Saturday, April 1, 2017

WI-FI-NYA AL-MAIDAH, PASSWORDNYA "KAFIR" PULA, aduh mak apakah aku masih punya harga diri?

Memperolok-olok AL-Maidah dengan passwotnya kafir
Melecehkan Quran, bukan sekedar menyindir
PPP dan Ketua NU, bagaikan tersambar petir
Sudah berusaha menutupi, tapi penyakit baru, hadir.

WI-FI-NYA AL-MAIDAH, PASSWORDNYA KAFIR PULA
AL-MAIDAH YANG SAKRAL, SEKALI LAGI TERNODA
TERENYUHNLAH ULAMA, SELURUH DUNIA
SUDAHLAH BERA,I DIUYUH PULA
SIAGAINDONESIA.COM Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai secara sadar sinis dan menghina agama Islam dan Alquran. Pasalnya, Ahok kembali mengolok-olok surat Al Maidah.
Ahok dan Djarot, dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017. Laporan kali ini menuding Ahok-Djarot melakukan penodaan agama karena mengusulkan Wi-Fi gratis bernama ‘Al-Maidah’ dengan password ‘kafir’.
Pelapornya adalah Damai Hari Lubis, seorang pengacara. Dalam berkas bernomor LP/208/II/2017/Bareskrim itu, dia melaporkan Ahok dan Djarot dengan sangkaan penodaan terhadap ayat suci Al-Quran Al-Maidah ayat 51 dan pelanggaran terhadap Pasal 421 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juncto Pasal 55 KUHP tentang penyalahgunaan kekuasaan.
Lubis mengatakan dia melaporkan Ahok berdasarkan rekaman video yang menampilkan Ahok dalam sebuah rapat, yang mengusulkan jaringan Wi-Fi gratis diberi nama Al-Maidah. Sedangkan Djarot terseret hanya karena dia tertawa dalam video itu.
Rekaman itu cukup menjelaskan konteks percakapan Ahok. Antara lain, dalam rapat tersebut, Ahok berbicara ihwal pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA)–yang aman dari predator seksual dan preman. Nah, dalam topik itu, Ahok punya gagasan membangun RPTRA di sekitar masjid.
“Tanya rumah-rumah, tanah, di sekitar masjid. Mau enggak diwakafkan tanda kutip? Bukan diwakafkan. Kita beli gitu lho, saya mau jadiin RPTRA,” katanya.
Menurut Ahok, area di sekitar masjid adalah lokasi yang aman bagi anak, sebab selalu ada orang yang beraktivitas–anak-anak bisa terpantau.
“Karena masjid itu selalu ada orang. Dari subuh, zuhur jam 12, asar, magrib, isa. Ada pengajian lagi. Terus ada marbot,” kata dia.
Ia juga memberikan perbandingan, “Lebih aman main di halaman masjid atau di halaman preman enggak jelas?”
Lebih lanjut, Ahok berencana, RPTRA di sekitar masjid akan dipasang perangkat Wi-Fi.”Pasangin Wi-Fi, nanti kita bisa bikin tuh sama marbot-nya. Ada password-nya tuh Wi-Fi. Surat Al Maidah ayat 51, kata apa yang dipakai buat password ‘kafir’,” kelakar Ahok.
Sekilas, terdengar suara tawa dari sebagian hadirin. Djarot, yang duduk persis di samping Ahok, juga ikut tertawa.
Di sini Lubis menyayangkan karena dalam video itu, Ahok kembali memperolok Surat Al-Maidah. “Kami membawa alat bukti video YouTube,” kata Lubis saat dihubungi. Dia menduga video itu direkam saat Ahok-Djarot rapat di Balai Kota Jakarta. Lubis meminta polisi memproses laporannya ini.
Rekaman video berdurasi 1 menit menyebar. Isinya mengenai rapat jajaran Pemprov DKI. Saat itu Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama berbicara mengenai wifi.
Entah apa konteks ucapan Ahok itu dan kapan rapat Pemprov DKI digelar. Duduk di sebelah Ahok ada Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat. Ahok sempat membuka kalimatnya dengan membicarakan marbot masjid. Lalu dia menyinggung soal fasilitas wifi di masjid dan keluarlah kata-kata username dan password tersebut.
Video yang kembali viral itu mendapatkan berbagai macam tanggapan. Tentu saja karena berkaitan dengan Pilgub DKI, ada yang menyebarkannya dengan tujuan untuk politisasi. Apalagi di keterangan si pengunggah, video itu terjadi pada 12 Oktober 2015 lalu. Tak ada yang mempersoalkannya sebelum pemilihan gubernur dan wakil gubernur terjadi.
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan
Komentari

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook