SEDEKAH
TIDAK MENGURANGI REZEKI
(Sedekah melipat gandakan rezeki)
Drs.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag
Drs.M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag
Sedekah Tidak Mengurangi
Rezeki
Sebaliknya
Makin, Dilimpahi
Penyakit Akan, Terobati
Sang
Mahapenyembuh, Menyayangi
Begitulah ajaran, para nabi
Hal ini haru anda, yakini
Jangan berubah, sampai mati.
Bersedekah
diniatkan, untuk berobat,
Diiringi
dengan, ucapan tobat.
Hasilnya,
Sangatlah Hebat
Buktikan
Dlam, Waktu Dekat..
Allah SWT berfirman dalam surat Saba’
bahwa Allah SWT akan mengganti sedekah yang kita keluarkan:
“Katakanlah:
‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di
antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).’ Dan
barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah
Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (Q.S. Saba 34:39)
Secara logika, mungkin kita akan
berfikir bahwa harta yang kita keluarkan untuk sedekah berarti pengurangan
harta yang ada di tangan kita. Tetapi, apa kenyataannya Rasulullah SAW pernah
bersabda bahwa harta seseorang tidak akan berkurang karena disedekahkan:
“Ada tiga
perkara yang saya bersumpah atasnya dan saya memberitahukan kepadamu semua akan
suatu Hadits, maka peliharalah itu: Tidaklah harta seseorang itu akan menjadi
berkurang sebab disedekahkan, tidaklah seseorang hamba dianiaya dengan suatu
penganiayaan dan ia bersabar dalam menderitanya, melainkan Allah menambahkan
kemuliaan padanya, juga tidaklah seseorang hamba itu membuka pintu permintaan,
melainkan Allah membuka untuknya pintu kemiskinan.” (H.R. Tirmidzi, dari Abu
Kabsyah, yaitu Umar bin Sa’ad al-Anmari r.a.)
Sedekah
membuka pintu rezeki
Rasulullah SAW pernah bersabda “Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR. Al-Baihaqi)
Rasulullah SAW pernah bersabda “Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR. Al-Baihaqi)
Dalam salah satu hadits Qudsi, Allah
Tabaraka wataala berfirman: “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu),
niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (H.R. Muslim)
Dalam hadits lain yang dinarasikan oleh
Abu Hurairah r.a., Nabi SAW pernah bersabda: “Tidak ada hari yang disambut oleh
para hamba melainkan di sana ada dua malaikat yang turun, sala satunya berkata:
“Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq.” Sedangkan
(malaikat) yang lainnya berkata: “Ya Allah berikanlah kehancuran kepada
orang-orang yang menahan (hartanya).” (H.R. Bukhari – Muslim)
Ada satu kisah pada zaman Nabi SAW yang
mana seseorang yang banyak hutang berdiam di masjid di saat orang-orang
bekerja. Ketika ditanya oleh Nabi SAW, orang tersebut menjawab bahwa ia sedang
banyak hutang. Yang menarik adalah Nabi SAW mengajarkan beliau sebuah doa, yang
mana doa tersebut tidak menyebut sama sekali “Bukakanlah pintu rezeki” atau
“Perbanyaklah rezeki saya sehingga bisa membayar hutang.”
Tetapi doa yang diajarkan oleh Nabi SAW
adalah meminta perlindungan dari rasa malas dan bakhil (pelit). Hadits-hadits
di atas menjelaskan tentang doa ini, bahwa ketidakpelitan seseorang untuk
bersedekah membuka pintu rezeki orang tersebut.
Doa tersebut adalah: “Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu daripada kegundahan dan
kesedihan, daripada kelemahan dan kemalasan, daripada sifat pengecut dan bakhil
(pelit), daripada kesempitan hutang dan penindasan orang.”
Sedekah melipat gandakan rezeki
Bukan saja sedekah membuka pintu rezeki seseorang, tetapi bahkan bersedekah juga melipat-gandakan rezeki yang ada pada kita.
Bukan saja sedekah membuka pintu rezeki seseorang, tetapi bahkan bersedekah juga melipat-gandakan rezeki yang ada pada kita.
Rasulullah SAW
pernah bersabda: “Barangsiapa bersedekah dengan sesuatu senilai satu buah kurma
yang diperolehnya dari hasil kerja yang baik, bukan haram dan Allah itu tidak
akan menerima kecuali yang baik. Maka, sesungguhnya Allah akan menerima sedekah
orang itu dengan tangan kanannya, sebagai kiasan kekuasaanNya, kemudian
memperkembangkan pahala sedekah tersebut untuk orang yang melakukannya,
sebagaimana seseorang dari engkau semua memperkembangkan anak kudanya sehingga
menjadi seperti gunung, yakni memenuhi lembah gunung karena banyaknya.”
(Muttafaq ‘alaih, dari Abu Hurairah r.a.)
Janji Allah SWT dalam Al-Qur’an bahwa
Allah akan melipat-gandakan sedekah kita menjadi 700x lipat:
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(Q.S. Al-Baqarah 2:261)
Sedekah Menjaga Warisan
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang yang bersedekah dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya.” (H.R. Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang yang bersedekah dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya.” (H.R. Ahmad)
Di dalam Surat Al-Kahfi ada kisah
tentang perjalanan Nabi Musa AS dengan Khidir. Di dalam kisah tersebut Khidir
memperbaiki diding rumah dari dua anak yatim, dan menjelaskan bahwa di bawah
dinding tersebut ada harta warisan dari orang tua mereka yang soleh. Khidir
memperbaiki dinding tersebut agar harta warisan tersebut tetap pada tempatnya
sampai sang anak menjadi dewasa.
Demikianlah salah satu contoh bagaimana
Allah SWT melindungi warisan seseorang.
Sedekah adalah Naungan kita di hari kiamat
Rasulullah SAW bersabda “Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya.” (HR. Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda “Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya.” (HR. Ahmad)
Dalam hadist lain, Rasulullah SAW pernah
bersabda tentang tujuh orang yang diberi naungan oleh Allah SWT pada hari yang
mana tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya. Salah satu orang yang diberi
naungan pada hari itu adalah orang yang bersedekah dengan tangan kanan, tetapi
tangan kirinya tidak mengetahuinya.
Sedekah Menjauhkan diri kita dari api neraka
Rasulullah SAW bersabda: “Jauhkan dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma.” (Mutafaqalaih)
Rasulullah SAW bersabda: “Jauhkan dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma.” (Mutafaqalaih)
Allah SWT juga berfirman bahwa salah
satu ciri dari orang yang bertaqwa yang akan masuk surga adalah orang yang
bersedekah di waktu lapang maupun sempit.
“Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Q.S. Ali Imran 3:133-134).
Sedekah Mengurangi kesakitan kita di sakaratul maut
Dalam buku Fiqh-Us-Sunnah karangan Sayyid Sabiq, disebutkan ;
Dalam buku Fiqh-Us-Sunnah karangan Sayyid Sabiq, disebutkan ;
Rasulullah SAW
pernah bersabda: “Sedekah meredakan kemarahan Allah dan menangkal (mengurangi)
kepedihan saat maut (Sakratulmaut).”
Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Sedekah dari seorang Muslim menigkatkan (hartanya) dimasa
kehidupannya. Dan juga meringankan kepedihan saat maut (Sakratulmaut), dan
melauinya (sedekah) Allah menghilangkan perasaan sombong dan egois.
(Fiqh-us-Sunnah vol. 3, hal 97)
Dimana letak revolusinya? Revolusi Sehat; Mudahnya Sembuh Dari Sakit –
Indahnya Berbagi. Nah selain manfaat dan keajaiban-keajaiban
diatas. Jika kita gemar berbagi dan sedekah maka, energi positif akan bertambah
dan menghacurkan energi negatif (penyakit) dalam diri kita. Mau buktinya, simak
baik-baik….
Sedekah Mengobati orang sakit
Rasulullah SAW bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (H.R. Ath-Thabrani)
Rasulullah SAW bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (H.R. Ath-Thabrani)
Sedekah untuk janda dan orang miskin
diibaratkan seperti orang yang berpuasa terus menerus.
Rasulullah SAW
bersabda, “Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang
miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak
merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka.”
(H.R. Bukhari)
Sedekah gak perlu kita menunggu kaya
raya atau hidup berlebih untuk bersedekah karena hal tersebut adalah bisikan
syetan belaka. Terlebih lagi, jangan sampai kita menunggu sampai ruh kita
berada di tenggorakan, karena pada saat itu harta kita sudah dipastikan bukan
milik kita lagi tetapi sudah menjadi milik ahli waris.
Seorang
sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “Sedekah yang bagaimana yang paling
besar pahalanya?” Nabi SAW menjawab, “Saat kamu bersedekah hendaklah kamu sehat
dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat, tetapi
mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga ruhmu di tenggorokan baru kamu berkata
untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (H.R. Bukhari)
Sekarang Sudah tahukan Revolusi Sehat; Mudahnya Sembuh
Dari Sakit – Indahnya Berbagi
Anda mau sembuh??? selain kita berusaha
secara lahir dengan cara berobat ke dokter dan minum obat
herbal sarang semut maka cara bhatiniah yang satu ini
yaitu berbagi harus kita coba dan jalankan, oke Mari Berbagi Dan Beramal Sedekah yuk
Penyakitmu telah memutuskan hubunganmu
dengan manusia, menggantikan kesehatanmu dengan penderitaan. Orang lain tertawa
sedang engkau menangis. Sakitmu tidak kunjung reda, tidurmu tidak nyenyak,
engkau berharap kesembuhan walau harus membayar dengan semua yang engkau punya.
Saudaraku yang sedang sakit! Saya tidak
ingin memperparah lukamu, namun saya akan memberimu obat mujarab dan membuatmu
terlepas dari derita yang bertahun tahun. Obat ini didapat dari sabda
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
"Obatilah orang yang sakit diantara
kalian dengan sedekah"(Dihasankan oleh syaikh Albani dalam Shahihul Jami')
Benar saudaraku, obatnya adalah sedekah
dengan niat mencari kesembuhan. Mungkin engkau telah banyak sedekah, namun
tidak engkau niatkan agar Allah menyembuhkanmu dari penyakit yang engkau
derita. Cobalah sekarang dan hendaknya engkau yakin bahwasanya Allah akan
menyembuhkanmu.
Berilah makan orang fakir, atau
tanggunglah beban anak yatim, atau wakafkanlah hartamu, atau keluarkanlah
sedekah jariahmu. Sungguh sedekah dapat menghilangkan penyakit dan kesulitan,
musibah atau cobaan. Mereka dari golongan Allah yang diberi taufik oleh Allah
telah mencoba resep ini. Akhirnya mereka mendapatkan obat ruhiyah yang lebih
mujarab dari obat jasmani.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
juga mengobati dengan obat ruhiyah sekaligus obat ilahiyah. Para salafush
shalih juga mengeluarkan sedekah yang sepadan dengan penyakit dan musibah yang
menimpa mereka. Mereka mengeluarkan harta mereka yang paling mereka cintai.
Jangan kikir untuk dirimu sendiri, jika engkau memang memiliki harta dan
kemudahan. Inilah kesempatannya telah datang..!!
Dikisahkan bahwa Abdullah bin Mubarak
pernah ditanya oleh seorang laki-laki tentang penyakit yang menimpa lututnya
semenjak tujuh tahun. Ia telah mengobati lututnya dengan berbagai macam obat.
Ia telah bertanya pada para tabib, namun tidak menghasilkan apa-apa. Ibnul
Mubarak pun berkata kepadanya, "Pergilah dan galilah sumur, karena manusia
sedang membutuhkan air. Saya berharap akan ada mata air dalam sumur yang engkau
gali dan dapat menyembuhkan sakit di lututmu. Laki-laki itu lalu menggali sumur
dan ia pun sembuh".. (Kisah ini terdapat dalam Shahihut Targhib).
Seorang laki-laki pernah ditimpa
penyakit kanker. Ia lalu mencari obat keliling dunia, namun ia tidak
mendapatkannya. Ia kemudian bersedekah pada seorang janda yang memiliki
anak-anak yatim dan Allah pun menyembuhkannya.
Kisah lain, orang yang mengalami kisah
ini menceritakan kepadaku, ia berkisah, "Anak perempuan saya yang masih
kecil tertimpa penyakit di tenggorokannya. Saya membawanya ke beberapa rumah
sakit. Saya menceritakan penyakitnya kepada banyak dokter, namun tidak ada
hasilnya. Dia belum juga sembuh, bahkan sakitnya tambah parah. Hampir saja saya
ikut jatuh sakit karena sakit anak perempuan saya yang mengundang iba semua
keluarga.
Akhirnya dokter memberinya suntikan
untuk mengurangi rasa sakit, hingga kami putus asa dari semuanya kecuali dari
rahmat Allah. Hal itu berlangsung sampai datangnya sebuah harapan dan dibukanya
pintu kelapangan. Seorang shalih menghubungi saya dan menyampaikan sebuah
hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, "Obatilah orang sakit diantara
kalian dengan sedekah" (Dihasankan oleh Albani dalam Shahihul Jami') Saya
berkata, "Saya telah banyak bersedekah". Ia pun menjawab,
"Bersedekahlah kali ini dengan niat untuk kesembuhan anak
perempuanmu". Sayapun mengeluarkan sedekah sekedarnya untuk seorang fakir,
namun tidak ada perubahan.
Saya kemudian mengabarinya dan ia
berkata, "Engkau adalah seorang yang banyak mendapatkan nikmat dan karunia
dari Allah, hendaknya engkau bersedekah sebanding dengan banyaknya
hartamu".
Sayapun pergi pada kesempatan kedua,
saya penuhi isi mobil saya dengan beras, ayam dan bahan-bahan sembako dan
makanan lainnya dengan menghabiskan uang yang cukup banyak.
Saya lalu membagikannya kepada
orang-orang yang membutuhkan dan mereka senang dengan sedekah saya.
Demi Allah saya tidak pernah menyangka
bahwa setelah saya mengeluarkan sedekah itu anak saya tidak perlu disuntik
lagi, anak saya sembuh total walhamdulillah. Saya yakin bahwa faktor (yang
menjadi sebab) paling besar yang dapat menyembuhkan penyakit adalah sedekah.
Sekarang sudah berlalu tiga tahun, ia tidak merasakan penyakit apapun. Semenjak
itu saya banyak mengeluarkan sedekah khususnya berupa wakaf. Setiap saat saya
merasakan hidup penuh kenikmatan, keberkahan, dan sehat sejahtera baik pada
diri pribadi maupun keluarga saya.
Saya mewasiatkan kepada semua orang
sakit agar bersedekah dengan harta mereka yang paling mereka cintai, dan
mengeluarkan sedekah terus menerus, niscaya Allah akan menyembuhkannya walaupun
hanya sebagian penyakit. Saya yakin kepada Allah dengan apa yang saya
ceritakan. Sungguh Allah tidak melalaikan balasan untuk orang yang berbuat
baik.
Kisah lainnya, diceritakan oleh
pelakunya sendiri. Ia berkata, "Saudara laki-laki saya pernah pergi ke
suatu tempat. Ditengah jalan ia berhenti. Sebelumnya ia tidak pernah mengeluh
sakit apapun. Pada saat itu tiba-tiba ia jatuh pingsan, seolah-olah peluru
menembus kepalanya. Kami mengira ia tertimpa al 'ain (sakit karena pengaruh
mata dengki seseorang) atau kanker atau penyempitan pembuluh darah.
Kami lalu membawanya ke berbagai klinik
dan rumah sakit. Kami melakukan berbagai macam pemeriksaan dan roentgen.
Hasilnya, kepalanya normal saja, namun ia mengeluh sakit yang membuatnya tidak
bisa berbaring. Juga tidak bisa tidur dan hal ini berlangsung lama. Bahkan jika
sakitnya parah, ia tidak bisa bernapas apalagi berbicara.
Saya lalu bertanya kepadanya,
"Apakah engkau mempunyai harta yang bisa kami sedekahkan? Semoga Allah
menyembuhkanmu". Ia menjawab, "Ada". Lalu ia memberiku kartu ATM
dan aku cairkan dari kartu tersebut sekitar tujuh belas juta rupiah. Setelah
itu saya menghubungi salah seorang yang shalih yang mengenal beberapa orang
fakir, agar ia membagikan uang tersebut kepada mereka.
Saya bersumpah demi Allah yang maha mulia,
saudara saya sembuh dari sakitnya pada hari itu juga, sebelum orang-orang fakir
itu menerima harta titipan tersebut. Saya benar-benar yakin bahwa sedekah
mempunyai pengaruh yang besar bagi kesembuhan penyakit seseorang. Sekarang
sudah berlalu satu tahun, ia sama sekali tidak mengeluhkan sakit di kepalanya
lagi, alhamdulillah. Dan saya wasiatkan kepada kaum muslilimin agar mengobati
penyakit mereka dengan sedekah.
Berikut kisah lainnya, pelakunya sendiri
yang menceritakan kisah ini. Ia berkata, "Anak perempuan saya menderita
sakit demam dan panas. Ia tidak mau makan. Saya membawanya ke beberapa klinik,
namun panasnya masih tinggi dan keadaannya semakin memburuk. Saya masuk rumah
dengan gelisah. Saya bingung apa yang harus saya perbuat. Istri saya berkata,
"Kita akan bersedekah untuknya". Saya lalu menghubungi seseorang yang
mengenal orang-orang miskin.
Saya berkata kepadanya, "Saya harap
anda datang shalat bersama saya di masjid. Ambillah dua puluh kantong beras dan
dua puluh kotak ayam di tempat saya, lalu bagikanlah kepada orang-orang yang
membutuhkan". Saya bersumpah demi Allah dan saya tidak melebih-lebihkan
cerita, lima menit setelah saya menutup telpon, tiba-tiba saya melihat anak
saya menggerak-gerakkan kaki dan tangannya, bermain dan melompat diatas tempat
tidur. Ia pun makan hingga kenyang dan sembuh total. Ini semua berkat karunia
Allah kemudian sebab sedekah. Saya wasiatkan semua orang untuk mengeluarkan
sedekah ketika tertimpa penyakit".
Marilah saudaraku, pintu telah terbuka,
tanda kesembuhan telah tampak di depanmu. Bersedekahlah dengan sungguh-sungguh
dan percayalah kepada Allah. Jangan seperti orang yang melalaikan resep yang
mujarab ini, hingga ia tidak mengeluarkan sebagian hartanya untuk bersedekah
lagi. Padahal bertahun-tahun ia menderita sakit dan mondar mandir ke dokter
untuk mengobati penyakitnya, dengan merogoh banyak uang dari sakunya.
Jika engkau telah mencoba resep ini dan
engkau sembuh, jadilah orang yang selalu menolong orang lain dengan harta dan
usahamu. Jangan engkau membatasi diri dengan sedekah untuk dirimu sendiri,
namun obatilah penyakit orang-orang yang sakit dari keluargama dengan sedekah.
Jika engkau tidak sembuh total, ketahuilah engkau sebenarnya telah disembuhkan
walau sedikit. Keluarkan sedekah lagi, perbanyak sedekah semampumu. Jika engkau
masih belum sembuh, mungkin Allah memperpanjang sakitmu untuk sebuah hikmah
yang dikehendakiNya atau karena kemaksiatan yang menghalangi kesembuhanmu. Jika
demikian cepatlah bertaubat dan perbanyak doa di sepertiga malam terakhir.
Sedangkan bagi anda yang diberikan
nikmat sehat oleh Allah, jangan tinggalkan sedekah dengan alasan engkau sehat.
Seperti halnya orang yang sakit bisa sembuh maka orang sehatpun bisa sakit.
Sebuah pepatah mengatakan, "Mencegah lebih baik dari mengobati".
Apakah engkau akan menunggu penyakit
hingga engkau berobat dengan sedekah? Jawablah...! Kalau begitu bersegeralah
bersedekah...
No comments:
Post a Comment