إِنَّمَآ أَمۡرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيًۡٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ ٨٢
DUH DAHSYATNYA KUN PAYAKUN
QS YASIN AYAT 82.
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia
2. Penafsiran Ayat
Penafsiran dari ayat 78-79, Firman Allah, “Dan apakah manusia tidak memperhatikan. Dalam ayat tersebut telah dijelaskan contoh dari sikap menantang serta ucapan dan bantahan pendurhaka( Ubayy Ibn Ka’b, Al-‘ash Ibn Wail,Abu Jahal, Ubayy Ibn Khalaf serta Al-Walid Ibn al- Mughirah). Mereka menolak mempercayai adanya hari kebangkitan. Telah di riwayatkan oleh Ibn Wahb dari Malik “ Bahwa kami menciptakannya dari setitik air(mani), “yaitu setetes air”. Apabila menetes( keluar setitik demi setitik), maka tiba-tiba ia menjadi penentang yang nyata!, atau lawan dalam pertikaian dan dalam menjelaskan hujah. Maksudnya , bahwa air sebelum tidak menjadi apa-apa itu berubah menjadi penentang yang nyata. Hal itu, karena manusia datang kepada Nabi Muhammad SAW dengan membawa tulang yang sudah berubah, lalu dia berkata, “ wahai Muhammad, tidakkah engkau tahu bahwa Allah menghidupkan ini setelah hancur?
Nabi Muhammad SAW kemudian menjawab, “iya dan Allah akan membangkitkanmu, dan memasukkanmu kedalam neraka.” Dan dia membuat perumpamaan bagi kami, dan dia berkata,” siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang hancur telah luluh?”. Dan dia membuat perumpamaan bagi kami, dan dia lupa kepada kejadiannya”, maksudnya, dia lupa bahwa kami menciptakannya dari setetes air mani yang mati, lalu kami ciptakan didalamnya kehidupan, atau jawaban dari Nabi Muhammad adalah mengiyakan. Dia berkata ,” siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang hancur telah luluh?”. Maksudnya telah rusak. Ada yang mengatakan ,” bahwa orang kafir ini berkata kepada Nabi SAW, bagaimana pendapatmu jika aku menyerahkan tulang-tulang ini keudara apakah tuhanmu mengembalikannya?. Maka turun lah ayat 79 “katakanlah , ia akan dihidupkan oleh tuhan yang akan menciptakan kali pertama,” maksudnya, sejak belum menjadi apa-apa, akan tetapi Allah maha kuasa untuk mngembalikan pada penciptaan kali yang kedua dari sesuatu.” Dan Dia maha mengetahui tentang segala hakikat makhluk, maksudnya, bagaimana Dia menciptakan dan mengembalikan.
Kemudian ayat 80, Allah memperingatkan akan keesaan-Nya. Ayat ini menunjukkan pada kesempurnaan keesaaNya dalam menghidupkan orang mati dengan apa yang mereka saksikan, seperti mengeluarkan api dari yang kering kemudian api itu membakar kayu yang masih hijau. Hal itu, karena orang kafir berkata: “ berdasarkan tabiat kehidupan , air mani itu hangat dan basah, sehingga keluar sesuatu yang hidup darinya. Sedangkan tulang basah akan kering jika telah mati, maka bagaimana bisa keluar kehidupan darinya.” Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau.” Maksudnya, sesungguhnya pohon hijau itu mengandung air, dan air itu basah, dingin dan lembab, kebalikan dari api dan keduanya tidak mungkin bersatu. Akan tetapi Allah mengeluarkan api itu dari pohon hijau. Karena dia mampu untuk mengeluarkan lawan dari lawannya, dan dia maha kuasa atas segala sesuatu.
Ayat 81-82, maksud ayat tersebut adalah “ dan apakah manusia kehilangan akal sehingga tidak menyadari kuasa-Nya? Tidakkah dia yang maha kuasa itu, yang menciptakan langit dengan dengan segala bintang dan planet-planetnya yang demikian besar dan luas, dan menciptakan bumi dengan aneka ragam makhluk yang menghuninya? Tidakkah Tuhan yang demikian hebat dan mengagumkan ciptaanNya, maha kuasa untuk menciptakan kini dan masa datang siapapun seperti mereka yang mengingkari keniscayaan ini walau jasad mereka telah hancur. Akan tetapi orang-orang yang ingkar meragukan kekuasaan Allah untuk mewujudkan kembali sesuatu yang telah pernah ada dan bahannya pun masih ada. Tidakkah kamu mengetahui bahwa Allah tidak membutuhkan waktu atau bahan untuk menciptakan atau mewujudkan sesuatu. Tidak lain perintahNya, apabila dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya : ‘ jadilah , maka terjadilah apa yang di kehendakiNya, sesuai kehendakNya kapan, bagaimana dan dimana pu juga. Jadi ayat tersebut berbicara tentang kuasa Allah yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
4. Ibrah Q.S. Yasin ayat 78-82
Ibrah yang dapat diambil dari surah ini adalah :
a. Allah yang telah menciptakan manusia, dunia ini beserta isinya, oleh karena itu janganlah sombong dan menjadi pendurhaka.
b. Dengan keEsaan dan kuasanya Allah dapat melakukan apa yang dikehendaki-Nya.
No comments:
Post a Comment