SEBAIKNYA PENCERAMAH TAHU
5 DASAR KAEDAH FIQHIYAH
Catatan Kecil Dr.Mura IKMI Riau
. Dikutip dari Santri Jounal, Berikut lima
Kaidah
Fiqihiyah pokok tersebut.
١. الأُمُوْرُ بِمِقَاصِدِهَا
Artinya:
"Segala perkara tergantuk
maksud/tujuannya."
Dalilnya:
-Hadits Nabi SAW yang
diriwayatkan sahabat Umar bin Khattab RA:
إنما الأعمال بالنيات ـ ـ ـ
رواه الشيخان .
Artinya (kurang lebih):
"Setiap perbuatan
bergantung pada niatnya ..." (H.R. Bukhari & Muslim)
٢. اليَقِيْنُ لَا يُزَالُ
بِالشَّكِّ
Artinya:
"Keyakinan tidak
akan bisa dihilangkan oleh keragu-raguan."
Dalilnya:
-Hadits Nabi SAW yang
diriwayatkan oleh Abi Said Al-Khudri:
إن الشيطان ليأتى احدكم وهو فى صلاته فيقول له أحدثت فلا
ينصرف حتى يسمع صوتا أو يجد ريحا .
رواه إبن ماجه و أحمد .
Artinya (kurang lebih):
"Sesungguhnya
Setan akan mendatangi salah satu dari kalian yang sedang melaksanakan shalat,
lalu berkata kepadanya "Engkau telah hadats". (Jika itu terjadi) Maka
janganlah berpindah (membatalkan shalatnya) sampai dia (orang yang shalat)
mendengar suara atau mencium bau." (H.R. Ibnu Majah & Ahmad)
٣. المَشَقَّةُ تَجْلِبُ
التَّيْسِيْرَ
Artinya:
"Keadaan susah
menunut kemudahan."
Dalilnya:
-Firman Allah SWT:
ـ ـ ـ هو إجتبكم وما جعل عليكم
فى الدين من حرج ـ ـ ـ
سورة الحج : ٧٨
Artinya (kurang lebih):
".... Dia telah
memilihmu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama ..."
(Q.S. 22, Al-Hajj: 78)
-Firman Allah SWT:
ـ ـ ـ يريد الله بكم اليسر
ولا يريد بكم العسر ـ ـ ـ
سورة البقرة : ١٨٥
Artinya (kurang lebih):
".... Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan Allah tidaklah menghendaki kesukaran bagimu
...." (Q.S. 2, Al-Baqarah: 185)
٤.
الضَرَرُ يُزَالُ
RELATED:
Safinatun
Naja: Pasal 1 (Rukun Islam)
Safinatun Naja: Muqadimah
Mabadi Asyarah (10):
Ilmu Fiqih
Artinya:
"Kemadaratan harus
dihilangkan"
Dalilnya:
-Hadits Nabi SAW yang
diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas RA:
لا ضرر ولا ضرار . رواه أحمد
و ابن ماجه و الطبراني .
Artinya (kurang lebih):
"Tidak boleh (ada)
bahaya dan menimbulkan bahaya." (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, dan Thabrani)
٥. العَادَةُ مُحَكَّمَةٌ
Artinya:
"Adat dijadikan
rujukan hukum."
Dalilnya:
-Hadits yang diriwayatkan
oleh Abdullah bin Mas'ud RA:
ـ ـ ـ فما رأى المسلمون حسنا فهو عند الله حسن و ما رأوا سيىٔا
فهو عند الله سيىٔ . رواه أحمد .
Artinya (kurang lebih):
".... apa yang kaum muslim anggap baik, maka baik pula menurut Allah. Dan apa yang kaum muslim anggap buruk, maka buruk pula menurut Allah." (H.R. Ahmad)
No comments:
Post a Comment