Haramkan
Memilih Pemimpin Kafir
Catatan
Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag Pekanbaru Riau
JANGAN
DIPILIH PEMIMPIN YANG MUSYRIK
MEREKA HANYA, PURA-PURA BAIK
STRATEGI,
MENGHINDARI KONFLIK
SUATU
SAAT MEREKA, AKAN BERBALIK
JAKARTA
(VoA-Islam) - Menjadikan orang kafir
sebagai pemimpin bagi umat Islam berarti menentang Allah SWT dan Rasulullah SAW
serta Ijma' Ulama. Memilih orang kafir sebagai pemimpin umat Islam berarti
memberi peluang kepada orang kafir untuk "mengerjai" umat Islam dengan
kekuasaan dan kewenangannya.
Berikut ini adalah
sejumlah Dalil Qur'ani beserta Terjemah Qur'an Surat (TQS) yang menjadi dasar
untuk bersikap dalam memilih pemimpin :
1.
Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
QS.
3. Aali 'Imraan : 28.
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang
kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan
Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti
dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya
kepada Allah kembali(mu)."
QS. 4. An-Nisaa' : 144.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi
WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah
kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"
QS. 5. Al-Maa-idah : 57.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah
ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab
sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah
kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."
2.
Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin walau Kerabat
sendiri :
QS.
9. At-Taubah : 23.
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK
dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) jika mereka lebih
mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan
mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
QS.
58. Al-Mujaadilah : 22.
"Kamu
tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling
berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekali
pun orang-orang itu BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK atau SAUDARA-SAUDARA atau pun
KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam
hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada- Nya.
Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan
mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah
golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah
golongan yang beruntung."
3.
Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia
QS.
3. Aali 'Imraan : 118.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi TEMAN
KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak
henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang
menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan
kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."
QS.
9. At-Taubah : 16.
"Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan sedang Allah belum mengetahui (dalam
kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi
TEMAN SETIA selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman ? Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
4.
Al-Qur'an melarang saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat Islam
QS.
28. Al-Qashash : 86.
"Dan
kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia
(diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu janganlah
sekali-kali kamu menjadi PENOLONG bagi orang-orang kafir."
QS.
60. Al-Mumtahanah : 13.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan PENOLONGMU kaum yang dimurkai
Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana
orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa."
5.
Al-Qur'an melarang mentaati orang kafir untuk menguasai muslim
QS.
3. Aali 'Imraan : 149-150.
"Hai
orang-orang yang beriman, jika kamu MENTAATI orang-orang yang KAFIR itu,
niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah
kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah Pelindungmu, dan
Dialah sebaik-baik Penolong."
6.
Al-Qur'an melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga menguasai muslim
QS.
4. An-Nisaa' : 141.
"......
dan Allah sekali-kali tidak akan MEMBERI JALAN kepada orang-orang kafir untuk
memusnahkan orang-orang yang beriman."
7.
Al-Qur'an memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS.
4. An-Nisaa' : 138-139.
"Kabarkanlah
kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih.
(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman
penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan
di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan
Allah."
8.
Al-Qur'an memvonis ZALIM kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS.
5. Al-Maa-idah : 51.
"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin,
maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang ZALIM."
9.
Al-Qur'an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS.
5. Al-Maa-idah : 80-81.
No comments:
Post a Comment