LAMBANG INI TELAH DIKENAL DI
SELURUH DUNIA PURBA.
Catatan Kecil Dr.Mura IKMI Riau
Sejak lama dikenal oleh para ahli dikatakan
bahwa di kalangan dunia purba salib ini melambangkan keempat unsur (1. bumi, 2.
udara, 3. air, dan 4. api) yang dipandang sebagai sumber penciptaan segala
sesuatu. Unsur-unsur itu
dipandang sebagai yang abadi, sehingga
segala sesuatu yang tercipta darinya,
tidak akan pernah musnah, sekalipun berubah-ubah. Swastika atau Salib Berlengan
Panjang Lambang-lambang Swastika di berbagai kebudayaan Salib berlengan panjang
juga digunakan sebagai pemberi tanda (berupa gambar) pada makanan suci maupun
wadah-wadah yang berisi air suci keagamaan. Penggunaan salib ini terdapat di
kalangan bangsa-bangsa 1. Assyiria, 2. Babilonia, 3. Persia purba, bahkan di
benua Amerika sebelum datangnya agama Kristen. Relief Salib Swastika di Eropa
ribuan tahun sebelum Kristen Swastika berumur 5000 tahun SM di Samara, Iraq.
Bentuk lain salib jenis ini adalah swastika. Ini
sebenarnya adalah salib berlengan panjang, yang bagian ujung lengannya tertekuk
atau dipatahkan menurut arah yang sama (seperti arah jarum jam). Menurut para ahli,
ujung lengan yang tertekuk itu asal mulanya
melengkung, yang apabila diteruskan akan membentuk lingkaran yang memanifestasikan lambang matahari. Encyclopedia
of Funk and Wagnalls
mengatakan, “Bentuk atau model
ini adalah salah satu lambang paling awal yang terkenal yang telah dibuat oleh
manusia, dan salah satu lambang yang paling menyebar di kalangan bangsa-bangsa
primitif.
Lambang ini terdapat di seluruh
benua selain Australia, dan merupakan lambang dewa matahari, dari Apollo
(Romawi), Odin (Viking) sampai Quetzalcoatl (Aztec).
Lambang ini masih bertahan hidup sebagai lambing keagamaan di India di kalangan para
penganut agama Budha dan agama
Jain, serta di China dan Jepang, maupun di kalangan suku-suku Indian di Amerika
Utara yang masih meneruskan praktek shaman dan pengobatan perdukunan.” Dalam
Encyclopedia Britannica, Prof. Shepherd menulis, “Bentuk-bentuk salib telah digunakan
sebagai lambang, religius atau lainnya, jauh sebelum zaman Masehi, di hampir
semua bagian dunia. Dua bentuk salib Pra-Kristen telah menjadi mode dalam Kekristenan.
Lambang hieroglyph Mesir tentang kehidupan
(salib ankh, salib Tau dengan lingkaran di atasnya) dipungut dan digunakan
secara luas pada monumen- monumen Kristen Koptik.
Salib Swastika (crux gammata), yang
terdiri atas empat huruf gamma kapital
Yunani, ditandakan
pada banyak nisan makam Kristen
dini sebagai lambang yang tersamar. Lambang
ini tersebar luas sebelum zaman Kristen di Eropa, Asia, dan Amerika dan umumnya dianggap sebagai lambang matahari
atau api. Dari situlah makna sumber kehidupan berasal.” Di beberapa tempat di
dunia ini, ujung tekukan pada salib swastika
diberi gambar telapak kaki yang menandakan adanya gerak “berjalan”. Di tempat lain,
ada pula yang menggambari ujung swastika dengan gambar burung yang menggambarkan
gerak terbangnya matahari di angkasa.
Atau gambar ikan, yang mengisyaratkan
matahari menyelam di laut dibawah muka bumi.
Nah
setelah tenggelam di malam hari dan
sebelum kembali terbit keesokan harinya.
Burung dan Dewa Matahari (Swastika Nazi
Jerman) Swastika Zionist dan Swastika
Dewa Matahari Bagaimanapun,
salib merupakan lambang Dewa
Matahari. Karena matahari hanya satu bagi seluruh dunia, maka dengan sendirinya
di mana- mana di dunia ini, apabila mereka memuja Dewa Matahari maka lambang dan kepercayaannya
akan mirip. Persamaan Dewa Matahari
Keltik dan Dewa Matahari Aztec Demikian halnya
antara kepercayaan pagan dengan kepercayaan
Kristen. Sejak ribuan tahun sebelumnya
hingga jaman penyebaran agama Kristen di
wilayah Mediterania, telah terdapat
agama-agama yang meyakini dewa-
dewi yang menderita, disalib dan
mati menebus dosa. Dikutip dari M.Hashem
bahwa riwayat-riwayat dan waktu penyaliban Yesus yang terdapat dalam doktrin
Kristen juga sangat serupa dengan
kepercayaan pagan, yakni berkisar antara
tanggal 21-25 Maret. Justinus Martir
dapat saja berapologi bahwa iblis yang mendengar ramalan-ramalan para nabi besar
sebelumnya, meniru ajaran itu sebelum adanya
agama Kristen itu sendiri. Tapi pada dasarnya jenis-jenis salib ini digunakan berbagai macam kaum pagan
untuk menyembah dewa matahari
mereka. (Dikutip dari M.Hashem).
Aduh, semenjak berbagai
peradaban kuno dunia mucul. Pandangan Islam tentang Salib dan
Penyaliban Isa Islam menolak
dengan keras doktrin seputar peristiwa penyaliban tersebut, karena hal itu
adalah konsep Paganisme dan penyembahan kepada dewa-dewa yang sangat
bertentangan dengan konsep monotheisme
atau Ketuhanan Yang Maha Satu. Allah
berfirman dalam Qur’an surah An-Nisa ayat
156-157 :
Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra
Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka
tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar- benar dalam
keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak
mempunyai keyakinan tentang siapa yang
dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak
(pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu
adalah Isa. Hingga kini banyak para sejarawan Yahudi dan Barat yang tidak
mempercayai teori penyaliban Nabi Isa
atau Yesus,
dikarenakan dahulu adanya
pertentangan dalam bangsa Romawi tentang
sejarah hal itu. Hal yang melemahkan
teori itu adalah perkataan para tentara
Romawi yang mengatakan bahwa wajah orang yahudi
terlihat sama semua (seperti kita melihat orang negro, orang cina, atau orang bule
terlihat sama semua), dan
kejadian penangkapan adalah malam hari. Sumber
: un2kmu.wordpress.com | menuju- cahaya-ilahi.blogsp( Dikutip dari M.Hasem).
No comments:
Post a Comment