Sunday, June 29, 2014

ASRAR AL-AHKAM (RAHASIA-RAHASIA HUKUM ISLAM) SEMUA PERINTAH ALLAH PASTI ADA HIKMAH



ASRAR AL-AHKAM (RAHASIA-RAHASIA HUKUM ISLAM)
SEMUA PERINTAH ALLAH PASTI ADA
HIKMAH DI BELAKANGNYA




LPMP,NS plus Kasek TPK,WI plus IN LPMP TPK SMPN 1 kab.kampar...

Top of Form
LikeLikeShareBottom of Form


           SEMUA SYARI’AT ATAU PERINTAH ALLAH PASTI ADA HIKMAH DI BELAKANGNYA, BAIK ITU BERBENTUK SURUHAN ATAUPUN LARANGAN. BEGITU JUGA HALNYA DENGAN PUASA RAMADHAN YANG SEDANG KITA LAKSANAKAN SEKARANG INI, YANG BERDASARKAN FIRMAN ALLAH SWT DAN HADIS NABI SAW MENGANDUNG BANYAK SEKALI HIKMAHNYA, DI ANTARANYA:
Pertama, Mensucikan jiwa dengan menaati perintah Allah dan meninggalkan laranganNya, serta melatih jiwa untuk kesempurnaan dengan mengendalikan diri dari kejahatan dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak terpuji semata-mata karena mengharapkan keridhaan Allah Swt.
Rasulullah saw bersabda: “Demi jiwaku yang berada dalam genggamanNya sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi disisi Allah daripada wanginya misk (kasturi), ia meninggalkan makan, minum dan nafsu hanya karena Aku, Setiap amalan anak cucu Adam adalah untuknya sendiri, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah untukKu dan Aku akan memberikan ganjaran (pahala)nya.” (HSR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Kedua, memperoleh kebahagian berganda sesuai sabda Nabi saw: “Orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan yang menyenangkan, yaitu ketika berbuka puasa, ia bahagia dengan buka puasanya, dan ketika berjumpa dengan Tuhan, ia bahagia karena (pahala) puasanya.” (HSR. Bukahri dan Muslim dari Abu Hurairah)
 Hikmah dalam bahasa Arab berarti besi kekang, yaitu besi pengendali binatang. Kata hikmah dalam pengertian kendali ini pun dapat juga diartikan sebagai kendali dan pengekang manusia yang memilikinya untuk tidak berkehendak, berbuat dan berbudi pekerti yang rendah dan tercela, melainkan mengendalikannya untuk berbuat dan bertindak serta berprilaku yang benar dan terpuji.

Mustafa Abd al-Raziq, hikmah seperti yang disebut dalam al-Qur’an menjadikan orang yang memiliki hikmah sebagai orang yang mulia dan berwibawa.

Hikmah difahami pula sebagai paham yang mendalam tentang agama. Hikmah dalam berdakwah sebagaimana yang dikehendaki Allah dalam Surat an-Nahl: 125 berarti keterangan (burhan) yang kuat yang dapat menimbulkan keyakinan.

Muhammad Rasyid Ridla: Hikmah adalah pengetahuan tentang hakikat sesuatu dan mengenal hakikat apa yang terdapat dalam sesuatu tersebut, mengenai faidah dan manfaatnya. Pengetahuan tentang hakikat tersebut menjadi pendorong atau motive untuk melakukan perbuatan yang baik dan benar.

Fuad Ahwani dan Mustafa Abdul Raziq : Filosof muslim menggunakan kata Hikmah sama dengan kata filsafat, dan kata hakim sama dengan kata filosof.

Fuqoha menggunakan kata hikmah untuk makna asrar al-ahkam (rahasia-rahasia hukum)

Al-Raghib berkata: إصابة الحق بالعلم والعقل

Hasbi sh-Shiddiqie : Koleksi daya upaya fuqaha dalam menerapkan syari’at Islam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (fikih)

Amir Syarifuddin: Seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikat untuk semua umat yang beragama Islam” (syari’ah dan fikih)


HikmahFilsafat Islam

Menurut Azhar Basyir, hikmah atau filsafat Islam adalah pemikiran secara ilmiah, sistematis, dapat dipertanggung jawabkan dan radikal tentang hukum Islam.

Obyek Teoritis (falsah al-tasyri’).
·         Adanya Hukum Islam.
·         Prinsip-prinsip Hukukm Islam.Sumber hukum IslamTujuan hukum Islam.
·         Asas-asas hukum Islam .
·         Kaidah-kaidah hukum Islam.
·         Metode Penetapan Hukum Islam. Obyek filsafat hukum Islam teoritis ini seringkali disebut obyek

Obyek praktis ( falsah al-syari’ah atau asrar al-syari’ah)
·         Mengapa manusia melakukan mu’amalah? dan mengapa manusia harus diatur oleh hukum Islam?
·         Mengapa manusia harus melakukan ibadah seperti sholat dan puasa?
·      Apa rahasia atau hikmah yang terkandung dalam pelaksanaan puasa, haji dan ibadah yang lainnya? dan   seterusnya.

Prof. Hasbi Ash-Shiddiqie mengatakn bahwa falsafat syari’ah itu meliputi: (1) Asrar al-ahkam (rahasia-rahasia hukum Islam), (2) Khasa’is al-ahkam (ciri-ciri khas hukum Islam), (3) Mahasin al-ahkam atau Mazaya al-ahkam (keutamaan-keutamaan hukum Islam, (4) Thawabi’ al-ahkam (karakteristik hukum Islam).

Banyak pakar yang kemudian berpendapat bahwa Filsafat Islam secara teoritis tidaklah berbeda dengan filsafat. Namun memiliki perbedaan dari aspek ontologis dan sumber hukum. Hal inilah yang menjadi polemik dalam banyak kalangan.

Dalam bukunya “Tahafut al Falasifah”, Al Ghazali mengatakan bahwa para filusuf telah banyak mengungkapkan argumentasi yang bertentangan dengan Al Qur’an sehingga dia menganggap para filusuf telah mgningkari Al Qur’an dan ia mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

Adapun hal-hal yang dilanggar oleh para filusuf menurut Al Ghazali ada 20 persoalan yaitu 16 dalam bidang metafisika dan 4 dibidang fisika namun dari 20 hal itu 17 hal digolongkan dalam Ahl al Bida’dan berkenaan dengan 3 hal lainnya para filusuf dikatakan sebagaii orang kafir.
Perincian 20 persoalan diatas adalah sebagai berikut :

1. Alam qadim (tidal bermula)(Azali)
2. Keabadian (abadiah) alam, masa dan gerak(kekal)
3. Konsep Tuhan sebagai pencipta alam dan bahwa alam adalah produk ciptaan-Nya; uangkapan ini bersifat metaforis(tuhan sebagai pencipta bukan penggerak)
4. Demonnstrasi/ pembuktian eksistensi Penciptaan alam(pembuktian tentang penciptaan alam)
5. Argumen rasional bahwa Tuhan itu satu dan tidak mungkin pengandaian dua wajib al wujud (mereka melakukan pengandaian dalam memberikan argomentasi)
6. Penolakan akan sifat-sifat Tuhan.
7. Kemustahilan konsep genus (jins) kepada Tuhan.(allah terbagi kedalam al-jin)
8. Wujud Tuhan adalah wujud yang sederhana, wujud murni, tanpa kuiditas atau esensi.
9. Argumen rasional bahwa Tuhan bukan tubuh (jism )(kelemahan berargomentasi)
10. Argumen rasional tentang sebab dan Pencipta alam (hukum alam tak dapat berubah)(alam tetaplah baru, dan di ciptakan. Tidak ada perubahan yang ada hanyalah penciptaan)
11. Pengetahuan Tuhan tentang selain diri-Nya dan Tuhan mengetahui species dan secara universal.
12. Pembuktian bahwa Tuhan mengetahui diri-Nya sendiri
13. Tuhan tidak mengetahui perincian segala sesuatu (juziyyat) melainkan secara umum.
14. Langit adalah mahluk hidup dan mematuhi Tuhan dengan gerak putarnya.(bergerak dengan kemauanya)
15. Tujuan yang menggerakkan.?
16. Jiwa-jiwa langit mengetahui partikular-partikular yang bermula.?
17. Kemustahilan perpisahan dari sebab alami peristiwa-peristiwa.(mustahil terdapat hukum alam.)
18. Jiwa manusia adalah substansi spiritual yang ada dengan sendirinya, tidak menempati ruang, tidak ter pateri pada tubuh dan bukan tubuh.(jauhar, )
19. Jiwa manusia setelah terwujud tidak dapat hancur, dan watak keabadiannya membuatnya mustahil bagi kita membayangkan kehancurannya.(tidak mungkin hancur)
20.  Pemolakan terhadap kebangkitan Jasmani.



Ketiga, menguatkan kesabaran. Puasa adalah satu cara yang paling efektif untuk itu, sehingga Rasulullah saw sendiri menamakan bulan Ramadhan dengan bulan kesabaran seperti terukir dalam sabdanya: “Berpuasa pada bulan kesabaran dan tiga hari dari setiap bulan menghilangkan kegundahan di dalam dada.” (HR. Al Bazzar dari Ali dan Ibnu Abbas)
Keempat, menjadi perisai dari api neraka, sesuai sabda Rasulullah: Puasa adalah perisai dari api neraka seperti perisai dalam peperangan”(HR. Ahmad dll dari Usman bin Abul’Ash); Kelima, cara terbaik untuk mengendalikan gejolak hawa nafsu seksualitas, sesuai sabda Rasulullah: “Wahai para pemuda, siapa di antara kamu yang telah memiliki ba’ah (nafkah nikah) maka hendaklah segera menikah, karena nikah dapat menjaga mata dan memelihara nama baik. Dan siapa-siapa yang belum mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah perisai baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud)
Keenam, untuk mendapat keampunan dosa, sabda Nabi: Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan maka akan diampunkan dosa-dosanya yang terdahulu... dan barang siapa yang menegakkan Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan maka akan diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu.” (HSR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Ketujuh, menumbuhkan rasa cinta sesama dan sosial yang tinggi, sehingga Nabi menyebutnya sebagai bulan tolong menolong, seperti dalam riwayat Ibnu Khuzaimah: Nabi menyebutkan bulan Ramadhan sebagai bulan tolong menolong (HS dari Salman Alfarisi). Dalam hadis lain Nabi bersabda: “Siapa-siapa yang memberikan makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR. Ahmad, Turmizi dll)
Kedelapan, puasa Ramadhan sarana untuk menyiapkan manusia menjadi orang yang bertakwa dalam arti yang sesungguhnya, sebagaimana dimaksudkan dalam Surah Al-Baqarah: 183 tersebut di atas.
Para pembaca yang mulia, dengan mengetahui sebagian amat kecil dari hikmah puasa Ramadhan ini, hendaknya kita akan lebih khusyuk dan tawadhu’ dalam melaksanakan ibadah ini, karena seandainya tidak diwajibkan, kita pun akan mengajukan permohonan doa agar Allah Swt mewajibkannya ke atas kita.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook