LIMA KATA
TIDAK BOLEH DIUCAPKAN
A.Tidak boleh diucapkan isteri
1.
Suami tetangga, lebih rajin daripada
abang
2.
Orang tua abang, juga jelek, buruk laku.
3.
Aku tidak takut dengan siapapun
di rumah ini.
4.
Abang tidak akan pernah berhasil (menjatuhkan
harga diri suami)
5.
Belajarlah kepada suami tetangga.
Catatlah Pantang Larang Dalam Hubungan Suami Isteri
1) Jangan puji orang luar, jiran tetangga, saudara mara secara berlebihan
Bab yang ni kena jaga-jaga. Be sensitive terhadap perasaan pasangan anda.
Anda pun tak suka jika dia memuji orang lain secara berlebihan kan. Jadi jangan
lakukan perkara ini kerana ia memang boleh buat pasangan anda makan dalam
walaupun mulutnya tersenyum...Lebih baik gunakan kesempatan yang ada untuk
memuji pasangan sendiri kerana pujian dari pasangan yang halal bukan sahaja
menambahkan bahagia dan mesra rumahtangga malah mendapat ganjaran pahala dari
Allah swt..insyaallah :)
2) Hindar meninggikan suara/menjerit memanggil pasangan. Tegur dan
nasihatlah dengan nada yang rendah agar tidak mengguriskan hati
Kelihatan si dia seorang yang ayu lagi sopan, tetapi bila tak puas hati
dengan pasangan, hilang segala kesopanan dan kesusilaan. Ibarat harimau di
hutan disusukan, ikan dalam akuarium rumah mati kelaparan. Aahahaa. (Tiba-tiba
feeling feeling peribahasa Karam Singh pula). Elakkan berkasar dengan pasangan
anda baik suami mahupun isteri. Bak peringatan dari Ustazah Nor Hafizah Musa
-hadith Rasulullah saw yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad, al-Hakim dan
al-Tirmidzi.
"JIka ALLAH menginginkan kebaikan kepada penghuni satu rumah, maka DIA akan memasukkan ke dlm rumah tersebut kelembutan".
Justeru, mari kita menilai suasana dlm rumah yg kita diami. Bagaimana akhlak suami isteri, ibu bapa dan anak2, sesama adik beradik, dengan pembantu dan sebagainya. Kelembutan itu lebih dekat dgn kecintaan Allah. Wallahua'lam.-
"JIka ALLAH menginginkan kebaikan kepada penghuni satu rumah, maka DIA akan memasukkan ke dlm rumah tersebut kelembutan".
Justeru, mari kita menilai suasana dlm rumah yg kita diami. Bagaimana akhlak suami isteri, ibu bapa dan anak2, sesama adik beradik, dengan pembantu dan sebagainya. Kelembutan itu lebih dekat dgn kecintaan Allah. Wallahua'lam.-
3) Usah lontarkan kritikan pedas yang mengguris perasaan pasangan. Sentiasa
membuka hati untuk menerima pandangan pasangan.
Jauhkanlah dari mulut laser sebab lidah ni adalah salah satu faktor
terjerumusnya seseorang ke neraka. Kadang-kadang kita tak sedar, hanya dengan
sepotong ayat mampu membuat orang terluka sepanjang hayat. Bagaimana jika hanya
sepotong ayat kita itu, suami kita tak ampunkan dosa kita? Bagaimana jika hanya
dengan sepotong ayat itu isteri kita tak maafkan kita?.
4) Jangan berbohong dengan pasangan. Tiada tempat di dalam syurga untuk si
pembohong kerana rumah pertama di dalam syurga adalah bagi mereka yang bercakap
benar.
Kejujuran adalah asas kunci kepada kebahagiaan pasangan berumah tangga.
Kenapa perlu berbohong jika tidak buat salah? Orang yang banyak melakukan
kesalahan sahaja yang suka berbohong kerana ingin menyembunyikan perbuatan
salahnya itu. Justeru marilah wahai semua pasangan suami isteri, berkata
benarlah dengan pasangan anda insyaallah hidup bertambah berkat dan rahmat :)
5) Usah meninggalkan isteri tanpa alasan dan sebab munasabah. Elak juga
dari berjauhan dengan isteri walau isteri sedang haid.
Erk~ wujudkah suami yang tinggalkan isteri tanpa alasan munasabah ni? ouhhh
bahaya sungguh. Boleh mewujudkan fitnah dan boleh mendorong isteri ke
arah kemaksiatan jika punya suami yang tinggalkan isteri tanpa alasan
munasabah. Bab haid pula, teringat kata-kata seorang ustaz sewaktu daku
mengikuti Kursus Pra Perkahwinan di Bangsar tahun lepas. -Jika isteri dalam
keadaan haid pula, buatlah apa cara sekalipun untuk bermesra janji tidak
menyentuh bahagian yang keluar darah haid itu. Lagi banyak berpelukan dan
bersentuhan, insyaallah lagi banyak rahmat dan kasih sayang Allah limpahkan
dalam kehidupan berumahtangga suami isteri-
6) Bersedia untuk mengakui kesilapan yang dilakukan. Usah sesekali
merasakan diri tidak bersalah dan betul sepanjang masa.
Setiap orang ada EGO tersendiri. Namun dalam kehidupan berumah tangga,
pasangan suami isteri kenalah juga tundukkan ego masing-masing dan jangan hanya
mencari kesalahan pasangan. Kena akui dan berpijak di bumi yang nyata, bahawa
pasangan kita itu juga adalah seorang manusia yang tak lepas dari dosa.
Ringankan mulut dengan ungkapan maaf. Tetapi jangalah pula, lepas dah minta
maaf, asyik buat lagi, lepas minta maaf, asyik buat lagi. Sampai ke tua pun tak
berubah nanti. ahaakss :P
sumber artikel : 'Keharmonian Rumahtangga dan Keluarga Muslim' dan
diolah serba sedikit oleh Misses Hafriz
B. 5 Hal Tidak Boleh Diucapka
Suami
1.
Kembalilah ke rumah orangtuamu
2.
Perempuan bodoh, lebih cerai
talak tiga
3.
Aku campakkan kau nanti ke dalam
jurang itu
4.
Dasar nenek moyangmu penipu
5.
Tidak tahu berbalas budi
6. Jgn Puji Org luar, jiran tetangga atau sadara
mara secara berlebihan.
7. Hindar meninggikan suara / menjerit memanggil
pasangan. Tegur dan nasihatlah dengan nada rendah agar tidak menguris hati.
8. Usah Lontarkan
kritikan pedas yang menggores hati dan perasaan pasangan. Sentiasa membuak hati
untuk menerima pandangannya.
9. Jangan berbohong dengan pasangan. Tiada tempat
dalam Syurga utk si Pembohong kerana rumah pertama dalam syurga adalah bagi
mereka yang bercakap benar.
10. Usah meninggalkan Isteri tanpa alasan dan
sebab yang munasabah. Elakkan juga menjauhkam diri dariapda isteri walaupun
ketiak isteri sedang haid.
11. Bersedia untuk mengakui kesilapan yang
dilakukan. Usah sesekali merasakan diri tidak bersalah/ betul setiap masa.
C. ADA LIMA KALIMAT JANGAN DIUCAPKAN IBU
Menjadi ibu adalah
anugerah yang indah bagi seorang wanita. Nyaris semua wanita mendambakan
menjadi ibu untuk anak-anak yang lucu dan berbakti.
Dan terkadang
memang masalah dalam rumah tangga tak dapat dihindari. Melibatkan anak-anak,
juga menjadi sebuah tantangan bagi ayah dan ibu untuk lebih cerdas mengatasi
masalah. Menjadi ibu juga ternyata bukan suatu hal yang mudah. Di samping tugas
lainnya, ibu juga menjadi digugu serta panduan bagi anak-anak membentuk
karakter di dalam dirinya.
Oleh karena itu,
baik sikap, perilaku maupun perkataan ibu dan ayah haruslah ditata sebisa
mungkin agar tidak sampai memberi pengaruh buruk anak. Dan lima kalimat berikut
hendaknya tak boleh terucap saat Anda menjadi ibu kelak.
1."Jangan
ganggu, ibu lagi sibuk nih..."
Sesibuk apapun
Anda nanti, pastikan bahwa Anda bisa membuat ia mau menunggu dengan cara yang
nyaman. Jangan sampai membuat ia merasa mengganggu Anda. Kalaupun memang Anda
sedang sibuk, Anda bisa kok memberikan pengertian padanya untuk lebih sabar
menunggu sampai pekerjaan Anda selesai. Dengan cara yang santun dan memberikan
pengertian, anak justru akan lebih mudah mengerti dan tidak mencari-cari
perhatian dari Anda.
2."Kamu
itu seperti ayah. Pemalas!"
Memberikan kritik
pada anak karena perilaku malasnya boleh saja. Tetapi jangan biarkan ia justru
seperti mendapat dukungan untuk berbuat hal yang salah. Jangan pula menyamakan
keburukan dengan seseorang, apalagi figur ayah, yang dapat melukai hati ayah
dan anak Anda sendiri. Selain itu, figur ayah hendaknya memang dipercontohkan
kepada anak. Sehingga sebisa mungkin hal-hal negatif itu diselesaikan sendiri
sebagai masalah Anda dan suami.
3."Kalau
tidak mau makan, nanti kamu ditangkap monster hijau di dalam lemari
lho..."
Menakut-nakuti
anak akan membuat nyalinya jadi ciut. Ia juga akan tumbuh menjadi anak penakut.
Makan adalah sebuah kebutuhan yang primer bagi setiap orang. Sehingga harus
ditanamkan pada diri anak bahwa makanan itu memang dibutuhkan tubuh untuk
tumbuh tinggi, tumbuh besar, dan selalu sehat.
Akan jauh lebih
mudah bagi Anda membujuknya dengan alasan berlogika ketimbang
menakut-nakutinya. Misalnya saja ia adalah anak yang doyan bermain bola dan
ingin menjadi pemain bola kelak. Katakan saja bahwa untuk menjadi pemain bola
yang gesit, maka tubuhnya membutuhkan nutrisi yang ada di dalam makanannya.
4."Kalau
tidak nurut nanti ibu laporkan pada ayah."
Lagi-lagi tindakan
mengancam anak yang akan membuat anak menjadi trauma kecil. Anda boleh
melibatkan suami dalam berbagai hal saat mengasuh anak. Namun, bukan berarti
Anda menjadikannya sebagai figur yang harus ditakuti dan terlihat kejam pada
anak.
5."Wah
teman kamu bisa, kok kamu tidak?"
Kemampuan yang
dimiliki anak itu berbeda-beda. Ada yang memang mampu melakukan suatu hal, ada
pula yang kurang dalam hal tersebut. Tetapi bukan berarti anak boleh
dibanding-bandingkan. Kalaupun Anda ingin memberikan semangat padanya, maka
buat agar ia bersemangat mengejar ketinggalan. Misalnya saja dengan
membuatkannya semangkuk puding kesukaan sebagai hadiah, dan memberikan semangat
bahwa ibu akan membuat puding yang berbeda sebagai hadiah apabila ia bisa
berusaha lebih baik lagi.
Mengasuh anak
tidaklah mudah. Banyak hal yang dapat menguji kesabaran dan emosi. Anda boleh
berbagi bersama ibu-ibu atau pakar soal mengasuh anak. Walaupun demikian, tetap
pegang prinsip bahwa mengajarkan anak akan lebih efektif apabila Anda terlebih
dahulu menjadi figur yang bisa ditiru. (vem/bee)
No comments:
Post a Comment