PAHALA YANG PALING BESAR ADALAH
MENGHUBUNGKAN SILATURRAHIM
Catatan Renungan Dr.M.Rakib Jamari, S.H.,M.Ag Pekanbaru Riau Indonesia
Berikut ini akan kami sebutkan amalan-amalan
maupun ucapan-ucapan secara berurutan dan singkat, dengan disertai dalil dari
setiap ucapan atau amalan yaitu dalil-dalil dari Kitabullah atau dari
hadits-hadits yang shahih dan hasan. Allah-lah Yang Maha Pemberi taufiq untuk
setiap kebaikan.
1. Silaturrahim
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya,
dipanjangkan umurnya, maka hendaknya menyambung (tali) silaturrahimnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
2. Berakhlaq yang mulia
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Silaturrahim, berbudi mulia dan ramah pada
tetangga (dapat) mendirikan kabilah dan menambah umur.” (HR. Ahmad dan
Baihaqi).
3. Memperbanyak shalat di Haramain
Syarifain
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih
baik dari seribu (shalat) daripada yang lain kecuali Masjidil Haram, dan shalat
di Masjid haram itu lebih baik dari seratus ribu (shalat) daripada yang lain.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
4. Shalat berjama’ah bersama imam
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya:
“Shalat berjama’ah itu lebih baik daripada
shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun perempuan shalat di rumah, dan hal itu
lebih baik daripada mereka shalat di masjid, walaupun di Masjid nabawi.
Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Ummu
Humaid-salah satu dari shahabiyat- yang artinya:
“Aku tahu bahwa kamu senang shalat bersamaku,
tapi shalatmu di rumahmu itu lebih baik bagimu daripada shalatmu di kamarmu.
Dan shalatmu di kamarmu itu lebih baik bagimu daripada shalatmu di tempat
tinggalmu. Dan shalatmu di tempat tinggalmu lebih baik bagimu daripada shalatmu
di Masjidku.” (HR. Ahmad).
Lalu setelah ini beliau Radhiyallahu ‘anha
shalat di penghujung rumahnya di tempat yang gelap sampai beliau menemui ajalnya.
5. Melaksanakan shalat nafilah
(sunnah) di rumah
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam:
Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Keutamaan shalat seorang laki-laki di
rumahnya dengan shalat yang dilihat oleh orang banyak seperti halnya keutamaan
shalat fardhu atas shalat sunnah.” (HR. Baihaqi dan dishahihkan olah
Albani).
Bukti yang menguatkan hal itu juga sabda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shahih:
“Sebaik-baik shalat seseorang adalah di
rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Berhias dengan beberapa adab pada hari
Jum’at
Yaitu yang terdapat pada sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam:
Yaitu yang terdapat pada sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Barangsiapa yang mandi (janabat) pada hari
Jum’at kemudian berangkat di awal waktu, mendapatkan khutbah pertama, berjalan
kaki tidak naik kendaraan, mendekat dari imam, mendengarkan khutbah dan tidak
berbicara maka baginya setiap langkahnya adalah (bagaikan) amalan setahun dari
pahala puasa dan shalat (taraweh)nya.” (HR. Ahlus Sunan).
Arti: “Ghassala” adalah membasuh
kepalanya, dan ada yang mengartikan: “Menggaulinya isterinya agar matanya tidak
melihat yang haram pada hari itu. Sedang arti: “Bakkara” adalah
berangkat (ke masjid) di awal waktu. Dan “Ibtikara” adalah mendapatkan
khutbah pertama.
No comments:
Post a Comment