Monday, October 5, 2020

 

DEWA MITRA 25 DESEMBER

Caatatan Kecil Dr.Mura Riau.

Siapakah dewa Mithra?

      Mithra lahir dalam gua pada tanggal 25  Desember. hari lahir Mithralah yang dipinjam oleh gereja sebagai Hari Natal atau hari  kelahiran Yesus, tulis M.Hashem, ITB 1984. Hal ini tidak tersangkal oleh  siapapun. Bahkan Santo Agustinus, dalam pedebatannya dengan si Yahudi yang  bernama Trypho, tidak menyangkal kenyataan ini ketika ia berkata:

Kami merayakan hari ini sebagai hari suci;  bukan sebagai kelahiran orang-orang kafir  merayakan hari Matahari, tetapi kelahiran Dia  yang menciptakan Matahari itu. Hari Minggu yang dijadikan hari suci Kristen,  sebagai ganti hari Sabat yang Sabtu itu,  tidaklah lain dari hari suci bagi agama  Mithra, agama pemujaan Matahari. Bekas- bekasnya masih kita lihat dengan myata pada istilah nama hari itu sendiri:

1. Sunday(Inggris), Sonntag (Jerman), Zondag (Belanda) Sun = Sonn = Zon, yang berarti  Hari Matahari.

Mithra adalah tuhan Matahari yang banyak  dipuja pada berbagai nama. Segala  keterangan yang bersangkutan dengan kepercayaan yang bertalian dengan ilmu falak, seperti pertandaan bintang pada saat  kelahiran Yesus, tanggal-tanggal kelahiran  Maria dan Yahya pembabtis, tanggal  kenaikan Yesus ke surga, kenaikan Maria kelangit, perlambangan Yesus sebagai anak  domba, pengkudusan dengan darah lembu  dan domba, serta ratusan macam keprcayaan  lainnya, berasal dari agama Mithra. Mithra adalah tuhan Juru Selamat Penebus  dosa.

 

         Mithra mengorbankan lembu suci yang  darahnya menyucikan dan menebus segala  dosa manusia. Namun lembu itu tidak lain  dari penjelmaan atau inkarnasi Mithra  sendiri. Upacara pohon terang yang sangat  terkenal itu dahulunya adalah upacara  Mithra.  Anak-anak dewa atau putra-putra lainnya yang dipuja di wilayah Mediterania adalah  Dionysos, Hercules, Apollo, Helios, Hyacinth,  Zagreus, Marduk dan Zandan. Mereka semua  adalah Juru Selamat Penebus dosa dengan  darah; semuanya mati dengan mencucurkan  darah korban, kemudian bangkit lagi dan naik  ke langit. Riwayat dewa-dewa, anak-anak tuhan ini, tidak jauh berbeda dari tuhan-tuhan yang disebut sebelumnya, yang berarti pula erat persamaannya dengan riwayat  Yesus. Bahkan pusat pemujaan Zandan  adalah kota Tarsus, kota kelahiran Paulus,  orang yang mula-mula menyiarkan bahwa  Yesus itu tuhan dan Juru Selamat penebus dosa dengan darah. Krisna  Putra dewa ini pun dilahirkan dalam kandang  sapi. Kelahirannyapun diperlihatkan oleh  tanda-tanda perbintangan. Ia anak manusia, tetapi berbapa Brahma, tuhan Bapa dalam Hinduisme.

Ketika lahir, Krisna hendak dibunuh oleh  Kansa; Yesus hendak dibunuh oleh Herodes. Dalam perhitungan belum lama berselang  ternyata bahwa Herodes, yang menjadi wakil raja roma di Palestina itu, telah meninggal sekurang-kurangnya empat tahun sebelum tahun pertama Masehi, tahun kelahiran Yesus, sehingga beralasanlah orang yang mengira bahwa cerita tentang pembunuhan kanak-kanak oleh Herodes ini hanyalah suatu  paksaan untuk penyesuaian dengan dongeng- dongeng Mithra dan Krisna tentang ancaman pembunuhan anak itu.

           Demikian banyaknya persamaan riwayat  Yesus dengan Krisna, sehingga Swami  Abhedananda, seorang Hindu yang  mempelajari agama Kristen berkata:  Pada inkarnasi tuhan yang terkenal  di kalangan orang Hindu, termasuk Krisna, Buddha, Rama dan lain-lain. Apabila seorang  Hindu membaca riwayat dan ajaran-ajaran  Yesus Kristus yang dinyatakan dalam Injil-Injil Sinoptik dan membandingkannya dengan riwayat dan ajaran-ajaran Krisna dan  Buddha, maka persamaa-persamaan kedua  penulisan itu sangat menakjubkan hingga pada bagian-bagian yang terkecil, dari naiknya bintang-bintang (pertanda kelahiran

Yesus) hingga kebangkitannya dan  kenaikannya ke langit. Krisna hidup 1.400 tahun sebelum Kristus, dan Buddha lahir 547 tahun sebelum Yesus Kristus. Persamaan-persamaan riwayat dan ajaran Yesus Kristus dan Krisna tidak tersangkal. Seorang misioner berkebangsaan Jerman, setelah melihat persamaan-persamaan antara keduanya, menulis sebuah buku di mana ia menuduh bahwa:

1.       Para penganut  agama Hindu telah meniru riwayat dan  ajaran Yesus. Misioner W. Dilger itu berkata: Er ist uber allen zweifel erhanben, dasz die Gemeinsamen Einzelzuge aus dem neuen Testamen entlehnet sind (sama sekali tidak dapat diragukan bahwa persamaan itu berasal dari peminjam dari Injil Perjanjian Baru.

2.     Tuduhan Dilger yang menggelikan ini tidak dibiarkan begitu saja.Semuanya jiplakan terhadap agama Pagan.

 

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook