QUNUT ITU, TIDAKLAH BID’AH
JANGAN DICACI, BEGITU PARAH
BAIK WAHABI, MAUPUN SI’AH
MANISKAN WAJAH, HATIPUN CERAH
QUNUT WITIR SETELAH
PERTENGAHAN RAMADHAN
QUNUT NAZILAH UNTUK MESIR PALESTINA
DAN MUSLIM
MIYANMAR
Qunut Nazilah adalah
pembacaan doa yang dilakukan umat Islam untuk menolak kezhaliman musuh-musuh
Islam dan menghindarkan diri dari berbagai fitnah serta musibah. Doa Qunut diucapkan
pada saat shalat fardhu, yaitu ketika I’tidal setelah ruku’ pada rakaat
terakhir. Dan Rasulullah SAW mencontohkan kepada umatnya bagaimana melakukan
Qunut Nazilah. Ketika sahabat Nabi SAW yang diutus untuk mengajarkan Islam dan
Al-Qur’an dikhianati dan dibantai oleh kaum kafir pada peristiwa yang dikenal
sebagai Ba’tsul Raji’ (10 sahabat) dan Bi’ru Ma’unah (70 sahabat). Rasulullah
SAW melakukan Qunut Nazilah pada setiap shalat wajib sebagaimana disebutkan
dalam hadits:
قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا بَعْدَ الرُّكُوعِ يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنَ
الْعَرَبِ . متفق عليه
Artinya: “Rasulullah saw melakukan qunut (Nazilah) selama satu bulan
setelah ruku’ mendoakan untuk kebinasaan beberapa perkampungan dari bangsa
Arab” (Mutafaqun alaihi)
قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا
مُتَتَابِعًا فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَصَلاَةِ
الصُّبْحِ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
مِنَ الرَّكْعَةِ الآخِرَةِ يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ عَلَى
رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَيُؤَمِّنُ مَنْ خَلْفَهُ . رواه أبو داود وأحمد
Artinya: ” Rasulullah SAW melakukan qunut (Nazilah) satu bulan
berturut-turut dalam shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh, tatkala
berkata sami’allahu liman hamidah pada rakaat terakhir. Mendoakan untuk
kebinasaan perkampungan Bani Sulaim, kabilah Ri’l, Dzikwan dan ‘Ushiyyah.
Sahabat di belakangnya mengamini” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Doa Qunut Nazilah tetap dibaca jahar baik pada shalat jahriyah maupun
sirriyah. Dan bagi imam dibolehkan membaca doa dengan teks. Contoh Doa Qunut:
اللَّهُمَّ اهْدِنا فِيمَنْ هَدَيْتَ، وعَافِنا فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلّنا
فِيمَن تَوَلَّيْتَ، وبَارِكْ لِنا فِيما أَعْطَيْتَ، وَقِنا برحمتك شَرَّ ما
قَضَيْتَ، فإنَّكَ تَقْضِي وَلا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لا يَذِلُّ مَنْ
وَالَيْتَ ولا يعز من عاديت تَبَارَكْتَ رَبَّنا وَتَعالَيْتَ
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ،
وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَخْلَعُ مَنْ يَفْجُرُكَ، اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُد، ولَكَ
نُصَلِّي وَنَسْجُد، وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنحْفِدُ، نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى
عَذَابَكَ، إنَّ عَذَابَكَ الجِدَّ بالكُفَّارِ مُلْحِقٌ.
اللهمَّ انْصُرْ إخوانَنَا الْمُسْتَضْعَفِين في فِلِسْطِين اللّهُمَّ انْصُرْ
إخْوانَنَا الْمُجاهِدِين في فلسطين اللهم انصرهم نصراً مؤَزَّرَاً اللهم وَحِّدْ
كَلِمَتَهُم وسَدِّدْ رَمْيَهُم وَأَنْزِلْ فِي قُلُوْبِهِم السَكِينةَ اللهم كن
لهم وليّاً ونصيراً، اللهم أنهم مَظْلُومُون فَانْتَصِرْ لَهُمْ، إِنَّهُمْ
فُقَرَاءُ فَأَغْنِهِمْ.اللّهُمَّ ارْحَمْ مَوْتَاهُمْ وَاشْفِ جُرْحَاهُمْ.
وَتَقَبَّلْ شُهَدَاءَهُمْ، اللهمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ وَاحْفَظْهُمْ
بِحِفْظِكَ يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزُ.
اللَّهُمَّ مُنَزِّلَ الْكِتَابِ، مُجْرِيَ السَّحَابِ، سَرِيعَ الْحِسَابِ،
هَازِمَ الأَحْزَابِ اهْزِمْ اليهودَ الْمُعْتَدِينْ وَالصَّهَايِنَةَ
الإسْرَائِلِيِّينَ الغَاصِبِيْنَ وَزَلْزِلْهُمْ وعَذِّبْهُمْ عَذَاباً
شَدِيْداً. اللهمَّ إنَّهُمْ قَدْ بَغَوْا وَسعَوا فِي الأرْضِِ فَسَاداً. اللهمَّ
فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَأنْزِلْ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ.
وَاجْعَلْ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُم شَدِيْدًا، وَيَامُنْتَقِمُ مِنَ الْمُجْرِمِينَ
اِنْتَقِمْ مِنْهُمْ وَأَنْزِلْ عَلَيْهِمْ بَأْسَكَ الَّذِي لاَيُرَدُّ عَنِ
الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينْ
اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَ وَالْبَلاَءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا
وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرَ بِلاَدِ
الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
وَصَلىَّ اللهُ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ
Ya Allah berilah keteguhan pada kami bersama orang
yang mendapat hidayah, berikanlah pada kami afiyah (kesehatan dan keselamatan)
bersama orang yang engkau beri afiyah,, jadikanlah pada kami pelindung bersama
orang yang Engkau lindungi, berikanlah kepada kami keberkahan dari apa yang
Engkau berikan kepada kami, selamatkanlah kami dari keburukan yang Engkau telah
tetapkan. Sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan dan bukan yang diputuskan, sesungguhnya
Engkau tidak menghinakan orang yang berlindung pada-Mu, Maha Suci Engkau dan
Maha Agung”.
Ya Allah kami memohon pertolongan kepada-Mu,
beristighfar pada-Mu dan tidak kufur pada-Mu, kami beriman pada-Mu dan berlepas
dari orang yang bermaksiat kepada-Mu. Ya Allah hanya pada-Mu lah kami
beribadah, shalat dan sujud, kepada Engkau kami beramal dan berusaha, kami
mengharap rahmat-Mu dan takut akan azab-Mu. Sesungguhnya azab-Mu pasti sampai
pada orang kafir.
Ya Allah tolonglah saudara kami yang terzhalimi di
Palestina, Ya Allah tolonglah saudara kami mujahidin di Palestina Ya Allah
tolonglah mereka dengan pertolongan yang kuat, satukanlah kalimat mereka,
tepatkanlah tembakan mereka, turunkanlah kepada mereka sakinah, jadilah Engkau
penolong dan pelindung mereka, Ya Allah mereka terzhalimi maka belalah mereka,
mereka faqir berilah mereka kecukupan , rahmatilah orang yang meninggal di
antara mereka, sembuhkanlah yang luka di antara mereka, terimalah yang mati
syahid di antara mereka, ya Allah dukunglah mereka dengan dukunganMu, jagalah
mereka dengan penjagaanMu, Wahai Dzat Yang Maha Kuat Maha Perkasa.
Ya Allah Dzat yang menurunkan kitab, menjalankan awan,
Yang Maha Cepat perhitungannya, Yang mengalahkan pasukan sekutu, kalahkan
Yahudi dan goncangkanlah mereka dengan goncangan yang dahsyat. Ya Allah mereka
telah kurang ajar dan berbuat kerusakan di bumi, ya Allah berantakanlah
kumpulan mereka cerai beraikan mereka, lemparkan di hati mereka rasa takut. Ya
Allah jadikanlah perselisihan yang sengit antar mereka, wahai Dzat Yang Maha
membalas, balaslah kaum durjana, dan turunkan atas mereka siksa-Mu yang tidak
bisa dielakkan oleh kaum yang zhalim.
(SSC).
QUNUT WITIR SAAT RAMADHAN
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala
rasulillah, amma ba’du,
Salah satu diantara kebiasaan yang dilakukan di zaman
Umar bin Khatabradhiyallahu ‘anhu ketika tarawih adalah qunut ketika witir setelah memasuki pertengahan
Ramadhan. Qunut ini dilakukan setelah berdiri dari rukuk (i’tidal).
Abdurrahman bin Abdul Qori menceritakan kebiasaan
shalat jamaah tarawih di zaman Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu,
Mereka qunut dengan membaca doa laknat untuk setiap
orang kafir setelah memasuki paruh Ramadhan. Doa yang mereka baca,
اللَّهُمَّ قَاتِلِ الْكَفَرَةَ الَّذِينَ يَصُدُّونَ
عَنْ سَبِيلِكَ وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ،
وَلَا يُؤْمِنُونَ بِوَعْدِكَ، وَخَالِفْ
بَيْنَ كَلِمَتِهِمْ،
وَأَلْقِ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ، وَأَلْقِ عَلَيْهِمْ
رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ، إِلَهَ الْحَقِّ
Ya Alllah, binasakanlah orang-orang kafir yang
menghalangi manusia dari jalan-Mu, mereka mendustakan para rasul-Mu, dan tidak
beriman dengan janji-Mu. Cerai-beraikan persatuan mereka dan timpakanlah rasa
takut di hati mereka, serta timpakanlah siksaan dan azab-Mu pada mereka, wahai
sesembahan yang haq.
Setelah membaca doa di atas, kemudian mereka
bersalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan berdoa untuk
kebaikan kaum muslimin semampunya, kemudian memohon ampunan untuk kaum
mukminin.
Selanjutnya, mereka membaca,
اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ، وَلَكَ نُصَلِّي
وَنَسْجُدُ، وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ، وَنَرْجُو رَحْمَتَكَ رَبَّنَا،
وَنَخَافُ عَذَابَكَ الْجِدَّ، إِنَّ عَذَابَكَ لِمَنْ عَادَيْتَ مُلْحِقٌ
Ya Allah, kami menyembah hanya kepada-Mu, hanya
kepada-Mu kami shalat dan sujud, hanya untuk-Mu kami berusaha dan beramal, dan
kami memohon rahmat-Mu, wahai Rabb kami. Kami pun takut kepada azab-Mu yang
pedih. Sesungguhnya azab-Mu ditimpakan kepada orang yang Engkau musuhi.
Selesai membaca doa di atas, mereka bertakbir dan
turun sujud.
[HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya no. 1100;
dikatakan pen-tahqiq-nya, “Sanadnya shahih.”]
Kebiasaan ini hampir tidak kita jumpai di masyarakat
kita. Karena itu, cukup baik jika sesekali dilaksanakan, dalam rangka
menghidupkan kembali kebiasaan yang dilaksanakan di zaman Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu.
Allahu a’lam
No comments:
Post a Comment