KHUTBAH
BAHAGIA DI GUBUK
DERITA
O
L
E
H
Drs.Muhammad Rakib
Jamari,S.H.,M.Ag
Mendapatkan banyak uang dan membuat seseorang lebih kaya, belum tentu membuat yang bersangkutan bahagia. Hasil penelitian dari University of Warwick dan Cardiff University, Inggris Raya yang dipublikasikan beberapa waktu lalu menemukan bahwa kebahagiaan seseorang ternyata tergantung pada tingkat sosialnya.
Hasil penelitian itu menunjukkan, jika seseorang pendapatannya meningkat itu belum tentu membuatnya bahagia jika tak mengubah posisi sosialnya. Untuk membuatnya bahagia, pendapatan itu harus menjadikannya lebih kaya dari rekan-rekannya atau para tetangganya.“Seseorang dengan pendapatannya 1 juta dolar AS (sekitar Rp 920 juta) setahun belum tentu bahagia jika ia tahu temannya berpendapatan 2 juta dolar AS (sekitar Rp1,8 miliar) setahun,” ujar Chris Boyce, peneliti dari University of Warwick, yang meneliti masalah itu.
Mungkin itulah, kenapa kebahagiaan tak hanya milik orang kaya semata. Orang miskin yang merasa “lebih beruntung” bisa merasa bahagia jika melihat nasibnya lebih baik dibanding orang lain yang lebih miskin. Sebaliknya, orang kaya yang hidup di kompleks perumahan yang semua penghuninya orang-orang kaya, merasa tertekan karena ia jadi “orang miskin” di antara orang-orang kaya. Tetapi ia bisa merasa bahagia jika mau mensyukuri apa yang sudah didapatkan dengan membandingkannya pada orang lain di luar kompleks yang hidupnya serba sederhana. Itulah pentingnya berpikiran positif.
Nah, hasil penelitian lain yang dipublikasikan kemarin (1 Juli 2010) juga menunjukkan hal yang mirip. Penelitian yang meliputi 136.000 orang dari 132 negara itu menunjukkan bahwa tidak berarti negara yang masyarakatnya lebih kaya, masyarakatnya lebih bahagia. Amerika Serikat yang penduduknya rata-rata paling kaya di dunia hanya menempati urutan ke-16 di antara 132 negara di dunia dalam soal kebahagiaan. Uang memang membuat mereka lebih kaya tetapi belum tentu membuatnya lebih bahagia.
Ada juga negara seperti Korea Selatan dan Rusia yang dari pendapatan masyarakatnya tinggi tapi mereka kurang menikmati hidup sehingga dalam urutan kebahagiaan itu mereka berada di bawah. Urutan pertama diduduki Denmark. Kuncinya karena masyarakat Denmark lebih berpikiran positif dan lebih bisa menikmati hidup sehingga mereka lebih berbahagia.
Intinya adalah berapa banyak pun uang yang kita punya tidak menjamin kita akan bahagia, justru dengan kita mensyukuri apa yang ada akan membuat kita jauh lebih bahagia.
DOSEN
PERBANDINGAN AGAMA PERGURUAN TINGGI PERSADA BUNDA JL.DIPOGORO PEKANBARU RIAU
DARATAN INDONESIA
Alamat : Jl .Jenderal / Bintara Gang Ramadhan II No. 13 d Kelurahan Labuhbaru-
Pekambaru - Riau daratan
Tlp. Hp. 0823 9038 1888 / 0812 6748 8881
DI SAMPAIKAN PADA
HARI RAYA IDUL FITRI 1434 H
DI MASJID AL-KAUTSAR
RUMBAI RIAU DARATAN
JUDUL
BAHAGIA DI GUBUK
DERITA
OLEH : Drs.Muhammad
Rakib Jamari,S.H.,M.Ag
Muballigh IKMI dan Ustadz LPMP
Riau Indonesia
اََللهُ اَكْبَرُ، اََللهُ اَكْبَرُ، اََللهُ اَكْبَرُ،
لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ اََللهُ اَكْبَرُ، اََللهُ اَكْبَرُ وَِللهِ اْلحَمْدُ .
اََللهُ اَكْبَرُ،كَبِيْرًا وَالحمْدُ ِللهَ كَثِيِْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ
بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ، لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَ وَنَصَرَ
عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلاَحُزَابَ وَحْدَهُ، لاَاِلهَ اِلاَّ
اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ اِلاَّ اِ يَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْكَفِرُوْنَ، وَلَوْكَرِهَ
الُمُشْرِقُوْنَ، وَلَوْكَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ. لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ وَاََللهُ
اَكْبَرُ، اََللهُ اَكْبَرُ وَِللهِ اْلحَمْدُ. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى
......... اَمَّابعْدُ
فَيَا اَيُّهَا انَّاسُ اتَّقُواللهَ حقَّ تُقاتهِ
ولاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Hadirin Wal hadirat Rahimakumullah.
Mengawali khutbah id
pagi ini, marilah kita mengucapkan Allahu
akbar wa lilillahil hamd, syukur kepada Allah SWT, Tuhan sang
maha Pencipta, pengatur serta pemelihara alam semesta, dia yang menghidupkan,
dan dia pula-lah yang mematikan, dari-Nya kita diciptakan dan kepadaNya jualah
kita kembali. Jangan disangka, di gubuk derita di pagi ini, tidak ada bahagia, mungkin mereka lebih bhagia, dibndingkan orang kaya yang hidup serba mewah. Di hari ini tidak sedikit pejabat tinggi dan orang kaya yang meratap tangis di balik tembok penjara.
Shalawat dan Taslim
kita haturkan keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW, perintis ajaran kebenaran
serta pencetus ajaran Tauhid, Nabi yang telah mencerahkan peradaban dari akhlak
yang biadab menuju Akhlak yang beradab dengan cahaya Addinul Islam.
Insya Allah judul
khutbah kita pada kesempatan ini adalah “Makna
idul fitri dalam membangun kesadaran dan kebersamaan”
Allahu Akbar Walillahil Hamd.
Semoga
kemenangan itu selalu membawa kepada keadaan yang lebih baik dalam menanam
kebaikan, di tahun-tahun mendatang.
Allahu Akbar Wa Lillahil Hamd.
Di samping kegembiraan itu, sepantasnya kita selalu mawas
diri. Selalu berhati-hati, terhadap yang disebut Rasulullah SAW, …berapa
banyaknya orang yang berpuasa, tetapi tidak ada yang mereka peroleh, kecuali
hanya lapar dan haus semata … Na’udzubillah. Mudah-mudahan kita terhindar dari apa
yang telah di-gambarkan oleh Rasulullah SAW ini.
Allahu Akbar, Wa Lillahil-Hamd.
Saudara-saudaraku Kaum Muslimin.
Menjelang melangkah ke tempat ini,
adakah di antara kiata yang melewati
gubuk derita? Adakah suara tangisan si miskin di sana? Dengarkan ratapan
simiskin, kalau memang anda orang yang bertaqwa. Taqwa adalah titik terang yang paling
didambakan setiap Mukmin Sejati. Taqwa mencakup tiga perangai, tiga sikap jiwa
yang paling berguna dalam hidup duniawi, sekarang dan masa mendatang. Ketiga
sikap jiwa itu ialah, khauf, artinya takut atas hukuman Allah yang
datang karena sengaja melupakan perintah-perintah Nya, dan tidak menganggap
enteng segala larangan-larangan Nya.
Kedua, khasy-yah, hati-hati dalam
menunaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Tidak semata mengikut
yang dikerjakan orang lain, tetapi melakukan sesuatu yang lebih baik yang
diperintahkan Khalik kepadanya.
Ketiga wiqaayah yaitu senantiasa memelihara
diri dan lingkungan dari segala yang akan berakibat merusak (fasad)
terhadap kehidupan duniawi dan ukhrawi.Inilah sesungguhnya arti utama dari
taqwa itu.
Jika ketiga sikap jiwa ini telah
berhasil diraih dalam latihan selama Ramadhan, niscaya akan dapat dirasakan
betapa manis dan nikmatnya hidup ini. Secara pasti akan dapat diperoleh jaminan
Allah SWT
Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari
arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS.65, At
Thalaq : 2 – 3).
Setiap anggota masyarakat yang selau berhati-hati
bertindak, memelihara jiwa dan raga karena takut terhadap ‘iqab (siksaan)
Allah, akan selalu memelihara lingkungan dengan aturan Allah yang telah
ditetapkan.
Secara pasti kepada mereka akan
dibukakan segala jalan kebaikan. Secara pasti untuk mereka akan diberikan
rezeki dari berbagai penjuru. Ketegasan janji Allah SWT ini mendorong motivasi, mendinamisir
dhamir (jiwa) pemimpin dan masyarakat, khususnya di Ranah Minang.
Sumatera Barat memerlukan motivasi yang dinamik agar
siap dalam menghadapi program otonomi di daerah. Otonomi sesungguhnya adalah
kemampuan memulai dengan apa yang ada. Sementara kaki belum kuat, bolehlah
berpegang agar mampu berdiri.
Tetapi yang perlu dijaga agar sekali-kali jangan
bergayut, supaya badan tidak terseret di tempat bergayut dan dibawa lari.
Dengan prinsip hidup “memulai dengan apa yang ada” daerah bisa digerakkan.
Karena yang ada itu sebenarnya sudah amat cukup untuk memulai. Modal besar
masyarakat sebenarnya adalah taqwa dan tawakkal. Taqwa melahirkan kehati-hatian
dan mawas diri, giat bekerja, dan selalu berserah diri kepada Allah.
Taqwa memberi warna prilaku ‘adah
kebiasaan masyarakat, yang bertindak ta’awun, berat sepikul ringan sejinjing.
Sikap positif ummat ini, lahir karena pemahaman dan pengamalan ajaran agama
yang benar. Syarak mangato adat memakai. Nilai-nilai kultur
sedemikian, nan indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan, mampu
menjadi penggerak pembangunan Sumatera Barat Masa Depan
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS.65, at-Thalaq:2).
Allahu Akbar Wa Lillahil-hamd.
Syukur Nikmat,
Adalah buah utama dari Ramadhan adalah pandai
bersyukur.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya
dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS.2,Al Baqarah :
185)
Syukur artinya pandai berterima kasih atas nikmat yang
ada dikeliling kita, sanggup memelihara dan menempatkan nikmat itu pada posisi
sempurna, dan menggunakannya pada sasaran yang tepat. Pada hakikatnya, yang ada
di keliling kita, bersumber dari pemberian Allah SWT. Semua yang ada, nyawa dan
harta, kedudukan dan jabatan, pangkat dan kekuasaan, sehat dan kehidupan, anak
dan turunan, semuanya adalah nikmat Allah semata. Pinjaman dari Allah SWT, yang
wajib disyukuri. Wajib dipelihara, jangan dirusak. Syukur dalam arti yang lebih
dalam adalah rela berkorban. Kerelaan dibuktikan secara spontan tanpa pamrih.
Syukur adalah rela menjadi hamba dari Allah Yang Maha Rahman dan Rahim.
Kerelaaan adalah bukti konkrit dari kecintaan. Syukur yang diminta di abad
ini adalah ;
· kesiapan menyingsingkan lengan baju,
karya dinamik,
· menyediakan waktu dan tenaga,
· menciptakan sesuatu yang lebih baik dan
bermanfaat untuk kehidupan bersama.
· memelihara lingkungan dan masyarakat,
· memelihara kesinambungan generasi,
· menjaga integrasi bangsa dan keutuhan
wilayah negara
· menyiapkan generasi tangguh, sanggup
bertanding dan bersanding ditengah pergulatan global yang kompetitif.
GENERASI
TANGGUH
Kuat dan lemahnya satu generasi terukur bila memiliki
empat ketangguhan, tangguh aqidah (iman kepada Allah), tanguh kesehatan (ruhani
dan jasmani), tangguh pengetahuan (ilmu dan kearifan), serta tangguh ekonomi
(iqtishadiah).
Bangsa dan agama Islam mencela adanya
generasi yang lemah. Generasi lemah, akan menjadi ajang rebutan orang lain.
Generasi lemah akan menjadi seperti bola
permainan ditendang kekiri dan kekanan, sesuka hati para pemain di lapangan
pertandingan sampai peluit panjang ditiup tanda permainan telah usai.
Belum dapat dikatakan bersyukur, bila dengan nikmat
yang dimiliki tidak mampu bermanfaat untuk kehidupan masyarakat dan lingkungan. Tidak
dapat dikata bersyukur, seorang yang dilimpahi kemampuan, tetapi membiarkan
diri berpangku tangan, tidak hirau dengan apa yang terjadi, tidak peduli dengan
keadaan orang lain, sementara haknya diacak-acak orang lain.
Bukan bersyukur namanya membiarkan badan berdiri di
pinggir jalan, sambil menengok orang yang lalu lalang, sebagai penonton, tidak
berbuat apa-apa karena takut kepada risiko. Lebih berbahaya bila di tengah
nikmat berkembang tasamuhdalam arti yang salah, mencoba berlindung di
hilalang sehelai. Sangat berbahaya, bila membiarkan badan hanyut di sebilah
papan, dan takut pula berdayung karena cemas kalau-kalau sampan dan papan jadi
oleng. Sikap sedemikian jauh dari sikap bersyukur.
Bersyukur pada hakikatnya adalah kesiapan diri untuk
berjihat dengan nikmat anugerah Allah. Insan
yang besyukur, ialah yang selalu menanam kebaikan demi kemashlahatan ummat
belaka. Baik diterima atau belum mau diterima oleh orang lain, karena di batasi
waktu jua adanya. Namun, nilai kebaikan yang ditanamkan
adalah sesuatu yang haq dari Allah, hanya semata karena mengharap redha Nya.
Allah SWT menggambarkan watak dan sikap
jiwa (attitude) hamba-hamba Nya yang bersyukur dalam suatu ungkapan manis
Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan. (QS.28, Al Qashash:77).
Allahu
Akbar, Wa lillahil-hamd,
Bantu Yang Lemah.
Saudara-saudaraku seiman dan seaqidah yang mulia. Taqwa dan
syukur tidak dapat dipisah. Saling mengokohkan, ibarat aur dengan tebing.Taqwa subur dengan syukur.
Syukur selalu berbuah karena taqwa. Nikmat sejati hanya ada pada diri yang selalu bertaqwa
dan bersyukur itu. Nikmat seperti itu merupakan kebahagiaan hakiki, yang
sanggup dirasakan sepanjang hari, dan menjadi dambaan Mukmin sejati.
Allahu
Akbar Wa lillahil-hamd,
Saudara-saudaraku
seiman yang mulia,
Bagaimana
mungkin kita akan dapat merasakan nikmatnya bahagia dan bahagianya nikmat
anugerah Allah, pada hari seperti sekarang ini ??
Akankah
kita dapat merasakan nikmatnya bahagia, bila disaat-saat kita semua bergembira
ria, kalau disamping kita ada orang yang menangis tersedu-sedu? Sedu sedannya,
seakan jeritan tanpa suara. Padahal, mereka sedang menangis, memikirkan dan
merasakan kehampaan hidup, karena tidak berpunya dan tidak punya apa-apa,
kecuali nyawa berbungkus kulit …? Akan sirnalah semua
kebahagiaan berhari raya, pada hari ini, jika masih ada di keliling kita orang yang dengan nasib dan takdir yang ada padanya, masih menengadahkan tangan mengharap sesuap nasi,
untuk dimakan anak beranak, atau karena melihat anak-anak orang lain bergembira
berpakaian baru…. Alangkah malangnya nasib badan. Padahal sebenarnya. Mereka
hanya tidak memiliki kesempatan, belum berkemampuan untuk menggantinya, walau
agak sepotong. Karena tidak ada sumber pendapatan, hilangnya lowongan
pekerjaan, tak ada pula yang mau berbelas kasih.
Membiarkan
kondisi ini, dan menganggapnya suatu hal biasa, agaknya kita akan digolongkan
kepada orang-orang yang disebut-sebut,
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Na’dzu
billah .., Kita dianggap sebagai pendusta kebenaran agama………, walau masih
menyatakan diri pemeluk agama …….…, tetapi sebenarnya sudah jauh tercampak dari
ajaran agama …………Itulah orang yang menghardik anak yatim
yang
menyia-nyiakan hak anak yatim. Yang tidak peduli dengan pembinaan generasi.
Yang melecehkan ratapan para dhu’afak. Yang tidak membantu mengatasi problema
kemiskinan. Akan tetapi naifnya, malah selalu berupaya mengintip-intip
kesempatan …… mencari kaya dengan memiskinkan orang lain …berladang dipunggung
orang
dan
tidak menganjurkan memberi makan orang miskin (Qs.107,
al Maa’uun: 1-3).Allahumma
Ya Allah, hindarkan kami dari kalangan pendusta-pendusta agama ini. Amin.
Allahu Akbar Wa lillahil-hamd,
BAHAGIA
DALAM MEMBERI.bahagia di gubuk derita, dengan air mata kemenangan.
COBALAH
DIBAYANGKAN. PADA SUASANA LEBARAN SEPERTI KITA RASAKAN SAAT INI, DI PAGI HARI
DI KALA RASULULLAH SAW MASIH HIDUP, BELIAU KELUAR MENUJU TEMPAT SHALAT IBADAH
‘IDUL FITHRI. BELIAU
LIHAT, SEORANG BOCAH TERMENUNG MENYENDIRI. DENGAN TATAPAN MATA MENERAWANG, DAN
DI SAMPINGNYA ADA TEMAN SEBAYA BERGEMBIRA RIA, BERPAKAIAN BARU PEMBELIAN AYAH.
DI TANGAN TEMANNYA ADA PENGANAN ENAK BUATAN IBU. DARI JAUH SI BOCAH HANYA BISA
MELIHAT, SAMBIL MENIKMATINYA DENGAN BERMENUNG. ALANGKAH INDAHNYA KEGEMBIRAAN
TEMAN SEBAYA. DITEMANI GELAK TAWA PENUH BAHAGIA. DILIHAT DIRI, JAUH BERBEDA. DI
KALA ITU, TERASA BADAN TERSISIH. KEMANA AYAH TEMPAT MEMINTA. KEMANA GERANGAN
DICARI IBU TEMPAT MENGADU.
Dalam situasi seperti itu, Rasulullah SAW lewat
menghampiri. Meletakkan kedua telapak tangan Beliau dikepala si bocah. Sambil
bertanya Rasul berkata, “Kenapa dikau wahai anak? Teman-temanmu gelak
ketawa, dikau merana sedih menangis, gerangan apakah yang menyulitkan ?
Dengan nada tersendat, kerongkongan
tersumbat, menahan perasaan kekanakan sibocah lugu menjawab, Wahai
Rasulullah, bagaimana diri tak akan sedih, melihat teman bergembira ria, pulang
kerumah ada sanak saudara, lelah bermain ada ibu menghibur, duka di hati ada
ayah yang menyahuti. Sedang diriku wahai Nabi, terasa nian malangnya hidup ini,
tiada ibu tempat mengadu, ayahpun sudahlah pergi, badan tinggal sebatang kara.
Yatim piatu aku kini….,
Mendengar rintihan kalbu bocah yang bersih, yang mengharap
belas kasih dengan tulus seketika, Rasulullah SAW berkata, “…maukah engkau
wahai anak, jika rumah Rasulullah menjadi rumahmu, Ummul Mukminin menjadi ibumu
…?”.
Jawaban spontan Nabi, menjadikan wajah
si bocah berseri-seri, walau yang didengar barulah ajakan, tetapi harapan hidup
sudah terbuka. Diri tidak sendiri lagi. Ada pelindung pengganti bunda. Walaupun
ibu dan ayah sudah tiada. Serta merta Nabi memangku si bocah.Mencium kedua
pipi sianak yang sudah lama …, tidak pernah lagi dirasakannya. Sirnalah
air mata yang tadinya terurai lantaran sedih dan hampa. Berganti air mata
gembira lantaran bahagia. Satu bukti sangat nyata dari sabda Nabi SAW pada
Khuthbah Wada’ itu,
أَنَا و كاَفِلُ اليَتِيْمِ في الجَنَّةِ هَكَذَا. و
أَشَارَ بِالسَّبَابَةِ و الوُسْطَى، و فَرَّجَ بَيْنَهُمَا.
(رواه
الخاري و أبو داود و الترمذي)
“Aku,
Muhammad SAW, dan orang-orang yang memelihara anak yatim, berada di sorga
Jannah sangat berhampiran…”, sembari Beliau mengangkat jari telunjuk dan jari
tengah dan menunjukkan betapa dekatnya jarak antara keduanya”. [4]
Inilah satu contoh yang paling jelas, bagaimana
mangkusnya sifat suka memberi yang tumbuh dari lubuk hati yang dalam, tidak
berudang di balik batu, apalagi berbatu dibalik udang, sebagai bukti taqwa
seorang Mukmin yang bersyukur.
Allahu Akbar Wa Lillahil-Hamd.
‘Izzatun-nafs, Martabat Bangsa
Ikhlas memberi mampu mengubah sedih menjadi gembira,
sanggup mengubah duka menjadi bahagia. Nabi Muhammad SAW. menyebutkan,
مَنْ ضَمَّ يَتِيْمًا بَيْنَ
الْمُسْلِمِيْنَ فِي طَعَامِهِ و َشَرَابِهِ، حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ
لَهُ الجَنَّةُ الْبَتَّ. (رواه أبو
يعلى و أحمد)
“Barangsiapa yang menggabungkan anak
yatim di antara kaum muslimin dalam makan dan minumnya, sampai mereka merasa
cukup (kenyang) dari makanan (dan minuman) itu, maka dia (yang menggabungkan
anak yatim tersebut) pasti akan memperoleh sorga” (HR.Abu Ya’la dan Imam Ahmad).[5]
Hari ini berapa banyak jumlah anak yang bernasib
serupa di keliling kita. Mereka lemah miskin, karena telah dimiskinkan oleh
suasana. Diperlukan saling peduli (ta’awun), yang menjadi alas-dasar
pembentukan masyarakat berkualitas, sebagai telah digambarkan dalam salah satu
semboyan Nabi SAW “tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah”.
Mewujudkan masyarakat bertangan diatas, dimulai dengan
menanam keyakinan akan rahmat Allah sebagai masyarakat berpunya, yang memiliki
‘izzah (harga diri), tidak menggantung nasib kepada keinginan orang lain.
Harkat martabat bangsa amat ditentukan oleh kemandirian, self help bersikap
kaya jiwa (ghinan-nafs) yang mampu berdiri dikaki sendiri.
Bersedia membuka pintu hati mengulurkan tangan kepada
orang lain dalam rangkaian mutual help (man a’thaa wat-taqaa) dan
selfless-help (wa shaddaqa bil husnaa). Sikap budaya dalam adat di
Ranah Minang, singkek uleh ma uleh, kok kurang tukuak manukuak. Senyatanya,
inilah sebahagian modal dasar daerah kita dalam membangun nagarinya.
Allahu Akbar Wa Lillahil-hamd
Begitulah suatu
pelajaran paling berharga, yang dapat kita ambil dari Sunnah Rasulullah SAW.
Artinya, “Orang yang
paling disukai Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan
amal yang paling disukai Allah adalah yang menyenangkan sesama orang Muslim
(artinya janganlah ditaburkan kemaksiatan yang mengundang lahirnya bencana). Kamu
hilangkanlah susahnya. Kamu lunasilah hutangnya. Kamu usirlah laparnya.
أَكْمَلُ المُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ
خُلُقًا، اَلْمُوَطِؤُوْنَ أَكْنَافًا، اَلَّذِيْنَ يَأَلْفُوْنَ و
يُؤْلَفُوْنَ (رواه
الطبراني و أبو نعيم)
Iman orang-orang Mukmin yang paling
sempurna adalah yang paling baik akhlaknya, lembut perangainya, bersikap ramah
dan disukai pergaulannya (HR.Thabrani).[6]
Dan
Aku, Muhammad SAW, lebih senang bersama saudaraku dalam satu keperluan
yang diatasi secara bersama, daripada beri’tikaf di masjidku ini, yakni Masjid
Nabawi di Madinah, selama sebulan penuh”.
Pesan Nabi SAW juga
menegaskan,
اُعْبُدُوْا الرَّحْمَنَ، و أطْعِمُوا الطَّعَامَ،
و أفْشُوا السَّلاَمَ، تَدْخُلُ الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ(رواه
الترمذي و أحمد و البخاري)
Sembahlah
Yang Maha Pengasih (Allah ‘Azza Wa Jalla), dan berilah makanan (kepada orang yang perlu diberi makan,
yakni fuqarak wal masakin atau dhu’afak), dan sebarkanlah salam(kepada semua orang di dalam pergaulan
kehidupan), niscaya kamu akan masuk sorga
dengan salam (penuh
keselamatan). (HR.Tirmidzi) [7]
Mari kita tumbuhkan kebahagiaan dalam
memberi sebagai satu sikap jiwa (mental attitude) yang berguna mengubah dan
memberi kecerahan dalam hidup,dengan amanah jujur dan benar seperti
dilakukan Khalifah Umar bin Khattab dalam upaya menyejahterakan kaum dhu’afak
dalam rangka ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
تَعْبُدُ
الله ولا تُشْرِك بِهِ شَيْئًا، و تُقِيْمُ الصَّلاَةَ، و تُؤْتِي الزَّكَاةَ، و
تَصِلُ الرَّحِمَ
Sembahlah Allah SWT dan jangan sekutukan
Dia dengan apapun. Dirikanlah Shalat, keluarkan zakat, dan sambunglah tali
silaturrahim.
Sediakanlah
diri “mengetok hati”
kalangan yang berpunya dan ingatkan kepada mereka bahwa di tangan-nya ada hak
orang lain, yang wajib dikeluarkan. Sehingga kesenjangan sosial teratasi. Wa ila’ilahi turja’ul umuur.
Menapak
ke Alaf Baru
Awal
abad ke XXI ini, setiap Mukmin berkewajiban membuat perencanaan masa depan yang
matang dengan komitment penyerahan diri (tawakkal) yang jelas dalam sikap taqwa
yang konsisten.
Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS.59, Al Hasyr:18)
Secara umum, langkah pertama
menghidupkan kembali Silaturrahmi diantara kita, maknanya
membangun hidup bermasyarakat yang saling menyayangi,
مَنْ لاَ يَرْحَمُ النَّاسَ، لاَ
يَرْحَمُهُ اللهُ. (متفق عليه)
Kepercayaan diri akan lenyap tatkala
manusia lupa kepada Tuhannya. Membelakangi ajaran agama berakibat terbukanya
pintu kemaksiyatan. Benteng dirihanya dengan mengamalkan intisari ajaran
tauhid. Berupaya keras menjadipenyayang sesama umat. Sebagai pesan
Rasulullah SAW,
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوْا
مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمُ اللهُ مَنْ فِي السَّماَءِ. (رواه أبو داود)
Orang-orang penyayang akan disayangi
oleh Yang Maha Penyayang, maka sayangilah penduduk bumi agar yang di langit
ikut pula menyayangimu. (HR.Abu Daud).[9]
Allahu Akbar Wa lillahil-hamd,
Alangkah
luas lapangan kebajikan itu. Tugas setiap Mukmin menciptakan masyarakat bahagia. Di awali dengan menumbuhkan rasa bahagia
dalam memberi, dilaksanakan dengan serba kerelaan. Tujuannya hanya mengharap
redha Allah.
Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah
menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal saleh.
Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali
kasih sayang dalam kekeluargaan”. Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami
tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS.42, Asy-Syura:23)
Membangun Jembatan Rasa
Membangun Jembatan rasa yang kokoh kuat, di ikat
oleh hati dan jiwa dalam kemasan kalimat tauhid. Kesatuan hati dan hati menjadi
sumber kekuatan yang ampuh dalam ukhuwwah. Masyarakat akan rusak ketika hati
tidak mau bertemu. Mempertemukan hati dengan hati hanya mungkin dengan kekuatan
tauhid. Keyakina kepada Allah SWT. Kekuatan kalimah tauhid, atau kalimatun
thayyibah, dapat membentengi ummat dan mampu menjadi kekuatan dalam membina
persaudaraan atas dasar ukhuwwah imaniyah.
Kalimah tauhid adalah seumpama pohon yang kokoh kuat
dengan urat menghunjam bumi dan pucuk melembai awan. Demikian satu bentuk
kerukunan ummat bertauhid, sebagaima digambarkan oleh Allah SWT..
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah
telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya
teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada
setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu
untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (QS.14, Ibrahim : 24-25).
Di pagi yang mulia, di hari jamuan Allah ini, kita
awali bertakbir membesarkan Asma Allah, agar kita tidak menjadi golongan yang
melupakan Allah, yang telah menganugerahi kita nikmat Nya. Supaya kita tidak
terjerembab kedalam kehidupanummat yang lupa diri.
Dan janganlah kamu seperti orang-orang
yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka
sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS.59, Al Hasyr :19).
Allahu Akbar Wa lillahil-Hamd.
Mudah-mudahan pada
hari ini, kita semua dapat menciptakan suasana gembira dengan kesederhanaan,
serta dapat pula menciptakan kebahagian disekitar lingkungan kita. Amin Yaa
Mujiib as-Saailina.
Do’a Penutup
Allahumma Yaa Rabbana,
Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami semua ummat Mu yang memiliki sibghah,
memiliki jati diri. Mememiliki keteguhan ‘izzah nafsi, tahu akan martabat diri.
Yaa Allah, Ya Rabbana,
dengan hati yang bersih penuh harap, dengan kedua telapak tangan kami
menengadah kepada MU, kami bermohon kepada MU ;
Jangan Engkau jadikan
kami menjadi ummat buih (ghutsa-an ka ghutsa-as-sail), yang dipermainkan serta diperebutkan oleh
orang-orang yang tengah kelaparan, seakan memperebutkan sepiring makanan
dihadapan mereka.
Wahai Allah, Yaa
Lathief, hindarkan bangsa ini, bangsa Indonesia yang besar ini dari penyakit
wahn, yakni penyakit hubbud-dunya, mencintai dunianya amat-sangat berlebihan
sehingga mau menjual diri dan keyakinan mereka.
Yaa ‘Aziiz, hindarkan
bangsa ini dari penyakit karahiyatul-maut, penyakit enggan beramal dan berjihad
dijalan MU.
Allahumma Yaa Ghaffar,
Kami menyadari sudah banyak nikmat MU kepada kami. Namun terkadang kami selalu
lupa mensyukurinya. Kami sadar telah banyak kesalahan dan kezaliman kami
lakukan, sadar ataupun tidak, tapi kami lalai memohon ampun. Yaa Rahmanu Yaa
‘Aziizu, ampunilah kami semua.
Ampunilah kedua orang
tua kami. Bimbing kami dan pemimpin bangsa kami selalu beribadah kepada MU,
Yaa
Mujiibu, Jadikan kami hamba-hamba MU yang selalu beribadah kepada MU, sesuai
maksud Engkau menciptakan kami.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
Allahumma, Yaa Rahiim, Yaa ‘Aziiz, Yaa Jabbar, Yaa
badii’us-samawati wal ardhi,
Hindarkan bangsa kami dari keruntuhan karena kelalaian
orang-orang bodoh ditengah kami. Berikan kami kekuatan dan ketabahan dalam
memikul setiap amanah menciptakan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi secara
tauhidik, integralistik.Hindarkan kami wahai Rahman, dari perpecahan dan
poergaduhan yang akan menyebabkan hilangnya semerbak kami.
Yaa Malikul Quddus, as Salamul Mukminul Muhaimin,
Jadikan kami semua hamba yang mencintai Al Quran, dan
mampu mengamalkan al Quran.
Dengan Al Quran ini, Yaa Allah, Engkau
telah keluarkan ummat manusia dari kegelapan jahiliyah kealam terang benderang
dengan bimbingan hidayah,
Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang
Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita
kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan
Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS.14,Ibrahim:1)
Tiada yang lain tempat
kami meminta, hanyalah Engkau semata. Tiada yang lain yang kami sembah, kecuali
hanyalah Engkau saja.
[1] Maksud dari padanya menurut jumhur
mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis
riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari
padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s.
diciptakan.
[2] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila
mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan
nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu
dengan nama Allah.
[3] Ayat ini berhubungan dengan sumpah Abu
Bakar r.a. bahwa Dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang
lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri ‘Aisyah. Maka
turunlah ayat ini melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu dan menyuruh
mema’afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas
perbuatan mereka itu.
[4] HR. Bukhari, Abu Dawud dan Tirmidzi
dari Sahl bin Sa’ad. Lihat al Ahadist as-Shahihah, Albani : 800)
[5] Dalam al Munthaqa min
at-Targhib (1517) dan Majma’ az-Zawaaid (8/16), juga
riwayat Thabarani, sanad baik dari Zurarah bin Abi Aufa.
[6] HR.Thabrani di dalam al
Ausath dan Abu Nu’aim dari Ibnu Sa’ad.
Albani menghasankan di dalam Shahih al Jami’ as-Shaghir.
[7] HR. Tirmidzi, katanya hasan shahih (1856), Ahmad dalam al- Musnad (6587), dan Syaikh Syakir menshahihkannya, juga Bukhari dalam al-‘Adab
al Mufrad (981).
Doa
penutup:
Marilah kita berdoa pada penutup khutbah ini semoga dikabulkan semua permohonan kita
Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, perbaikilah di antara mereka, lembutkanlah hati mereka dan jadikanlah hati mereka keimanan dan hikmah, kokohkanlah mereka atas agama Rasul-Mu SAW, berikanlah mereka agar mampu menunaikan janji yang telah Engkau buat dengan mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Ilah yang hak jadikanlah kami termasuk dari mereka.
اللّهمَّ حَبِّبْ إلَيْنَا الإيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ
Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang yang mendapat petunjuk.
اللهم عذِّبِ الكَفَرَةَ الذين يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ ويُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ ويُقاتِلُونَ أوْلِيَاءَكََّ
Ya Allah siksalah orang kafir yang menghalangi jalan-Mu, dan mendustai rasul-rasul-Mu, membunuh kekasih-kekasih-Mu..
اللّهمَّ أَعِزَّ الإسْلاَمَ وَالمسلمين وَأَذِلَّ الشِّرْكَ والمشركين وَدَمِّرْ أعْدَاءَ الدِّينِ وَاجْعَلْ دَائِرَةَ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ يا ربَّ العالمين
Ya Allah, muliakanlah Islam dan umat Islam, hinakanlah syirik dan orang-orang musyrik, hancurkanlah musuh agama, jadikan keburukan melingkari mereka, wahai Rabb alam semesta. Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.
اللهم فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَخُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيْزٍ مُقْتَدِرٍ إنَّكَ رَبُّنَا عَلَى كلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ يَا رَبَّ العالمين
Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.
اللهمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ على الأَمْرِ والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ كلِّ إِثْمٍ والغَنِيْمَةَ مِنْ كل بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللهم إنا نسألك من الخير كله ما علمنا منه ، وما لم نعلم ، وباسمك العظيم الذي إذا دعيت به أجبت ، وإذا سئلت به أعطيت و نسألك أن تغفر لنا ذنوبنا و لوالدينا و لجميع المسلمين و المسلمات.
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِنا دِينِنا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِنا دُنْيَاناَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِنا وَأَصْلِحْ لِنا آخِرَتِنا الَّتِي فِيهَا مَعَادِنا وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِنا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِنا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Ya Allah, Perbaikilah untuk kami agama kami, Yang menjadi benteng segala urusan kami. Perbaikilah urusan dunia kami, Yang di dalamnya terdapat penghidupan kami
Dan perbaikilah akhirat kami yang akan menjadi tempat kembali kami, Jadikanlah hidup ini wadah bertambahnya segala kebaikan bagi kami, Dan jadikanlah mati sebagai titik henti untuk kami dari segala keburukan
اللَّهُمَّ إِنِّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ وَالْعَزِيمَةَ عَلَى الرُّشْدِ وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيمًا وَلِسَانًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ
Ya Allah kami memohon kepadaMu keteguhan dalam melaksanakan ajaranMu dan kekuatan tekad untuk menepati jalan petunjuMu
Kami memohon kepadaMu untuk dapat mensyukuri ni'matMu dan beribadah menghambakan diri dengan baik kepadaMu
Kami memohon kepadamu hati yang suci sejahtera dan lisan yang jujur
Kami memohon kepadaMu kebaikan yang Engkau Maha Mengetahuinya
Dan kami berlindung kepadaMu dari kejahatan yang Engkau Maha Mengetahuinya
اللَّهُمَّ إِنّا نَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِنا وَدُنْيَاناَ وَأَهْلِنا وَمَالِنا اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْراَتِنا وَآمِنْ رَوْعَاتِنا اللَّهُمَّ احْفَظْنِا مِنْ بَيْنِ أيَدَيناَ وَمِنْ خَلْفِنا وَعَنْ يَمِينِنا وَعَنْ شِمَالِنا وَمِنْ فَوْقِنا ونَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ نُغْتَالَ مِنْ تَحْتِنا
Ya Allah kami mohon kepadaMu, keampunan dan kesejahteraan bagi agama dan urusan dunia kami, bagi keluarga dan harta kami
Ya Allah tutuplah aib dan cela kami, Dan ubahlah rasa takut kami menjadi rasa aman damai, Peliharalah kami dari depan dan dari belakang kami, Dari Kanan dan dari kiri kami, Dan dari atas kami dan dari bawah kami, Dan kami berlindung di bawah kemahaagunganMu, Dari malapetaka yang ditimpakan kepada kami, Dari arah bawah kami, Ya Allah ampunilah kesalahan kami, ketidaktahuan kami, Dan sikap berlebih lebihan kami dalam urusan kami, Dan hal hal yang engkau lebih tahu dari kami
Ya Allah ampunilah dosa dosa kami yang dilakukan dengan sungguh, Sungguh dan main main, Ketidaksengajaan kami dan kesengajaan kami
اللَّهُمَّ إِنِّا عَبْيدُكَ وَابْناءُ عَبْيدِكَ وَابْناءُ إمائِكَ نَاصِيَتِنا بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّنا حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيناَ قَضَاؤُكَ نَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْوبنا وَنُورَ صَدْورنا وَجِلَاءَ أحُزاْننا وَذَهَابَ همومناِّ
Ya Allah,
Kami adalah hamba-hambaMU, anak-anak dari hamba-hambaMu, ubun-ubun kami di tanganMu, ketentuanMu terlaksana pada diri kami, keputusanMu sangat adil pada kami, Kami memohon kepadaMu dengan seluruh asma yang Engkau mliki, yang Engkau namakan diriMu dengan asma itu, dan Engkau wahyukan asma itu dalam kitabMu atau Engkau ajarkan asma itu kepada salah seorang hambaMu atau Engkau Khsususkan asma itu untuk diriMu dalam ilmu ghaib di hadiratMu, kami mohon kepadaMu agar jadikan Alquran yang agung ini sebagai tanaman yang subur di hati kami, cahaya terang di dada kami, menjadi penyirna kesedihan kami, dan penghapus keresahan dan kedukaan kami.
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنْ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا
اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ أَحْيِنِا مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِنا وَتَوَفَّنِا إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِنا وَنَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَكَلِمَةَ الْإِخْلَاصِ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ وَنسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ وَقُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ وَنَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بِالْقَضَاءِ وَبَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَلَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَفِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ
Ya Allah Kami mohon kepadaMu rasa takut kepadaMu di saat dilihat orang ataupun tidak dilihat .
Kami memohon kepadaMu ucapan hak di saat marah dan di saat hati lega. Aku memohon kepadaMu keni'matan yang tiada habis-habisnya dan kesenangan batin yang tiada putus-putusnya
Kami memohon ridlo setelah datang keputusnMu dan rasa kesejukan hidup ssetelah mati
Dan kami memohon kepadaMu kelezatan memandang wajahMu yang Mulia dan kerinduan untuk berjumpa dengan Mu dengan tanpa mengalami kesengsaraan yang memudlorotkan dan tanpa mengalami ujian yang mengakibatkan kesesatan
Yaa Allah Hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikanlah kami pembawa petunjuk jalan yang berjalan di naungan hidayahMu
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Wahai Tuhan kami, Karuniakan kepada kami Kebaikan di dunia Dan di akhirat, Dan peliharalah kami Dari adzab api neraka
Marilah kita berdoa pada penutup khutbah ini semoga dikabulkan semua permohonan kita
Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, perbaikilah di antara mereka, lembutkanlah hati mereka dan jadikanlah hati mereka keimanan dan hikmah, kokohkanlah mereka atas agama Rasul-Mu SAW, berikanlah mereka agar mampu menunaikan janji yang telah Engkau buat dengan mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Ilah yang hak jadikanlah kami termasuk dari mereka.
اللّهمَّ حَبِّبْ إلَيْنَا الإيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ
Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang yang mendapat petunjuk.
اللهم عذِّبِ الكَفَرَةَ الذين يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ ويُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ ويُقاتِلُونَ أوْلِيَاءَكََّ
Ya Allah siksalah orang kafir yang menghalangi jalan-Mu, dan mendustai rasul-rasul-Mu, membunuh kekasih-kekasih-Mu..
اللّهمَّ أَعِزَّ الإسْلاَمَ وَالمسلمين وَأَذِلَّ الشِّرْكَ والمشركين وَدَمِّرْ أعْدَاءَ الدِّينِ وَاجْعَلْ دَائِرَةَ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ يا ربَّ العالمين
Ya Allah, muliakanlah Islam dan umat Islam, hinakanlah syirik dan orang-orang musyrik, hancurkanlah musuh agama, jadikan keburukan melingkari mereka, wahai Rabb alam semesta. Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.
اللهم فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَخُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيْزٍ مُقْتَدِرٍ إنَّكَ رَبُّنَا عَلَى كلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ يَا رَبَّ العالمين
Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.
اللهمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ على الأَمْرِ والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ كلِّ إِثْمٍ والغَنِيْمَةَ مِنْ كل بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللهم إنا نسألك من الخير كله ما علمنا منه ، وما لم نعلم ، وباسمك العظيم الذي إذا دعيت به أجبت ، وإذا سئلت به أعطيت و نسألك أن تغفر لنا ذنوبنا و لوالدينا و لجميع المسلمين و المسلمات.
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِنا دِينِنا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِنا دُنْيَاناَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِنا وَأَصْلِحْ لِنا آخِرَتِنا الَّتِي فِيهَا مَعَادِنا وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِنا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِنا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Ya Allah, Perbaikilah untuk kami agama kami, Yang menjadi benteng segala urusan kami. Perbaikilah urusan dunia kami, Yang di dalamnya terdapat penghidupan kami
Dan perbaikilah akhirat kami yang akan menjadi tempat kembali kami, Jadikanlah hidup ini wadah bertambahnya segala kebaikan bagi kami, Dan jadikanlah mati sebagai titik henti untuk kami dari segala keburukan
اللَّهُمَّ إِنِّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ وَالْعَزِيمَةَ عَلَى الرُّشْدِ وَنَسْأَلُكَ شُكْرَ نِعْمَتِكَ وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيمًا وَلِسَانًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا تَعْلَمُ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ
Ya Allah kami memohon kepadaMu keteguhan dalam melaksanakan ajaranMu dan kekuatan tekad untuk menepati jalan petunjuMu
Kami memohon kepadaMu untuk dapat mensyukuri ni'matMu dan beribadah menghambakan diri dengan baik kepadaMu
Kami memohon kepadamu hati yang suci sejahtera dan lisan yang jujur
Kami memohon kepadaMu kebaikan yang Engkau Maha Mengetahuinya
Dan kami berlindung kepadaMu dari kejahatan yang Engkau Maha Mengetahuinya
اللَّهُمَّ إِنّا نَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِنا وَدُنْيَاناَ وَأَهْلِنا وَمَالِنا اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْراَتِنا وَآمِنْ رَوْعَاتِنا اللَّهُمَّ احْفَظْنِا مِنْ بَيْنِ أيَدَيناَ وَمِنْ خَلْفِنا وَعَنْ يَمِينِنا وَعَنْ شِمَالِنا وَمِنْ فَوْقِنا ونَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ نُغْتَالَ مِنْ تَحْتِنا
Ya Allah kami mohon kepadaMu, keampunan dan kesejahteraan bagi agama dan urusan dunia kami, bagi keluarga dan harta kami
Ya Allah tutuplah aib dan cela kami, Dan ubahlah rasa takut kami menjadi rasa aman damai, Peliharalah kami dari depan dan dari belakang kami, Dari Kanan dan dari kiri kami, Dan dari atas kami dan dari bawah kami, Dan kami berlindung di bawah kemahaagunganMu, Dari malapetaka yang ditimpakan kepada kami, Dari arah bawah kami, Ya Allah ampunilah kesalahan kami, ketidaktahuan kami, Dan sikap berlebih lebihan kami dalam urusan kami, Dan hal hal yang engkau lebih tahu dari kami
Ya Allah ampunilah dosa dosa kami yang dilakukan dengan sungguh, Sungguh dan main main, Ketidaksengajaan kami dan kesengajaan kami
اللَّهُمَّ إِنِّا عَبْيدُكَ وَابْناءُ عَبْيدِكَ وَابْناءُ إمائِكَ نَاصِيَتِنا بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّنا حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيناَ قَضَاؤُكَ نَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْوبنا وَنُورَ صَدْورنا وَجِلَاءَ أحُزاْننا وَذَهَابَ همومناِّ
Ya Allah,
Kami adalah hamba-hambaMU, anak-anak dari hamba-hambaMu, ubun-ubun kami di tanganMu, ketentuanMu terlaksana pada diri kami, keputusanMu sangat adil pada kami, Kami memohon kepadaMu dengan seluruh asma yang Engkau mliki, yang Engkau namakan diriMu dengan asma itu, dan Engkau wahyukan asma itu dalam kitabMu atau Engkau ajarkan asma itu kepada salah seorang hambaMu atau Engkau Khsususkan asma itu untuk diriMu dalam ilmu ghaib di hadiratMu, kami mohon kepadaMu agar jadikan Alquran yang agung ini sebagai tanaman yang subur di hati kami, cahaya terang di dada kami, menjadi penyirna kesedihan kami, dan penghapus keresahan dan kedukaan kami.
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنْ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلَا تَجْعَلْ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا
اللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ أَحْيِنِا مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِنا وَتَوَفَّنِا إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِنا وَنَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَكَلِمَةَ الْإِخْلَاصِ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ وَنسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ وَقُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ وَنَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بِالْقَضَاءِ وَبَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَلَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَفِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ اللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ
Ya Allah Kami mohon kepadaMu rasa takut kepadaMu di saat dilihat orang ataupun tidak dilihat .
Kami memohon kepadaMu ucapan hak di saat marah dan di saat hati lega. Aku memohon kepadaMu keni'matan yang tiada habis-habisnya dan kesenangan batin yang tiada putus-putusnya
Kami memohon ridlo setelah datang keputusnMu dan rasa kesejukan hidup ssetelah mati
Dan kami memohon kepadaMu kelezatan memandang wajahMu yang Mulia dan kerinduan untuk berjumpa dengan Mu dengan tanpa mengalami kesengsaraan yang memudlorotkan dan tanpa mengalami ujian yang mengakibatkan kesesatan
Yaa Allah Hiasilah kami dengan hiasan iman dan jadikanlah kami pembawa petunjuk jalan yang berjalan di naungan hidayahMu
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Wahai Tuhan kami, Karuniakan kepada kami Kebaikan di dunia Dan di akhirat, Dan peliharalah kami Dari adzab api neraka
No comments:
Post a Comment