DALAM LOGIKA, MATEMATIKA
YANG PENTING, PASTI JUMLAHNYA
HALAL HARAM, SAMA SAJA
SALAH PAKAI, BISA CELAKA
Penulis kutip dari tulisan yang diposkan oleh Nurhadi asal Malaysia. Kisahnya begini:
Ada seorang guru yang meragakan permainan yang indah. Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah "Penghapus!"..
Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Penghapus!", jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "Kapur!".
Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk.Selang beberapa saat, permainan berhenti.
Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membedakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu,dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya.
Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika. "Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan
dan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain."
"Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, anda sedikit demi sedikit
menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan.Paham?" Tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham cikgu.(Buk guru).."
"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan."Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"
Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat,dan lain-lain. Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet." Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya...
Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang... Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sedar.
"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat.
Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn
tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu,
kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah
dihancurkan..."
"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara mereka... Dan itulah yang mereka inginkan."
"Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh musuh kita.
"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" Tanya murid-murid.
"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi.""Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sedar".
"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa
dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik takala anak-anak itu
keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya...
RENUNGKANLAH SAHABAT SEMUA..
PANTUN DAN SYAIR AKHLAK DAN ETIK
YANG TERPINGGIRKAN
TIADA
AKHLAK, TIADA ETIK,
ANDA
PASTI, TERLIBAT KONFLIK.
SETAN
DATANG, MENGGELITIK
MENAMPILKAN,
SIFAT MUNAFIK.
Penyair kecil, sadar benar, dirinya orang yang
tersingkir.
Di gubuk itu, Nenek sihir mengatakan kepada
penyair
Tahukah engkau manusia sekarang
tak ada bedanya dengan binatang
tak ada bedanya dengan binatang
Akhlaq dan etik, sudah dicampakkan orang.
Sikut menyikut sudah hal biasa
nyolong makan teman itu sudah lumrah
Hukumnya hukum rimba terjadi di perkantoran
Sikut menyikut sudah hal biasa
nyolong makan teman itu sudah lumrah
Hukumnya hukum rimba terjadi di perkantoran
Terjadi di gedung yang paling terhormat.
siapa yang kuat dialah yang menang
siapa yang kuat dialah yang menang
Manusia sekarang
tak jauh beda dengan para binatang
yang penting senang semua dihalalkan
dan
tak jauh beda dengan para binatang
yang penting senang semua dihalalkan
dan
Rintihku di ke sawah Ranah
Singkuang.
Juga ke surau berdinding papan.
Ku datang mengdukan nasibku kepada-Mu ya Allah
Ku teteskan air mataku
di rumahMu ya Allah
Kusesali semua kesalahan
dan semua kekhilafanku
Ku teteskan air mataku
di rumahMu ya Allah
Kusesali semua kesalahan
dan semua kekhilafanku
Di saat batinku merintih
mengharap pengampunanMu
Aku adalah hambaMu yang tak luput dari dosa
Ya Allah … ampunilah dosa dosaku
mengharap pengampunanMu
Aku adalah hambaMu yang tak luput dari dosa
Ya Allah … ampunilah dosa dosaku
Terkaram dalam jurang penuh
lintah.
Terkaramkan aku di dalam lautan
tubuhku melayang ke dasar laut
tubuhku melayang ke dasar laut
Kuala Kaampar, dsengan dahsyat gelombang
Bononya.
mataku semakin menatap gelap
telingaku berdengung keras
mataku semakin menatap gelap
telingaku berdengung keras
Seiring dengan tenggelamnya aku
kucoba buka mataku
sedikit celah terbuka di kelopak
melihat ikan ikan laut
walau dalam pandang semu
kucoba buka mataku
sedikit celah terbuka di kelopak
melihat ikan ikan laut
walau dalam pandang semu
Sungai Kampar yang bertebing tinggi.
Di tempatku berdiri
terdengar suara jernih gemiricik air sungai
Di tengah hijau pepohonan
air sungai mengalir tenang
Damai kurasakan saat itu
tatkala kicau burung bersautan
seakan memecah hening pagi
Air sungai yang jernih
sumber kehidupanku
Air sungai yang tenang
tetaplah
terdengar suara jernih gemiricik air sungai
Di tengah hijau pepohonan
air sungai mengalir tenang
Damai kurasakan saat itu
tatkala kicau burung bersautan
seakan memecah hening pagi
Air sungai yang jernih
sumber kehidupanku
Air sungai yang tenang
tetaplah
Diriku bagai butiran pasir
di tepi pantai yang biru
yang terpanggang sinar mentari
dan terseret desiran ombak
itulah diriku
menjadi orang yang terpinggir
di tepi pantai yang biru
yang terpanggang sinar mentari
dan terseret desiran ombak
itulah diriku
menjadi orang yang terpinggir
Diriku bagai setetes embun
membasahi rumput di pagi hari
yang hadir sesaat lalu pergi
karena terkena sinar sang
membasahi rumput di pagi hari
yang hadir sesaat lalu pergi
karena terkena sinar sang
Selamat
Tinggal bidadari tepian sungai Kampar.
Pernah terlempar pada masa yang tak kuinginkan
Pernah terkungkung pada waktu yang terhenti
Dan terhalang dengan jutaan harap yang tak mampu aku dekap
Terpagar dengan ribuan angan yang perlahan harus diraih
Dan terluka dengan impian yang terlanjur terurai
Semua berakhir
Pernah terkungkung pada waktu yang terhenti
Dan terhalang dengan jutaan harap yang tak mampu aku dekap
Terpagar dengan ribuan angan yang perlahan harus diraih
Dan terluka dengan impian yang terlanjur terurai
Semua berakhir
Ada jemari yang tercecer dalam alam yang porak
poranda
Ada ceceran merah yang menganak sungai
diantaranya
Semua kian terpukul dengan tebaran tubuh tanpa
desah nafas kehidupan
Semua terpana dengan apa yang terpandang di
depan mata
Kenyataan bahwa akhlak dan etik atau etika telah mulai tertinggal
di dalam pendidikan di Indonesia.Pelanggaran
etika bukan hanya dilakukan siswa,
bahkan kepala sekolah dan guru. Mahasiswa pun telah melakukan tindak kekerasan yang
menyebabkan kematian temannya. Pendidikan di sekolah telah terreduksi, menjadi
penyampaian pengetahuan, tidak lagi mendidik watak atau karakter dan
kepribadian. Mendidik bukan lagi sebagai seni yang dilandasi dengan hati dan
kasih sayang. Yang selalu muncul adalah wajah seram yang siap memberi hukuman.
Tindakan "bullying" sudah menjadi budaya di sekolah yang dilaku kan
guru maupun siswa tanpa merasa menyesal dan belas kasihan.Contoh siswa SMP yang
keluarganya miskin, ibunya hanya sebagai tukang sayur oleh teman-temannya
diolok-olok dan dipermalukan sehingga si siswa menderita batin
(depresi),Peristiwa ini justru pada sekolah yang berlatar belakang agama.( 12
Dinamika Pendidikan No. 1 / Th. XIV / Mei 2007).
Peristiwa-peristiwa tersebut
mengindikasikan bahwa pendidikan etika tidak lagi menjadi landasan pendidikan,
padahal akhlaklah dan morallah yang menjadi dasar pembentukan watak.
Pendidikian etika yang kini telah
terpinggirkan dan terlupakan oleh dunia pendidikan yang hanya mengejar jumlah
kelulusan tinggi pada ujian nasional.
Pendahuluan
Kejadian yang mengejutkan , ada oknum Kepala Sekolah SMA yang mencoba mencuri soal
Ujian Nasional, guru yang memberikan jawaban atas soal Ujian Nasional kepada
siswanya, guru pengawas membiarkan siswa mempergunakan HP saat UN. Editorial
Metro Senin 23 April 2007 jam 19.40 menyebutkan dari hasil survai riset
ditemukan sebanyak 70% peserta Ujian Nasional menyontek, karena guru pengawas
dengan sengaja memberi kan peluang untuk nyontek. Oalam berita jam 18.30 ,pada
hari Selasa 24 April 2007 diberitakan guru pengawas Ujian Nasional SMP di
sebuah SMP memberikan peluang untuk berbuat curang seperti menyontek dengan
cara mengawasi tidak ketat. Oi Medan dilaporkan justru Kepala Sekolah menyuruh
guru mendiktekan jawaban ujian (Air Mata Guru Bongkar Kecurangan. Dinamika
Pendidikan No. 1ffh.XIV / Mei 2007 13 UN Medan.Kecurangan UN SMA dan SMP
direncanakan sangat sistematis. Kompas,Jumat 27 April 2007). Ada guru olah raga
yang menempeleng siswasiswanya karena tidak memakai seragam pakaian olah raga.
Kejadian tragis di IPDN dengan terbunuhnya sejumlah mahasiswa IPDN karena
tindak kekerasan yang terjadi di kampus. Siswa SD klas II meninggal dunia
setelah dianiaya oleh 4 ( empat) temannya di kamar mandi sekolah seperti di
beritakan ulang jam 18.30 oleh Metro TV hari Jumat 4 April 2007. Masalah
pelanggaran moral yang dilakukan para mahasiswa dan siswa di beberapa daerah
juga semakin marak sebagaimana pernah ditulis dalam koran Jawa Pos.
Di dalam lingkungan perguruan
tinggipun tidak luput dari masalah pelanggaran etika akademik. Pada tahun 2000
Universitas Gajah Mada harus mencabut gelar doktor dari seseorang promovendus
yang telah dinyatakan lulus ujian doktor.,karena materi disertasi yang diajukan
ternyata karya milik orang lain dan dinilai sebagai perbuatan plagiat. Di
Universitas Jenderal Soedirman juga mengangkat seorang dosen yang ijazah dan gelar kesarjanaan SI, S2 dan S3
nya palsu. Ijazah yang diperdagangkan di
dalam masyarakat.onisnya para pembeli adalah pejabat ( ada bupati ada anggota
DPR).. Gejala tersebut mengindikasikan pendidikan etika akhlak dan moral, baik dari
aspek berkehidupan bermasyarakat maupun secara khusus moral agama tidak lagi dipedulikan
di dalam institusi pendidikan.
,
Institusi pendidikan yang
seharusnya menanamkan dan mengembangkan serta melestarikan nilai-nilai luhur
sebagai nilai etika, pedoman moral justru berkembang ke budaya kekerasan yang
mengarah pada sikap arogansi para siswanya. Pendidikan Agama dan Pendidikan
Pancasila tidak lagi mampu mewujudkan misinya dan berubah menjadi wahana
penyampai pengetahuan dan bukan membentuk watak and sikap sebagai warga negara,
pribadi dan warga masyarakat yang bersifat makluk individu sosial sekaligus. Penulis
setelah mencermati kejadian-kejadian tersebut timbul pertanyaan apa yang salah
dalam praktek pendidikan. Dalam konteks inilah kajian tentang tinjauan
yuridis hukuman fisik untuk disiplin pendidikan,
serta pendidikan etika yang disajikan.
Makna Etika
Kata
etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yang dalam bentuk tunggal adalah ethos yang
mempunyai banyak arti, anatara lain ; tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berfikir. Sedang
dalam bentuk jamak ta etha berarti adat kebiasaan Bertens (2002.p.4).Menurut
Webster's New Collegiate Dictionary, etika adalah .." 1) ...the discilpine
dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation,2).a. a
set of moral principles and values,b. a theory or system of moral values,c.theprinciples
of conduct governing an indiviadual or a gropup". Dalam arti adat
kebiasaan inilah yang melatar belakangi terbentuknya istilah etika. Dan etika dimaknai
sebagai ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Jika merujuk pada Kamus Besar Bahaasa Indonesia (1988.p. ) kata etika dijelaskan
dengan membeerdakan tiga arti: 1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk
dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak),2) kumpulan azas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak, 3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat.
Menurut Bertens (2002.p.6-7) etika
mempunyai tiga arti, yaitu: pertama, kara etika biasa dipakai dalam arti:
nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Dalam arti ini etika bersifat
relatif di dalam suatu wilayah/ daerah. Misal apa yang dianggap baik oleh suatu
kelompok belum tentu baik oleh kelompok lain meski mereka berada dalam suatu
daerah atau wilayah yang sarna karena beda suku atau agama dan
kepercayaan.Contoh adat kawin lari yang masih terdapat disebagian desa di
propinsi Bali, oleh mereka yang menganut agam non Hindu, dianggap tidak baik.
Demikian pula kawin siri yang oleh suatu kelompok Islam diterima baik, tetapi
oleh kelompok lain yang berbeda kepercayaan akan dianggap tidak baik.Dengan
demikian akan terdapat etika berdasarkan atas suku, agama dan kepercayaan yang
menyatu di dalam suatu sistem nilai, seperti adat istiadat Jawa,Dinamika
Pendidikan No. 11Th.XIV / Mei 2007 15 Sunda, Bali , Suku Badui dalam, suku Daya
, etika Kristen,akhlak etika Islam , ada
tasawuf.. Kedua, etika berarti juga ; kumpulan asas atau nilai moral.
Kumpulan nilai moral yang kemudian dijadikan
dasar bertindak/berperilaku bagi anggotanya ini yang kemudian menjadi kode
etik. Seperti kode etik guru, kode etik dokter, kode etik paramedik, kode etik
hakim, kode etik peneliti dan lain sebgainya. Ketiga, etika mempunyai arti ilmu
tentang yang baik atau buruk yang sam artinya dengan filsafat moral karena
berkaitan dengan asas-asas dan nilai tentang yang dianggap baik dan buruk. Dalam
kajian ini etika ditekankan pada arti nilai-nilai dan norma-norma etis yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya di
dalam berkehidupan bermasyarakat. Di dalam kehidupan sosial bermasyarakat warga
dituntut untuk mematuhi apa yang telah ditetapkan oleh masyarakatnya sebagai
aturan, tata nilai, larangan ( tabu) serta pantanagn. Semakin kompleks
kehidupan masyarakat semakin banyak aturan adat , larangan (tabu) serta pantangan
yang diperuntukan bagi warganya.
Karena itu para murid yang akan menjadi warga dewasa penuh dari
suatu masyarakat dan sebagai warga negara serta warga dunia harus belajar memahami, melestarikan nilai-nilai luhur yang
dianut masyarakat dan bangsa serta dunia
agar dapat hidup damai, bertoleransi dan saling mengharagai. Intemalisasi nilai
dalam diri seseorang dapat terjadi secara intensif lewat pendidikan apabila
direncanakan dan dilakukan secara kontekstual sesuai dengan lingkungan hidup
para siswa. Misal dengan pendekatan "value clarification" siswa
disadarkan akan makna nilai nilai yang diperkenalkan oleh pendidik. Siswa tidak
hanya tahu tetapi akan memahami makna nilai dan akan menrima sebagai nilainya
sendiri serta akan menerapkan di dalam kehidupannya sebagai acuahn berperilaku
atau bertindak.16 Dinamika Pendidikan No. 1 / Th. XIV / Mei 2007
Jika siswa memasuki dunia kerja profesional , akan
diikat dengan hukum dan kode etik
profesi yang dijadikan acuan di dalam
melaksanakan pekerjaan atas profesinya.Di dalam pergaulan sosial, seseorang juga
dituntut untuk berperilaku sesuai dengan etika yang ditetapkan. Ada aturan yang
sederhana, dalam jamuan makan
intemasional, ada aturan pakaian dan cara berpakaian, tata cara makan, cara mempersilahkan
makan, cara mengambil makanan, meminta makanan juga cara memegang sendok dan
pisau makan, cara minum untuk berkunjung dan lainnya. Kursus etika cara makan, disebut
"table manner" yang
biasanya diberikan kepada para calon diplomat dan istrinya sebelum berangkat
untuk bertugas di luar negeri. Seseorang yang hidup di dalam masyarakat yang
memilki peradaban harus menerapkan
nilai-nilai yang berlaku selama dia
hidup dalam lingkungan di mana ia tinggal.
Makma Pendidikan
Arti
hukuman disiplin pendidikan dapat dirumuskan
dalan berbagai bentuk sesuai dengan sudut pandang dan konteks dipakai. Rumusan
formal yang tertulis di dalam penejelasan UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 di
sebutkan :"
Pendidikan
merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran dan atau cara lain yang
dikenal dan diakui oleh masyarakat." Sedang fungsi pendidikan dikatakan :
"... berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab".
Rumusan dari sudut pandang filsafat
sebagaimana dikemukan oleh Driyarkara , pendidikan adalah "memanusiawikan
manusia". Makna manusiawi punya arti yang dalam. Bukan sekedar membantu
pertumbuhan secara fisik, tetapi keseluruhan perkembangan pribadi manusia dalam
konteks lingkungan manusia yang memiliki peradaban.Masa Dinamika Pendidikan No.
1fT'h,XIV/ Mei 2007 17. belajar manusia untuk berkembang menjadi dewasa dalam
arti pribadi yang utuh memerlukan waktu yang lebih panjang jika dibandingkan
dengan makhluk hidup lainnya. Karena manusia harus belajar untuk memahami,
menguasai dan mampu mempergunakan atau memanfaatkan apa yang dipelajari untuk
bisa hidup dan menghidupi keluarganya. Proses belajar akan terjadi sepanjang
hidupnya sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat yang terus berubah dan
berkembang. Proses belajar dapat terjadi dalam lingkungan pendidikan formal
(persekolahan), pendidikan non-formal (pendidikan-pelatihan dan kursus) serta
pendidikan informal yang terjadi di dalam keluarga maupun masyarakat, seperti
dalam "home schooling" yang saat ini mulai marak di kota-kota besar.
Menurut penulis, jika dikaji kembali
fungsi pendidikan yang dinginkan ,"... membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat". Membentuk watak dan peradaban bagi manusia
sebagai individu maupun sebagai warga bangsa Indonesia.Sebagai individu
diharpakan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia. Sebagai warga
ia harus sehat,berilmu, cakap,kreatif, mandiri dan menajdi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk beriman dan bertakwa dan berakhlkak mulia,
manusia harus mempelajari, memahami, memiliki dan menerapkan nilai-nilai yang
dijarkan atas dasar etika agama, serta etika
kehidupan.Dalam
ajaran agama terdapat ajaran boleh dan tidak boleh dilakukan, perbuatan
baik dan buruk, dan pantas dilakukan dan tidak pantas dilakukan
di depan umum. Dalam Hukum Islam kata halal dan haram, wajib, sunnah dan tidak
boleh dilanggar. Di dalam ajaran Nabi
Musa ada yang disebut 10 ( sepuluh) perintah Allah yang ditulis dalam dua buah
batu log .Selain nilai-nilai yang bersumber dari kitab suci, ada nilai-nilai Adat
yang diterima dan diakui oleh masyarakat intemasional, misalnya hak azasi
manusia yang tertuang dalam perjanjian Jenewa tahun 1948.
Nilai-nilai baru, bisa juga muncul dengan adanya profesi baru yang
diakui oleh masyarakat yang menuntut perilaku tertentu di dalam melaksanakan
tugas pekerjaannya. Kumpulan nilai-nilai ini kemudian dirangkum menjadi apa
yang dikenal dengan kode etik profesi.
Sekalipun secara jelas disebutkan di dalam Undang-Undanga No:20 Tahun 2003. Tentang
Sistem Pendidikan Nasional dalam Bab I Pasal 1 ayat (1) , Bab II Pasal 318 ,
dalam Jurnal Dinamika Pendidikan No. 1/ Th. XIV / Mei 2007 salah satu tujuannya
disebutkan "berakhlak mulia",
namun dalam kenyataannya tujuan belajar dan pembelajaran diredusir dan
difokuskan ke penguasaan pengetahuan untuk kepentingan ujian nasional maopun
ujian sekolah sebagai syarat lulus. Hasil pendidikan hanya diukur dari
banyaknya siswa yang lulus ujian dan nilai yang diperoleh dalam ujian. Tujuan-
tujuan lain tidak pemah diukur secara sungguh-sungguh. Pencapaian akhlak mulia hanya diukur dari aspek
pengetahuan dalam ujian sekolah dan difokuskan pada pengetahuan agama yang
diikuti siswa dalam belajar. Oleh karena itu pengukuran dan evaluasi hasil
proses pendidikan perlu ditinjau ulang dan harus diorientasikan pada tujuan
sebagairnana diarnanatkan dalarn undang-undang.
TOLONG SEBARKAN PADA SAUDARA2 ISLAM KITA..MOGA ALLAH MEMBERI TAUFIQ DAN HIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA... MARILAH KITA SAMA2 SEDAR BAHAWA AGAMA,BANGSA DAN TANAHAIR KITA SEMAKIN TERANCAM!
UMAT ISLAM SEMAKIN MUDAH DIBELI DENGAN WANG RINGGIT, DILALAIKAN DENGAN KEINDAHAN DAN MEMUJA KESERONOKAN HIDUP, HINGGA HILANG MARUAH DAN HARGA DIRI!! JUSTERU, MARILAH, KITA BETULKAN APA YG TERMAMPU BERSAMA2..
USAH HANYA BILA SEGALANYA SUDAH TERJADI, SAMA SEPERTI SAUDARA KITA DINEGARA2 LAINNYA, BARU KESEDARAN ITU TIMBUL, MUNGKIN MASIH BELUM TERLAMBAT TAPI KITA SUDAH TERLEWAT UTK MERUBAH DAN MEMBAIKI KEROSAKAN YG DIALAMI.
YA ALLAH, SATUKANLAH UMAT ISLAM...AMIIINN...
"MENGUSAHAKAN SESUATU ADALAH JAUH LEBIH BAIK DRPD TIDAK MELAKUKAN APA-APA, WALAUPUN ADAKALANYA YG DIUSAHAKAN ITU GAGAL".
Polisi Dan
Nenek Isap Permen
Menjelang ramadan polisi merazia beberapa psk serta menggiring mereka ke kantor polisi untuk diinterogasi satu per satu.
karena sangat banyaknya psk yang terjaring, antrian hingga keluar pagar kantor polisi.
tidak lama lantas, lewatlah seorang nenek yang akan beli minyak tanah.
dikarenakan lihat keramaian, si nenek ajukan pertanyaan pada psk yang berdiri pada antrian sangat belakang.
“Cucu-cucuku, lagi antri apaan ? “
dikarenakan malu berterus terang, si psk menjawab sekenanya, lagi ngantri permen, nek.
begitu kagetnya si psk nyatanya nenek itu turut antri.
si psk ajukan pertanyaan, lagi ngapain, nek ?.
nenek juga akan permen, cu.
singkat cerita sampailah giliran si nenek untuk diinterogasi.
begitu kaget sang polisi lihat nenek yang telah renta itu terhitung didalam antrian psk.
dengan amat hati-hati si polisi ajukan pertanyaan, apa nenek tetap sanggup ?
si nenek menjawab dengan nada bergetar dikarenakan umur yang telah sepuh, kaaaloo hanya isep-isep sih nenek tetap oke, cu…. !
Menjelang ramadan polisi merazia beberapa psk serta menggiring mereka ke kantor polisi untuk diinterogasi satu per satu.
karena sangat banyaknya psk yang terjaring, antrian hingga keluar pagar kantor polisi.
tidak lama lantas, lewatlah seorang nenek yang akan beli minyak tanah.
dikarenakan lihat keramaian, si nenek ajukan pertanyaan pada psk yang berdiri pada antrian sangat belakang.
“Cucu-cucuku, lagi antri apaan ? “
dikarenakan malu berterus terang, si psk menjawab sekenanya, lagi ngantri permen, nek.
begitu kagetnya si psk nyatanya nenek itu turut antri.
si psk ajukan pertanyaan, lagi ngapain, nek ?.
nenek juga akan permen, cu.
singkat cerita sampailah giliran si nenek untuk diinterogasi.
begitu kaget sang polisi lihat nenek yang telah renta itu terhitung didalam antrian psk.
dengan amat hati-hati si polisi ajukan pertanyaan, apa nenek tetap sanggup ?
si nenek menjawab dengan nada bergetar dikarenakan umur yang telah sepuh, kaaaloo hanya isep-isep sih nenek tetap oke, cu…. !
cerita lucu gokil Cerita Lucu Pak Polisi, Psk
Dan Nenek
No comments:
Post a Comment