Saturday, June 13, 2020

INDAHNYA MENJADI ORANG YANG DIBENCI

LEZAT DAN INDAHNYA MENJADI ORANG YANG DIBENCI
Catatan Kecil 
Dr.H.M.Rakib Jamari, SH.,M.Ag.
Penulis membaca pada Bernas.id -, katanya bahwa dalam kehidupan memang tidak bisa dipaksakan orang-orang untuk menyukai kita, karena sebaik apapun kita, setulus apapun kita, pasti akan ada saja orang yang menyalah artikan kebaikan kita. Akhirnya malah menebar virus kebencian. Kebencian mereka terkadang diperlihatkan dengan terang-terangan, tapi juga ada yang memilih untuk bermain cantik dalam membencimu, yaitu menyembunyikan kebenciannya di balik topengnya yang ramah. Nah, kalau sudah bersembunyi sangat sulit kita untuk mendeteksinya.
Purba(pura-pura baik) lain orang lain pula sikapanya. Sebenarnya lebih bagus kalau seseorang itu menunjukkan kebenciannya kepada kita langsung, daripada pura-pura menjadi teman, eh ternyata malah menusuk dari belakang. Sebab dengan dia menunjukkan kebenciannya, kita bisa lebih waspada dan tau mengambil tindakan. Mengetahui orang yang tidak menyukai kita memang susah-susah gampang. Bagaimana tidak, di zaman era modern seperti sekarang ini, menunjukkan tanda secara langsung bahwa seseorang tidak menyukai kita, hal itu jelas akan dianggap seorang yang lebay.
Abdullah bin Ubay penduduk Madinah selalu menunjukkan keakrabannya, pandai memuji Rasulullah dan para sahabatnya, di depan, tapi di belakang, dia geram, menggigit gerahamnya, benci tak kepalang tanggung. Menusuk dari belakang. Coba kalou tidak menyukai seseorang, apa yang akan dilakukan? Bilang terus terang bahwa anda tidak suka dan benci sama dia? Tidak kan bisa kan? Pastinya diam atau update status , membuat nyanyian , lagu baru, menunjukkan kebencian.

Pepatah Batak menyatakan: MOLO HITA TALU MARJUJI, SUDE MAMURSIKBE. Artinya: Ibaratnya kita kalau kalah judi, semua orang akan meludahi, tapi kalau menang judi, semua orang akan mendekati, mengaku ada hubungan family. Pangilannya biasanya Lae.
Masya Allah, kita sering terkejut melihat orang yang kita anggap baik, ramah, namun sebenarnya memiliki sifat yang jelek. Bahkan terjadi juga sama orang-orang yang kita percayai seperti teman, sahabat dan guru, ustadz , kiyai dan orang yang kita cintai. Ya begitulah kehidupan dunia saat ini. Kadang semua yang kita pikirkan tidak seperti keadaan yang sebenarnya. Namun kata Bernas id, kita janganlah terbawa emosi terhadap orang-orang yang benci kepada kita, karena dengan kita emosi mungkin inilah yang mereka inginkan. Mereka ingin melihat kita emosi dan akhirnya kita lepas kontrol akan situasi yang ada, dan tentunya ini akan membuat mereka menjadi senang.
Hadapi mereka dengan hikmah dan maw’idzoh hasanah, serta berdialog dengan cara baik. (QS an-Nahal: 125). Untuk itu, kita haruslah bijak menghadapi orang yang benci terhadap kita, dan janganlah kita terbawa arus dengan pola pikir dan pola permainan mereka. Tapi tahu gak ya, kalau sebenarnya ada orang yang membenci justru kita harus bersyukur. Lah, kok bersyukur? Hidup tak tenang kalau kita tahu ada orang yang benci kita. Ini alasannya kita bersyukur:!
1. Kualitas naik kelas
Orang benci kita sebab iri dan dengki. Kenapa iri/dengki? Karena mereka tidak bisa seperti kita. Sebab kualitas kita sudah naik kelas, kita jauh lebih baik daripada orang membenci kita. Kalau kualitas kita berada dibawah, dia gak bakal sibuk untuk mengurusi kehidupan kita. So, bersyukurlah jika kamu dibenci itu menandakan kamu sudah naik kelas.
2. Kita selalu diingat dan tak pernah dilupakan
Bila kita dibenci itu maknanya orang itu ingat kita. Benar gak? Orang yang membenci, biasanya akan banyak menghabiskan waktu mengurusi kehidupan kita, akan sulit baginya untuk melupakan hal apapun tentang kita terutama kesalahan kita. Nah, dengan begitu kita bisa perbaiki diri terus tanpa harus pusing karena dia membenci kita. Percuma, hanya akan buang-buang waktu.
3. Memperoleh pahala dengan cuma-cuma
Orang yang menjelekkan sebenarnya orang "baik", sebab tanpa di sadari, mereka sedang mentransfer pahala miliknya ke kita. Jadi bersyukur karena kita bisa memanen pahala tiap harinya
4. Kita memiliki penggemar
Orang yang menjelekkan adalah penggemar setia kita, sebab dia selalu sibuk menghabiskan setiap waktunya untuk memikirkan kesalahan dan kelemahan kita.
5. Sudah hebat
Mereka menjelekkan sebab mereka itu tak mampu menjadi seperti kita. Jadi umpamanya secara tak langsung mereka mengakui kehebatan kita, Alhamdulillah.
Demikianlah alasan mengapa wajib bersyukur ketika ada yang membenci kita. Jangan sampai kita malah marah-marah, terus ikut menebar kebencian juga. Kalau begitu apa bedanya coba kita sama dia, betul kan? Tak perlu risau ketika kita dibenci, kita gak ganggu kehidupan mereka, terserah mereka mau berkoar-koar di belakang kita. Itu urusannya sama Allah, bukan urusan kita. Ingat, jangan menghabiskan waktu kepada pembenci, lebih baik gunakan waktu untuk terus perbaiki diri, agar pembenci makin kepanasan lihat kualitas dirimu. Siapkan pula sedekah yang banyak, pemurah kepada siapa saja.Allahu akbar.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook