Ada dua bid’ah
baru yang diperkenalkan Imam Hanafy
BID’AH MUKFIRAH
DAN BID’AH MUFSIQAH
1.
Orang
yang berkata bahwa Allah itu benda seperti benda-benda lain, atau ia
berkata bahwa Allah itu benda tanpa menyamakan dengan benda lain, maka ia sudah
terjatuh dalam Bid’ah yang mengkafirkan nya [Bid’ah Mukfirah], begitu juga hal nya orang yang menyatakan
Allah punya tangan seperti tangan lain-Nya, punya mata seperti mata
makluk, punya telinga seperti telinga makhluk, atau anggota /sifat makhluk lain
nya, maka ini termasuk dalam pernyataan Bid’ah yang membuat orang tersebut
menjadi kafir sebagaimana pendapat ini. [Maha suci Allah dari segala sifat
makhluk].
2.
Orang
yang berkata bahwa Allah itu benda tapi bukan seperti benda lain, maka ia telah
berada diantara dua pendapat, menurut pendapat yang kuat ia telah terjatuh
dalam Bid’ah yang memfasiqkan nya [Bid’ah Mufsiqah], dan menurut satu pendapat lagi, ia termasuk
dalam Bid’ah Mukfirah juga. Begitu juga orang yang menyatakan Allah punya
tangan tapi tidak sama dengan tangan lain, punya mata tapi tidak sama dengan
mata makhluk, punya telinga tapi tidak sama dengan telinga makhluk, atau
anggota badan makhluk lain nya, maka orang tersebut termasuk dalam pendapat ini
yaitu antara dua pendapat fasiq atau kafir, lain hal nya bila menyatakan tangan
Allah tapi maksud nya bukan tangan [bukan anggota badan], tapi maksud nya
kekuasaan atau lain sebagainya, maka ini hanya bahasa kiasan dan bukan dalam
artian yang sebenarnya. [Maha suci Allah dari segala sifat makhluk].
Setiap muslim
hendaknya berhati-hati dalam masalah Aqidah ini, apalagi akhir-akhir ini banyak
pernyataan atau tulisan orang-orang yang terlalu kagum dengan kecerdasan nya
hingga menyatakan apa yang bertolak belakang dengan Aqidah para Ulama,
kecerdasan mereka tidak diimbangi oleh kehati-hatian dalam Aqidah, hingga tanpa
sadar telah bertentangan dengan Aqidah Islam sesungguhnya, sebagaimana Aqidah
Rasulullah dan para sahabat nya, dan dilanjutkan oleh para ulama Salaf dan
Kholaf dan seterusnya, Ahlus Sunnah Waljama’ah sangat membedakan Allah dengan
makhluk-Nya sebeda-beda nya, sedikitpun tidak ada persamaan Allah dengan
makhluk-Nya, baik pada dzat-Nya atau sifat-Nya, baik sebelum menjadikan
makhluk-Nya atau sesudah menjadikan makhluk-Nya,
No comments:
Post a Comment