Thursday, June 30, 2016
Wednesday, June 29, 2016
Tuesday, June 28, 2016
Monday, June 27, 2016
Sunday, June 26, 2016
DILARANG 4 BANYAK: BANYAK BICARA, MAKAN, TIDUR,CANDA
DILARANG 4 BANYAK: BANYAK BICARA, MAKAN,
TIDUR,CANDA
Catatan Kecil
Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.LPMP
Riau
Dilarang tidur setelah salat subuh.
Dilang banyak bercanda. Apakah Anda termasuk orang yang suka bercanda? Ataukah
Anda adalah orang yang sangat serius dan tidak suka bercanda? Apakah Anda
termasuk orang yang banyak tertawa? Ataukah Anda termasuk orang yang tidak
sering tertawa?
Manusia diciptakan oleh Allah dengan
berbagai watak dan perilaku. Kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya orang yang
memiliki watak demikian. Karena tertawa adalah fitrah manusia, yang tidak
diberikan kepada hewan. Apakah pembaca pernah mendapatkan hewan yang tertawa?
Jujur saja penulis sendiri belum pernah mendapatkannya. Mungkin, kalau pun ada
itu hanya terjadi pada momen-momen tertentu dan sangat jarang sekali.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah memberikan beberapa nasihat kepada Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu, di antara nasihat tersebut adalah
perkataan beliau:
(( وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ
كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ.))
“Janganlah banyak
tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.”1
Apakah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tidak pernah tertawa? Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah tertawa. Banyak hadits yang
menunjukkan hal tersebut, di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh Abdullah
bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu dalam haditsqudsi yang
panjang, Allah ta’ala berkata kepada anak adam:
(( يَا ابْنَ آدَمَ
مَا يَصْرِينِى مِنْكَ, أَيُرْضِيْكَ أَنْ أُعْطِيَكَ الدُّنْيَا وَمِثْلَهَا
مَعَهَا؟))
“Wahai anak adam!
Saya tidak akan menghalangi apa yang engkau inginkan. Apakah engkau ridha jika
saya berikan kepada engkau dunia dan ditambah dengan yang semisalnya? “
Anak Adam itu pun
berkata:
(( يَا رَبِّ
أَتَسْتَهْزِئُ مِنِّيْ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ؟))
“Wahai Rabb-ku!
Apakah Engkau mengejekku, sedangkan Engkau adalah Rabb alam semesta?”
Kemudian Ibnu Mas’ud pun
tertawa dan berkata, “Mengapa kalian tidak bertanya kepadaku, mengapa aku
tertawa?” Murid-murid Ibnu Mas’ud pun bertanya, “Mengapa engkau tertawa?”
Beliau menjawab, “Seperti inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tertawa. Para sahabat pun bertanya kepada Rasulullah, ‘Mengapa
engkau tertawa, ya Rasulullah?’ Beliau pun menjawab:
(( مِنْ ضِحْكِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حِيْنَ قَالَ أَتَسْتَهْزِئُ مِنِّيْ وَأَنْتَ رَبُّ
الْعَالَمِيْنَ؟ فَيَقُوْلُ إِنِّيْ لاَ أَسْتَهْزِئُ مِنْكَ وَلَكِنِّيْ عَلَى
مَا أَشَاءُ قَادِرٌ.))
‘Karena tawanya Rabb
alam semesta ketika dia (anak adam) berkata: Apakah Engkau mengejekku sedangkan
Engkau adalah Rabb alam semesta?’ Kemudian Allah berkata, ‘Sesungguhnya
Aku tidak mengejekmu, tetapi semua yang Aku inginkan Aku mampu.’.”2
Saturday, June 25, 2016
Thursday, June 23, 2016
JANGAN DIPILIH PEMIMPIN YANG MUSYRIK MEREKA HANYA, PURA-PURA BAIK
Haramkan
Memilih Pemimpin Kafir
Catatan
Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag Pekanbaru Riau
JANGAN
DIPILIH PEMIMPIN YANG MUSYRIK
MEREKA HANYA, PURA-PURA BAIK
STRATEGI,
MENGHINDARI KONFLIK
SUATU
SAAT MEREKA, AKAN BERBALIK
JAKARTA
(VoA-Islam) - Menjadikan orang kafir
sebagai pemimpin bagi umat Islam berarti menentang Allah SWT dan Rasulullah SAW
serta Ijma' Ulama. Memilih orang kafir sebagai pemimpin umat Islam berarti
memberi peluang kepada orang kafir untuk "mengerjai" umat Islam dengan
kekuasaan dan kewenangannya.
Berikut ini adalah
sejumlah Dalil Qur'ani beserta Terjemah Qur'an Surat (TQS) yang menjadi dasar
untuk bersikap dalam memilih pemimpin :
1.
Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
QS.
3. Aali 'Imraan : 28.
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang
kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti
dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya
kepada Allah kembali(mu)."
QS. 4. An-Nisaa' : 144.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi
WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah
kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"
QS. 5. Al-Maa-idah : 57.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah
ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab
sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah
kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."
2.
Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin walau Kerabat
sendiri :
QS.
9. At-Taubah : 23.
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK
dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) jika mereka lebih
mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan
mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
QS.
58. Al-Mujaadilah : 22.
"Kamu
tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling
berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekali
pun orang-orang itu BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK atau SAUDARA-SAUDARA atau pun
KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam
hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada- Nya.
Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan
mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah
golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah
golongan yang beruntung."
3.
Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia
QS.
3. Aali 'Imraan : 118.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi TEMAN
KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak
henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang
menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan
kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."
QS.
9. At-Taubah : 16.
"Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan sedang Allah belum mengetahui (dalam
kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi
TEMAN SETIA selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman ? Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
4.
Al-Qur'an melarang saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat Islam
QS.
28. Al-Qashash : 86.
"Dan
kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia
(diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu janganlah
sekali-kali kamu menjadi PENOLONG bagi orang-orang kafir."
QS.
60. Al-Mumtahanah : 13.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan PENOLONGMU kaum yang dimurkai
Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana
orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa."
5.
Al-Qur'an melarang mentaati orang kafir untuk menguasai muslim
QS.
3. Aali 'Imraan : 149-150.
"Hai
orang-orang yang beriman, jika kamu MENTAATI orang-orang yang KAFIR itu,
niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah
kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah Pelindungmu, dan
Dialah sebaik-baik Penolong."
6.
Al-Qur'an melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga menguasai muslim
QS.
4. An-Nisaa' : 141.
"......
dan Allah sekali-kali tidak akan MEMBERI JALAN kepada orang-orang kafir untuk
memusnahkan orang-orang yang beriman."
7.
Al-Qur'an memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS.
4. An-Nisaa' : 138-139.
"Kabarkanlah
kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih.
(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman
penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan
di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan
Allah."
8.
Al-Qur'an memvonis ZALIM kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS.
5. Al-Maa-idah : 51.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin,
maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang ZALIM."
9.
Al-Qur'an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS.
5. Al-Maa-idah : 80-81.
Wednesday, June 22, 2016
AKULAH ANTI DEMOKRASI Catatan Kecil Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.
AKULAH ANTI
DEMOKRASI
Catatan Kecil
Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.
ADA BERITA DI REPUBLIKA
Umat Islam tengah berduka
mendengar kabar umat di Tolikara, Papua,
Mengalami penyerangan seketika
Menunaikan shalat Idul Fitri, malah dapat bencana.
Hingga kini, aparat keamanan belum juga,
Menangkap pelaku penyerangan, dilakukan massa Gereja Injili Di
Indonesia
Respon tersebut sangat-sangat berbeda,
Ketika umat Islam dituding sebagai pelakunya.
Penyerangan ke berbagai tempat ibadah,
Kaum Muslimin langsung
dilabeli teroris berbahaya.
Berkaitan dengan hal itu, artikel Emha.
'Saya Anti Demokrasi' yang salah di nusantara.
Dikutip dari buku Iblis Nusantara Dajjal
Dunia .
Bisa menjadi rujukan atas apa yang sedang menimpa
Kalau ada bentrok antara ustadz dengan agama apa saja.
Pihak Depag, memberi
gelar, diktator mayoritas namanya.
Islam mayoritas,harus
mengalah dan wajib kalah.
Kalau mayoritas kalah, itu memang sudah seharusnya,
Tapi kalau mayoritasnya lain agama.
Minoritasnya Islam, Islam yang harus kalah.
Baru wajar namanya, mirip
Kalau Khadhafi (mantan presiden Libya).
Yang salah adalah Islam, kalau Palestina.
Yang salah adalah Isla, tapi kalau Belanda menjajah Indonesia,
350 tahun Islam dijajah, yang salah bukan Kristen, bukan gereja..
Kalau Amerika Serikat jemawa dan adigang adigung adiguna.
Bahkan sesudah ribuan bom dihujankan di seantero dunia
Amerika Serikatlah pemegang sertifikat kebenarannya.
Yang salah pasti adalah Islam
saja.
'Agama' yang paling benar adalah demokrasi.
Antidemokrasi sama dengan
setan dan iblis berdasi.
Cara mengukur siapa dan bagaimana yang pro dan yang kontra
demokrasi, ditentukan pasti bukan oleh orang Islam. Golongan Islam mendapat
jatah menjadi pihak yang diplonco dan dites terus menerus oleh subjektivisme
kaum non-Islam.
Kaum Muslimin diwajibkan menjadi penganut demokrasi agar diakui oleh peradaban dunia. Dan untuk mempelajari demokrasi, mereka dilarang membaca kelakuan kecurangan informasi jaringan media massa Barat atas kesunyatan Islam.
Maka kalau penghuni peradaban global dunia bersikap anti-Islam tanpa melalui apresiasi terhadap Quran, saya juga akan siap menyatakan diri sebagai anti-demokrasi karena saya jembek dan muak terhadap kelakuan Amerika Serikat di berbagai belahan dunia. Dan dari sudut itulah demokrasi saya nilai, sebagaimana dari sudut yang semacam juga menilai Islam.
Di Yogya teman-teman musik Kiai Kanjeng membuat nomor-nomor musik, yang karena bersentuhan dengan syair-syair saya, maka merekapun memasuki wilayah musikal Ummi Kaltsum, penyanyi legendaris Mesir. Musik Kiai Kanjeng mengandung unsur Arab, campur Jawa, jazz Negro dan entah apa lagi. Seorang teman menyapa: "Banyak nuansa Arabnya ya? Mbok lain kali bikin yang etnis 'gitu..."
Lho kok Arab bukan etnis?
Kaum Muslimin diwajibkan menjadi penganut demokrasi agar diakui oleh peradaban dunia. Dan untuk mempelajari demokrasi, mereka dilarang membaca kelakuan kecurangan informasi jaringan media massa Barat atas kesunyatan Islam.
Maka kalau penghuni peradaban global dunia bersikap anti-Islam tanpa melalui apresiasi terhadap Quran, saya juga akan siap menyatakan diri sebagai anti-demokrasi karena saya jembek dan muak terhadap kelakuan Amerika Serikat di berbagai belahan dunia. Dan dari sudut itulah demokrasi saya nilai, sebagaimana dari sudut yang semacam juga menilai Islam.
Di Yogya teman-teman musik Kiai Kanjeng membuat nomor-nomor musik, yang karena bersentuhan dengan syair-syair saya, maka merekapun memasuki wilayah musikal Ummi Kaltsum, penyanyi legendaris Mesir. Musik Kiai Kanjeng mengandung unsur Arab, campur Jawa, jazz Negro dan entah apa lagi. Seorang teman menyapa: "Banyak nuansa Arabnya ya? Mbok lain kali bikin yang etnis 'gitu..."
Lho kok Arab bukan etnis?
Bukan. Nada-nada arab bukan etnis, melainkan nada Islam. Nada Arab tak diakui sebagai warga etno-musik, karena ia indikatif Islam. Sama-sama kolak, sama-sama sambal, sama-sama lalap, tapi kalau ia Islam-menjadi bukan kolak, bukan sambal, dan bukan lalap.
Kalau Sam Bimbo menyanyikan lagu puji-puji atas Rasul dengan mengambil nada Espanyola, itu primordial namanya. Kalau Gipsy King mentransfer kasidah "Yarim Wadi-sakib...", itu universal namanya. Bahasa jelasnya begini: apa saja, kalau menonjol Islamnya, pasti primordial, tidak universal, ketinggalan zaman, tidak memenuhi kualitas estetik dan tidak bisa masuk jamaah peradaban dunia.
Itulah matahari baru yang kini masih semburat. Tetapi kegelapan yang ditimpakan oleh peradapan yang fasiq dan penuh dhonn kepada Islam, telah terakumulasi sedemikian parahnya. Perlakuan-perlakuan curang atas Islam telah mengendap menjadi gumpalan rasa perih di kalbu jutaan umat Islam.
Kecurangan
atas Islam dan Kaum Muslimin itu bahkan diselenggarakan sendiri oleh kaum
Muslimin yang mau tidak mau terjerat menjadi bagian dan pelaku dari mekanisme
sistem peradaban yang dominan dan tak ada kompetitornya.
Endapan-endapan dalam kalbu kolektif umat Islam itu, kalau pada suatu momentum menemukan titik bocor-maka akan meledak. Pemerintah Indonesia kayaknya harus segera mervisi metoda dan strategi penanganan antar ummat beragama. Kita perlu menyelenggarakan 'sidang pleno' yang transparan, berhati jernih dan berpikiran adil. Sebab kalau tidak, berarti kita sepakat untuk menabuh pisau dan mesiu untuk peperangan di masa depan.
Endapan-endapan dalam kalbu kolektif umat Islam itu, kalau pada suatu momentum menemukan titik bocor-maka akan meledak. Pemerintah Indonesia kayaknya harus segera mervisi metoda dan strategi penanganan antar ummat beragama. Kita perlu menyelenggarakan 'sidang pleno' yang transparan, berhati jernih dan berpikiran adil. Sebab kalau tidak, berarti kita sepakat untuk menabuh pisau dan mesiu untuk peperangan di masa depan.
Tuesday, June 21, 2016
Monday, June 20, 2016
NABI ISA BERPUASA Berpuasa tidak makan dan minum selama 40 hari 40 malam Matius 4:1-2
NABI ISA BERPUASA
Berpuasa tidak makan dan minum
selama 40 hari 40 malam
Matius 4:1-2
(1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke
padang gurun untuk dicobai Iblis.
(2) Dan setelah berpuasa empat
puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
Berdasarkan ayat-ayat tersebut,
Yesus berpuasa selama 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum.
\
Saturday, June 18, 2016
Friday, June 17, 2016
Thursday, June 16, 2016
Wednesday, June 15, 2016
Persiapan perang untuk mencegah peperangan
JIHAD DI BIDANG ILMU PENGETAHUAN
catatan Dr.HM.Rakib Jamari,SH.,M.Ag
1.Kejujuran adalah senjata
mukmin
2.Persiapan perang untuk
mencegah peperangan
PERANG PEMIKIRAN, DISEBUT
GHAZWULFIKRI
DILANCARKAN OLEH LIBERAL,
SETIAP HARI
MENANAMKAN KERAGUAN, DI TIAP GENERASI,
KUASAILAH FILSAFAT, DAN
KRISTOLOGI
KRISTOLOGI DAN LIBERALILOGI
SENJATA AMPUH,
MASA KINI
SEMUA GURU AGAMA HARUS MEMILIKI
MENAKLUKKAN ORIENTALIS,
PERLU ILMU INI
CEPAT PERSENJATAI DIRI
KELOMPOK JIL, AKAN RENDAH DIRI
MINDER DALAM, BERDISKUSI
JIKA DIHADAPKAN PADA RAHASIA,
LIBERALISASI
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain
mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang
kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan
kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)(TQS al-Anfal [8]: 60).
Jihad atau perang di jalan Allah SWT
merupakan bagian dari aktivitas menolong agama Allah SWT. Karena menolong
agama-Nya, maka pelakunya layak berharap mendapat pertolongan-Nya (lihat QS
Muhammad [47]: 7). Meskipun demikian, bukan berarti boleh mengabaikan kaidah sababiyyah yang
dapat mengantarkan kemenangan. Ayat ini adalah di antara yang menjelaskan
perkara tersebut.
3. Mempersiapkan Kekuatan untuk
Berperang
Allah SWT berfirman: Wa a’iddû lahum mâ [i]statha’tum min quwwwah wa min ribâth
al-khayl (dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang). Khithâb atau seruan ayat ini ditujukan kepada
seluruh Mukmin. Demikian Ibnu ‘Athiyah dalam tafsirnya.
Mereka diperintahkan melakukan i’dâd (persiapan) dalam berperang memerangi
orang-orang kafir. Bahwadhamîr hum (mereka)
yang dimaksud adalah orang-orang kafir, merujuk pada pada ayat sebelumnya,
yakni:Dan janganlah orang-orang yang
kafir itu mengira, bahwa mereka akan dapat lolos (dari kekuasaan Allah).
Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan (Allah) (QS
al-Anfal [8]: 59).
Persiapan yang diperintahkan dalam menghadapi kaum kafir adalah quwwah (kekuatan). Diterangkan Fakhruddin
al-Razi, yang di maksud dengan al-quwwah di sini
adalah segala sesuatu yang menjadi sebab bagi terjadinya kekuatan. Tak jauh
berbeda, al-Syaukani juga memaknainya sebagai segala sesuatu yang dapat membuat
lebih kuat dalam peperangan, termasuk di dalamnya adalah senjata dan busur
panah. Mufassir tersebut lantas mengutip hadits dari ‘Uqbah bin ‘Amir, saya
mendengar Rasulullah saw yang sedang berada di atas mimbar seraya bersabda:
“Wa a’iddû lahum mâ
[i]statha’tum min quwwah
(dan siapkanlah untuk
menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi). Ketahuilah bahwa kekuatan
itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah
bahwa kekuatan itu adalah memanah!”(HR Muslim dan Abu Dawud).
Menurut al-Fakhruddin al-Razi,
penjelasan Rasulullah SAW dalam sabdanya: al-quwwah adalah panah, tidak
menafikan selain al-ramy (panah) sebagai al-quwwah. Sebagaimana sabda beliau, “al-Hajj ‘Arafah (haji adalah wuquf di Padang Arafah).
”Juga sabda beliau, “al-nadam tawbah (penyesalan
adalah taubat)”, tidak menafikan yang lain tercakup di dalamnya. Namun
menunjukkan bahwa yang disebutkan itu merupakan bagian yang menonjol dari yang
dimaksud. Oleh karena itu, persiapan untuk berjihad di sini dengan anak panah,
senjata, mendidik kuda, panah, adalah fardhu. Hanya saja fardhu di sini
merupakan fardhu kifayah. Termasuk di dalamnya adalah mengurus pengadaan,
pembentukan, penyiapan dan pelatihan pasukan. Juga memproduksi persenjataan dan
mendirikan industri militer.
BUDAYA MELAYU SUKA MENULIS
BUDAYA MELAYU SUKA MENULIS
Oleh Dr.M.Rakib
Jamari,S.H.,M.Ag. LPMP Pekanbaru Riau
Indonesia. 2016
Budaya baca TULIS, itulah literasi,
Jadikanlah kegemaran, juga hobi.
Dalam bidang ilmu, dan teknologi,
Tantangan zaman makin, bervariasi.
Literasi adalah, budaya baca,
Dimulai, dari sekolah.
Demi untuk, cerdaskan bangsa.
Bermartabat, hidup mulia.
Melihat
orang Jepang kemana-mana selalu membawa buku yang bersampul, baik itu di
kereta, di bis, di taman memang bukan hal yang aneh lagi. Cintanya mereka
terhadap buku sudah tidak bisa dikatakan gemar lagi, tapi membaca buku sudah
jadi budaya mayarakat Jepang. Saya pernah tanya kepada suami saya, “kenapa sih
orang Jepang suka membaca buku? Sejak kapan?” Jawabannya sangat simple, sejak
dulu! Mereka terbiasa karena dibiasakan untuk membaca buku, tentu saja yang
bisa `memaksa` mereka adalah SEKOLAH.
Kata WARTAWAN KOMPAS Saya
jadi ingat pelajaran SD si sulung dengan mata pelajaran, Kokugo-Ondoku, yang
artinya pelajaran Bahasa Jepang, membaca dengan bersuara. Dari kelas satu
sisulung selalu ada PR untuk membaca buku yang sudah ditetapkan dari halaman
berapa sampai halaman berapa si sulung harus membaca dengan suara yang jelas
dan kita orang tua wajib mendengarkan dan mengoreksi kalau ada kata-kata yang
salah pengucapannya. Dan itu setiap hari! Sampai si sulung jadi hafal dan
mengerti apa yang sedang diceritakan dalam buku bacaannya itu. Selain tugas itu
ada lagi, yaitu membaca buku yang ada di rumah, nah ini membuat kami orang tua
harus meluangkan waktu juga untuk selalu meng –up to date- koleksi buku-buku di
rumah.
Walau tugas baca buku koleksi di rumah ini
tidak setiap hari dilakukan, tapi setidaknya cara itu bisa menyulut anak-anak
untuk terus berakrab dengan yang namanya buku dan kegiatan membaca. Kata suami
pun, pelajaran dalam hal membaca buku ini sudah dari dulu, dalam arti waktu
suami SD pun, sekitar hampir 40 tahun yang lalu, ia pun selalu dicecoki untuk
membaca, membaca dan membaca oleh sekolah. Dukungan sekolah untuk urusan
baca membaca ini, adalah dengan melengkapi perpustakaan sekolah dan
perpustakaan kota dengan buku-buku referensi baik itu buku-buku lama bahkan buku
terbaru sehingga membuat semangat anak-anak di Jepang meminjamnya untuk dibawa
pulang ke rumah.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/weedykoshino/budaya-membaca-orang-jepang_54f77558a33311a3648b4590
Literasi dalam praktik
pendidikan,
Perlu menjadikannya, alat
pembelajaran
Semua warganya, dapatkan
kesempatan,
Menimba ilmu, sepanjang zaman.
Oleh Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.
Pekanbaru Riau
Indonesia.
2016
Akibat literasi, tumbuhlah
pembelajar,
Kementerian pendidikan yang
menggelar,
Namanya GLS memperkuat nalar,
Gerakan budi pekerti,
terus menjalar.
Peraturan Menteri Nomor 23,
Kegiatan 15 menit harus membaca.
Buku
nonpelajaran, sejak semula.
Menumbuhkan minat
baca, semua peserta.
Agar pengetahuan dapat dikuasai,
Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti,
Kearifan lokal, nasional, dan globalisasi,
Sesuai tahap perkembangan, yang alami.
Terobosan
penting ini, hendaknya melibatkan,
Semua pemangku, yang berkepentingan,
Mulai dari tingkat pusat, sampai pedesaan.
Dari kabupaten/kota, hingga satuan
pendidikan.
Pelibatan orang tua, dan peserta didik,
Juga masyarakat, dan tokoh plitik,
Menjadi komponen, penting untuk mendidik.
Gunakan GLS, sebagai taktik.
LITERASI DI JEPANG Oleh Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.
PROGRAM LITERASI DI JEPANG
Oleh Dr.M.Rakib
Jamari,S.H.,M.Ag. LPMP Pekanbaru Riau
Indonesia. 2016
Literasi adalah, budaya baca,
Dimulai, dari sekolah.
Demi untuk, cerdaskan bangsa.
Bermartabat, hidup mulia.
Melihat
orang Jepang kemana-mana selalu membawa buku yang bersampul, baik itu di
kereta, di bis, di taman memang bukan hal yang aneh lagi. Cintanya mereka
terhadap buku sudah tidak bisa dikatakan gemar lagi, tapi membaca buku sudah
jadi budaya mayarakat Jepang. Saya pernah tanya kepada suami saya, “kenapa sih
orang Jepang suka membaca buku? Sejak kapan?” Jawabannya sangat simple, sejak
dulu! Mereka terbiasa karena dibiasakan untuk membaca buku, tentu saja yang
bisa `memaksa` mereka adalah SEKOLAH.
Kata WARTAWAN KOMPAS Saya
jadi ingat pelajaran SD si sulung dengan mata pelajaran, Kokugo-Ondoku, yang
artinya pelajaran Bahasa Jepang, membaca dengan bersuara. Dari kelas satu
sisulung selalu ada PR untuk membaca buku yang sudah ditetapkan dari halaman
berapa sampai halaman berapa si sulung harus membaca dengan suara yang jelas
dan kita orang tua wajib mendengarkan dan mengoreksi kalau ada kata-kata yang
salah pengucapannya. Dan itu setiap hari! Sampai si sulung jadi hafal dan
mengerti apa yang sedang diceritakan dalam buku bacaannya itu. Selain tugas itu
ada lagi, yaitu membaca buku yang ada di rumah, nah ini membuat kami orang tua
harus meluangkan waktu juga untuk selalu meng –up to date- koleksi buku-buku di
rumah.
Walau tugas baca buku koleksi di rumah ini
tidak setiap hari dilakukan, tapi setidaknya cara itu bisa menyulut anak-anak
untuk terus berakrab dengan yang namanya buku dan kegiatan membaca. Kata suami
pun, pelajaran dalam hal membaca buku ini sudah dari dulu, dalam arti waktu
suami SD pun, sekitar hampir 40 tahun yang lalu, ia pun selalu dicecoki untuk
membaca, membaca dan membaca oleh sekolah. Dukungan sekolah untuk urusan
baca membaca ini, adalah dengan melengkapi perpustakaan sekolah dan
perpustakaan kota dengan buku-buku referensi baik itu buku-buku lama bahkan buku
terbaru sehingga membuat semangat anak-anak di Jepang meminjamnya untuk dibawa
pulang ke rumah.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/weedykoshino/budaya-membaca-orang-jepang_54f77558a33311a3648b4590
Literasi dalam praktik
pendidikan,
Perlu menjadikannya, alat
pembelajaran
Semua warganya, dapatkan
kesempatan,
Menimba ilmu, sepanjang zaman.
Oleh Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.
Pekanbaru Riau
Indonesia.
2016
Akibat literasi, tumbuhlah
pembelajar,
Kementerian pendidikan yang
menggelar,
Namanya GLS memperkuat nalar,
Gerakan budi pekerti,
terus menjalar.
Peraturan Menteri Nomor 23,
Kegiatan 15 menit harus membaca.
Buku
nonpelajaran, sejak semula.
Menumbuhkan minat
baca, semua peserta.
Agar pengetahuan dapat dikuasai,
Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti,
Kearifan lokal, nasional, dan globalisasi,
Sesuai tahap perkembangan, yang alami.
Terobosan
penting ini, hendaknya melibatkan,
Semua pemangku, yang berkepentingan,
Mulai dari tingkat pusat, sampai pedesaan.
Dari kabupaten/kota, hingga satuan
pendidikan.
Pelibatan orang tua, dan peserta didik,
Juga masyarakat, dan tokoh plitik,
Menjadi komponen, penting untuk mendidik.
Gunakan GLS, sebagai taktik.
Subscribe to:
Posts (Atom)