SEBAIKNYA MUBALLIG TAHU
APA ITU HIKMATUT TASYRI’
AMBAK(APA
MANFAATNYA BAGIKU)
OLEH
DR.MURA MUBALLIGH IKMI RIAU
Apa manfaatnya bagku, akalau aku masuk
Islam. Apa untungnya masuk Islam?.Falsafah apa yang ada di sebalik larangan dan
perintah dalam Islam?. HIKMATUT TASYRI’ Menyingkap Hikmah Di Balik Perintah
Ibadah Sebagai seorang Muslim, tentu kita semua sudah mafhum bahwa dibalik
setiap hukum dan kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk kita,
terbentang beragam rahasia dan hikmah yang mendalam dan menakjubkan. Meski
rahasia dan hikmah sejati dari setiap hukum dan kewajiban itu hanya Allah yang
tahu, tentu (sekali lagi) kita yakin bahwa dibalik semua itu ada kebaikan dan
kemaslahatan bagi kita, baik duniawi maupun ukhrawi.
Dikutip dari Syekh Ali
Ahmad Al-Jurjawi bahwa pensyariatan
ibadah sendiri, rahasia sebenarnya adalah salah satu sarana yang digunakan oleh
Allah:
1.
Untuk mencurahkan kasih
sayang-Nya kepada para hamba-Nya. Bahwa setiap keutamaan dari ibadah yang
ditaklifkan kepada umat Islam pasti akan kembali kepada sang pelaku
2.
Semua kebaikan itu akan
kembali di dunia ini juga, kepada ahli ibadah itu sendiri. Meski demikian,
Allah sama sekali tidak ingin membebani para hamba-Nya dengan tugas-tugas
ibadah tersebut.
Sebaliknya, Dia menginginkan keutamaan ibadah
yang terkandung di dalamnya bisa kembali kepada hamba-Nya tanpa membuat sang
hamba merasakan kepayahan. Tulisan ini banyak dikutip dari Buku terjemah jilid
pertama dari kitab Hikmah al-Tasyri' wa Falsafatuhu karya Syekh Ali Ahmad al-Jurjawi yang dijabarkan bermacam:
1.
Falsafah,
2.
hikmah,
3.
rahasia,
4.
keutamaan dari taklif
yang 'dibebankan' kepada manusia seperti bersuci, salat, zakat, puasa, dan haji
yang disyariatkan bagi kaum Muslimin. Setelah membaca buku ini, kita akan
mengetahui betapa setiap syariat yang diturunkan oleh Allah kepada umat manusia
itu tidaklah kering dari hikmah.
Semoga
Allah senantiasa memberi kita kekuatan lahir dan batin agar kita bisa terus
mengabdi dan lebih giat dalam menjalankan segenap titah-Nya, aamiin... Syekh
Ali Ahmad al-Jurjawi adalah seorang pemikir Islam Modern dari Mesir
(1905-1956). Ia dilahirkan dan dibesarkan di tengah keguncangan --khususnya di
wilayah Mesir yang kala itu sedang berusaha melepaskan diri dari cengkeraman
Perancis – dari keluarga sederhana yang sangat memerhatikan masalah pendidikan.
Gejolak politik yang terjadi kala itu ternyata berimbas pada sulitnya mencari
buku-buku tentang masalah hukum dan hikmah. situasi itu, sosok yang pernah
menjabat sebagai Direktur Asosiasi Riset Ilmiah .. sebuah kitab yang membahas
beragam hikmah di balik ajaran Islam hingga akhir,... Tasyri Wa Falsafatuhu.
No comments:
Post a Comment