Bulan, dengan rekayasa keras, bisa saja
pada masa mendatang diubah menjadi tempat
tinggal yang layak huni dan nyaman.
Namun dari ukurannya yang jauh lebih kecil ketimbang
bumi tak akan sanggup menampung semua penduduk bumi. Karena itu, satu-satunya
yang ”paling mungkin” untuk menjadi tempat tinggal bagi manusia di masa depan hanyalah planet Mars.
Tantangan Terbesar
NU dan Muhammadiyah, masa datang
Punya pesawat, pergi ke bintang,
Sudah terbiasa, keduanya ditantang
Ciptakan teknologi, penakluk ruang.
Pendaratan manusia ke Mars diperkirakan akan terlaksana
pada tahun 2025 - 2030. Mars berjarak 78,34 juta kilometer dari bumi. Sekali
perjalanan dari bumi ke Mars dan sebaliknya perlu waktu sekitar 9 bulan.
Kondisi geologis di Mars banyak kesamaan dengan sejumlah tempat di Bumi, yaitu
berupa kawah luas, gunung api, danau yang mengering, bekas daerah genangan air,
hingga kehidupan mikroorganisma di bawah lapisan es.
Sebelum mewujudkan impian itu, serangkaian
penelitian dan pengembangan wahana antariksa serta penyiapan manusia untuk
melakukan perjalanan lama dan pendaratan di lingkungan serba ekstrem sedang
dilakukan.
Karena itu perlu
dipikirkan juga pembangunan stasiun pengisian bahan bakar diantariksa. Seperti
dikutip Innovation News Daily, 23 Mei 2011, NASA menyediakan tender senilai 200
juta dolar AS atau sekitar Rp1,7 triliun bagi yang mampu menunjukkan bagaimana
menyimpan dan mentransfer bahan bakar roket di luar angkasa.
Ide untuk membuka pom bensin di luar angkasa
sendiri telah lama berkembang. Sebagai contoh, sebuah perusahaan asal Kanada
tengah bersiap untuk meluncurkan stasiun pengisian bahan bakar di tahun 2015
mendatang. Namun pada proposalnya, NASA menginginkan sesuatu yang lebih dari
sekadar mengisi ulang pesawat ruang angkasa di orbit Bumi.
Selain itu, NASA juga ingin secara khusus
memanfaatkan oksigen dan hidrogen cair yang biasa digunakan untuk memasok daya
bagi mesin pesawat ruang angkasa dan beberapa roket komersial.
Proposal yang ditawarkan
mencari perusahaan yang mampu menyediakan penyimpanan zero-boil off oksigen
cair dan setidaknya penyimpanan minimal boil-off hidrogen cair.
Sebagai gambaran, hidrogen cair membutuhkan
penyimpanan dengan suhu minus 218 derajat Celcius. Zat itu perlu dilindungi
dari sumber panas eksternal seperti Matahari atau panas buangan mesin roket
untuk mencegah terjadi pemuaian atau menyebabkan ledakan tangki penyimpanan.
Perusahaan yang berminat untuk menyambut
tantangan NASA juga harus mampu menunjukkan bagaimana zat cair ini ditransfer
dalam lingkungan dengan gravitasi minimal di orbit Bumi.
NASA ingin secara khusus
memanfaatkan oksigen dan hidrogen cair yang biasa digunakan untuk memasok daya
bagi mesin pesawat ruang angkasa dan beberapa roket komersial.
Sementara itu, Direktur Jenderal Badan Antariksa
Eropa (ESA) Jean-Jacques Dordain mengatakan, pendaratan ke Mars merupakan
tantangan terbesar umat manusia.
Namun, cita-cita ini
tidak mungkin dilakukan oleh satu negara sendiri, seperti era pendaratan
manusia di Bulan. Kerja sama internasional perlu dilakukan untuk menggalang
sumber daya, termasuk biaya.
Persoalan biaya membuat Badan Antariksa
Nasional Amerika Serikat (NASA)
menghentikan sementara program penerbangan pesawat ulang aliknya mulai tahun
depan. Pengiriman selanjutnya akan dilakukan dengan menitipkan mereka ke
penerbangan Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) atau penerbangan komersial milik perusahaan swasta yang pada beberapa
tahun mendatang diramalkan bakal mendominasi pengiriman manusia ke luar angkasa.
Salah satu perusahaan
pengiriman manusia ke luar angkasa, Virgin Galactic, akan memulai pengiriman
turis untuk mengorbit Bumi pada tahun 2012 mendatang. Harga tiketnya 200.000
dolar AS atau sekitar Rp 1,8 miliar pulang-pergi.
Harga itu hanya seperseratus harga yang harus
dibayar turis antariksa pertama, Dennis Tito, pada 2001. Saat ini lebih dari
400 orang mendaftar.
Perusahaan penerbangan
swasta lain, Bigelow Aerospace, berencana membangun stasiun antariksa swasta
pertama. Proyek ini akan menggantikan Stasiun Antariksa Internasional (ISS)
yang berakhir masa tugasnya tahun 2014-2020.
Kolonisasi Bulan
Langkah lain untuk menunjang pengiriman
manusia ke Mars adalah kolonisasi Bulan. Sejumlah perusahaan penerbangan
antariksa swasta menyiapkan rencana untuk membangun perkampungan kecil di
Bulan. Jika proyek ini terwujud, fasilitas itu dapat dijadikan tempat singgah
manusia sebelum menuju Mars, baik untuk mengisi bahan bakar maupun mengatur
waktu penerbangan memanfaatkan gravitasi Mars, sehingga bahan bakar yang
digunakan bisa dihemat dan keselamatan antariksawan terjaga. Persinggahan lain
yang sedang digagas adalah melalui dua satelit (bulan) planet Mars, yakni
Phobos dan Deimos.
McCuisition, Director of the Mars Exploration
Program NASA, mengatakan, tantangan terbesar mendaratkan wahana berawak di Mars
adalah menerbangkan pesawat antariksa berukuran sebesar stasiun antariksa yang
ada saat ini, mendaratkannya ke Mars, dan membawanya kembali ke Bumi.
Proses pendaratan wahana berawak itu juga
harus memastikan antariksawan di dalamnya terlindung dari radiasi luar angkasa
di Mars. Radiasi di Mars bisa mencapai puluhan hingga 2.000 miliar per hari.
Dosis radiasi ini mampu
merusak sumsum tulang belakang hingga menyebabkan kematian dalam hitungan 4
minggu-5 minggu.
Tingginya radiasi di Mars
disebabkan oleh tipisnya atmosfer dan rendahnya kekuatan medan magnet Mars.
Medan magnet tak mampu menghalau radiasi Matahari, sinar kosmik, atau pun
bintang lain.
Menyiapkan antariksawan yang akan melakukan
perjalanan ke Mars juga pelik. Mereka akan terpisah dari kehidupan Bumi dalam
kondisi serba ekstrem sekitar 2 tahun.
Pada 3 Juni 2010 - 5 November 2011, Institute
of Biomedical Problems Rusia, bersama dengan Direktorat Penerbangan Antariksa
Berawak, Badan Antariksa Eropa (ESA ) melakukan simulasi untuk mempelajari efek
psikologis dan fisiologis yang akan dialami manusia dalam perjalanan panjang ke
luar angkasa.
Proyek itu sendiri dinamakan Mars500, karena
mensimulasikan waktu yang diperlukan manusia untuk melakukan misi ke Mars di
masa depan dengan menggunakan roket seperti saat ini. Misi diperkirakan memakan
waktu 250 hari untuk sampai ke Mars, 30 hari untuk berada di permukaannya, dan
240 hari perjalanan kembali ke Bumi (total 520 hari). Namun pada kenyataannya,
waktu yang diperlukan bisa saja lebih lama dari perkiraan ini.
Mars500 memang belum berhasil membuat simulasi
tanpa-berat konstan layaknya perjalan delapan bulan di luar angkasa. Namun misi
itu telah berhasil menerapkan komunikasi antara anggota tim yang berada di
dalam modul dan di luar modul, di mana perlu waktu tunda 20 menit untuk
mencapai kedua titik itu. Waktu tersebut tidak jauh berbeda dari waktu yang
harus ditempuh gelombang radio antara Mars dan Bumi. (24).
Beberapa saat setelah tumbukanTumbukan
menghasilkan lonatarn partikel massa ke angkasa.
Partikel massa membentuk cincin yang
mengorbit bumi, sebagian di antaranyamenggumpal membetuk bulan.Pada mulanya
permukaan bulan sangat panas dan mempunyai aktivitas vulkanik. Kondisiini
bertahan sampai 900 juta tahun.
Setiap
hari kita melihat bahwa matahari terbit di kaki langit sebelah Timur, lalu
bergerak makin lama makin tinggi, hingga akhirnya pada tengah hari mencapai
tempat kedudukannya yang paling tinggi pada hari itu. Setelah itu ia meneruskan
perjalannya, tempatnya di langit main lama makin rendah, dan pada senja hari
kita lihat ia terbenam di ufuk sebelah Barat.
Perjalanan matahari
seperti itu bukanlah gerak matahari yang sebenarnya, akan tetapi terjadi akibat
adanya perputaran bumi pada porosnya (rotasi) selama sehari semalam. Peristiwa
perjalanan matahari semacam itu dinamakan perjalanan semu matahari. Disamping
melakukan perjalanan semu, matahari juga melakukan perjalanan tahunannya yang
sesungguhnya, yakni perjalanan matahari dari arah Barat ke Timur dalam waktu
satu tahun (365,2425 hari) untuk sekali putaran. Dengan demikian dalam sehari
matahari bergerak 000 59' 08,33".
Jalur perjalanan tahunan
matahari itu tidak berimpit dengan equator langit, tetapi ia membentuk sudut
sekitar 230 27' dengan equatr. Jalur perjalanan matahari inilah yang disebut
Ekliptika (da-iratul Buruj). Ekliptika (da-iratul Buruj) ialah lingkaran besar
pada bola langit yang memotong lingkaran equator langit dengan membentuk sudut
230 27' .
Titik perpotongan antara
lingkaran equator dengan ekliptika itu terjadi dua kali. Perpotongan pertama
terjadi pada saat matahari bergerak dari langit bagian selatan ke langit bagian
utara yaitu di titik Aries (tanggal 21 Maret) yang disebut Vernal Equinox.
Perpotongan kedua terjadi pada saat matahari bergerak dari bagian langit utara
ke bagian langit selatan yaitu pada titik Libra (tanggal 23 September) yang
disebut Auntumnal Equinox.
Ekliptika terbagi atas 12
bagian yang masing-masing besarnya 30 derajat. Bagian-bagian itu disebut rasi
bintang (mintaqatul buruj/zodiac/ constelation). Zodiak ini terdiri dari dua
belas (12) rasi bintang yang membentang disepanjang ekliptika, sehingga
seolah-olah merupakan ikat pinggang bola langit. Rasi bintang ialah gugusan bintang-bintang
yang sering disebut dengan zodiak atau constelation. Rasi bintang yang ada di
sabuk zodiak ada 12, yaitu:
Aries atau Haml (domba)
Taurus atau Tsaur (sapi
jantan)
Gemini atau Jauza' (anak
kembar)
Cancer atau Sarathan atau
(kepiting)
Leo atau atau Asad
(singa)
Virgo atau Sunbulah (anak
gadis)
Libra atau Mizan (neraca)
Scorpio atau Aqran (kala
jengking)
Sagitarius atau Qaus
(panah)
Copricornus atau Jadyu
(anak kambing)
Aquarius atau Dalwu
(timba)
Pisces atau Hut (ikan)
Pada saat matahari menduduki
rasi bintang Aries, Taurus dan gemini atau antara tanggal 21 Maret – 21 Juni
(matahari berada disebelah utara ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami
musim bunga (spring) dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim rontok
(autum). Pada saat matahari menduduki rasi bintang Cancer, Leo dan Virgo atau
antara tanggal 21 Juni – 23 September (matahari berada disebelah utara ekuator)
belahan bumi bagian utara mengalami musim panas (summer) dan belahan bumi
bagian selatan mengalami musim dingin (winter).
Pada saat matahari
menduduki rasi bintang Libra, Scorpio dan Sagitarius atau antara tanggal 23
September – 22 Desember (matahari berada disebelah selatan ekuator) belahan
bumi bagian utara mengalami musim rontok dan belahan bumi bagian selatan
mengalami musim bunga. Pada saat matahari menduduki rasi bintang Aries, Taurus
dan gemini atau antara tanggal 22 Desember – 21 Maret (matahari berada
disebelah selatan ekuator) belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin dan
belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas. Untuk memudahkan pemahaman
perhatikanlah tabel berikut:
No
Tanggal
Perubahan Musim
Utara
Selatan
1
21 Maret – 21 Juni
Bunga
Rontok
2
21 Juni – 23 Sept
Panas
Dingin
3
23 Sept – 22 Des
Rontok
Bunga
4
22 Des – 21 Maret
Dingin
panas
B. Peredaran Bumi
1. Rotasi Bumi
Gerak bumi berputar pada
porosnya disebut gerak rotasi bumi. Arah berotasi dengan arah dari barat ke
timur. Periode rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik.
Akibat dari rotasi bumi
sebagai :
a. Gerak harian benda
langit dari timur ke barat (terbit di timur, terbenam di barat, dan terjadinya
pergantian siang malam).
b. Terjadi pepatan bumi
di arah kutubnya (momentum sudut lebih besar pada daerah equator )
c. Efek coriolis pada
arah angin.
d. Perubahan arah ayunan
bandul.
e. Perubahan arah arus
laut sepanjang equator bumi.
2. Revolusi Bumi
Gerak bum i mengedari
matahari disebut gerak revolusi bumi. Bidang orbit bumi mengedari disebut
bidang ekliptika. Letaknya miring 23o 30’ terhadap bidang equator langit
(perpanjangan bidang equator bumi). Periode revolusi bumi = 365.25 hari. Gerak
revolusi bumi disebut juga gerak tahunan bumi atau gerak annual.
Akibat dari gerak
revolusi bumi sebagai berikut :
a. Gerak semu tahunan
matahari di daerah zodiak. Gerak harian matahari terlambat 4 menit dari bintang
setiap harinya, atau bergeser ke arah timur sebesar 1o (satu derajat) busur di
latar belakang bintang-bintang di daerah zoodiak.
b. Terjadinya paralaks
bintang.
c. Terjadinya pergantian
musim di permukaan bumi akibat kemiringan sumbu bumi sebesar 66o 30’ terhadap
bidang peredarannya (bidang ekliptika).
3. Gerak Presesi
Gerak presesi bumi
disebut juga gerak gasing bumi, Maksudnya adalah perputaran sumbu rotasi bumi
mengedari sumbu bidang ekliptika. Periode gerak presesi bumi = 26.000 tahun.
Terjadi akibat kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika sebesar 66o30’.
Matahari berusaha menarik bulatan bumi untuk jatuh ke bidang ekliptika, namun
karena bumi berotasi, akibatnya sumbu bumi berputar bagaikan sebuah gasing yang
mau jatuh.
Akibat dari gerak presesi
bumi sebagai berikut :
a. Kutub langit Utara dan
Selatan tidak tetap letaknya, selalu berpindah karena memutari kutub ekliptika
dengan periode 26.000 tahun.
b. Koordinat seluruh
benda langit selalu berubah untuk jangka waktu panjang. Letak matahari dan
titik Aries (Titik Hamal/Titik Aries)) berpindah letaknya di zodiak ke arah
barat (mundur) dengan periode 26.000 tahun. Setiap zodiak ditempuh sekitar 2000
tahunan.
4. Gerak Nutasi
Lingkaran gerak presesi
bumi tidak mulus, melainkan bergelombang dengan periode gerak gelombangnya 19
tahun. Gerak gelombang ini disebut gerak nutasi. Gerak nutasi terjadi akibat
pengaruh bulan yang berusaha menarik bumi ke bidang orbit bulan. Bidang orbit
bulan miring 5o 12’ terhadap ekliptika.
5. Gerak Apsiden
Ialah gerak titik
aphelium dan prehelium bergeser dari arah Timur ke Barat. Pergeseran titik
aphelium dan prehelium ini menempuh sekali putaran (3600) selama sekitar 21.000
tahun sehingga gerak ini sebesar 0,17" perhari.
C. Peredaran Bulan
1. Rotasi Bulan
Bulan berputar pada
porosnya dengan periode 27 1/3 hari = 27 hari 7 jam 43 menit 11,5 detik.
2. Revolusi Bulan
Bulan berputar
mengelilingi bumi dengan periode 27 1/3 hari = 27 hari 7 jam 43 menit 11,5
detik. Akibat rotasi dan revolusi bulan waktunya bersamaan, maka daerah
permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu tetap. Manusia mengetahui daerah
yang membelakangi bumi setelah penerbangan pesawat Apollo yang berhasil
memotret bagian belakang bulan.
3. Gerak Librasi
Gerak sumbu bulan yang
melintang maupun membujur disebut gerak librasi bulan, disebut juga gerak
angguk bulan. Terjadi akibat kemiringan sumbu bulan terhadap sumbu bidang
orbitnya sebesar 6o 30’. Kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang
ekliptika sebesar 5o12’. Akibatnya permukaan bulan yang menghadap ke bumi
sedikit berubah akibat gerak angguk bulan tersebut.
4. Fase-Fase Bulan
Bulan adalah satu-satunya
satelit yang ada di Bumi. Ia tidak mempunyai sinar sendiri seperti matahari.
Bulan seolah-olah bersinar disebabkan bulan memantulkan kembali cahaya yang
diterimanya dari matahari. Karena bulan itu beredar mengelilingi bumi, maka
bagian-bagian muka bulan berbeda-beda pula yang mendapat cahaya matahari.
Akibatnya kadang-kadang
kita lihat seluruh muka bulan yang terang, tetapi pada waktu lain hanya
sebagian kecil dari muka bulan yang terang karena mendapat sinar matahari.
Keadaan ini menyebabkan seolah-olah bulan itu berubah-rubah bentuknya. Hal ini
disebut fase dari bulan.
Pada saat bulan berada
diantara bumi dan matahari (ijtima'), maka seluruh bagian bulan yang tidak
menerima sinar matahari persis menghadap bumi. Akibatnya bulan pada saat itu
tidak tampak dari bumi. Hal ini disebut bulan mati.
Siklus fase bulan ini
dimulai dengan bulan baru, yaitu pada waktu bulan berada di antara bumi dan
matahari.
BULAN SATELIT BUMI
Downlo
ad or
Print
No comments:
Post a Comment