SYIWA ADALAH
OKNUM KETIGA
TRITUNGGAL
ATAU TRIMURTI
Catatan
Dr.Mura Riau
Nah dalam kepercayaan Hindu. Kepadanya sering dikorbankan darah berratus-ratus manusia bersama nyawanya. Tetapi manusia yang dikorbankan untuk Syiwa itu tidaklah lain dari inkarnasi Syiwa sendiri. Terhadap ratusan nyawa manusia yang disembelih dalam pemujaan kepada Syiwa, dewa itu berkata kepada Brahma (dewa Bapa): Akulah korban itu sebenarnya; Akulah yang kamu sembelih di atas altar-altarku. Odin .
Odin adalah tuhan di kalangan bangsa-bangsa
Skandinavia. Ia termasuk salah satu oknum Tritunggal menurut kepercayaan Skandinavia
purba. Agama ini banyak pula pengaruhnya di bagian lain wilayah Eropa Utara.
Kepada Odin sering dikorbankan manusia yang digantung dan disalibkan. Tetapi
Odin tidak puas dengan korban-korban manusia itu saja, sehingga ia sendiri mengorbankan
dirinya.
Dalam Havanal
tuhan itu berkata: Aku tahu bahwa aku digantungkan pada pohon
yang dihembus angin selama Sembilan malam penuh; dilukai dengan tombak, dipersembahkan
kepada Odin, dari akukepada aku sendiri. Kemiripan-kemiripan tsb juga begitu nyatanya
hingga seorang Martin Luther Kingpernah berkata: "... Ringkasnya dapat
kita katakan bahwa kepercayaan atas kehidupan yg kekal, perantara antara tuhan
dan manusia, pelaksanaan sejumlah
ritual sakramen,
kelahiran kembali orang yg baru masuk
agama, dan dalam banyak hal dukungan atas nilai-nilai moral tertentu merupakan
hal yg sama antara Mithraisme dan ajaran nasrani.
Faktanya, kesamaan ini begitu jelas
sehingga banyak orang percaya bahwa agama nasrani sendiri merupakan sebuah
aliran kepercayaan rahasia (sebagaimana mithraisme)". Perkataan itu seakan
mengulang kembali kebingungan para pendiri gereja, di antaranya Justin Martyr
yg dalam tulisannya berjudul "Dialogue with
Trypo" mengatakan bahwa
"Kelahiran (Yesus) di kandang kuda adalah prototype dari kelahiran dewa
Mithra dalam goa Zoroastrianisme ... Yesus lahir pada saat kelahiran (dewa)
matahari di kandang kuda Augea, datang
ke dunia sebagai Hercules kedua yg
membersihkan dunia yg penuh dosa".
Tuhan-tuhan kafir yang ada di
sekitar wilayah penyebaran agama Kristen
pada awal pertumbuhannya, Nabi Isa yang
digambarkan dalam Bibel. Banyaknya persamaan-persamaan ini sangat menarik
perhatian para sarjana untuk mempelajari riwayat dan ajaran-ajaran agama itu
serta memperbandingkannya dengan riwayat dan ajaran-ajaran Yesus. Sehubungan
dengan ini Edward Carpenter seperti yang dikutip M.Hashem, berkata:
Ketika Yesus dari Nazaret hidup, atau dianggap hidup, dan selama berabad-abad sebelum itu, daerah-daerah di sekitar laut tengah merupakan panggung sejumlah kepercayaan-kepercayaan kafir dan ritus-ritus (upacara keagamaan/ upacara suci; peny.) agama kafir.
Kuil-kuil yang tak terhitung jumlahnya dipersembahkan kepada tuhan-tuhan seperti Apollo dan Dionysos bagi bangsa Yunani, Adonis dan Attis di Frigia dan Suriah; Osiris, Isis dan Horus di Mesir; Baal dan Astarte di Babilonia dan Kartago, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment