Tuesday, November 1, 2016

Sejarah Islam Di Myanmar KINI MUSLIM ROHINGNYA MENDERITA KARENA IMANNYA, JADI SENGSARA

Sejarah Islam Di Myanmar

KINI MUSLIM ROHINGNYA MENDERITA
KARENA IMANNYA, JADI SENGSARA
DI MANA LETAKNYA HAK ASASI MANUSIA
MANUSIA BARAT, DIAM SEMUA

Islam di Myanmar termasuk dalam agama minoritas, dengan presentase sekitar 4% dari jumlah penduduk di seluruh Myanmar.
1.    Sejarah a. Abad-Abad Awal Agama Islam pertama kali tiba di Myanmar pada tahun 1055.Para saudagar Arab yang beragama Islam ini mendarat di delta Sungai Ayeyarwady, Semenanjung Tanintharyi, dan Daerah Rakhin.Kedatangan umat Islam ini dicatat oleh orang-orang Eropa, Cina dan Persia.Populasi umat Islam yang ada di Myanmar saat ini terdiri dari keturunan Arab, Persia, Turki, Moor, Pakistan dan Melayu.Selain itu, beberapa warga Myanmar juga menganut agama Islam seperti dari etnis Rakhin dan Shan. Populasi Islam di Myanmar sempat meningkat pada masa penjajahan Britania Raya, dikarenakan banyaknya umat Muslim India yang bermigrasi ke Myanmar.Tapi, populasi umat Islam semakin menurun ketika perjanjian India-Myanmar ditandatangani pada tahun 1941. Sebagian besar Muslim di Myanmar bekerja sebagai penjelajah, pelaut, saudagar dan tentara. Beberapa di antaranya juga bekerja sebagai penasehat politik Kerajaan Burma.
2.    Muslim Persia menemukan Myanmar setelah menjelajahi daerah selatan Cina. Koloni muslim Persia di Myanmar ini tercatat di buku Chronicles of China di 860. Umat muslim asli Myanmar disebut Pathi dan muslim Cina disebut Panthay. Konon, nama Panthay berasal dari kata Parsi. Kemudian, komunitas muslim bertambah di daerah Pegu, Tenasserim, dan Pathein. Tapi komunitas muslim ini mulai berkurang seiring dengan bertambahnya populasi asli Myanmar. Pada abad ke-19, daerah Pathein dikuasai oleh tiga raja muslim India. Pada zaman Raja Bagan yaitu Narathihpate (1255-1286), pasukan muslim Tatar pimpinan Kublai Khan dan menguasai Nga Saung Chan. Kemudian, pasukan Kublai Khan ini menyerang daerah Kerajaan Bagan. Selama peperangan ini, Kolonel Nasrudin juga menguasai daerah Bamau.
b. Asal Muasal Islam DiMyanmar Daerah Arakan secara geografis terpisah dengan sebagian besar wilayah negara Myanmar yang menganut agama Buddha.Daerah tersebut dipisahkan oleh Gunung Arakan. Luas provinsi itu sekitar 20 ribu mil persegi dan Akyab adalah ibu kota provinsinya. Pada 2002, populasi wilayah Arakan mencapai 4 juta jiwa dan 70 persennya adalah Muslim. Nama Rohingya yang kemudian diasosiasikan sebagai umat Muslim di Myanmar itu diambil dari nama kuno untuk daerah Arakan. Islam dikenalkanke daerah itu oleh pedagang dari Arab yang datang pada abad pertama dalam kalender Hijriah. Kedatangan tersebut kemudian diikuti oleh banyak pedagang Muslim yang lain. Pada 1406 M. Raja Naramakhbala yang merupakan penguasa Arakan, sedang dalam kondisi sulit karena mendapat serangan dari Raja Burma. Untuk bisa mengatasi situasi sulit itu, sang raja kemudian mengungsi dan meminta bantuan kepada Sultan Nasiruddin dari Bengal. Dalam prosesnya, setelah 24 tahun lamanya. Raja Naramkhbala kemudian memeluk Islam.Namanya pun bergantimenjadi Suleiman Shah.Lalu, dengan bantuan dari Bengal, Raja Arakan itu berhasil merebut kembali kerajaannya dari Raja Burma.

        Tahun 1420 M adalah era monumental. Karena pada saat itulah, Arakan dideklarasikan sebagai sebuah negara Islam di bawah kepemimpinan Suleiman Shah.Kekuasaannya bertahan hingga 350 tahun.Hingga pada 1784, negara Arakan kembali dikuasai oleh Pasukan Buddha dari Burma. Setelah daerah itu dikuasai Inggris pada 1824, populasi Muslim di daerah menjadi semakin berkurang dan melemah. Kemudian, setelah Myanmaratau Burma merdeka dari Inggris pada 1948, Pemerintah Burma sempat menjanjikan Arakan akan menjadi daerah yang diberikan otonomi khusus. Namun, setelah pemerintahan Burma semakin kuat dan menjadi sebuah negara besar, janji otonomi itu tidak pernah diberikan.Bahkan, hak asasi manusia Muslim Rohingya dilanggar.Keadaan semakin buruk ketika Junta Militer berkuasa.Upaya pembersihan terhadap umat Muslim atau kaum Rohingya pun dilakukan.Mereka ingin mengganti populasi umat Muslim di daerah itu dengan populasi umat Buddha.
c. 60 Tahun Pembantaian Muslim Myanmar (Burma) Burma atau Myanmar selalu indentik dengan Aung San Suu Kyi. Orang tak pernah tahu bagaimana perjuangan dan kondisi Muslim Burma selama ini.Kelompok aktivis hak asasi manusia internasional hanya membciarakan Suu Kyi, padahal SLORC (State Law and Order Restoration Council—atau Dewan Restorasi Penguasa dan Hukum Negara) melakukan banyak tindakan brutal terhadap Muslim Burma. Opresi Burma mulai muncul ke permukaan pada 1998 seiring dengan munculnya Suu Kyi yang mendapatkan penghargaan perdamaian Nobel pada tahun 1991.Tahun 1886, Inggris menjajah Burma, dan sebelumnya umat Muslim dan Hindu di negara ini hidup berdampingan dalam damai. Tahun 1938, Inggris mulai menurunkan tangan besinya.Lebih dari 30.000 Muslim Burma dibunuh secara missal, dan 113 masjid diberangus.Setelah kemerdekaan Burma tahun 1948, nasib bangsa Muslim tidak juga berubah.

       Mereka menjadi korban kekerasan pemerintah dan militer, dan jumlahnya bahkan sampai 90.000 ribu orang yang tewas. Tahun 1961, pemerintah Burma menyatakan bahwa Budha adalah agama negara dan semua orang Islam harus belajar nilai dan budaya agama Budha.Lewat kudeta militer, Jenderal Ne Win mendeklrasikan Burma sebagai Negara sosialis.Tahun 1982, Ne Win menyatakan Muslim Rohingya sebagai pendatang ilegal.Sementara diskriminasi terhadap Muslim Burma terus berjalan tanpa diketahui banyak oleh dunia internasional. Tahun 1990.Aung San Suu Kyi memenangkan pemilu untuk pertama kalinya. Namun SLORC, tidak mengakui kemenangan Suu Kyi dan sebaliknya menangkap dan memenjarakannya. Bukan hanya pada Suu Kyi, SLORC juga kejam terhadap Muslim Burma.Mereka tak segan menembak langsung di tempat jika mendapati orang Islam sedang shalat di masjid.Para Muslimah Rohingya juga kerap dijadikan sasaran pemerkosaan oleh tentara Burma. Tanggapan dunia internasional?Seperti biasa, bersikap ganda. Di satu sisi, AS mengecam pemerintah Burma karena penangkapan dan penyiksaan aktivis kemanusiaan seperti Suu Kyi, namun di sisi lain mengabaikan nasib Muslim Burma yang jelas-jelas menjadi korban kebiadaban yang tak berkesudahan. Saat ini, perjuangan Muslim Burma terkumpul dalam The Rohingya Solidarity Alliance, sebuah front militer Isla


No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook