Tuesday, September 1, 2020

 

BAHASA AL-QURAN MENGANDUNG NILAI SASTRA YANG TINGGI

 

Catatan Kecil  Dr.Mura Muballig IKMI  Riau.

 

       Gaya bahasa sastra Al-Quran mengalahkan keindahan gaya sastra Arab Jahiliyah yang sudah ratusan tahun dikenal masyarakat Arabiyah. Kini al-Quran masuk pula ke nusantara, di mana gaya sastra Jawa dan Melayu, sudah lama pula berakar. Namun sejak 1924, tumbangnya kekkuasaan Turky Ustmani, keindahan bahasa Al-Quran, kurang digali, masyarakat dunia, tertumbuk pada teks-teks yang kaku, yang melahirkan radikalisle bid’ah didik-dikit, dikit-dikit bid’ah. Alasannya Rasulullah tidak pernah mencontohkan bagaimana menggunakan kata kiasan, syair dan berbagai gaya bahasa lainnya. Terasalah dunia ini S3(sangat sempit sekali)  Perdebatan kaku, jumud, sering terjadi, anehnya merasa diri paling benar. Hal-hal yang malas dipikirkannya dianggap bukan sunnah, padahal Islam ini sudah menembus berbagai lapisan dunia, dimana teks yang kaku tidak mungkin dipakai lagi, harus dikiaskan agar dipahami masyarakat di semua tingkat pemikiran :

 

 

      Menurut Ahmad al-Hasyimiy dalam Maman Dzul Iman, mendalami ilmu sastra Al-Quran, secara etimologis “Balagah” berarti sampai dan mencapai titik seperti ungkapan:

 

 

1.       ” بلغ فلان مراده – إذا وصل إليه – وبلغ الركب المدينة – إذا انتهى إليها – “

 

“ Si Fulan telah mencapai tujuannya dan kendaraan telah sampai di kota”.

Kata balagah itu sendiri diambil dari perkataan orang Arab:

 

2.       ” بلغت الغاية إذ انتهيت “

“ Saya telah mencapai tujuan”.

Secara terminologis, menurut Ali al-Jarimi dan Mustafa Amin Balagah adalah

 

3.       تأدية المعنى الجليل واضحا بعبارة صحيحة فصحيحة لها في النفس أثرخلاب مع ملاءمة كل كلام للموطن الذى يقال فيه والأشخاص الذين يخاطبون.

 

“ Menyampaikan makna luhur secara jelas dengan ungkapan yang benar dan fasih serta memiliki pengaruh yang memikat hati disertai dengan persesuaian setiap perkataan dengan tempat di mana perkataan tersebut diucapkan dan dengan orang yang diajak berbicara.”

 

Ilmu sastra Al-Quran, yang disebut balagah sebagai disiplin ilmu menurut Imam Akhdari adalah ilmu untuk mempelajari kefasihan bicara. Dengan demikian maka dalam ilmu ini dibahas juga tentang فصاحة الكلمات ( Kefasihan Kata / kata -kata yang fasih atau jelas ) dan فصاحة الكلام (Kefasihan kalimat)

 

Kata fasih dalam bahasa Arab terambil dari kata الفصا حة kata tersebut memiliki arti terang atau jelas. Suatu kalimat dinamakan fasih apabila kalimat itu terang pengucapannya, jelas artinya dan bagus susunannya.

 

Kalimat yang fasih adalah kalimat yang jelas maknanya, mudah bahasanya, dan baik susunannya. Oleh karena itu, setiap kata dalam kalimat yang fasih itu harus sesuai dengan pedoman sharaf, jelas maknanya, komunikatif, mudah lagi enak.

 

Menurut Ahmad al-Hasyimiy kata yang fasih adalah kata yang terhindar dari empat hal yaitu sebagai berikut :

تنا فر الحروف ( kata-kata yang sukar diucapkan )

غرابة الاستعمال ( ungkapan yang terdiri atas kata-kata yang asing, jarang dipakai )

مخا لفة القياس ( kata-kata yang menyalahi atau tidak sesuai dengan kaidah umum ilmu sarf )

الكراهة في السمع ( kata yang tidak enak didengar )

 

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook