PANTUN
PALING TUA
DI DUNIA
MELAYU
Catatan
Dr.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag Pekanbaru Riau
1. Mengapa seni tenun jadi
perhatian?
Duku
segugus, dalam ayunan
Anak cecak, hinggap di betung
Sungguh bagus, kain tenunan
Sayang sedikit, bersambung-sambung
Anak cecak, hinggap di betung
Sungguh bagus, kain tenunan
Sayang sedikit, bersambung-sambung
2. Mengapa ada yang selingkuh?
Ambil gendang di Kampung Jenis
Bunga melati di atas jendela
Makin dipandang makin manis
Sampai di hati merasa gila
Anak Sultan, menjual sepat
Daun miana di Pinangsia
Takutkan tuan orang yang dapat
Bagaimana nasib untung saya?
Ambil tawas di Kampung Jati
Ambil parang potong jejamu
Belum puas rasanya hati
Jika Adinda belum bertemu
Ambil sirih palitkan sedah
Ambil tilam di rumah bola
Kalau diingat tempo yang sudah
Hati di dalam menjadi gila
Ambil gendang di Kampung Jenis
Bunga melati di atas jendela
Makin dipandang makin manis
Sampai di hati merasa gila
Anak Sultan, menjual sepat
Daun miana di Pinangsia
Takutkan tuan orang yang dapat
Bagaimana nasib untung saya?
Ambil tawas di Kampung Jati
Ambil parang potong jejamu
Belum puas rasanya hati
Jika Adinda belum bertemu
Ambil sirih palitkan sedah
Ambil tilam di rumah bola
Kalau diingat tempo yang sudah
Hati di dalam menjadi gila
3. JANGAN TERLALU PERCAYA DIRI
Anak gajah mandi di sumur
Ambil galam dalam perahu
Orang muda jangan takabur
cobaan Allah siapa yang tahu
Ada gamelan berbunyi malam
Terdengar dari Kampung Kerukut
Saya mencari seputar alam
Tuan seorang yang sangat patut
Ambil dian pasang pelita
Anak dewa main di karang
Biar andai bermain mata
Jangan ketahuan di mata orang
Ambil tangga di batang temu
Anak lebah main di rawa
Belum juga dapat bertemu
Rasanya badan tidak bernyawa
No comments:
Post a Comment