DILARANG 4 BANYAK: BANYAK BICARA, MAKAN,
TIDUR,CANDA
Catatan Kecil
Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag.LPMP
Riau
Dilarang tidur setelah salat subuh.
Dilang banyak bercanda. Apakah Anda termasuk orang yang suka bercanda? Ataukah
Anda adalah orang yang sangat serius dan tidak suka bercanda? Apakah Anda
termasuk orang yang banyak tertawa? Ataukah Anda termasuk orang yang tidak
sering tertawa?
Manusia diciptakan oleh Allah dengan
berbagai watak dan perilaku. Kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya orang yang
memiliki watak demikian. Karena tertawa adalah fitrah manusia, yang tidak
diberikan kepada hewan. Apakah pembaca pernah mendapatkan hewan yang tertawa?
Jujur saja penulis sendiri belum pernah mendapatkannya. Mungkin, kalau pun ada
itu hanya terjadi pada momen-momen tertentu dan sangat jarang sekali.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah memberikan beberapa nasihat kepada Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu, di antara nasihat tersebut adalah
perkataan beliau:
(( وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ
كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ.))
“Janganlah banyak
tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.”1
Apakah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tidak pernah tertawa? Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah tertawa. Banyak hadits yang
menunjukkan hal tersebut, di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh Abdullah
bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu dalam haditsqudsi yang
panjang, Allah ta’ala berkata kepada anak adam:
(( يَا ابْنَ آدَمَ
مَا يَصْرِينِى مِنْكَ, أَيُرْضِيْكَ أَنْ أُعْطِيَكَ الدُّنْيَا وَمِثْلَهَا
مَعَهَا؟))
“Wahai anak adam!
Saya tidak akan menghalangi apa yang engkau inginkan. Apakah engkau ridha jika
saya berikan kepada engkau dunia dan ditambah dengan yang semisalnya? “
Anak Adam itu pun
berkata:
(( يَا رَبِّ
أَتَسْتَهْزِئُ مِنِّيْ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ؟))
“Wahai Rabb-ku!
Apakah Engkau mengejekku, sedangkan Engkau adalah Rabb alam semesta?”
Kemudian Ibnu Mas’ud pun
tertawa dan berkata, “Mengapa kalian tidak bertanya kepadaku, mengapa aku
tertawa?” Murid-murid Ibnu Mas’ud pun bertanya, “Mengapa engkau tertawa?”
Beliau menjawab, “Seperti inilah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam tertawa. Para sahabat pun bertanya kepada Rasulullah, ‘Mengapa
engkau tertawa, ya Rasulullah?’ Beliau pun menjawab:
(( مِنْ ضِحْكِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حِيْنَ قَالَ أَتَسْتَهْزِئُ مِنِّيْ وَأَنْتَ رَبُّ
الْعَالَمِيْنَ؟ فَيَقُوْلُ إِنِّيْ لاَ أَسْتَهْزِئُ مِنْكَ وَلَكِنِّيْ عَلَى
مَا أَشَاءُ قَادِرٌ.))
‘Karena tawanya Rabb
alam semesta ketika dia (anak adam) berkata: Apakah Engkau mengejekku sedangkan
Engkau adalah Rabb alam semesta?’ Kemudian Allah berkata, ‘Sesungguhnya
Aku tidak mengejekmu, tetapi semua yang Aku inginkan Aku mampu.’.”2
No comments:
Post a Comment