Thursday, October 1, 2020

 

LAMBANG INI TELAH DIKENAL DI 

SELURUH DUNIA PURBA.

Catatan Kecil Dr.Mura IKMI  Riau
 

       Sejak lama dikenal oleh para ahli dikatakan bahwa di kalangan dunia purba salib ini melambangkan keempat unsur (1. bumi, 2. udara, 3. air, dan 4. api) yang dipandang sebagai sumber penciptaan segala

sesuatu. Unsur-unsur itu dipandang sebagai  yang abadi, sehingga segala sesuatu yang  tercipta darinya, tidak akan pernah musnah, sekalipun berubah-ubah. Swastika atau Salib Berlengan Panjang Lambang-lambang Swastika di berbagai kebudayaan Salib berlengan panjang juga digunakan sebagai pemberi tanda (berupa gambar) pada makanan suci maupun wadah-wadah yang berisi air suci keagamaan. Penggunaan salib ini terdapat di kalangan bangsa-bangsa 1. Assyiria, 2. Babilonia, 3. Persia purba, bahkan di benua Amerika sebelum datangnya agama Kristen. Relief Salib Swastika di Eropa ribuan tahun sebelum Kristen Swastika berumur 5000 tahun SM di Samara, Iraq.

         Bentuk lain salib jenis ini adalah swastika. Ini sebenarnya adalah salib berlengan panjang, yang bagian ujung lengannya tertekuk atau dipatahkan menurut arah yang sama (seperti arah jarum jam). Menurut para ahli, ujung lengan yang tertekuk itu asal  mulanya melengkung, yang apabila diteruskan akan membentuk lingkaran yang  memanifestasikan lambang matahari. Encyclopedia of Funk and Wagnalls

mengatakan, “Bentuk atau model ini adalah salah satu lambang paling awal yang terkenal yang telah dibuat oleh manusia, dan salah satu lambang yang paling menyebar di kalangan bangsa-bangsa primitif.

Lambang ini terdapat di seluruh benua selain Australia, dan merupakan lambang dewa matahari, dari Apollo (Romawi), Odin (Viking) sampai Quetzalcoatl (Aztec).

 

          Lambang ini  masih bertahan hidup sebagai lambing  keagamaan di India di kalangan para

penganut agama Budha dan agama Jain, serta di China dan Jepang, maupun di kalangan suku-suku Indian di Amerika Utara yang masih meneruskan praktek shaman dan pengobatan perdukunan.” Dalam Encyclopedia Britannica, Prof. Shepherd menulis, “Bentuk-bentuk salib telah digunakan sebagai lambang, religius atau lainnya, jauh sebelum zaman Masehi, di hampir semua bagian dunia. Dua bentuk salib Pra-Kristen telah menjadi mode dalam Kekristenan. Lambang hieroglyph Mesir tentang kehidupan (salib ankh, salib Tau dengan lingkaran di atasnya) dipungut dan digunakan secara luas pada monumen- monumen Kristen Koptik.

         Salib Swastika (crux gammata), yang terdiri atas empat  huruf gamma kapital Yunani, ditandakan

pada banyak nisan makam Kristen dini  sebagai lambang yang tersamar. Lambang ini tersebar luas sebelum zaman Kristen di Eropa, Asia, dan Amerika dan  umumnya dianggap sebagai lambang matahari atau api. Dari situlah makna sumber kehidupan berasal.” Di beberapa tempat di dunia ini, ujung tekukan pada salib  swastika diberi gambar telapak kaki yang menandakan adanya gerak “berjalan”. Di tempat lain, ada pula yang menggambari ujung swastika dengan gambar burung yang menggambarkan gerak terbangnya matahari  di angkasa. Atau gambar ikan, yang  mengisyaratkan matahari menyelam di laut dibawah muka bumi.

         Nah setelah tenggelam di  malam hari dan sebelum kembali terbit  keesokan harinya. Burung dan Dewa Matahari  (Swastika Nazi Jerman) Swastika Zionist dan  Swastika Dewa Matahari Bagaimanapun,

salib merupakan lambang Dewa Matahari. Karena matahari hanya satu bagi seluruh dunia, maka dengan sendirinya di mana- mana di dunia ini, apabila mereka memuja  Dewa Matahari maka lambang dan kepercayaannya akan mirip. Persamaan Dewa  Matahari Keltik dan Dewa Matahari Aztec  Demikian halnya antara kepercayaan pagan  dengan kepercayaan Kristen. Sejak ribuan  tahun sebelumnya hingga jaman penyebaran  agama Kristen di wilayah Mediterania, telah  terdapat agama-agama yang meyakini dewa-

dewi yang menderita, disalib dan mati  menebus dosa. Dikutip dari M.Hashem bahwa riwayat-riwayat dan waktu penyaliban Yesus yang terdapat dalam doktrin Kristen juga  sangat serupa dengan kepercayaan pagan,  yakni berkisar antara tanggal 21-25 Maret.  Justinus Martir dapat saja berapologi bahwa iblis yang mendengar ramalan-ramalan para nabi besar sebelumnya, meniru ajaran itu  sebelum adanya agama Kristen itu sendiri. Tapi pada dasarnya jenis-jenis salib ini  digunakan berbagai macam kaum pagan

untuk menyembah dewa matahari mereka.  (Dikutip dari M.Hashem).

 

        Aduh, semenjak berbagai peradaban kuno dunia mucul. Pandangan Islam tentang Salib dan

Penyaliban Isa Islam menolak dengan keras doktrin seputar peristiwa penyaliban tersebut, karena hal itu adalah konsep Paganisme dan penyembahan kepada dewa-dewa yang sangat bertentangan dengan konsep  monotheisme atau Ketuhanan Yang Maha Satu.  Allah berfirman dalam Qur’an surah An-Nisa  ayat 156-157 :

         Dan karena kekafiran mereka  (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap  Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan  karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami  telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam,  Rasul Allah”, padahal mereka tidak  membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang  diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih  paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-  benar dalam keragu-raguan tentang yang

dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang  siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti

persangkaan belaka, mereka tidak (pula)  yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Hingga kini banyak para sejarawan Yahudi dan Barat yang tidak mempercayai  teori penyaliban Nabi Isa atau Yesus,

dikarenakan dahulu adanya pertentangan  dalam bangsa Romawi tentang sejarah hal  itu. Hal yang melemahkan teori itu adalah  perkataan para tentara Romawi yang mengatakan bahwa wajah orang yahudi  terlihat sama semua (seperti kita melihat  orang negro, orang cina, atau orang bule

terlihat sama semua), dan kejadian  penangkapan adalah malam hari. Sumber : un2kmu.wordpress.com | menuju- cahaya-ilahi.blogsp( Dikutip dari M.Hasem).

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook