BERSIKAP ZUHUDLAH DI TENGAH MASYARAKAT YANG MENYEMBAH UANG
M.Rakib Ciptakarya.Riau
Indonesia. 2014.
Akan datang suatu masa nanti kepada
umat manusia. Masyarakatnya berkarakter
kambing dan kiblat mereka adalah wanita
dan uang(Kiblatuhum nisa’uhum wa darohimuhum)
Wahai para
penyembah wanita dan uang
Jadikanlah hidup
anda seimbang
Akhirat perlu,
dunia jangan dibuang
Hidup di dunia
bukan, untuk bersenang-senang
Makan jangan,
terlalu kenyang
Jalan yang haram,
tidak diberi peluang
Dunia akhirat, akan
tenang
Tipu daya,
harus ditentang.
Sikap zuhud
terhadap uang merupakan salah satu akhlak
mulia yang diajarkan oleh Islam. Zuhud mengandung arti melepaskan diri dari
keterikatan kepada dunia atau melepaskan diri dari diperbudak oleh dunia.
Dengan demikian zuhud bukan berarti melepaskan diri terhadap kebutuhan dunia,
karena hidup tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan. Tidak ada orang yang
hidup tanpa membutuhkan sesuatu. Namun janganlah menganggap bahwa dunia adalah
segala-galanya, sehingga lupa akhirat.
Kebalikan dari sifat zuhud adalah sifat matrealistis. Orang yang mempunyai sifat ini menganggap bahwa dunia dan harta adalah segala-galanya. Kalau kecintaannya terhadap dunia semakin menjadi-jadi dan tidak terkendali, maka dia dapat melupakan Allah SWT dan melupakan kehidupan akhirat.
Orang yang zuhud disebut zahid. Sikap zuhud menjadi penting untuk dimiliki oleh setiap orang muslim karena syaitan selalu membisikkan agar semakin banyak yang didapat manusia, maka semakin banyak pula keinginannya terhadap yang lain. Syaitan menghendaki
agar manusia menjadi makhluk yang matrealistis, serakah atau tamak, sudah memiliki satu ingin dua, setelah punya dua ingin empat, setelah punya empat ingin delapan dan seterusnya.
Kebanyakan orang karena terdorong nafsu syaitan maka kehidupannya hanya disibukkan untuk mencari kepuasan dunia. Dari hari kehari, bulan ke bulan dan seterusnya dari tahun ke tahun, sehingga hampir tidak ada lagi waktu mengingat Allah SWT dalam dirinya. Bahkan terkadang banyak orang menjadi lupa terhadap dirinya sendiri karena mengejar dan mencari kebutuhan hidup dan mendewakan harta atau materi. Orang seperti ini sudah terjebak dengan pola kehidupan yang matrealistis. Hadis Rasulullah :
Artinya : “Diriwayatkan dari Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Anak Adam menjadi semakin tua, tetapi ada dua perkara dari padanya yang akan menjadikannya semakin muda yaitu: Tamak (rakus) kepada harta dan tamak kepada umur.
( HR Bukhari dan Muslim )
Artinya : "Orang beriman makan dengan satut usus, sedang orang kafir makan dalam tujuh usus".
(H.R. Bukhari dan Muslim).
MENIPU SETAN
M.Rakib Ciptakarya.Riau
Indonesia. 2014.
Pada tahun 1998, penulis(M.Rakib Ciptakarya) menjadi guru SMA
Unggul Riau, yang kini bernama SMA Plus, yang terletak di Desa Kubang pinggiran
Kota Pekanbaru Riau Indonesia. Umur penulis waktu itu 40 tahun. Teman-teman
lain umurnya juga rata-rata 40 tahun. Kami sudah mulai merasakan penyakit
PATIMAH(Payah Tidur Malam Hari)…Sambil berkelakar, penulis menyatakan, jika
ingin mengatasi sulit tidur, cepat-cepatlah datang ke masjid pada hari jumat.
Pura-pura bezikir dan pura-pura ingin membaca Al-Qur’an sebanyak-banyaknya. Maka
Setan akan datang menghimpin pelupuk mata anda
dan menghilangkan daya fikiran di otak anda, pastilah anda akan
dininabobokkan oleh Setan, sampai anda tertidur pulas. Dibangunkan orangpun
anda seakan tidak rela. KHATIB berteriak pakai mikropon juga anda tidak
perduli. Itulah tip pertama jika ingin menipu Setan.
Ada tip kedua menipu Setan..jika
anda sulit tidur. Pertama anda harus bersandar ke dinding atau ke kursi.
Ambillah buku agama yang pemahamannnya agak berat. Bacalah kira-kira satu
setengah halaman. Baru masuk ke halaman ke dua, anda kemungkinan besar
didatangi oleh Setan tertinggi yang secepat kilat masuk ke saraf otak dan
bertengger di kelopak mata anda agar anda tertidur pulas. Setan tidak peduli
bahwa anda sebenarnya hanya pura-pura, karena anda ingin tidur sebenarnya..
ABU
NAWAS MENIPU TUHAN DENGAN MERAYUNYA
Abu Nawas adalah seseorang yang selalu memiliki cara untuk
menjawab setiap pertanyaan dengan tepat. Bahkan, pertanyaan yang sama pun dapat
dijawabnya dengan cara yang berbeda. Dan ada satu lagi yang diketauhi oleh sang
guru bahwa Abunawas bisa menipu Tuhan.
Untuk cerita mengenai Satu Pertanyaan Dijawab dengan Jawaban Berbeda sudah dikisahkan juga dalam bog Kisah Abu Nawas ini. Selanjutnya adalah mengenai Kisah Cara Menipu Tuhan.
Untuk cerita mengenai Satu Pertanyaan Dijawab dengan Jawaban Berbeda sudah dikisahkan juga dalam bog Kisah Abu Nawas ini. Selanjutnya adalah mengenai Kisah Cara Menipu Tuhan.
Kisahnya:
Setelah para murid Abu Nawas mulai mengerti mengapa pertanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban yang berbeda.
Murid Abu Nawas bertanya lagi.
"Wahai guru, mungkinkah manusia bisa menipu Tuhan?" tanya muridnya.
"Mungkin." jawab Abu Nawas.
"Bagaimana caranya?" tanya si murid penasaran.
"Dengan merayuNya melalui pujian dan doa." jawab Abu Nawas.
"Ajarkan pujian dan doa itu padaku wahai guru." pinta muridnya.
Doa
itu adalah:
Ilahi lastu lil firdausi ahla, walaa
aqwa 'alan naril jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fainnaka ghafiruz dzanbil
'adhimi"
Arti doa tersebut adalah:
"Wahai Tuhanku, aku ini sama sekali tidak pantas menjadi penghuni surgaMu, tetapi aku juga tidak tahan terhadap panasnya api neraka. Oleh sebab itu terimalah taubatku serta ampunilah dosa-dosaku. Karena sesungguhnya Engkaulah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar."
Demikian teknik Abu Nawas agar bisa menipu Tuhan.
No comments:
Post a Comment