ELEMEN PERUBAHAN
GURINDAM PERUBAHAN
M.RAKIB LPMP RIAU
Gang tilan, gang lengkepe,
Letaknya saling, berhadapan.
Pekerjaan besar, LPMP
Mengurusi perubahan dalam, pendidikan (PANTUN)
Barangsiapa, enggan berubah,
Pasti menyesal, tidak tentu arah
Siapa yang cepat, menyikapi perubahan
Akan beridiri, di barisan paling depan
Barang
siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali
tiada boleh dibilangkan nama.
Barang
siapa mengenal yang empat,
Maka ia
itulah orang yang ma’rifat.
Gendang
gendut tali kecapi
Kenyang
perut senang hati
Pengarang gurindam yang terkenal adalah
Raja Ali Haji, saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau (1844-1857).
Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul “Gurindam Dua Belas”.
Penulis AkanMenggali Makna Gurindam
Pasal kesebelas dalam kaitannya dengan nilai nilai Islam
Ini gurindam pasal yang kesebelas:Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
Hendak marah,
dahulukan hajat.
Hendak dimulai,
jangan melalui.
Hendak ramai,
murahkan perangai.
Pengertian Gurindam
Gurindam secara sederhana memiliki arti sebagai sebuah puisi. Gurindam 12 adalah sekumpulan syair yang diciptakan oleh Raja Ali Haji di Pulau Penyengat. Adapun beliau adalah seorang sastrawan di Kepulauan Riau pada masanya dan diakui sebagai salah satu Pahlawan Nasional.
Elemen perubahan pada kurikulum 2013 adalah meliputi 3 aspek:
1. Kompetensi Lulusan: Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
2. Kedudukan mata pelajaran (ISI): Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
3. Pendekatan (ISI): pada tingkat SD (Kompetensi dikembangkan melalui: Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran); tingkat SMP & SMA (Kompetensi dikembangkan melalui:
Mata pelajaran); sedangkan tingkat SMK (Kompetensi dikembangkan melalui: vokasional)
Perubahan yang sangat mendasar pada kurikulum 2013 pada semua mata pelajaran adalah materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar [siswa mencari tahu]; dan Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.
Perubahan yang mendasar pada bidang matematika adalah pembelajaran dimulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan; Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya); Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka
1. Kompetensi Lulusan: Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
2. Kedudukan mata pelajaran (ISI): Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
3. Pendekatan (ISI): pada tingkat SD (Kompetensi dikembangkan melalui: Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran); tingkat SMP & SMA (Kompetensi dikembangkan melalui:
Mata pelajaran); sedangkan tingkat SMK (Kompetensi dikembangkan melalui: vokasional)
Perubahan yang sangat mendasar pada kurikulum 2013 pada semua mata pelajaran adalah materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar [siswa mencari tahu]; dan Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.
Perubahan yang mendasar pada bidang matematika adalah pembelajaran dimulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan; Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya); Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka
No comments:
Post a Comment