Tuesday, July 30, 2013

Ilmuwan VS Agamawan


KATA PENGANTAR

      Ilmuwan VS Agamawan. Hal ini menarik bagi penulis. Penulis pernah tujuh tahun sekolah madrasah semi pesantren, di Airtiris, Kampar, Kabupaten Kampar, Riau daratan. Tempat sekolah penulis itu bernama MTI.Desa Ranah Aitrtiris. Setiap hari penulis membaca kitab kuning, bahasa Arab lama. Bagi penulis ilmu kitab kuning ini sangat diperlukan dunia. Nah setelah penulis kuliah di IAIN Suska, 1980 yang kini bernama UIN Suska sejak 2004. Penulis meneukan buku di pustaka IAIN, buku yang berjudul : Bibel Qur’an Dan Sains Modreren, karya Maurice Buchaile. Buku inilah yang telah mengubah pola fikir penulis dan muncul rasa ingin tahu tenang asal usul kehidupan di bumi menurut Agama Dan Sains.


          Sangat menarik ungkapan Profesor Chandra Wickramasinghe dan rekan-rekannya di University Centre for Astrobiology, telah lama berpendapat pada kasus Panspermia, sebuah teori yang menyatakan bahwa kehidupan dimulai di dalam komet dan kemudian menyebar ke planet-planet didalam galaksi. Sebuah film dokumenter BBC berjudul Horizon telah menelusuri perkembangan dari teori tersebut. Tim mengatakan bahwa dari temuan ruang angkasa telah dikirimkan roket penjelajah untuk menyelidiki komet yang lewat, untuk mengungkap bagaimana organisme pertama dapat terbentuk.


      Dalam misi Deep Impact tahun 2005 untuk Komet Tempel 1, ditemukan campuran partikel organik
dan tanah liat di dalam komet. Salah satu teori asal usul kehidupan mengusulkan bahwa partikel tanah liat bertindak sebagai katalisator, mengubah molekul organik
sederhana menjadi struktur yang lebih kompleks. Pada tahun 2004 Stardust Mission untuk komet Wild 2, menemukan berbagai molekul hidrokarbon kompleks, unsur potensial bagian pembentuk kehidupan.

      Tim Cardiff berpendapat bahwa unsur-unsur radioaktif  dapat menyimpan air dalam bentuk cair di dalam interior komet selama jutaan tahun, membuat mereka berpotensi ideal bagi kehidupan awal. Mereka juga mencatat bahwa miliaran komet dalam tata surya kita dan diseluruh galaksi mengandung tanah liat jauh lebih awal dari bumi. Para peneliti menghitung kemungkinan awal kehidupan di Bumi dimulai daripada di dalam sebuah komet.


          Profesor Wickramasinghe mengatakan,"Temuan dari misi komet, banyak yang mengejutkan, memperkuat
argumen bagi Panspermia. Sekarang kami memiliki mekanisme untuk mengatakan bagaimana ini bisa terjadi. Semua elemen yang diperlukan, tanah liat, molekul organik dan air, ada disana. Untuk skala waktu lebih lama dan massa lebih besar dari komet dapat membuatnya sangat lebih mungkin bahwa kehidupan dimulai di ruang
angkasa daripada di bumi.''
Banyak yang menyatakan “Saya Percaya pada Panspermia dan Alien, Anda?”
       Apa Panspermia? Berhubungan dengan penggorengan (pan)? Tidak! Sperma? Tidak secara langsung tapi ya!
        Panspermia berasal dari bahasa Yunani pas/pan ’semua’, dan sperma ‘benih’. Panspermia adalah teori yang mengatakan kalau kehidupan ada di seluruh alam semesta yang disebarkan oleh meteoroid, asteroid, dan planetoid. Dalam kata lain, kemungkinan sebagian (atau mungkin semua) kehidupan di bumi juga berasal dari sebaran dari luar bumi.
        Teori ini menerangkan kalau pada planet yang telah memiliki kehidupan, ia lalu bertubrukan dengan benda angkasa lainnya, lalu bakteri yang terdapat pada puing tubrukan yang melayang di angkasa itu ‘tertidur’ hingga akhirnya ia mendarat di planet baru atau planet lain yang tak berkehidupan hingga kemudian karena kondisi ideal pada planet baru tadi ia ‘terbangun’ kembali dan memulai proses evolusinya. Yah, mungkin juga Bumi sudah memiliki kehidupan sendiri setelah proses pembentukannya dari debu dan gas dan hujan yang turun terus-menerus bertahun-tahun tanpa adanya penguapan karena atmosfer masih tertutup gumpalan tebal debu dan gas tadi hingga menciptakan laut (seperti yang saya baca dalam buku-buku dan komik Doraemon tentunya), kemudian, kehidupan ‘asing’ itu datang melengkapi.
Kalau begitu apakah saya percaya kalau ada kehidupan lain di alam semesta ini kecuali di Bumi? Dan jawabnya, Ya! Saya percaya! Mengapa?
Begini alasan saya,
Jagad raya kita diperkirakan berumur sekitar 15 miliar tahun. Isi jagad raya yang sudah berhasil diamati, berupa :
1. Materi nampak,
Terdiri dari benda-benda angkasa yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya sehingga keberadaaanya dapat kita amati. Struktur benda angkasa mulai dari yang kecil hingga yang terbesar adalah:
- Asteroid, komet, meteor, bulan, planet, bintang, matahari
- Tata surya
- Galaksi
- Cluster/Super-cluster galaksi
2. Materi gelap (dark mater)
Terdiri dari benda-benda angkasa yang supermasif, yang meledak (supernovae) dan runtuh akibat gravitasinya menjadi sedemikian masifnya, tetapi gaya gravitasinya begitu besarnya sehingga semua materi tertelan bahkan cahaya pun tak dapat keluar dari tarikannya. Akibatnya materi itu tidak bisa dilihat keberadaanya, kecuali dari akibat gravitasinya. Benda itu dinamakan lobang hitam (black holes)
Kita telah mengetahui bahwa benda angkasa itu melayang (tentunya) di angkasa. Ada yang hanya melayang tanpa arah dan yang lainnya mengikuti orbit yang tertentukan dari sebuah benda langit lainnya yang lebih besar, seperti halnya bulan pada bumi, dan bumi pada matahari. Matahari adalah sebuah bintang yang menjadi pusat dari tata surya kita. Ia menjadi poros dari planet-planet yang mengelilinginya. Saat ini di tata surya kita ada delapan planet yang paling kita kenal, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Sejak tanggal 24 Agustus 2006 Pluto terdepak dari sistem tata surya kita karena ia dianggap sebagai planet kecil yang tidak masuk hitungan. Bintang lain yang terdekat dengan tata surya kita adalah Proxima Centauri berjarak 4 tahun cahaya.
Kumpulan dari bintang-bintang yang besar dan kecil itu disebut galaksi. Bumi kita berada di galaksi Bima Sakti (Milky Way). Besaran galaksi kita ini diperkirakan 100 juta tahun cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya (Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya selama satu tahun. Jadi jika 1 detik jarak yang ditempuh 300.000 km, maka 1 tahun cahaya sekitar 10 triliun km). Dan dalam satu galaksi diperkirakan ada sekitar 100 milliar bintang yang kemungkinan besar akan berjumlah lebih banyak. Sementara di alam semesta ini diperkirakan sedikitnya terdapat 100 milliar galaksi.
Jadi bayangkan ini, jika dalam satu bintang besar seperti Matahari di sebuah galaksi memiliki katakanlah cuma 3 planet saja yang mengitarinya, maka berapa banyak planet yang ada di ribuan bintang pada galaksi? Dan berapa banyak planet yang terdapat dalam sebuah cluster galaksi, berapa banyak yang ada di super-cluster galaksi? Berapa banyak planet yang terdapat di semesta? Di antara sekian banyak planet itu apakah tidak ada yang memiliki keadaan (paling tidak sedikit) mirip seperti di bumi dengan kehidupan di dalamnya. Jika tidak, maka sia-sialah semesta ini dengan banyak planet yang dimilikinya. Padahal Tuhan tidak menciptakan segala sesuatunya dengan sia-sia kan? Apalagi kalau mengingat teori astronom dan pencipta teleskop, Edwin Hubble, bahwa jagad ini tidaklah statis atau steady-state, melainkan memuai semakin besar dan besar. Yang mengingatkan saya pada konsep surga yang luasnya ampun-ampunan. Ayolah, ada alien di luar sana!
Sekali lagi, teori Panspermia bukanlah teori yang menegaskan asal mula kehidupan, karena itu masuk ke teori genesis. Saya suka sekali kalau berbicara mengenai alam semesta. Adrenalin saya akan terpacu dan saya sanggup semalaman penuh berhadapan membahas ini dan masih bersemangat. Namun sudahlah?
Kadang saya berpikir kalau, lucu juga kiranya dapat bertemu dengan makhluk asing yang berwujud kecil, hijau, berbulu (atau tidak), berantena seperti mata keong, berjari tiga, dan berwajah imut lucu. Benarkan?? Yah, asalkan dia tidak membawa senjata yang dapat mengecilkan atau menghanguskan benda-benda.
catatan fosil jauh dari penelitian lengkap dan masih banyak di daerah ini. Para zaman Kambrium berakhir sekitar 540 Ma berisi ledakan Kambrium yang disebut di mana kehidupan mulai diversifikasi pada tingkat yang luar biasa. Dalam waktu yang relatif singkat geologi, lebih dari sekitar 5 sampai 10 juta tahun seluruh tubuh rencana dari hewan yang kita kenal sekarang berevolusi. Kita tahu ini karena kami memiliki bukti dari Burgess Shale menemukan fosil. Deposit ini pertama kali ditemukan oleh Walcott dan menemukan termasuk binatang seperti Anomalocaris, Marella spledens dan berbagai trilobita. Kambrium adalah juga era di mana binatang dikupas pertama kali muncul dalam laut sehingga sangat signifikan.
Karakteristik vertebrata.
Vertebrata terdiri dari delapan kelas hewan dan berbagi banyak fitur unik seperti kabel saraf tulang punggung Jointed berongga berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang Spesialisasi Relatif besar ukuran bagian. Misalnya pembentukan kepala (cephalisation) yang memungkinkan sebagian besar organ tubuh akal untuk ditempatkan di daerah yang datang ke dalam kontak dengan lingkungan pertama kerangka Bilateral simetri internal dari tulang / tulang rawan. Rusuk membantu untuk mendukung dan melindungi organ-organ. Pelengkap sistem tertutup peredaran darah yang telah dimodifikasi menjadi anggota badan, sirip dan sayap Diperkirakan bahwa vertebrata berkembang sebagai ukuran hewan meningkat secara umum dan lebih banyak dukunga
Pandora
Pandora terlihat melintasi orbitnya, berevolusi
terhadap Polypheus
Pandora adalah salah satu satelit alami (dari ketiga belas lainnya), yang berevolusi terhadap planet Gas Raksasa, yaitu Polyphemus. Ukuran Pandora kurang lebih sama dengan Bumi, namun gravitasi di Pandora lebih ringan dibanding di bumi. Berbeda dengan planet pusat orbitalnya yang tak berkehidupan, Pandora berada pada posisi yang tepat sebagai tempat berkehidupan. Selain berevolusi pada Polyphemus, Pandora ini juga ikut berputar (bersama Polypheus) pada orbit Alpha Centauri A (Pusat Tata Surya orbital Polyphemus)

Ilmuwan VS Agamawan



Para ilmuwan dunia berspekulasi, bahwa alam semesta kita, sampai saat ini terus berkembang. Mengembangkan dirinya, memperluas dimensi, dan melakukan pembentukan embrio-embrio baru, bagi kelahiran galaksi-galaksi baru, konstalasi bintang-bintang baru, dan juga segenap benda-benda angkasa yang melengkapinya. Kemungkinan besar, alam semesta juga melahirkan kehidupan-kehidupan baru, sebagai pengelola habitat-habitat baru yang telah terbentuk, dengan sitem yang berkesinambungan.

Namun tak pelak, teori baru kontoversial ini di sanggah oleh para agamawan konservatif yang notabene menganggap diri mereka berdiri di dasar yang kuat dan "paling" benar. Kaum agamawan ini membantah keras pernyataan para ilmuwan tersebut. mereka bersikukuh pada ajaran agama, yang mengatakan bahwa semesta adalah konsisten dan tetap pada posisinya, apa adanya dan tidak ada yang berubah, sesuai ketentuan kalimat-kalimat suci, yang tertuang dalam dokumen-dokumen suci. Paradigma lama ini, membuat agamawan menjadi kaum yang kolot, dan ortodok yang tidak mau menerima kemungkinan-kemungkinan baru.

Nampaknya, dewasa ini, sikap "bersikukuh" tersebut, lama-kelamaan terkikis, dengan ditemukannya bukti-bukti otentik, berdasarkan kajian riset dan observasi siang-dan malam, mengenai kenyataan bahwa semesta tetap berkembang. Bukti-bukti yang dipaparkan para ilmuwan tersebut, tidaklah sesuatu yang ditapsirkan, atau sesuatu akibat ilham yang tidaklah jelas dasarnya. Bukti yang sanggup untuk dikaji dan diuji, dan tidak akan gentar menghadapi ujian-ujian oleh karena keotentikan dasar-nya.


"Katak mulai keluar dari tempurungnya"
Zaman ini, banyak manusia yang mencoba
keluar dari "keterkungkungan" paradigma lama
Bukti-bukti inilah, yang kemudian menjadi suatu aliran deras, yang mengalir kesetiap lini kehidupan umat manusia, tanpa terkecuali. Hal ini membentuk suatu "gebrakan" yang terulang kembali, bahwa ilmu pengetahuan datang dengan segala bukti untuk dapat mendobrak paradigma lama, dan membentuk suatu paradigma baru berdasar, yang disebut ilmu pengetahuan.

Orang-orang yang dahulu skeptis, dan bertahan pada posisi lamanya. Semakin lama, menjadi tertarik dan melangkah keluar dari zona kenyamanan pemikiran mereka. Seakan tergelitik dengan arus yang deras, yang mengalir kesetiap pemikiran, setiap produk zaman baru, tanpa terkecuali. Bahkan ada suatu gerakan baru, yang seolah-olah membenarkan secara "mentah-mentah" (tanpa diuji), menggabungkan setiap ide, menghasilkan inovasi pemikiran baru, suatu sistem paradigma baru, yang diberi judul SCIENTOLOGY. Ide yang dianggap cukup gila dengan menggabungkan kepercayaan dan ilmu pengetahuan. 

Mentuhankan pengetahuan, ya... aliran deras itu, merambahi setiap kalangan, dengan tujuan, memberikan pencerahan baru. Hal itu tampak dalam dunia perfileman Hollywood, dalam Talk Show interaktif, ataupun buku-buku terbitan para pengarang-pengarang amatiran. Seperti air bah yang melanda generasi zaman baru, yang haus akan terungkapnya suatu misteri.

Pengertian yang demikian, tentunya "melenceng" dari aras tujuan sebenarnya, bukan berarti salah, namun kurang tepat. Ilmu pengetahuan hanyalah suatu sarana, sama halnya suatu sistem kepercayaan, keduanya adalah suatu sarana yang sengaja dibuat untuk suatu tujuan yang sama, yaitu Pengungkapan.

Manusia bumi, dewasa ini, mengalami suatu krisis yang disebut sebagai krisis "kepercayaan". Hal itu membuat manusia berusaha memuaskan hasrat keingintahuan mereka, dengan melakukan segala hal, demi tercapainya kepuasan mereka. Tak pelak, praktik-praktik yang menamakan diri "Spiritualitas hidup" menjadi trend baru, untuk mengungkapkan misteri-misteri hidup manusia.

Yang lebih berbahaya adalah, tidak semua jalan menuju ke satu tempat. Ada juga jalan yang berujung pada kebuntuan, atau malah kesesatan. Pemikiran manusia ibarat pedang bermata dua, jika hal itu tidak diatur dengan baik, maka dapat melukai diri kita sendiri. 

"Tidak semua katak yang keluar dari tempurung, adalah katak yang berhasil. Bisa jadi mereka adalah katak-katak yang sial, adalah katak yang tidak tahu kemana dia harus melangkahkan kakinya"

Memang kita harus pandai dan bijaksana, menyikapi derasnya perkembangan zaman ini. Salah memilih jalan, maka akan berakibat fatal juga, untuk pemikiran kita. Bukan yang suci, ataupun yang paling cendikia, yang akan mendapatkan kepuasan nanti, melainkan mereka yang bijaksana dalam mengatur kehidupan yang akan beroleh kepuasan. 

Baik itu kaum Ilmuwan ataupun Agamawan, mereka bertujuan untuk mengungkapkan (menyingkap), selubung misteri yang menyelimuti kehidupan manusia, selama berabad-abad. Memang benar, keduanya berhak atas jalan yang mereka tempuh, dan keduanya sama-sama meyakini, bahwa apa yang mereka jalani, adalah benar, dan berujung pada suatu kebenaran, yaitu menguak kebenaran "SANG PENCIPTA"


Pada akhirnya nanti, semua manusia akan berujung pada ujung yang sama, baik itu ilmuwan, agamawan, dan kita semua. Akan merasakan hal yang sama, akan menjupai sesuatu yang sama, tanpa terkecuali. Oleh karena apa?

oleh karena misi kita sudah berakhir, tugas yang diembankan pada kita sudah tuntas. Saatnya berganti kepuasan yang akan kita dapatkan.

"Katak kecil yang dahulu berenang keras mengelilingi luasnya danau, kini bisa beritirahat santai, penuh kepuasan , dan tidak ada lagi misteri"
        Perdebatan yang panjang itupun, kian lama kian pudar. Berganti menjadi suatu diskusi yang saling melengkapi. Ketika Ilmuwan dan Agamawan merasa diri belum benar, merasa diri kurang dan masih banyak yang perlu dikaji dan diuji, sehingga mengambil tindakan saling melengkapi satu dengan yang lain, saling mengisi dan menguji, sehingga diperoleh satu titik temu guna mengungkapkan misteri kehidupan.
Semesta tidak menunggu kita, untuk berpikir.
Semesta tidak pernah memaksakan kehendak pada kita, apakah kita sedang mencari tahu kebenaran tentang dia, atau tidak. Yang Semesta ketahui adalah, bagaimana cara dia, tetap setia menjalankan tugas dan kewajibannya untuk memberikan kehidupan bagi setiap makhluk (termasuk kita) yang tinggal dan hidup di dalamnya.
Sama halnya dengan semesta, hidup kita adalah perjalanan, perjalanan yang panjang.
Oleh karena itu, sangatlah baik jika kita hidup penuh kebijaksanaan.
____ salam keseimbangan antar ciptaan

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook