘ Mi‘raj, boleh jadi melewati mekanisme pemendekan jarak sehingga jarak
yang demikian jauhnya ditempuh Rasulullah hanya dalam bilangan jam. Ketika
Rasulullah menceritakan peristiwa yang dialaminya, orang-orang kafir jelas
tidak mempercayainya. Padahal itu adalah tanda-tanda kebesaran Allah. Menarik
disimak dalam Surah Al-Hijr/15: 13-15:
Mereka tidak beriman kepadanya
(Al-Qur‘an) padahal telah berlalu sunatullah terhadap orang-orang terdahulu.
Dan kalau Kami bukakan kepada mereka salah satu pintu langit, lalu mereka terus
menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata, “Sesungguhnya pandangan
kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang yang terkena sihir.”
(Al-Hijr/15: 13-15)
Dengan demikian, Allah menyatakan
bahwa bagi mereka yang tidak beriman, sampai seandainya pintu langit dibuka dan
mereka melaluinya, mereka akan tetap berdalih bahwa itu sebuah ilusi.
Sub¥anallah, Allah memberikan gambaran
bagaimana mengatur makhluk-Nya. Para malaikat lalu lalang dari satu tempat ke
tempat dengan menggunakan jalan khusus yang disebut ma‘arij, dan Rasulullah,
Sang Kekasih Allah, mendapat kesempatan melalui ma‘arij-jalan istimewa-
tersebut pada suatu malam yang sangat mengguncangkan, yakni Isra‘ Mi‘raj.
Ke ayat 4
تَعْرُجُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ
اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗ خَمْسِيْنَ اَلْفَ سَنَةٍۚ4
⇧✓▶
Para malaikat dan Jibril naik
(menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.
Dikutip Dari Tafsir Kemenag
Malaikat-malaikat dan Jibril menghadap
Allah memakan waktu yang sangat singkat dan jika dilakukan manusia akan memakan
waktu lima puluh ribu tahun. Angka 50.000 tahun yang disebutkan dalam ayat ini
bukanlah bilangan yang sebenarnya, tetapi untuk menerangkan bahwa Arasy Allah
itu sangat jauh dan tinggi, tidak akan dapat dicapai oleh hamba-hamba-Nya yang
mana pun. Di sini ada beberapa makhluk Tuhan yang lain yang berbeda-beda
tingkat dan kemampuannya.
Dalam firman Allah yang lain,
diterangkan bahwa Dia mengatur urusan dari langit ke bumi dalam suatu saat yang
kadarnya sama dengan seribu tahun menurut perhitungan manusia:
Dia mengatur segala urusan dari
langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang
kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (As-Sajdah/32: 5)
Sebenarnya persoalan berapa lama umur dunia
ini, dan berapa lama waktu yang diperlukan malaikat naik kepada Allah kemudian
turun kembali ke dunia ini melaksanakan perintah-perintah-Nya, termasuk perkara
gaib. Hanya Allah yang mengetahuinya dengan pasti. Bagi kita sebagai hamba
Allah, cukup percaya bahwa ada azab Allah yang akan ditimpakan kepada yang
mereka yang mengingkari hari Kiamat.
No comments:
Post a Comment