Tips Persiapan Berangkat haji dan umroh
TANAH SUCI ITUKAN, KERAMAT
MENGAPA PENCOPET, TIDAK
DILAKNAT
PENIPUAN TERUS, MENINGKAT
ITULAH RAHASIA, UJIAN
UMAT
BERANEKA
KEJAHATAN, DIWASPADAI
PARA PENIPU, SANGATLAH
PANDAI
JIKA KHILAF, LAMBAT DAN LALAI,
UANG HABIS, TUBUHPUN LUNGLAI
NAIKTAKSI, DAHULUKAN
SUAMI
AGAR ISTRI TIDAK,
DIBAWA LARI
ABU LAHAB, BANYAK DI SINI
ABU JAHIL, SANGAT BERANI
LAKI-LAKI ARAB, JANGAN DIBAWA TERTAWA,
DISANGKANYA PSK, SANGAT PEMURAH.
ADA SETAN, DALAM OTAKNYA
DIANGGAP BUDAK,
HAMBA SAHAYA
LAKI-LAKI ARAB JANGAN,
DIBERI SENYUM,
BAGI WANITA YANG TUANYA BELUM.
PEREMPUAN INDONESIA, HARAP MAKLUM
UDARA PANAS, NAFSU BERUNTUN
Inilah cara mempersiapkan
diri untuk berangkat umroh tidak akan terlalu sulit jika Anda terbiasa
mengikuti beberapa tips umroh yang telah banyak diberikan dalam buku-buku referensi
tentang pelaksanaan haji dan umroh atau bahkan artikel-artikel lepas dari tabloid
cetak maupun online.
Ibadah umroh disebut juga dengan ibadah haji kecil,
ini disebabkan oleh beberapa tata laksananya hampir sama dengan haji hanya saja
lebih sederhana. Waktunya pun tidak ada ketentuan yang mengikat, atau bisa
dilakukan kapan saja, bahkan beberapa kali dalam setahun.
Persiapan utama yang dilakukan adalah menyangkut
tentang kesehatan baik fisik, mental maupun spiritual. Berikut adalah beberapa
tips umroh untuk mempersiapkan diri menjelang keberangkatan:
1.
Lakukan general check up. Jika sedang
menderita suatu penyakit terutama penyakit infeksi segera tanggulangi dengan
bantuan dokter. Jika memiliki penyakit menetap, mintalah semua perlengkapan
medis yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit tersebut kambuh pada saat
melaksanakan ibadah. Vaksinasi untuk beberapa penyakit tertentu akan disarankan
oleh dokter Anda.
2.
Lakukan gaya hidup sehat dengan makanan yang seimbang
dan olahraga yang teratur. Tips umroh ini dimaksudkan untuk menjaga kebugaran
tubuh Anda sebelum dan selama pelaksanaan ibadah.
3.
Ketika melaksanakan ibadah umroh Anda akan melakukan
perjalanan kaki sekian puluh kilometer per hari. Sangat disarankan untuk
melatih kaki Anda dengan rutin berjalan kaki selama satu jam setiap harinya.
4.
Cuaca di tanah suci sangat ekstrim. Lebih baik untuk
mempersiapkan diri terbiasa tersengat matahari demikian juga dengan pakaian
yang akan dibawa. Setiap tips umroh akan menyarankan Anda untuk wajib
menyiapkan baju hangat kaus kaki kaus tangan dan tutup kepala.
5.
Biasakan untuk banyak minum air putih dan sebisa
mungkin meninggalkan minuman manis. Udara di sana sangat panas, air putih akan
mencegah Anda dehidrasi sedangkan minuman manis hanya akan membuat darah Anda
lebih pekat dan mudah kelelahan.
Beberapa orang akan mengalami sindrom gangguan fisik
tertentu selama menjalankan ibadah umroh, seperti sakit kepala berlebih
dan kelelahan teramat sangat. Menjalankan beberapa tips umroh di
atas akan sangat membantu Anda untuk terhindar dari sindrom-sindrom tersebut.
1. Tips aman naik taxi di mekkah
Ladies first tampaknya tidak berlaku di Arab Saudi. Bukan
karena tidak menghormati wanita, tapi justru hal ini untuk keselamatan wanita
itu sendiri. Inilah salah satu tips dalam bertransportasi bagi jamaah di Arab Saudi. Saran
ini disampaikan
Jika hendak bertransportasi dengan menggunakan taksi
atau transportasi lainnya baik diMakkah, Madinah, atau tempat lainnya, sebaiknya untuk pasangan suami
istri agar waspada. Dahulukan suami untuk naik taksi terlebih dahulu. Jika
hendak turun dari taksi, istri yang turun lebih dulu.
Hal ini dilakukan untuk menghindari penculikan dan
pemerkosaan yang dilakukan kepada wanita. Karena modus melarikan wanita dengan
taksi kadang terjadi. Sebaiknya bepergian minimal 2 orang atau lebih baik lagi
bila bersama rombongan. Sebelum naik kendaraan umum atau taksi tanya dulu
supirnya berapa ongkos menuju tempat yang akan dituju. Dan jangan naik dan
turun dari kendaraan umum di tempat sepi. Begitu juga ketika di Hotel sebaiknya
jangan sendirian ketika hendak naik dan turun lift. Demi keamanan.
2. aneka modus kejahatan di tanah suci yang harus diwaspadai
http://www.detiknews.com Minggu,
09/10/2011 15:27 WIB
Madinah – Masih ada saja orang jahat di pusat ibadah seagung Masjid Nabawi,Madinah. Para penjahat, termasuk yang berasal dari Indonesia sendiri, memiliki sejumlah modus operandi kejahatan yang terus “diperbarui”.
Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi bentukan Misi Haji Indonesia di Madinah, Hendra Wirawan, telah mengumpulkan sejumlah modus kejahatan yang terjadi. Hendra ditemui di ruang kerjanya di Elyasa Center, Madinah, Selasa (11/11/2011) pukul 18.00 WIB atau 22.00 WIB.
Penjelasan Hendra perlu disimak oleh para calon jamaah haji Indonesia yang belum berangkat ke Tanah Suci agar nantinya terus waspada. Modus itu adalah:
Madinah – Masih ada saja orang jahat di pusat ibadah seagung Masjid Nabawi,Madinah. Para penjahat, termasuk yang berasal dari Indonesia sendiri, memiliki sejumlah modus operandi kejahatan yang terus “diperbarui”.
Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi bentukan Misi Haji Indonesia di Madinah, Hendra Wirawan, telah mengumpulkan sejumlah modus kejahatan yang terjadi. Hendra ditemui di ruang kerjanya di Elyasa Center, Madinah, Selasa (11/11/2011) pukul 18.00 WIB atau 22.00 WIB.
Penjelasan Hendra perlu disimak oleh para calon jamaah haji Indonesia yang belum berangkat ke Tanah Suci agar nantinya terus waspada. Modus itu adalah:
1.
Tas bawaan ditaruh di ujung sajadah/tempat sujud digondol maling.
Kasus ini menimpa seorang jamaah dari Padang. Tasnya berisi 12 juta rupiah dan
1.500 riyal (living cost) serta kamera digital. Tas
hilang pada rakaat ketiga. Pada saat yang sama, jamaah yang sedang salat di
belakangnya bawaannya juga raib. Muncul kecurigaan pelakunya adalah anak yang
berlarian di pelataran masjid. Polisi Saudi yang dilapori segera menangkap
sejumlah anak yang berlarian. Tapi setelah dilihat, tidak ada indikasi mereka
pelakunya. “Jadi sebaiknya tas tetap menempel di badan, jangan ditaruh,”
saran Hendra.
2.
Perempuan bercadar dan berbaju hitam menyamar sebagai polisi wanita,
menggeledah jamaah yang hendak masuk masjid. Seorang jamaah perempuan RI
kehilangan HP akibat penggeledahan ini. Ada juga yang kehilangan dompet berisi
4.000 riyal karena dipepet orang.
3.
Modus WNI mengantar jamaah RI tersasar. Setiba di tujuan,
mereka minta bayaran. “Ada jamaah yang dimintai 50 riyal (Rp 125 ribu),”
katanya.
4.
Modus menawarkan membeli kambing untuk membayar dam.
5.
Modus peminta-minta yang mengaku mahasiswa Palestina, meminta sumbangan.
“Jamaah kita biasanya mudah iba. Kemarin saya nemui jamaah yang juga memberi
sumbangan, kami dekati, kami tanya: Bapak tahu tidak apa yang Bapak lakukan’.
Itu untuk memastikan Bapak itu tidak diperas,” ujar Hendra.
6.
Kejahatan riskan terjadi di pasar tumpah,
yang berada di gang-gang dan pinggir jalan yang ramai. “Seorang jamaah
perempuan yang tasnya nempel di badan, kemarin teriak ada copet. Kami kejar,
pelakunya kabur,” ujar Hendra.
7.
Tas disilet saat berdesak-desakan keluar dari Masjid Nabawi usai salat
wajib. Seorang jamaah di Sektor I kehilangan dompet akibat
modus ini.Modus di atas melengkapi modus yang telah terjadi sebelumnya yaitu
pura-pura membantu jamaah tersesat. Di tengah jalan, pelaku merampas uang
jamaah dan meninggalkannya begitu saja.
3. Tips terhindar dari kejahatan di tanah suci
Calon Haji Diimbau Tak
Berlebihan Bawa Uang Saku
http://www.detiknews.com Minggu,
09/10/2011 15:27 WIB
Madinah –
Qodir (66) hanya terduduk lemas. Pandangan mata calon haji dariTasikmalaya itu kosong dan tidak mampu menjawab pertanyaan.
Musibah yang menimpanya memang cukup berat, uang
sakunya senilai Rp 6 juta dirampas 3 orang yang ironisnya juga berasal dari
Indonesia.
Kisah Qodir dituturkan oleh ketua rombongannya, Asep
Surya, Minggu (9/10/2011) di sela-sela mendampingi Qodir di-BAP di bagian
pengamanan Daker Madinah, Arab Saudi. Ceritanya, pada Sabtu (8/10), Qodir
terpisah dari rombongan usai salat isya di Masjid Nabawi.
Dia berjalan sendirian sembari bergumam dalam bahasa Sunda, ke mana ini ya jalannya?
Gumaman Qodir disambar oleh saudara sebangsa yang bermaksud jahat. Qodir lantas dibawa ke tempat sepi oleh 3 orang, yang berdalih akan menolong Qodir. Mereka lantas memaksa Qodir menyerahkan uang yang berada di tas selempangnya. Qodir yang terdesak, tidak bisa berbuat apa-apa.
“Pak Qodir kehilangan Rp 4 juta dan uang riyal 896 riyal atau Rp 6 juta lebih,” tutur Asep.
Sejak isya hingga subuh, Qodir tidak balik ke penginapannya di Holiday Villa, dekatMasjid Nabawi. Asep sudah berusaha mencari, hingga datang petugas pengamanan haji Indonesia yang membawa Qodir. Setelah ditanya-tanya, Qodir bercerita tentang kejahatan yang menimpanya. Qodir lantas dibawa ke bagian pengamanan Daker Madinah untuk dibuatkan berita acara (BAP).
Untunglah tak semua bekal Qodir hilang. Masih ada uang di saku celananya yang tak dirampas penjahat. Selain itu ketua rombongan juga telah menarik 600 riyal darinya untuk membayar dam dan ongkos ziarah, yang sisanya akan dikembalikan.
Menyikapi kejahatan yang menimpa beberapa jamaah Indonesia, Kadaker Akhmad Jauhari mengeluarkan imbauan.
Dia berjalan sendirian sembari bergumam dalam bahasa Sunda, ke mana ini ya jalannya?
Gumaman Qodir disambar oleh saudara sebangsa yang bermaksud jahat. Qodir lantas dibawa ke tempat sepi oleh 3 orang, yang berdalih akan menolong Qodir. Mereka lantas memaksa Qodir menyerahkan uang yang berada di tas selempangnya. Qodir yang terdesak, tidak bisa berbuat apa-apa.
“Pak Qodir kehilangan Rp 4 juta dan uang riyal 896 riyal atau Rp 6 juta lebih,” tutur Asep.
Sejak isya hingga subuh, Qodir tidak balik ke penginapannya di Holiday Villa, dekatMasjid Nabawi. Asep sudah berusaha mencari, hingga datang petugas pengamanan haji Indonesia yang membawa Qodir. Setelah ditanya-tanya, Qodir bercerita tentang kejahatan yang menimpanya. Qodir lantas dibawa ke bagian pengamanan Daker Madinah untuk dibuatkan berita acara (BAP).
Untunglah tak semua bekal Qodir hilang. Masih ada uang di saku celananya yang tak dirampas penjahat. Selain itu ketua rombongan juga telah menarik 600 riyal darinya untuk membayar dam dan ongkos ziarah, yang sisanya akan dikembalikan.
Menyikapi kejahatan yang menimpa beberapa jamaah Indonesia, Kadaker Akhmad Jauhari mengeluarkan imbauan.
1.
Pertama, jamaah sebaiknya tidak
banyak membawa uang. “Bawalah bekal secukupnya. Kalau khawatir hilang, manfaatkan safety box yang ada di hotel,” kata Jauhari di ruang kerjanya,
Minggu. Jamaah yang belum berangkat ke Saudi, diharap juga tidak membawa uang
saku dalam jumlah besar. “Kalau banyak bawa uang, ditinggal di hotel takut
hilang, dibawa ibadah takut dirampas. Jadinya tidak tenang ibadah. Daripada
tidak tenang, bawalah bekal secukupnya saja,” saran Jauhari. “Paling banyak
bawa 50 riyal (Rp 125 ribu),” sarannya. Uang digembok di pemondokan saja. Bila
uang hilang di pemondokan, besar kemungkinan akan diganti oleh korporasi pengurus
haji Saudi. Kalau membawa uang banyak untuk berbelanja, harus pergi
berkelompok. “Jamaah seringkali merasa bila uang menempel di badan, akan
selamat. Padahal tidak selalu demikian
2.
Kedua, jamaah jangan pergi
sendirian, harus berombongan 4-5 orang. “Karena korban
kejahatan seringkali sedang sendirian atau yang kesasar, dan biasanya orang
lanjut usia,” bebernya. Jamaah yang muda juga diharap bersabar terhadap jamaah
sepuh yang mungkin lambat bergerak, sehingga tidak terlepas dari rombongan.
3.
Selalu membawa kartu hotel. Tulis juga kamarnya.
“Banyak jamaah kesasar yang tidak tahu kamarnya, sehingga kami harus mengetuk
satu per satu kamar bila mengantar ke hotel,” ujar Hendra.
4.
Jangan mudah percaya pada orang yang menawarkan jasa
seperti membayarkan dam, badal haji, atau mengantar ke hotel.
5. Tas bawaan jangan diselempangkan ke belakang.
4. Musim haji suhu mekkah dan madinah sangat panas
Makkah 41° C, Madinah
39° C, Jeddah 37° C, Surabaya 35° C
Siapkan Fisik Tetap
Bugar Dengan Banyak Minum Air, Suplemen Vitamin, Makan & Istirahat Cukup.
Jawapos, Selasa 27 September 2011, Metropolis hal 29
Surabaya – Kurang dari sepekan, kloter pertama calon jamaah haji (CJH)
dari embarkasi Surabaya berangkat. Rombongan dari Bangkalan akan menjadi yang pertama berangkat ke Tanah Suci pada
2 Oktober mendatang. Mumpung masih di rumah, ada manfaatnya CJH mempersiapkan
fisik dengan lebih baik.mItu sangat perlu dilakukan karena cuaca di Jeddah dan Madinah saat
ini tengah panas-panasnya.
Pada musim haji nanti, suhu di Makkah akan
mencapai 41 derajat celcius. Sedangkan suhu di Madinah sedikit
lebih ringan 39 derajat celsius. itu jauh lebih tinggi
daripada suhu paling panas di Surabaya yang hanya 35 derajat celcius. Cuaca
yang sangat panas itu tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi CJH asal
indonesia. Jika tidak bisa beradaptasi dengan baik, mereka bisa jatuh sakit
disana. “itu permasalahan klasik yang harus diantisipasi sejak awal,” tutur
Mukti Berlian dokter penyakit dalam yang juga direktur RS Angkatan Udara
Sumitro
Menurut dr Mukti, CJH harus mempersiapkan sejak awal
fisik maupun perbekalan obat –
obatan sebelum berangkat ke
Tanah Suci. Suplemen
lebih baik dibawa dari Indonesia. Sebab, di Tanah Suci bisa
saja jamaah kesulitan untuk mendapatkan obat-obatan atau suplemen yang selama
ini mereka gunakan. Yang juga harus menjadi perhatian adalah menu
makanan. Biasanya,
banyak jamaah yang kesulitan makan selama di Tanah Suci karena rasanya berbeda
dengan masakan Indonesia. Akibatnya, mereka
merasa selalu kenyang selama di sana. Sikap seperti itu harus dihindari.
Sekalipun tidak lapar, jika waktu makan tiba, jamaah harus tetap makan. Sebab,
ketika CJH menunda makan, otomatis kondisi perut tidak penuh.
“Daya tahan tubuh juga tidak maksimal,” jelasnya. Daya
tahan tubuh yang tidak maksimal sangat rentan terserang penyakit. Apalagi di
cuaca yang seperti itu. CJH bisa saja lemas dan tidak bisa menjalankan ibadah
lainnya. Jika sudah seperti itu, praktis ibadah yang lain bisa tidak
terlaksana. Untuk
menghadapi cuaca yang begitu panas, CJH harus banyak minum air putih.
Untuk vitamin, lebih baik mengonsmnsi vitamin B atau C. “Selama unsur itu
terpenuhi, stamina akan tetap fit tandas Mukti. Masalah
lain yang menjadi pemicu menurunnya daya tahan tubuh adalah kurangnya istirahat.
Mukti memahami keinginan CJH memanfaatkan waktu sebanyak- banyaknya untuk
beribadah. Namun, memaksakan diri akan mengakibatkan datangnya penyakit. “Lebih
baik memperhitungkan waktu untuk kelancaran ibadah yang lain. Yakni dengan
tidur sesempat mungkin,” tutur Mukti.
Sementara itu, PT Angkasa Pura (AP) I meminta CJH yang
berangkat melalui embarkasi Surabaya tidak membawa peralatan memasak. Sebab,
administrator Bandara Juandamenyatakan,
ada pihak yang komplain ketika CJH membawa barang-barang tersebut. Pihak itu
merupakan maskapai yang mengangkut CJH ke Tanah
Suci. Informasi tersebut disampaikan Manajer Sekuriti PT
AP I Pujiono kemarin. Dia menyatakan, larangan itu memang tidak disampaikan
secara resmi. Namun, adanya komplain dari maskapai pengangkut CJH sama dengan
melarang CJH membawa peralatan memasak. “Makanya, sementara ini ditetapkan
seperti ini ucapnya.
Pujiono meminta CJH memaklumi aturan- aturan yang
terkesan menyulitkan. Menurut dia, semua itu diberlakukan demi keselamatan
penerbangan. Tiap maskapai memiliki kebijakan berbeda. “Kalau maskapai asing
memang tidak menoleransi barang-barang seperti itu ungkap dia. Sebenarnya,
permasalahan tersebut harus diketahui CJH sejak awal. Tepatnya ketika manasik
sedang berlangsung . Hanya, selama ini pihak PT AP I tidak pemah dilibatkan.
Sehingga, tidak ada kesempatan untuk menjelaskan aturan-aturan penerbangan yang
akan diterapkan. “Padahal, itu sangat penting,” tegas dia. Pujiono berharap
kedepan panitia penyelenggara haji lebih intensif Artinya, PT AP I dilibatkan
bukan hanya pada pemberangkatan. ° Melainkan juga saat pengarahan Manasik haji.
Tujuannya, ada ruang Sosialisasi tentang aturan-aturan yang diterapkan selama
penerbangan.
Jika itu dilaksanakan dengan baik, CJH tidak akan
kebingungan lagi. Mereka paham detail persoalan barang yang diperbolehkan atau
tidak dibawa selama penerbangan. “Kami harapkan tahun depan mulai ada ruang
untuk bersosialisasi,” ujar Pujiono. Tentang kesiapan di bandara, Pujiono
menyatakan, tidak ada masalah. Petugas wakil PT AP I sudah siap. Ada yang siaga
di Asrama Haji Sukolilo dan ada yang di Bandara Juanda.
Penyiagaan itu berlangsung setiap hari selama pemberangkatan. Begitu juga
halnya pada penyambutan CJH ketika kembali ke tanah air.
5.Tips kuat fisik di tanah
suci
Berlatihlah jalan 2.5
km setiap hari
Surya, Selasa 27
September 2011, hal 3& 4
Calon jamaah haji (CJH)
harus mempersiapkan fisik dengan baik menjelang keberangkatan ke Tanah Suci. Salah satunya membiasakan diri latihan berjalan kaki
sepanjang kurang lebih 2.5 km setiap hari. Paling hanya butuh waktu setengah jam Latihan ini akan
menunjang kesiapan fisik saat mengikuti proses ibadah
haji reguler selama 40 hari
di Mekah dan Madinah.
Apalagi mayoritas jemaah tidak lepas dari diabetes dan
kolesterol. Hal ini semakin rentan.Rata-rata, para jemaah haji kita
adalah berusia di atas 40 tahun. ini artinya, stamina mereka perlu
disiapkan dengan baik. Membiasakan diri berjalan 2.5 km sehari akan sangat
membantu,” ujar dr Sasongko, dokter RSU Haji Sukolilo yang pernah mendapingi
jemaah di Tanah Suci
Pengalaman Wakil Direktur Penunjang Medik RSU Haji
saat mendampingi CJH selalu banyak ditemukan jemaah dengan kondisi sakit. Dalam
satu kloter barisi 445 jemaah, satu dokter, dua perawat, dan dua panitia. Puluhan jamaah selalu jatuh sakit. Jarak pemondokan
dengan masjid di Tanah Suci relative jauh. Sekitar 2 km. Jika
akan melakukan ibadah seIaIu harus berjalan. Belum lagi saat tawaf, wukuf, atau
ritual lainnya memerlukan fiisik luar biasa karena saling berebut.
Rata-rata jemaah Indonesia kalah fisik saat berebut
tempat di setiap tempat ibadah di Mekah dan Madinah. Akibatnya, jemaah Indonesia selalu dalam posisi lemah secara
fisik.Belum lagi suhu yang panas. Jika para jemaah tidak
siap secara fisik akan berisiko. Beberapa jemaah yang akan mendapat
pengawasan itu adalah jemaah risiko tinggi sakit (diabetes, jantung koroner,
hipertensi, Lumpuh). Yang terakhir ini harus selalu dalam pengawasan superketat
tim medis. “Bagi yang punya kolesterol hindari makanan berminyak. Begitu juga
saat di Tanah Suci , hindari makanan yang merangsang buang air,” saran Sasongko
Namun sebelum keberangkatan Para jamaah tersebut, PPIH
sudah memeriksa Seluruh kondisi kesehatan CJH. Jika menjelang Keberangkatan
mereka dalam kondisi sakit dan perlu mendapat perawa tan, hal itu harus
dikoordinasikan dangan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Kantor kesehatan ini
yang menentukan berangkat tidaknya jemaah. Namun kadang jemaah tetap memaksa
berangkat meski ada rekomendasi menunda keberangkatan karena kondisi tak
memungkinkan.
6. Tips mengurus vaksin umroh haji
Anda mau umrah? Salah satu syaratnya adalah
menyerahkan kartu kesehatan yang membuktikan bahwa Anda sudah disuntik vaksin
meningitis. Jika tidak, anda tidak akan mendapatkan visa.
Tapi berdasarkan aturan dari pemerintah, vaksin hanya
bisa dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Misalnya di Jawa Timur,
setiap jamaah umrah dari semua kabupaten/kota di Jawa Timur harus mengurus
vaksinnya di Kantor Kesehatan Pelabuhan di Jl Perak Timur 514-516 Surabaya
Imunisasi Meningitis merupakan persyaratan wajib untuk
mendapatkan visa sesuai ketentuan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi bagi
semua calon jamaah haji dan umrah
Biaya bervariasi
Lalu berapa biayanya? Biaya meningitis di Surabaya
bisa mencapai Rp 600.000 sudah termasuk anti Flu, bila hanya meningitis saja
kisaran Rp 350.000
Waktu vaksin
Hal yang tidak kalah penting, jangan mengurus vaksin dadakan. Dua minggu sebelum berangkat, anda sudah harus suntik vaksin tersebut. Sebab, efektif vaksin adalah dua minggu sebelum berangkat ke tanah suci. Vaksin ini tetap efektif melindungi jamaah umrah dari penularan penyakit meningitis selama 3 tahun
Meningitis ditularkan melalui cairan hidung dan tenggorokan saat batuk atau bersin dari penderita. Penyakit ini menyerang selaput otak dan bisa menimbilkan cacat hingga kematian. Khusus untuk wanita hamil, tidak dibenarkan mendapatkan vaksin maningitis
Dapat Kartu ICV
Setelah anda disuntik vaksin Anda akan mendapatkan kartu ICV (International Certificate of Vacination) sebagai syarat memperoleh visa.
Hal yang tidak kalah penting, jangan mengurus vaksin dadakan. Dua minggu sebelum berangkat, anda sudah harus suntik vaksin tersebut. Sebab, efektif vaksin adalah dua minggu sebelum berangkat ke tanah suci. Vaksin ini tetap efektif melindungi jamaah umrah dari penularan penyakit meningitis selama 3 tahun
Meningitis ditularkan melalui cairan hidung dan tenggorokan saat batuk atau bersin dari penderita. Penyakit ini menyerang selaput otak dan bisa menimbilkan cacat hingga kematian. Khusus untuk wanita hamil, tidak dibenarkan mendapatkan vaksin maningitis
Dapat Kartu ICV
Setelah anda disuntik vaksin Anda akan mendapatkan kartu ICV (International Certificate of Vacination) sebagai syarat memperoleh visa.
7. Tips mengurus Paspor Umroh
Bagi Jamaah Umrah yang belum punya paspor, biasanya tidak mau ribet. Mereka
minta tolong travel untuk mengurus paspornya. Tapi jika ada waktu, lebih baik
diurus sendiri. Berikut tipsnya:
Kantor imigrasi terletak di Jl. Jend. S. Parman No.
58/A Waru, Sidoarjo. Kalau dari arah Sidoarjo ada di sebelah kiri sebelum
jembatan layang Waru. Kalau dari arah bundaran Waru, harus putar arah di Aloha.
Jika ingin membuat paspor ada beberapa tahapan.
Berikut tahapannya:
Tahap 1: Tahap Pengumpulan Berkas
Sebelum ke imigrasi, siapkan perlengkapan, dokumen dan
surat-surat sbb
·
Akte Lahir
·
Kartu Keluarga yang masih berlaku
·
Kartu Tanda Penduduk
·
Ijasah Terakhir
·
Surat Nikah (bagi yang menikah)
·
Photo 4×6 5 lembar
·
Materai 6000
·
Alat-Alat Tulis & Lem untuk mengisi formulir
Bila sudah siap, lakukan langkah berikut:
1.
Datang pagi: Agar tidak mengantri panjang dan lama,
upayakan jam 8 sudah sampai. Jika bertemu calo jawab saja dengan senyuman dan
ucapan terima kasih
2.
Pembelian Formulir: Langsung beli formulir pendaftaran
di loket pembelian formulir. Harganya tidak sampai Rp 20.000 dapat 1 bendel
formulir dan sampul buku paspor. Segera isi formulir sesuai ketentuan
3.
Penyerahan Formulir: Setelah mengisi formulir,
serahkan formulir dengan melampirkan dokumen asli dan fotokopi ke loket
penerimaan berkas. Tunggu sebentar sampai nama anda dipanggil. Setelah
dipanggil dan berkas diperiksa (yang asli dikembalikan) dan Anda akan diberi kertas pendaftaran untuk ke tahap dua. Di
kertas akan tertulis kapan anda harus kembali lagi.
Tahap 2: Tahap Pembayaran
Seusai waktu yang ditentukan, anda pun harus datang
pagi-pagi. Serahkan kertas pendaftaran ke loket
penerimaan berkas. Tunggu sebentar sampai dipanggil dari loket pembayaran
paspor
Pembayaran untuk paspor jenis 48 sebesar Rp 255.000.
Dari loket pembayaran paspor ini kita akan mendapatkan kertas bukti pembayaran
yang ada nomor antrean untuk masuk ruang foto dan wawancara
Setelah mendapat nomor antrean, tunggu lagi sampai
kita dipanggil petugas untuk foto, scan 10 sidik jari dan wawancara perihal
berkas-berkas dan tanda tangan paspor. Tunggu proses ini karena lumayan lama.
Setelah proses selesai tanyakan kepada petugas kapan paspor yang sudah jadi
dapat diambil. Jangan lupa bukti pembayaran disimpan untuk pengambilan paspor
di tahap 3
Tahap 3: Tahap Pengambilan Paspor
Untuk pengambilan paspor, waktunya antara pukul
14.00-16.00. Tapi tidak ada salahnya untuk datang lebih awal. Usahakan pukul
14.00 sudah ada di lokasi,
Serahkan bukti pembayaran ke loket penerimaan berkas.
Tunggu beberapa menit karena petugas sedang mempersiapkan berkas paspor yang
sudah jadi
Setelah nama Anda dipanggil lalu tanda tangan di
kertas bukti penerimaan. Petugas akan menyuruh untuk fotokopi paspor anda untuk
digunakan arsip. Setelah menyerahkan fotokopi paspor ke petugas, paspor boleh
anda bawa pulang.
Itulah Tahapan mengurus paspor sendiri. Memang lebih ribet, tapi tentu saja murah. Jika ditotal biayanya hanya Rp 275.000 dengan perincian Rp 200.000 untuk buku paspor 48 lembar, Rp 55.000 untuk foto biometric, Rp 15.000 untuk sidik jari, Rp 10.000 untuk map
Anda juga bisa menggunakan jasa calo atau travel namun
tarif lebih mahal sekitar Rp 600,000. Namun tetap saja anda harus datang juga
ke imigrasi untuk keperluan foto dan wawancara.
Update info, untuk yang belum umroh dan ingin
mengumpulkan uangnya silahkan menabung di bank mandiri .
#Simak Juga yuk Informasi, lihat tentang
security bank Mandiri yang mempunyai julukan "Bank Mandiri Bank Terbaik Di Indonesia"
No comments:
Post a Comment