JANGAN TAKUT MENDERITA KARENA IMAN
:
وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا
Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu rasakan, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan... (QS. An Nisa’: 104)
“Luar biasa ayat ini, Saudara” seru Habib Rizieq. “Apa yang Allah katakan dalam ayat ini? Hai orang beriman, hai orang Islam, la tahinu, jangan merasa lemah. Jangan kau merasa tidak berdaya. Jangan kau merasa tidak kuasa tidak kuat. Fibtigha’il qoum, di dalam mengejar dan menghadapi musuh-musuhmu.”
Lebih lanjut Habibe Rizieq menjelaskan bahwa melalui ayat ini Allah membongkar rahasia musuh. Yakni jika umat Islam merasa sakit saat melawan musuh, musuh-musuh Islam juga merasa sakit. Bahkan umat Islam masih punya harapan dapat ridha Allah dan surga Allah, sedangkan musuh-musuh Islam tidak punya harapan sama sekali.
“Allah memberi tahu, kalau kita sakit melawan musuh, musuh lebih sakit dari kita. Kita pusing, musuh lebih pusing. Kita pusing mikir musuh, musuh lebih pusing lagi. Kadang-kadang kita bergetar sedikit takut kepada musuh, musuh lebih takut dari kita, sampai terkencing-kencing,” kata Habib Rizieq.
No comments:
Post a Comment